Rabu, 10 Juni 2015

Saatnya Yang Muda Yang Berencana


Saatnya Yang Muda Yang Berencana
Yang Muda Yang Berencana

Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus di hadapi di setiap negara. Beda negara, beda pula permasalahan kependudukan yang di hadapi. Salah satu di antaranya seperti Indonesia. Masalah kependudukan di Indonesia sudah memasuki tahap yang cukup serius dan bila tidak di atasi dengan segera akan menyebabkan sebuah petaka.
 
Setiap tahun, permasalahan kependudukan selalu menjadi topik pembahasan yang menarik. Hal ini dikarenakan meningkatnya angka kelahiran dari tahun ke tahun, sehingga membuat pemerintah sedikit kesulitan dalam mengendalikan kependudukan di Indonesia.

Masih teringat jelas apa yang di jelaskan Kepala BKKBN Prof. dr. H. Fasli Jalal, Sp.GK, Phd, saat saya mengikuti acara ‘Kompasiana Nangkring Bareng BKKBN di Makassar’ dengan tema “Problematika Kependudukan” yang di adakan tahun lalu.  Menurut data yang diperoleh Kepala BKKBN, jumlah penduduk Indonesia sudah melebihi 240 juta jiwa dengan angka pertumbuhan pertahun telah mencapai 1,49%, yang mana angka tersebut melebihi angka ideal yang ditetapkan, yaitu 1,2%. Sungguh jumlah yang cukup fantastis kan bila kita bayangkan.

Semakin tercengang lagi saat mendengar Kepala BKKBN mengatakan bahwa, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 325 juta jiwa dan pada tahun 2030 akan mencapai 400 juta jiwa. Dan semakin wah... lagi, karena dengan jumlah yang begitu banyak Indonesia menempati peringkat ke empat penduduk terbesar di dunia, tentu saja setelah Cina dengan jumlah penduduk lebih dari 1,3 miliar, India dengan penduduk lebih dari 1,2 miliar dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk yang melebihi 300 juta jiwa.

Dari jumlah tersebut, hampir dari seperempatnya masih dalam kelompok usia remaja, yang mana diperkirakan jumlahnya mencapai 64 juta jiwa. Sungguh potensi yang cukup besar kan! Suatu potensi yang diharapkan ke depan bisa bermanfaat dan memberikan andil yang cukup besar dalam upaya mewujudkan pengendalian penduduk. Namun, bila tidak di garap serta di bina dengan sebaik-baiknya, maka potensi ini ditakutkan hanya akan membawa petaka.

Mengapa harus mereka yang masih dalam usia remaja? Karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, Kepala BKKBN berharap generasi muda yang merupakan bagian dari GENRE, mampu menjadikan dirinya sebagai generasi muda yang berkualitas, berperan aktif dalam mendukung pembangunan dan mewujudkan pengendalian kependudukan di Indonesia.

Sebagai generasi muda perlu memiliki rencana, visi dan misi dalam menjalankan kehidupan, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk negeri ini dan tentu saja apa yang direncanakan bukan hanya untuk jangka pendek, akan tetapi untuk jangka panjang.

Peran Remaja Sebagai Bagian Dari Generasi Berencana

Pada dasarnya permasalahan kependudukan menyangkut tiga hal, yaitu kualitas, kuantitas dan mobilitas penduduk. Dengan demikian, untuk mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia, maka perlu adanya peningkatan kualitas, pengendalian kuantitas serta pengarahan terhadap mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang handal bagi pembangunan di Indonesia.

Generasi muda yang saat ini menjadi penduduk mayoritas, diharapkan agar aktif dalam menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan “Problematika Kependudukan” lewat aspirasinya masing-masing.

Di era yang modern ini, dengan adanya kecanggihan teknologi yang mana salah satunya yaitu adanya internet. Generasi muda diharapkan mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk menyuarakan aspirasinya lewat tulisan-tulisan, entah melalui blog, media sosial, atau media mainstream seperti halnya Kompasiana.

Dengan adanya berbagai media tersebut Kepala BKKBN dengan misi besar, serta harapan yang kuat mengajak generasi muda untuk mengutarakan opini, reportase atau pengalaman, maupun pesan visual lewat jari jemari generasi muda, sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat menyadarkan masyarakat bahwa betapa pentingnya problematika kependudukan yang kita hadapi dan tentu saja dengan tujuan untuk mewujudkan pengendalian kependudukan di Indonesia.

Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa, di harapkan mampu bertanggung jawab menjadi pelaku pembangunan di masa yang akan datang. Kekuatan bangsa pada masa kini dan di masa yang akan datang akan tercermin dari kualitas sumber daya generasi muda saat ini. Untuk itu, potensi generasi muda saat ini harus di bina dengan sebaik mungkin, sehingga nantinya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bermoral, dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa.

Dalam perjalanan sebuah bangsa, generasi muda selalu ikut andil, yaitu sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pemantau kebijakan. Dengan posisi ini, generasi muda di harapkan menjadi agen perubahan serta di tuntut untuk berperan lebih dalam memikirkan dan mengemban tujuan bangsa. Salah satu peran generasi muda yang diharapkan saat ini adalah dengan menjadi agen perubahan dalam kependudukan dalam program GENRE (Generasi Berencana).

Apa itu GENRE? GENRE adalah sebuah program yang bertujuan untuk memberikan edukasi yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi kepada generasi muda guna mendewasakan usia kawin pertama dan menurunkan angka kelahiran remaja.

Kenapa harus generasi muda? Karena dengan adanya generasi muda diharapkan mampu menjadi mediator dalam memberikan solusi mengenai masalah kesehatan reproduksinya, dengan tujuan dapat lebih aktif lagi dalam mensosialisasikan dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya program ini, baik kepada sesama generasi muda di lingkungan sekitar maupun kalangan remaja lainnya yang berada di daerah perkotaan maupun pedesaan.

Tujuan program GENRE adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar dalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan keluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta dalam menentukan jumlah dan jarak kelahiran.


Generasi muda dapat mengaplikasikan secara langsung kerangka dari program GENRE (dalam hal ini Pendewasaan Usia Perkawinan dan Perencanaan Keluarga), seperti :

Menunda usia perkawinan dan kehamilan

Generasi muda memberikan informasi kepada remaja lainnya atau teman sebayanya agar dapat menunda usia perkawinannya sampai pada usia 20 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria, dengan cara menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu sebelum menikah. Mengapa? Karena kelahiran anak dari seorang ibu yang berusia di bawah 20 tahun akan mempengaruhi kesehatan keduanya. Namun, bagi yang sudah terlanjur menikah di usia muda (di bawah 20 tahun), maka cara lain adalah dengan menganjurkan untuk menunda kehamilan, salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Menjarangkan kehamilan

Hal ini diperuntukkan bagi remaja yang akan merencanakan pernikahannya, serta bagi remaja yang sudah menikah. Selain merencanakan untuk dirinya sendiri, generasi muda juga dapat memberikan sosialisasi serta pengarahan kepada orang lain mengenai pentingnya menjarangkan kehamilan. Untuk patokannya adalah jangan terjadi dua balita dalam periode 5 tahun, dengan cara menganjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi berupa IUD. Dan untuk periode umur berada pada usia 20-35 tahun.

Mencegah kehamilan

Generasi muda wajib memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya yang telah berusia 35 tahun ke atas. Karena di usia yang demikian, secara empirik dalam melahirkan dapat mengalami resiko medik. Caranya pencegahannya pun sama seperti program sebelumnya, yaitu dengan menggunakan alat kontrasepsi yang dinamakan kontrasepsi mantap.

Dengan adanya kerangka di atas, peran generasi muda dalam menyampaikan kepada teman-teman sebayanya maupun remaja lainnya sangat diharapkan. Sehingga remaja lainnya dalam memasuki kehidupan berkeluarga sudah mempersiapkannya dari jauh hari sebelumnya.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus harus lebih pro aktif lagi dalam meningkatkan pembangunan serta harapan untuk mewujudkan pengendalian kependudukan Indonesia bisa tercapai dan petaka yang ditakutkan tidak terjadi. Tidak ada salahnya sebagai generasi kita merencanakan semuanya sejak dini. Sudah saatnya untuk yang muda yang berencana.

Makassar, 10 Juni

Catatan :
*Tulisan ini merupakan hasil reportasi ketika mengikuti nangkring bersama BKKBN di bulan Oktober tahun 2013*

8 komentar:

  1. font tulisannya agak beda ya mas dari kemarin hehehe..#maaf oot...kalo aku pribadi ngebacanya suka font yg kemarin lebih friendly...hehehe

    Alhamdulillah...dulu aku sudah berpikir masak2 buat menikah..untungnya ya nggak terlalu muda ya nggak terlalu tua...23 tahun bagi seorang perempuan aku rasa sudah cukup :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.... lagi nyoba-nyoba nih font tulisannya, mau lihat mana yang bagus di mata pembaca.

      Nah... itu dia, keputusan tuh yang seringkali menjadi penyebab orang suka kebingungan.

      Hapus
  2. memang kalau mau menikah sebaiknya di usia yang dewasa, jadi bisa menghadapi suka dukanya menikah, karna nikah itu gak gampang apalagi ngurus anak, karna remaja cenderung kondisi emosinya masih labil jadi sebaiknya jangan menikah dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gitu ya.
      Asyik... dapat tambahan ilmu dari yang sudah duluan menikah. Bisa dijadikan bahan rujukan nih buat saya dan teman-teman yang bakalan menuju ke jenjang yang satu ini (menikah).

      Hapus
  3. permasalahan kependudukan di setiap negara emang beda2, indonesia sih juga cukup parah yak. masa depan bangsa kan di generasi muda tuh. tapi kalau generasi mudanya rusak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah... lumayan mengkhawatirkan, belum lagi di tambah dengan belum dewasanya para politikus kita. Itu belum di tambah dengan masalah narkoba, kurang di hargainya orang-orang pintar dan masih banyak lagi.

      Hapus
  4. keren mas tulisannya, fontnya ganti, saya agak aneh dan sedikit pusing. Program Genre bagus sekali mas, banyak sekali rencana-rencana, semoga bisa implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pemuda memang dituntut harus kreatif dan berkualitas, supaya bangsa ini dapat menjadi bangsa yang baik. Dan tahun ini tampaknya jumlah pemuda di Indonesia sedang dalam puncaknya, ini seharusnya bisa menjadi momentum yang baik bagi bangsa ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi masa uji coba mas aldi. Sedang mencari font tulisan yang enak di mata pembaca.

      Iya, saya pun berharap demikian. Program yang ditawarkan bagus-bagus dan menyasar generasi muda serta mengajak untuk berpikir kreatif sekaligus agar menjadi teladan kepada teman-teman lainnya.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...