Kamis, 30 April 2015

Cerita Tentang Sebuah Smartphone


Ilustrasi
Hampir sebulan lamanya terkatung-katung gara-gara smartphone kesayangan yang aku beli dua tahun lalu tiba-tiba aja rusak. Rasanya tuh... dunia ini seperti kembali ke zaman tempo doeloe, di mana segalanya jadi serba terbatas, serba manual, dan serba susah. Dunia pun seakan ikut menjauh, gak seperti biasanya yang selalu berada dalam genggaman. Semuanya berubah dengan begitu cepat, bahkan segala sesuatunya yang tadinya gampang kini menjadi ribet dan susah. Jangankan untuk mengecek perkembangan dunia, yang di depan mata saja jadi susah di cerna.

Pokoknya gak banget deh....

Selasa, 28 April 2015

Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan

Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan
Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan
Akhir pekan selalu menghadirkan cerita tersendiri bagi siapa pun yang menjalaninya, tak terkecuali saya sendiri. Entah cerita tersebut berhubungan dengan kebahagiaan, kesenangan, kisah unik, menyeramkan dan lain sebagainya. Kesemuanya tergantung situasi yang di temui oleh masing-masing individu. Salah satunya contohnya seperti yang aku alami akhir pekan baru-baru ini.

Sabtu, 25 April 2015

Sebuah Renungan Kecil Di Hari Bumi

Sebuah Renungan Kecil Di Hari Bumi
Kurang lebih seminggu terakhir ini, banyak yang mengeluh akibat panasnya suhu udara di kota Makassar. Panasnya sangat menyengat dan menyakitkan, apalagi saat berada di tengah kemacetan ketika membawa kendaraan pribadi, seperti motor dan tanpa menggunakan jaket sebagai pelindung tambahan. Terasa bangat kulit bagaikan di tusuk-tusuk jarum, bahkan mereka yang menggunakan jaket saja masih merasakan panasnya sengatan matahari yang menerpa.

Jumat, 24 April 2015

Kisah Mistis Dibalik Malam Jum'at Kliwon


Kisah Mistis Dibalik Malam Jum'at Kliwon
Kisah Mistis Dibalik Malam Jum'at Kliwon
Alhamdulillah, akhirnya bisa istirahat juga setelah melewati malam yang sedikit mencekam dan melelahkan. Namun sebelum diri ini termakan oleh rayuan empuknya tempat tidur dan di kalahkan oleh rasa ngantuk yang begitu kuat, tak ada salahnya jika aku menengok blog terlebih dahulu yang sempat tak ku tengok selama satu hari. 

Selasa, 21 April 2015

Dua Wanita Tangguh Yang Menginspirasi

Selamat Hari Kartini
Jika ditanya, siapakah sosok Kartini yang menjadi pilihanmu saat ini? Maka jawabannya akan lebih dari satu. Namun jika disuruh memilih, maka aku akan menjatuhkan pilihan itu kepada dua orang aku sayangi. Pilihan pertama tentu saja adalah Ibuku, sedangkan pilihan kedua adalah sang kekasih yang setia menemaniku selama sembilan tahun terakhir ini.

Senin, 20 April 2015

Memotret Kabut Di Atas Kayangan

Awal April tahun lalu, tepatnya setelah sepulang dari KKN yang telah aku lalui selama hampir dua bulan, aku menyempatkan diri untuk mencari suasana baru sekaligus meliburkan diri dari segala aktivitas perkuliahan. Padahal waktu itu proses perkuliahan masih berjalan dan belum memasuki masa liburan semester. Tapi aku tetap saja memutuskan untuk berlibur dan rehat sejenak dari semua hal yang berhubungan dengan kuliah.

Hal itu aku lakukan karena sudah menyelesaikan semua mata kuliah yang aku program di jurusan Arsitektur. Dan saat itu tinggal mengajukan judul skripsi dan memperbaiki beberapa mata kuliah yang nilainya masih standar alias C. Karena jadwal mata kuliah perbaikan belum keluar dan nilai KKN sebagai syarat untuk mengajukan judul belum keluar juga, maka aku semakin memantapkan diri untuk berlibur sejenak. Jadwal liburan yang aku agendakan pun tidak lama, yakni hanya seminggu dan paling lama sekitar dua minggu saja.

Karena tekad sudah bulat untuk berlibur dan euforia KKN masih saja terasa, maka aku memutuskan untuk berlibur di kampung halaman saja. Saat itu aku memilih kampung halaman untuk berlibur karena sudah hampir 4 tahun tidak ikut mudik. Di sisi lain sekalian untuk menengok orangtua sekaligus melihat perkembangan kampung halaman yang konon katanya sudah banyak mengalami perubahan.

Dari Atas PELNI, Dokumen Pribadi
Berbekal rasa penasaran tersebut, aku pun akhirnya pulang kampung juga. Dan seperti biasanya untuk sampai ke kampung harus melakukan perjalanan panjang dengan kapal. Bukan hanya itu saja, aku harus dua kali naik kapal baru sampai ke kampung halaman. Yang pertama naik kapal PELNI dengan tujuan Makassar ke Bau-Bau, setelah itu dari Bau-Bau melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu yang kapasitasnya sampai 100 orang ke kampung halaman. Untung saja aku sudah terbiasa dengan perjalanan jauh tersebut, sehingga gak kaget lagi dan bisa menyesuaikan antara jadwal kapal PELNI dengan kapal yang menuju kampung halaman.

Singkat cerita, aku pun telah sampai di kampung halaman dan benar saja banyak perubahan yang terjadi selama 4 tahun aku tidak mudik. Namun yang paling menyenangkan bagiku adalah ketika sampai di rumah. Suasananya masih tetap sama dengan banyak pohon yang mengelilingi, seperti pohon jeruk, nangka, sirsak, pepaya dan di belakang rumah masih penuh dengan pohon bambu.

Keadaan tahun 2010 (Potret dari Laptop Compac), Dokumen Pribadi
Hanya ada sedikit perubahan, yakni depan rumah sudah di aspal dan saat itu kampungku sedang mengikuti lomba kebersihan yang di adakan provinsi, yang mana pemenangnya akan menjadi wakil provinsi dalam lomba keberhasilan tingkat nasional. Tapi sayang seribu sayang, setelah berhasil menjadi pemenang lomba tidak jadi di ikutkan sebagai wakil provinsi dan konon katanya pihak provinsi lebih memilih daerah yang masih berada di wilayah kelahiran sang Gubernur.
Selama di kampung halaman, banyak hal yang aku temui dan semua itu membuat senang serta bahagia. Apalagi bisa merasakan makanan khas kampung halaman yang sudah lama tidak aku rasakan. Entah itu kasoami, kapussu nosu, maupun ikan yang selalu dalam keadaan segar ketika di beli bahkan tak jarang ikan yang dijaula masih bergerak alias hidup.

Di satu sisi, aku bisa berkunjung ke rumah sanak saudara yang dekat maupun yang jauh jaraknya dari rumah. Mengunjungi nenek yang kini sudah memasuki usia renta dan mulai pikun. Sesekali juga aku menyempatkan diri untuk berkumpul dengan teman-teman. Dan kebetulan saja waktu itu berdekatan juga dengan acara pesta demokrasi, yakni pemilu legislatif sehingga suasana kampung semakin ramai setiap harinya. Bahkan suasananya seperti hari raya besar saking ramainya setiap hari sampai hari H pemilihan.

Namun tak hanya itu, masih ada hal lain yang membuatku senang lagi ketika berada di kampung, yakni  kabut yang sering menyelimuti kampung ketika hujan datang. Entah itu ketika hujan dengan intensitas kencang maupun ringan. Dan bagiku pemandangan itu sungguh menakjubkan serta sayang bila di sia-siakan. Beberapa di antara berhasil aku abadikan ke dalam kamera Handphone meskipun hasilnya mungkin gak sebagus jepretan kamera DLSR.

Ketika itu, aku sedang menelpon di atas bukit yang merupakan asal mula kampungku berdiri sebelum sedikit demi penduduk bergeser ke lembah di bawahnya yang akhirnya bertahan menjadi pemukiman sampai saat ini. Oh iya, aku menelpon dibukit tersebut karena jaringan seluler hanya sampai di situ saja. Dan bila sedikit saja bergerak menuruni bukit, maka jaringan di pastikan perlahan-lahan akan menghilang dari peredarannya.

Konon bukit tempat aku menelpon saat itu memiliki nama yang keren dan sering membuat orang kaget ketika mendengarnya. Dan nama yang aku maksud adalah Kayangan (Desa Kayangan). Karena setiap pendatang sering kaget ketika mendengar nama itu, akhirnya kepala kampung (saat itu belum ada yang namanya kepala desa) mencoba mengubah nama tersebut menjadi Kahyanga atau Kahianga.

Di situlah aku mengabadikan kabut ke dalam kamera Handphone yang aku miliki. Ketika itu hujan mendadak deras dan angin kencang, namun tidak berlangsung lama. Setelah itu hujan hanya dalam intensitas rendah dan saat itulah kabut terbentuk secara perlahan-lahan. Beberapa di antaranya bisa di lihat di bawah ini :



Itulah ceritaku kali ini tentang kampung halaman dan kabut yang berhasil aku abadikan ke dalam kamera Cross A18 yang aku miliki.

Makassar, 20 April 2015

Minggu, 19 April 2015

Selamatkan Hutan Tropis Indonesia dan Belajarlah Dari Kearifan Budaya Lokal Yang Ramah Lingkungan

Selamatkan Hutan Indonesia (Sumber  Foto : www.kaskus.co.id)

Indonesia adalah negeri yang terkenal akan kekayaan alamnya. Negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, yang di amanatkan oleh Sang Pencipta kepada kita semua untuk dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu dari sekian banyak kekayaan alam yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya, yaitu adalah Hutan.

Sabtu, 18 April 2015

Yuk, Belajar Melestarikan Dan Ramah Pada Objek Wisata Yang Di Kunjungi

Gunung Rinjani dari Udara, Sumber : www.tanyoe.com
Indonesia merupakan salah satu negeri yang kaya akan objek pariwisata. Wisata Indonesia sangat terkenal karena memiliki keindahan alam yang membuat para wisatawan domestik dan mancanegara takjub. Beberapa objek wisata di Indonesia antara lain : Danau Toba, Candi Borobudur, Pulau Wakatobi, Raja Ampat Papua, Pulau Dewata Bali, Pulau Komodo, Pulau Sipora di Mentawai dan masih banyak lagi.

Semua objek wisata tersebut di atas memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, sehingga bisa memikat dan membuat para wisatawan takjub, bahkan berulang kali datang kembali ke objek wisata tersebut untuk menikmati keindahannya.

Jumat, 17 April 2015

Gara-Gara Pasar Sore, Aku Jadi Kepo

Masih teringat jelas kenangan saat pulang kampung setahun yang lalu, tepatnya akhir bulan tiga sebelum pemilu legislatif berlangsung. Waktu itu aku hanya kurang lebih dua minggu berada di kampung halaman. Namun selama berada di kampung halaman, aku tidak menyia-nyiakan setiap waktu yang ada. Entah itu mengunjungi sanak saudara, mengunjungi kakek dan nenekku, bermain dengan sepupu aku yang masih kecil-kecil dan lucu, membantu pekerjaan di dapur, bahkan mengantarkan ibu ke rumah-rumah warga yang ingin memesan horden.

Pasar Sore Waitii, Sumber : amelaholic.blogspot.com
Kadang-kadang juga aku mengantarkan ibu ke pasar untuk berbelanja. Di kampungku hari pasar hanya ada pada hari minggu, rabu dan jum’at. Setiap hari pasar pengunjung selalu ramai, baik yang akan berbelanja kebutuhan sehari-hari, belanja pakaian, bahan bangunan, bahkan ada pula yang datang ke pasar hanya untuk sekadar refreshing saja. Kurang lebih seperti itulah aktivitas masyarakat ketika menyempatkan diri berkunjung ke pasar.

Kamis, 16 April 2015

Tips Menghemat Listrik Paling Efektif dari Dalam Rumah

Tips Hemat Listrik Secara Efektif
Penahkah anda merasa kaget hingga dada sesak akibat tagihan listrik membengkak? Atau anda merasa terbebani ketika tarif listrik per Kwh-nya di naikkan, khususnya buat para pelanggan non-subsidi. Sehingga secara perlahan-lahan pengeluaran pun ikut merangkak naik bagaikan timbangan badan, yang mana berdampak pula pada kondisi keuangan.

Lewat Jemari Ini, Kutuliskan Rahasia Sekaligus Harapan Untuk Kemajuan Pariwisata Indonesia

Salah satu resort di kampung halamanku, Sumber : Wonderful Indonesia
Indonesia, negeri yang kaya raya akan kekayaan alamnya. Dari Sabang di ujung barat sampai Merauke di ujung timur kekayaan alam negeri ini terbentang dan sangat melimpah. Semuanya tersebar di darat, laut bahkan udara sekali pun. Sebuah potensi yang luar sangat biasa jika dapat dikelola dan dikembangkan dengan sebaik mungkin.

Bagiku, kekayaan alam yang begitu melimpah membuat Indonesia seakan potongan surga yang jatuh ke bumi. Hal ini telah di akui oleh orang-orang yang pernah mengunjungi Indonesia. Rata-rata dari mereka seakan terhipnotis, takjub dan iri akan kekayaan yang di miliki Indonesia.

Selasa, 14 April 2015

Ingin Mendapatkan Pekerjaan Impian Anda, Coba Tips Ini

Ternyata IPK tinggi bukan jaminan untuk langsung diterima kerja loh. Banyak faktor yang ternyata menentukan untuk bisa diterima kerja dengan gaji cukup dan fasilitas memadai. Belakangan ini, banyak yang mengeluh bahwa mencari kerja itu sulit.

Berikut ada beberapa tips yang perlu diperhatikan jika ingin mendapatkan pekerjaan impian anda.

Faktor 1 : Penampilan

Mau tidak mau, Anda harus mengakui bahwa penampilan adalah hal utama yang membuat pewawancara tertarik pada Anda. Bukan mau menjudge fisik ya, tetapi sederhana saja. Penampilan adalah hal pertama yang bisa dilihat dan dinilai, jadi wajar saja apabila memang selalu menjadi poin pertama Anda memperoleh panggilan kerja.

Dalam mengirim CV, usahakan untuk membuat foto diri menarik. Sedikit tersenyum bolehlah, karena Anda tak perlu mengirimkan foto tegang yang membuat Anda jadi tersingkir. Setelah mendapat panggilan interview, sesuaikan penampilan dengan posisi pekerjaan yang di apply, dan pastikan Anda berdandan rapi. Tidak perlu berlebihan, namun apabila saat bercermin Anda merasa percaya diri dan enak dilihat, Anda sudah mengantongi satu kesempatan lagi untuk diterima kerja. Nah, kalau soal penampilan sudah, cobalah untuk mengasah ke kemampuan Anda.
 
Faktor 2 : Respon cepat

Selalu pasang mata dan telinga, amati perubahan atau pesan apa yang dikirimkan dan wajib Anda tahu. Hal ini juga berlaku apabila orang yang mewawancarai anda melemparkan sebuah pertanyaan. Lebih baik jangan menjawab terlalu lama, dan berusahalah mencari jawaban smart. Sekalipun mungkin jawaban Anda benar, namun apabila terlalu lama hal ini akan mengurangi poin Anda. Anda dianggap seorang pekerja yang lamban responnya, dan mudah tersingkir oleh peserta interview lainnya.
 
Faktor 3 : Kontak mata

Sama pentingnya seperti penampilan, selalu jaga kontak mata ketika sedang melakukan wawancara. Apabila memang anda adalah tipe pemalu, usahakan sesekali saja membuang pandangan dari orang yang sedang melakukan interview dengan anda.

Faktor 4 : Kepercayaan diri

Kepercayaan diri juga salah satu faktor yang menentukan Anda bisa diterima bekerja. Mereka yang kurang percaya diri, terutama pada kemampuannya, justru langsung di coret dari daftar penginterview. Apalagi apabila Anda melamar di posisi front office, wah, percaya diri adalah bekal penting yang mendapat poin tinggi.

Faktor 5 : Menjawab smart

Berhubungan erat dengan respon cepat, Anda terlebih dahulu harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan yang di inginkan serta posisi yang ingin dipilih. Informasi ini akan sangat membantu Anda dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.

Semoga tips singkat ini bisa bermanfaat dan meringankan beban anda yang telah berkali-kali melamar pekerjaan, tapi selalu saja di tolak dengan halus. Jika ada yang kurang berkenan dalam kalimat yang saya utarakan mohon di perbaiki dan di maafkan.  

Wassalam 
Makassar, 14 April 2015

Minggu, 12 April 2015

Sepenggal Kisah Yang Tercecer Sekaligus Berharga

Masih terlintas dalam benak ini perjalanan dari awal sampai penarikan peserta KKN tiba. Selama di perjalanan menuju lokasi KKN, begitu banyak pemandangan yang indah dan kenangan yang kutemui. Pemandangan yang tidak pernah saya jumpai di kota tempatku kuliah. Tak tau harus memulai dari mana, semuanya merupakan kenangan sangat berharga dan tak akan pernah kulupakan.

Dari beberapa kabupaten yang saya lewati selama menuju lokasi KKN, ada beberapa tempat yang membuatku takjub akan keindahannya. Banyak pelajaran yang saya dapatkan ditempat tersebut, meskipun lokasi KKNku bukanlah ditempat tersebut.

Dalam benakku, aku mengatakan andaikan semua daerah di Indonesia atau Makassar khususnya seperti kabupaten yang satu ini. Lingkungannya yang begitu tertata rapi, indah, nyaman, bersih, dan dipenuhi pepohonan, membuat siapa saja yang lewat menjadi nyaman serta seakan berada di surga. Saya mengatakan demikian karena udara yang saya hirup di daerah itu sangat segar dan membuat perasaan semakin plong.

Kabupaten Bantaeng Yang Menakjubkan

Seperti yang saya katakan sebelumnya, siapa pun yang lewat di daerah ini akan merasakan kenyamanan, ketenangan dan perasaan akan menjadi segar. Bagaimana tidak demikian? Daerah ini tertata begitu rapi, bersih dan di sepanjang jalan dipenuhi pepohonan yang membuat suasana menjadi sejuk dan semakin nyaman.

Hijau dan Rindangnya Bantaeng (www.kaskus.co.id)
Namun, semua itu tidak terbentuk begitu saja. Masyarakat di sana sangat disiplin, apalagi mengenai kenyamanan. Seperti sebuah tulisan yang mereka pasang di pinggir jalan yang isinya kurang lebih seperti ini : "Kebersihan adalah sebagian dari iman". Mereka betul-betul menjalankan dan mempraktekkan seperti yang tertulis di papan tersebut.

Selama melewati Kabupaten Bantaeng, saya sangat takjub akan kebersihan daerah tersebut. Saking bersihnya, di perjalanan tidak saya temui sampah yang bertebaran, baik itu puntung rokok, dedaunan yang kering atau pun sampah lain yang sejenisnya. Kedisiplinan warganya patut di acungi jempol.

Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, jadwal kebersihan di kabupaten itu seperti jadwal orang makan, yaitu dalam sehari sampah-sampah tiga kali dibersihkan. Selain itu, setiap minggu warga sangat antusias mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan kompleks masing-masing.

Meskipun hanya beberapa kali lewat, pengalaman dan pelajaran yang saya petik dari daerah tersebut sangat berharga sekali. Seandainya warga perkotaan semuanya seperti itu, mungkin cuaca panas seperti sekarang ini tidak akan kita temui. Udara yang kita hirup pasti bakalan segar tiap hari. Polusi dapat di redam dengan banyak pepohonan yang ada, keadaan kota akan semakin hijau, asri dan nyaman. Andai saja apa yang saya impikan itu bisa terwujud di kota tempat saya kuliah. Kapankah….. khayalan ini terwujud?

Kecamatan Ujung Loe Yang Asri dan Nyaman

Tempat kedua yang membuatku nyaman setelah Kabupaten Bantaeng, yaitu Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Daerah ini merupakan lokasi di mana saya KKN. Saat memasuki daerah ini, saya teringat kembali akan suasana kampung halaman. Daerahnya lumayan sejuk, udaranya begitu segar, dan membuatku langsung nyaman saat berada di daerah ini.

Memasuki daerah pedesaan banyak saya temui area persawahan, tambak, dan perkebunan karet yang membuat daerah ini semakin sejuk. Selama di daerah ini, banyak kenangan indah dan pelajaran berharga yang saya dapatkan. Di sini, saya harus beradaptasi dengan lingkungan pedesaan yang sangat jauh berbeda dengan perkotaan tempat saya kuliah.

Pemandangan di lokasi KKN, Dok. Pribadi
Meskipun demikian, saya tidak begitu susah untuk beradaptasi karena saya sendiri lahir di daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Selama di daerah ini, saya seakan kembali ke rumah sendiri di kampung halaman. Kegiatan sehari-hari pun tidak berbeda jauh dengan yang biasa saya lakukan di kampung kelahiran saya.

Untuk mandi pagi, biasanya kalau di kota harus mandi pakai shower dan menghabiskan air yang banyak. Namun di sini, mandi harus menggunakan gayung dan tentu saja harus menghemat air juga. Selain itu, air yang digunakan bukan air PDAM, melainkan air tanah yang disaring agar airnya jernih.

Jika di kos mencuci motor menggunakan air PDAM, di posko saya KKN menggunakan air sungai yang mengalir di depan posko. Perbedaan lain yang saya temui, yaitu banyaknya pepohonan di pinggir jalan yang ada di depan posko KKN. Sedangkan jika di Makassar jarang saya temui keadaan yang demikian. Memasakkan pun sering menggunakan cara tradisional, yaitu memasak dengan menggunakan tungku bukan menggunakan kompor ataupun kompor gas.

Keadaan pedesaan yang begitu rindang, sejuk, banyak pepohonan, serta cara-cara tradisional warga dalam melestarikan lingkungan agar tetap terjaga keindahannya sampai anak cucu mereka, membuatku merasa malu karena tidak melakukan apa-apa selama di kota.

Itulah pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan selama perjalanan dan semasa KKN bisa saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, agar bisa membuat lingkungan dan bumi menjadi hijau kembali dan tetap lestari untuk anak cucu.

Semoga pengalaman yang saya ceritakan lewat blog ini, bisa membuat para pembaca tergerak hatinya untuk melestarikan lingkungan, setidaknya lingkungan sekitar anda tinggal. Karena dengan memulai dari lingkungan sekitar dan diri sendiri, lambat laun siapapun yang melihat akan ikut juga nantinya.

Makassar, 12 April 2015

Sabtu, 11 April 2015

Dari Blog Menjadi Buku, Mungkinkah?


Dari Blog Menjadi Buku


Memiliki sebuah hobi adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Lebih-lebih lagi jika hobi tersebut berpotensi menjadi penghasilan tambahan sang empunya. Sebut saja salah satu di antara sekian banyak hobi di dunia ini adalah menulis. Entah aktivitas menulis dilakukan di blog, diary, atau berbentuk status sepertinya halnya yang sering kita lakukan di jejaring sosial masa kini.

Bagi saya, menulis adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan bisa membuat pikiran menjadi lebih positif lagi. Di satu sisi, menulis menjadi sebuah wadah untuk melepas kepenatan, sarana untuk menghibur diri dan melepaskan ide-ide yang selama ini membeku dalam pikiran akibat tidak tersalurkan dengan baik. Sedangkan di sisi lain, menulis juga bisa menjadi sebuah wadah untuk berbagi kepada sesama dengan harapan mampu memberikan manfaat dan menginspirasi banyak orang.

Jumat, 10 April 2015

Kompasiana Belum Familiar di Mata Mahasiswa Makassar


Kompas Kampus dan Kompasiana Blogshop (www.blog.kompasian.com)

Selasa tanggal 7 April merupakan hari kedua sekaligus terakhir berlangsungnya acara Kompas Kampus yang berlokasi di Universitas Hasanuddin, Makassar. Demi menghindari antrian panjang seperti yang terjadi di hari sebelumnya, aku tidur lebih cepat agar bisa bangun lebih pagi. Selain karena ingin menghindari antrian panjang, aku juga tidak ingin ketinggalan salah satu acara yang menurutku menarik sekali, yakni kopdaran Kompasiana yang bertajuk Kompasiana Blogshop. Acara tersebut sangat berkaitan erat dengan hobi baruku saat ini.

Kamis, 09 April 2015

Anniversary Day

Hari ini, aku sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya. Jika sebelumnya aku selalu begadang sampai pagi, maka hari ini yang aku lakukan adalah sebaliknya. Entah ada angin apa, semalam aku tidur lebih awal dan bangun pun jadi lebih pagi, yakni sekitar jam 3 dini hari sudah bangun. Karena bangun lebih pagi, aku menyempatkan untuk shalat tahajjud. Setelah itu, aku membuka laptop dan langsung menghidupkan internet untuk melakukan aktivitas di dunia maya sambil menunggu adzan shubuh tiba.

Membangun Indonesia Dari Pinggiran Lewat Program Pendamping Desa

Ilustrasi, Sumber : www.kompas.com

PNS adalah salah satu lowongan kerja yang paling banyak di incar lebih dari separuh warga negara Indonesia. Bagi mereka, menjadi PNS adalah suatu keharusan yang tidak bisa di tawar-tawar lagi. Apalagi bagi mereka yang seringkali beranggapan bahwa PNS lebih banyak santai, pekerjaannya gak terlalu menguras tenaga, dan yang pasti gajinya besar serta di jamin sampai hari tua. Bahkan dengan menjadi PNS, pintu kesuksesan lain akan terbuka lebar. Salah satunya adalah akan semakin mempermudah urusan, seperti mencari calon pendamping hidup.

Selasa, 07 April 2015

Antusiasnya Peserta Kompas Kampus Dalam Pengamatanku

Kompas Kampus, Sumber Gambar : www.blog.kompasiana.com

Hari senin kemarin, Makassar mendapatkan sebuah kehormatan sebagai salah satu daerah yang akan di pilih oleh Kompas dan kolega. Kunjungan kali ini dalam rangka peringatan ulang tahun Kompas yang ke-50 tahun yang disertai dengan acara roadshow salah satu stasiun televisi yang dimilikinya, yakni KompasTV. Acara roadshow yang diselenggarakan tersebut bernama Kompas Kampus.

Dalam acara Kompas Kampus tersebut, seperti yang telah di agendakan akan mengujungi 5 kota besar di Indonesia, yakni Surabaya, Jogjakarta, Makassar, Bandung, dan akan berakhir di Jakarta. Dari ke lima kota tersebut, Kompas Kampus akan menyambangi 5 Universitas sebagai tempat berlangsungnya acara roadshow. Acara yang akan disuguhkan pun sangat menarik dan sayang bila tidak menyempatkan diri untuk hadir. Beberapa di antaranya, yaitu workshop fotografi dan infografis, jurnalistik TV, radio, dan drone juornalime serta talkshow bersama Rosianna Silalahi.

Selain itu, KompasTV yang merupakan news channel melakukan audisi pencarian news anchor yang berlangsung selama dua hari. Bukan hanya itu saja, nantinya di setiap jeda acara akan ada kuis dan games, kampus performance, dan SUPER (Stand Up Comedy Seru), sehingga acara Kompas Kampus menjadi semakin seru untuk di saksikan.

Oh iya... Untuk Kota Makassar, Kompas menjadikan Kampus Unhas sebagai tempat berlangsungnya acara Kompas Kampus. Dengan banyaknya acara yang akan disuguhkan, ternyata mampu menarik minat mahasiswa untuk tidak melewatkan kesempatan langka tersebut. Hal ini sudah terlihat ketika penukaran tiket pertama, yakni 4 hari sebelumnya dari jadwal yang sudah ditetapkan. Antusiasme peserta begitu luar biasa saat penukaran tiket. Bahkan dari hasil pengamatan yang saya lakukan, terkadang ada yang mendaftarkan namanya lebih dari satu kali. Dari daftar yang sudah di print dan dipegang oleh panitia, saya lihat ada yang mendaftarkan diri 3-5 kali. Entah hal tersebut dilakukan karena saking semangat atau karena takut gak kebagian tempat. Hanya merekalah yang tahu!

Ternyata yang mendaftarkan diri bukan hanya dari kalangan Mahasiswa, tapi ada juga dari kalangan SMA. Namun ada beberapa di antara SMA yang mencoba berbuat curang, yakni mengubah data diri pendaftaran online yang mereka print, yang mana nantinya akan diperlihatkan kepada panitia untuk ditukarkan dengan tiket yang sebenarnya. Dari yang saya lihat, sepertinya mereka mengubahnya dengan menggunakan software seperti photoshop dan semacamnya. Akan tetapi, mereka masih kurang jeli karena setiap peserta memiliki nomor registrasi berbeda. Al hasil ketahuan juga akhirnya dan ujung-ujungnya gak diterima walaupun sudah memohon ke pihak panitia untuk di terima. Hehehe.... siapa suruh berbuat curang.

Namun bukan hanya itu saja masalah yang saya temukan, masih ada lagi yang lainnya. Parahnya lagi ini terjadi pada mahasiswa yang notabene memiliki kebiasaan malas untuk membaca. Padahal dalam informasi yang ada, sudah disertakan syarat-syarat untuk bisa mengikuti acara yang akan berlangsung. Kebanyakan yang saya temukan adalah melakukan pendaftaran berkali tanpa membaca syarat-syarat yang tertera, nitip ke teman agar di daftarkan sebagai peserta, dan yang terakhir adalah mencentang semua acara yang ada.

Emang sih gak salah jika di centang atau dipilih semua acaranya. Namun yang membuat saya geleng-geleng kepala adalah mereka tidak tahu acara apa saja yang mereka ikuti. Yang mereka mau tahu adalah sudah terdaftar jadi peserta apa belum. Hal itu saya ketahui setelah ikut berbaur dengan mereka dan panitia serta mengajukan pertanyaan ringan ke setiap calon peserta. Jangan acara yang di ikuti, nomor Handphone dan email yang mereka gunakan sehari-hari pun banyak yang gak tahu. Padahal ini sudah mahasiswa loh!

Bukannya merasa sok pintar dan tahu segalanya, tapi melihat hal ini membuat saya sedikit sedih dan kecewa. Bagaimana tidak demikian, mengakunya mahasiswa, tapi kebanyakan dari mereka terlalu bersikap cuek dan menyepelekan hal-hal mendasar. Sebagai contoh : mereka asal mendaftar dan tidak membaca terlebih dahulu serta memahami acara apa saja yang nantinya akan mereka ikuti. Bagi mereka yang penting di centang semuanya dan sudah terdaftar jadi peserta. 

Inikah yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini, hal-hal kecil saja tidak diperhatikan. Bagaimana nanti, jika mereka jadi pemimpin bangsa yang besar ini. Jangan-jangan rakyat tidak akan mereka anggap keberadaannya. Entahlah! Aku hanya berharap semoga suatu saat mereka bisa merubah kebiasaan tersebut.

Makassar, 7 April 2015

Catatan :
*Karena bertepatan Handphone lagi rusak, aku hanya bisa bercerita tanpa di sertai dokumentasi sebagai pelengkapnya*

Senin, 06 April 2015

Dari Tari Eja-Eja, Berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Rekatkan Budaya Bersama TMII, Sumber : www.blog.kompasiana.com
Indonesia memiliki beragam budaya yang menarik untuk di perhatikan. Mulai dari baju adat, senjata tradisional, tarian tradisional, rumah tradisional, sejarah bangsa dan lain sebagainya. Beragam budaya tersebut tersebar di setiap daerah dan memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Semua itu merupakan kekayaan yang di wariskan oleh nenek moyang kita sejak dahulu. Warisan tersebut patut untuk kita jaga dan di lestarikan untuk anak cucu kita kelak, seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Negara ke dua RI, Ibu Tien Soeharto. Yang mana lewat gagasan yang dimilikinya, Ibu Tien menginginkan sebuah Miniatur Indonesia berbentuk taman yang di dalamnya mampu menggambarkan wilayah Indonesia beserta budayanya, keindahan alam, dan kekayaan alamnya.

Sabtu, 04 April 2015

Malam Minggu : Menyaksikan Momen Langka Yang Terjadi 140 Tahun Sekali

Libur panjang kali ini aku tetap gak ke mana-mana. Padahal jika di perhatikan lumayan loh liburannya, apalagi berdekatan dengan akhir pekan. Namun mau bagaimana lagi itulah gambaran diriku, orang yang gak biasa jalan-jalan meskipun hari libur panjang. Yang aku lakukan dari hari ke hari selalu saja sama, yaitu mengurung diri di kamar dan duduk manis di depan laptop sambil jari ini gak berhenti mengutak atik. 

Ada-ada saja yang aku lakukan untuk menghabiskan waktu sehari penuh di dalam kamar. Mulai dari menulusuri dunia maya, menggambar, loncat-loncat, bahkan olahraga sambil menulis. Wuihhh.... keren kan! Pasti gak ada orang yang seperti aku ini di Indonesia, ya kan! Ya iyalah udah pasti gak ada selain gue, lagian mana ada orang mau ngelakuin hal setengah gila seperi yang aku lakukan setiap hari. Gak bosan apa setiap hari hanya melakukan aktivitas yang itu-itu saja? Bosan juga sih, tapi dikit doank!

Malam ini aku baru sadar kalau sudah malam minggu lagi. Duh... segitu gilanya aku sampai hari aja di lupa! Dan sudah pasti seperti hari-hari biasanya, aku gak bakalan ke mana-mana juga. Meskipun tawaran untuk menikmati weekend berdatangan dari segala penjuru, aku pun tetap gak bakalan tertarik. Aneh kan! Jika orang lain akhir pekan dimanfaatkan untuk berlibur dan segala macam, aku malah tetap keasyikan di dalam kamar dengan aktivitas yang itu-itu saja. Paling jauh, aktivitas yang aku lakukan adalah bersih-bersih kamar, cuci pakaian, cuci piring kotor dan semacamnya, lari pagi kalau cepat bangun, serta lari sore.

Walaupun gak ke mana-mana, malam minggu kali ini tetap indah. Bahkan mungkin hanya akan ada sekali dalam seumur hidup. What...? Malam minggu bersama siapa tuh kok ampe segitu indahnya. Tenang.... gak bersama siapa-siapa kok! Masih seperti malam minggu sebelumnya yang selalu sendirian tanpa adanya kehadiran do'i. Terus... kenapa dibilang malam minggu yang indah? Hehehe... di situlah letak kebahagiaannya.

Mau tahu gak, kenapa bisa menjadi malam indah dan hanya ada sekali seumur hidup? Katanya, malam minggu ini akan ada gerhana bulan total yang terjadi 140 tahun sekali. Kebayangkan dengan usia yang kita miliki. Bahkan bisa dibilang mustahil untuk jaman sekarang jika ada yang memiliki sampai selama itu.

Setelah menunggu sampai waktu yang telah di tentukan oleh Badan Antariksa Nasional, gerhana pun terjadi tepat seperti yang sudah di perkiraan sebelumnya. Bersama teman-teman, aku menyaksikan momen langka tersebut dari balkon lantai dua di mana aku nge-kost. Bukan hanya itu saja, ternyata gerhana bulan tersebut terlihat jelas juga bila di saksikan dari balik jendela kamarku saat ini. Sehingga aku gak perlu capek-capek lagi mendongak ke langit menyaksikannya seperti saat bersama teman-teman.

Bagiku, malam ini sungguh malam minggu yang indah. Terlebih lagi momen langka tersebut dapat aku saksikan dari balik jendela kamarku sambil duduk manis di depan laptop melanjutkan aktivitasku menelusuri dunia maya. Walaupun aku tak bisa mengabadikan momen langka tersebut ke dalam lensa kamera, namun aku masih bisa mengabadikannya ke dalam tulisan yang insya allah akan tetap abadi juga.

So... Bagaimana dengan malam minggu teman-teman? Itu ceritaku untuk malam minggu kali ini.

Makassar, 04 April 2015

Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja Harus Saling Bergandengan

Kreatif di Dunia Kerja (Sumber Ilustrasi : www.doinc.it)

Dunia pendidikan adalah dunia di mana kita belajar mengembangkan potensi diri, mengendalikan emosional, mengenal kepribadian, kecerdasan, akhlak serta dibekali keterampilan yang diperlukan diri, baik untuk dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat atau pun dunia kerja.

Jumat, 03 April 2015

Menjadi Guru Itu Ternyata Menyenangkan

Menjadi Guru Itu Ternyata Menyenangkan, Dok. Pribadi
Akhir-akhir ini, aktivitas selfie menjadi sesuatu yang populer dalam masyarakat. Bahkan saking populernya, selfie sudah di anggap sebagai hal wajar dan biasa. Apalagi aktivitas selfie juga di dukung oleh kehadiran smartphone yang telah dilengkapi dengan teknologi canggih berupa kamera yang memiliki pixel tinggi, baik kamera utama maupun kamera depan. Hal ini menjadikan para penyuka selfie makin pede dan tidak khawatir dengan hasil jepretan kamera ketika akan ber-selfie ria.

Satu Hari Satu Artikel, Semoga Saja!


Satu Hari Satu Artikel, Semoga Saja!

Sebulan terakhir ini, aku seperti orang yang sedang kecanduan. Bahkan saking kecanduan tersebut hampir membuatku menjadi gila. Namun kecanduan dan kegilaan tersebut bukan merupakan sesuatu yang negatif seperti yang kebanyakan orang-orang takutkan. Kok bisa! Mang dunia ini ada yang seperti itu, kok baru dengar. Duh... ke mana aja, hari gini masih juga kepo!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...