Selasa, 30 Juni 2015

Tetap Kreatif di Bulan Ramadhan

Tetap Kreatif di Bulan Ramadhan
Ilustrasi, Sumber : www.kubik.co.id
Jika ada yang bertanya, selama bulan ramadhan ini kamu mau ke mana saja? Maka saya pun akan menjawab, gak ke mana-mana kok. Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana emangnya? Yah... dimana lagi kalau bukan mendekam di dalam rumah seperti seorang tahanan.

Senin, 29 Juni 2015

Hobi Yang di Bayar

Hobi Yang di Bayar
Pekerjaan Paling Menyenangkan Adalah Hobi Yang Dibayar
Beberapa bulan terakhir ini hampir setiap hari saya menghabiskan waktu di depan laptop kesayangan. Entah itu hanya sekadar melakukan browsing, menggambar, atau meluangkan waktu untuk mengembangkan hobi baru yang akhir-akhir ini bangkit kembali. Sebuah hobi yang berhasil berubah saya menjadi seperti orang yang kecanduan.

Minggu, 28 Juni 2015

Anda Pecinta Kuliner Nusantara, Klik PesONA Aja!


Anda Pecinta Kuliner Nusantara, Klik PesONA JNE
Sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 15 April 2015, Jalur Nugraha Ekakurir atau yang lebih di kenal dengan nama JNE, mengadakan workshop di salah satu kampus di Makassar. JNE sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa layanan kurir dan logistik yang terkenal di Indonesia, menggandeng Kompasiana dan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai mitra dalam acara workshop sekaligus pelatihan blog.

Jumat, 26 Juni 2015

Yuk, Bangun Kebiasaan Menulis

Bangun Kebiasaan Menulis
Bangun Kebiasaan Menulis


Banyak penulis pemula yang mengagungkan mood. Baru bisa menulis ketika mood itu hadir. Saat sedang semangat, tulisannya akan terus mengalir. Sementara ketika motivasi menulis itu hilang dan berhentilah semua tulisan-tulisannya.

Kamis, 25 Juni 2015

Berbuka Puasa Dengan Manisnya Secangkir Teh dan Buah Kurma

Berbuka dengan yang manis-manis
Nunggu Waktu Berbuka Puasa
Alhamdulillah, akhirnya waktu berbuka puasa tiba juga. Tak terasa, hari ini bulan ramadhan sudah memasuki hari ke-8. Sungguh nikmat yang luar bisa, karena sampai hari ini kita semua masih diberi kekuatan untuk tetap setia menjalankan ibadah puasa, di mana mau gak mau dan suka tidak suka, khususnya untuk umat muslim di wajibkan untuk melawan hawa nafsu, rasa lapar dan juga dahaga selama kurang lebih 13 jam (untuk wilayah Indonesia). Hal ini tak lain bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kita semua (umat muslim) kepada Sang Pencipta Semesta Alam, yakni Allah SWT.

Rabu, 24 Juni 2015

Mau Berinvestasi! BNI Securities aja


Mau Berinvestasi! BNI Securities aja
Mau Berinvestasi! BNI Securities aja
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Saking populer, saham menjadi investasi yang paling banyak diminati oleh para investor. Mengapa? Karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih menarik.

Selasa, 23 Juni 2015

Tips Menghemat Menjelang Bulan Puasa

Tips Menghemat Menjelang Bulan Puasa
Belanjaan di Bulan Puasa, Dok. Pribadi
Alhamdulillah, sebagai umat muslim kita patut bersyukur karena tahun ini masih dapat bertemu kembali dengan bulan ramadhan. Salah satu bulan yang kedatangannya selalu di nantikan oleh seluruh umat muslim di seantero dunia., termasuk di Indonesia. Biasanya, untuk wilayah Indonesia setiap bulan ramadhan tiba selalu di sambut dengan berbagai perayaan dan tradisi sesuai kebiasaan daerah masing-masing.

Senin, 22 Juni 2015

Aku dan Menu Favorit Buka Puasa

Menu Favorit Buka Puasa
Menu Favorit Buka Puasa (Gambar : www.selular.id)
Bicara tentang puasa, tentu tak akan lepas dari yang namanya takjil atau menu buka puasa. Hal ini bisa kita lihat setiap kali bulan ramadhan tiba, di mana selalu menghadirkan penjual takjil dadakan. Mulai dari tempat yang di khususkan untuk berjualan takjil sampai tempat ramai seperti pasar dan toko. Bahkan ada pula yang memanfaatkan depan rumahnya atau pinggir jalan untuk menjual aneka menu untuk berbuka puasa.

Minggu, 21 Juni 2015

Bulan Ramadhan, Bulan Yang Penuh Kesenangan

Bulan Ramadhan, Bulan Yang Penuh Kesenangan
Ramadhan Bulan Yang Penuh Kesenangan
Dulu, ketika saya masih kecil, kira-kira usia saya baru memasuki Sekolah Dasar. Ketika itu orang tua sudah mengajarkan saya untuk belajar berpuasa. Saat itu dalam benak saya hanya berpikir mampu gak ya menjalankan puasa selama sehari penuh. Dan bagaimana caranya agar bisa berpuasa sampai magrib, sedangkan saya masih anak-anak yang rentan terhadap rasa lapar.

Godaan Menjelang Buka Puasa

Godaan Menjelang Buka Puasa
Si Adek Udah Kaga Sabar Untuk Berbuka Puasa
Jujur saja, ketika memasuki usia remaja seperti saat ini, menahan lapar dan haus di bulan puasa itu terasa berat banget. Apalagi kalau kita sedang panas-panas di luar, dalam hal ini kena macet dan ditambah matahari yang teriknya menyengat. Pengen banget rasanya ngebatalin puasa, tapi jadi malu sendiri kalo inget niat berpuasa dengan ikhlas dan ridho.

Jumat, 19 Juni 2015

Jangan Buang Tulisanmu

Jangan Buang Tulisanmu
Jangan Buang Tulisanmu

Kita bisa menulis setiap hari. Tapi tidak setiap hari kita bisa menghasilkan tulisan bagus. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, seperti lelah, pikiran sedang penuh, dan banyak hal lainnya. Banyak penulis pemula yang memilih menghapusnya tanpa pikir panjang. Padahal, banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk tulisan yang kurang bagus tersebut.

Transaksi Non Tunai, Aman, Cepat, dan Praktis


Gerakan Nasional Non Tunai
Transaksi Non Tunai, Aman, Cepat, dan Praktis

Ya, kurang lebih seperti itulah tagline dari BI sehubungan dengan adanya “Gerakan Nasional Non Tunai”. Di mana lewat tagline tersebut BI mengajak para pengguna jasa keuangan dan konsumen untuk beralih dari transaksi secara tunai ke non tunai.

Kata Kang Pepih : Bertransaksi Pakai Tunai Sama Dengan Kuno

Sekitar sebulan yang lalu, lebih tepatnya Sabtu tanggal 23 Mei 2015, Kompasiana kembali mengadakan acara nangkring di Makassar.  Di mana kunjungan ini merupakan yang ke-4 kalinya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Sama seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, Kompasiana tidak pernah datang sendirian. Dalam hal ini selalu ada sponsor yang turut ambil bagian di setiap acara yang diselenggarakan.

Rabu, 17 Juni 2015

Memanipulasi Ukuran Ruang Lewat Permainan Cahaya

Manipulasi Ruang Lewat Cahaya
Sesuatu yang begitu indah, tidak akan terlihat indah tanpa adanya kehadiran cahaya di sekelilingnya. Begitulah cahaya berperan dalam kehidupan kita. Cahaya dapat menampilkan keindahan sejati dan menciptakan suasana. Cahaya dapat digunakan untuk menciptakan berbagai ilusi pada mata, termasuk di dalamnya ketika ingin menciptakan kesan lebih luas pada sebuah ruang, misalnya pada property (rumah) yang anda miliki.

Selasa, 16 Juni 2015

Hal-Hal Sederhana Yang Dapat Menyelamatkan Bumi

Hal-Hal Sederhana Yang Dapat Menyelamatkan Bumi
Hal-Hal Sederhana Yang Dapat Menyelamatkan Bumi
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan Maret dan April, kita semua dipertemukan dengan dua hari besar yang keduanya sama-sama memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menyelamatkan bumi dari efek pemanasan global. Kedua hari besar yang aku maksud adalah "Earth Hour" dan "Hari Bumi Sedunia".  Di mana untuk Earth Hour sendiri ditandai dengan memadamkan lampu selama kurang lebih 1 jam. Sedangkan untuk Hari Bumi Sedunia di tandai dengan penanaman pohon sebagai simbol untuk menyelamatkan dunia (bumi) dari ambang kehancuran.

Senin, 15 Juni 2015

Berkat Mi Kering Tropicana Slim, Begadang Pun Lanjut Terus


Mi Kering Tropicana Slim, Dok. Pribadi
Semenjak di nyatakan lulus dan diterima di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, hidupku secara perlahan-lahan berubah 180 derajat. Semakin berubah drastis lagi setelah aku mulai mengenal seluk beluk dunia arsitektur dan cara hidup orang di kota. Aku yang awalnya seorang anak kampung yang terkenal akan kekalemanku dan pendiam, secara perlahan-lahan berubah menjadi seorang laki-laki yang mudah bergaul dan cepat beradaptasi dengan berbagai suasana di mana pun berada.

Aku yang dulunya adalah seorang pecinta susu dan teh secara pelan tapi pasti mulai menjadi pecinta kopi. Dari seorang lelaki yang biasanya jam 8 malam sudah tidur dan cepat pulas, kini setelah kuliah di jurusan arsitektur tetap tidur di jam yang sama, lebih tepatnya jam 8 pagi. Seperti yang aku katakan pelan tapi pasti, perubahan tersebut dari hari ke hari semakin nampak terlihat. Bahkan begitu jelas sekali terlihat perbedaannya bila dibandingkan antara masa SMA dan duduk di bangku kuliah. Dari anak yang kalem dan pendiam menjadi anak yang mulai pandai bergaul.

Tak hanya itu saja, gaya hidup dan pola makan pun ikut-ikutan berubah juga. Dari yang suka dan rutin berolahraga menjadi anak yang jarang berolahraga. Dari yang biasanya makan 3-4 kali saat berada dirumah di kampung, kini hanya menjadi 2 kali sehari. Sedangkan sisanya kebanyakan mencoba untuk survive dengan alasan untuk menghemat uang bulanan yang terbilang pas-pasan.

Sepiring Mi Kering Tropicana Slim, Dok. Pribadi

Dari semua perubahan tersebut, ada satu hal yang dari dulu sampai sekarang tetap aku pertahankan walaupun pernah dapat teguran dari dokter. Apalagi kalau bukan kebiasaanku yang suka menyantap mie (hampir semua varian) minimal satu bungkus setiap dua hari. Bahkan kebiasaan tersebut sempat bertahan sampai 4 semester, terlebih lagi kalau sudah masuk tanggal tua. Buat anak kost seperti aku, itu adalah pertanda untuk survive lagi dan mau gak mau salah satu solusinya adalah makan mie lagi. Gak kebayang kan bagaimana isi kepala (otak) nantinya, bisa-bisa ikutan kriting seperti mie yang sering aku makan. Untung saja kebiasaanku makan mie gak membuatku jadi obesitas. Hehehe....

Namun, saat ini kebiasaan tersebut mulai aku ubah. Dari yang dua hari sekali makan mie menjadi seminggu sampai dua minggu sekali baru makan mie lagi. Bahkan aku sempat berpikir dan berkhayal, “Andai saja ada mie yang sehat?”. Tapi apa mau di kata, khayalan tetaplah khayalan dan tak tahu akan kejadian apa gak.

* * *

Pucuk di cinta ulam pun tiba. Sekitar sebulan yang lalu, saat sedang membuka salah akun media sosial yang aku miliki (Facebook), tanpa sengaja aku melihat sebuah iklan yang menarik perhatianku. Iklan tersebut tak lain adalah dari Tropicana Slim, di mana dalam iklan tersebut hadir sebuah produk yang membuatku sempat kaget. Bahkan ketika aku ceritakan kepada temanku, ia juga kaget dan gak percaya akan apa yang aku ceritakan. Karena setahu kami berdua, produk dari Tropicana Slim hanyalah yang bebas gula dan rendah kalori.

Tapi... di satu sisi, aku merasa senang juga. Mengapa? Karena dengan hadirnya produk terbaru tersebut, yakni berupa Mi Kering Tropicana Slim akan menghadirkan warna baru dalam hidupku. Kok bisa! Ya pasti bisa. Sebagai seorang pecinta mie, aku merasa lega dan senang akan kehadiran produk tersebut. Bagaimana tidak senang, aku bisa kembali makan mie dengan sepuasnya tanpa harus takut akan dampak yang selama ini di takutkan oleh semua orang. Terlebih lagi aku orangnya sering bangun tengah malam gara-gara lapar dan dengan adanya Mi Kering Tropicana Slim masalah tersebut bisa teratasi.

Teman Begadang Kerjain Skripsi, Dok. Pribadi

Selain itu, sebagai mahasiswa Arsitektur yang notabene lebih sering begadang sampai pagi, tentu membutuhkan cemilan alias makanan ringan untuk menemaniku saat begadang. Nah... kehadiran Mi Kering Tropicana Slim merupakan angin segar sekaligus solusi yang bisa aku masukan ke dalam daftar cemilan sebagai teman di kala lapar menjelang tengah malam. Sehingga begadang pun bisa tetap lanjut terus tanpa perlu was-was akan kelaparan tengah malam.

Mengapa Harus Mi Kering Tropicana Slim?

Karena Mi KeringTropicana Slim menghadirkan sesuatu yang berbeda dari mie yang dijual pada umumnya. Pasti pada penasaran kan! Bahkan mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih yang membuatnya berbeda? Hehehe... tenang, semuanya akan aku jelaskan kok lewat blog ini. Yuk, simak baik-baik kelebihan dari produk terbaru TropicanaSlim ini!

1.    Lebih Rendah Lemak dan Rendah Kalori
Tropicana Slim Less Fat Noodles tidak melalui proses penggorengan untuk pengeringannya, melainkan melalui proses pemanggangan, oleh karena itu kandungan lemaknya lebih rendah, sehingga lebih rendah kalori. Hal ini bisa dilihat dari air rebusan Mi Kering Tropicana Slim yang terlihat jernih alias gak keruh seperti halnya mi instan pada umumnya.
  
2.    Lebih Rendah Natrium
Menurut data, kandungan rata-rata garam (natrium) pada mi instan biasanya berkisar antara 980 mg hingga 1.500 mg natrium per bungkusnya. Sedangkan menurut PERMENKES No. 30 tahun 2013, konsumsi natrium (yang biasanya berasal dari garam pada produk makanan) lebih dari 2.000 mg berisiko meningkatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Lalu bagaimana dengan Mi Kering Tropicana Slim? Tenang, karena kandungan garam Tropicana Slim Less Fat Noodles lebih rendah daripada mi instan pada umumnya, sehingga cocok di konsumsi oleh anda yang sedang berdiet.

3.    Mengandung 6 Vitamin dan 1 Mineral
Selain rendah lemak dan kalori serta natrium, Mi Kering Tropicana Slim juga mengandung 6 vitamin, yakni Vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, dan E serta 1 mineral.

4.    Sumber Serat
Tak ketiga kelebihan di atas, ternyata masih ada satu lagi kelebihan yang sangat penting dan dibutuhkan untuk kesehatan pencernaan. Ya, apalagi kalau bukan serat. Dalam satu kemasan/bungkus Mi Kering Tropicana Slim mengandung 3 gr serat pangan alias serat diet. Sehingga membuat mie ini cocok untuk direkomendasikan bagi siapa saja yang sedang menjalani program diet.

Untuk lebih jelasnya dan sebagai data pelengkap sekaligus pembanding, bisa anda lihat perbandingan antara Mi Kering Tropicana Slim dengan mie instan lainnya dalam tabel di bawah ini.

Tabel Perbandingan Mi Kering Tropicana Slim dengan Mie Instant Lainnya

So... masihkah anda takut dan berpikir panjang untuk mengkonsumsi mie instan lagi? Seharusnya gak jadi masalah dong! Baik buat anda, teman, kerabat atau pun keluarga. Mengapa? Karena sudah ada Mi Kering Tropicana Slim, yang lebih sehat, tetapi tetap nikmat.

Terakhir, terima kasih untuk Tropicana Slim yang telah menghadirkan produk berupa mie sehat yang rendah lemak, rendah kalori, rendah natrium, kaya akan vitamin dan mineral, serta berserat. Sehingga dengan hadirnya produk ini, aku bisa kembali sepuasnya makan mie instan dan begadang pun bisa lanjut terus sampai pagi.

Makassar, 15 Juni 2015

TULISAN INI DI IKUT SERTAKAN DALAM LOMBA BLOG COMPETITION TROPICANA SLIM "MAKAN MI, GAK MASALAH DONG!"

Referensi tambahan :
http://www.tropicanaslim.com
http://www.tropicanaslim.com/tropicana-slim-noodles-saat-makan-mie-instant-gak-jadi-masalah-lagi/
http://www.tropicanaslim.com/tentang-tropicana-slim/pelengkap-masakan/tropicana-slim-low-fat-noodle-ayam-bakar/  

Minggu, 14 Juni 2015

Menyingkap Impian Para Disabilitas

Gak terasa, akhir pekan akan segera berakhir. Seperti biasanya setiap kali akhir pekan tiba, aku selalu dalam kesendirian layaknya seorang jomblo. Namun mau bagaimana lagi, kenyataan memang sudah demikian, di mana si do'i berada jauh di seberang sana dan gak mungkin untuk bertemu. Untung saja, mainan baru yang sedikit membantu mengurangi kesendirianku selama ini. Apalagi kalau bukan blog tercinta ini.

Lewat blog ini, aku bisa menumpahkan semua rasa yang membuat galau. Tentu saja dengan cara yang masih wajar, walaupun kadang-kadang sedikit lebay. Tapi setidaknya setelah itu aku kembali merasa ploong layaknya iklan sprite. Sebelum akhir pekan berakhir, aku akan akan menumpahkan kegalauan yang menganjal, di mana khusus ditujukan kepada pemerintah.

Tulisan ini sebenarnya adalah tulisan lama, namun aku hadirkan kembali berhubung blog yang lama passwordnya aku lupa. Tema yang aku angkat adalah mengenai "Disabilitas" yang selama ini masih sedikit tersisihkan dalam kehidupan sosial. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak ulasan di bawah ini.

* * *
Sebelum melangkah lebih jauh, gak ada salahnya kalau saya mencoba menjelaskan dulu mengenai apa itu disabilitas. Disabilitas atau Cacat dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa kombinasi dari ini. Dengan kata lain disabilitas disebut sebagai penyandang cacat.

Logo Penyandang Disabilitas Dunia
 Penyandang Cacat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari :
a. Penyandang cacat fisik;
b. Penyandang cacat mental;
c. Penyandang cacat fisik dan mental.

Berbicara masalah disabilitas dan fasilitas umum mungkin bukanlah hal yang baru lagi buat kita semua. Mengapa? Karena ini semua ada di lingkungan sekitar kita dan setiap hari kita berhadapan dengan hal demikian. Lantas apa hubungannya disabilitas dan fasilitas umum. Namanya fasilitas umum sudah pasti untuk semua dan tidak memandang bulu antara si miskin dan kaya, berkuasa atau pun tidak.

Sadar atau tidak, fasilitas umum di negeri ini mulai berkurang dan kalau pun ada kebanyakan di luar dari kata nyaman. Anehnya lagi, itu semua sudah di anggap sebagai hal yang wajar-wajar saja dan tidak mau ambil pusing atas semua kebiasaan itu. Lalu, bagaimana dengan mereka yang menjadi penyandang cacat yang memiliki segala keterbatasan. Apakah pernah memikirkan mereka semua? Mereka juga layaknya seperti kita yang normal, ingin berekspresi, ingin bebas dalam beraktifitas di ruang publik dan ingin sampai ke tempat yang mereka tuju tanpa hambatan sedikit pun di setiap fasilitas umum yang mereka lalui.

Coba bayangkan, jika kita yang berada di posisi mereka yang menjadi penyandang cacat. Dengan segala keterbatasan kita ingin bepergian dan harus melewati ruang publik yang masih jauh dari nyaman. Bukan tidak mungkin terjeblos ke lubang trotoar atau terjerembab ke selokan yang tidak memiliki penutup, alangkah sulitnya bila kita ingin melewati jembatan dengan tangga berundak, atau mungkin ketika ingin naik transportasi umum dan pintunya tak muat untuk dimasuki kursi roda yang kita pakai. Bayangkan juga kita kehilangan fungsi pendengaran dan bicara atau disabilitas rungu/wicara, bukan soal mudah ketika harus bepergian tanpa ada teks petunjuk di ruang publik dan tak seorang pun mengerti bahasa isyarat.

Pernahkah pemerintah berpikir untuk membantu mengatasi masalah yang mereka alami? Setiap dekat pemilihan kepala daerah, kita selalu mendengar janji-janji yang mereka sampaikan. Tapi apakah kita pernah mendengar mereka berjanji untuk membantu para penyandang disabilitas? Buru-buru penyandang disabilitas yang dipikirkan, kita saja yang normal kebanyakan hanya mendapat janji belaka demi mendongkrak suara mereka dalam pemilihan. Setiap tahun diadakan pelebaran jalan atau penambahan jalan demi menghindari macet “katanya” tanpa kita atau pemerintah sadari jalan untuk mereka yang  menjadi penyandang cacat telah di rebut secara perlahan-lahan.

Walaupun mereka penyandang disabilitas, mereka juga ingin seperti manusia normal lainnya. Mereka juga ingin mendapatkan kenyamanan dan akses fasilitas publik. Lantas pada siapa kita akan mengadu? Pemerintah yang kita harapkan malah mengabaikan kewajibannya untuk menyediakan fasilitas publik yang nyaman dan memadai bagi warganya. Apakah pemerintah gak pernah berpikir kalau penyandang disabilitas adalah bagian dari warga Negara yang mereka pimpin?

Sampai kapan kita akan menunggu kesadaran dari pemerintah akan semua permasalahan ini, sedangkan mereka sendiri kadang sok cuek dan gak peduli. Selain itu selama ini, sebagian besar penyandang disabilitas belum atau kurang menyadari akan hak mereka untuk menikmati fasilitas umum. Mereka tidak banyak menuntut bahkan cenderung menerima kondisi mereka saat ini. Namun jika kita menunggu kesadaran mereka akan hak yang selama ini hilang, maka kesetaraan tidak akan pernah terjadi. Kembali pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang disabilitas bertujuan untuk :
  • Upaya peningkatan kesejahteraan social penyandang disabilitas berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Setiap penyandang disabilitas mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.
Cukup jelas tertulis bahwa mereka juga berhak memiliki kesamaan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

Lalu, bagaimana dengan fasilitas publik di daerah kita masing-masing sobat blog. Apakah sudah layak dan nyaman atau malah sebaliknya? Sebagai contoh, di daerah saya kuliah sendiri masih jauh dari layak dan nyaman. Kenapa saya berkata demikian. Di daerah saya kuliah jalur trotoar saja masih kurang, padahal itu semua harusnya ada untuk para pejalan kaki. Nah, bagaimana dengan fasilitas untuk penyandang disabilitas, bisa anda bayangkan sendiri. Belum lagi jembatan layang untuk penyeberangan, itu semua masih bisa dihitung jumlahnya dengan jari. 

Saya hanya berharap, semoga saja pemerintah terketuk hatinya dan lebih peka lagi terhadap lingkungan sekitarnya. Terlebih lagi menyangkut impian para disabilitas yang ingin juga merasakan fasilitas publik yang nyaman dan memadai seperti yang kebanyakan di nikmati orang normal.

Makassar, 14 Juni 2015

Jumat, 12 Juni 2015

Tips Mengatur Pencahayaan Pada Ruang Keluarga

Tips Mengatur Pencahayaan Pada Ruang Keluarga
Interior Ruang Keluarga (www.lantairumahminimalis.com)

Ruang Keluarga merupakan ruangan yang biasa digunakan oleh seluruh anggota keluarga untuk berkumpul, bercengkerama, bercanda, dan bersantai. Di ruang ini pula seringkali banyak aktivitas yang dilakukan. Sehingga tak salah jika ruangan ini membutuhkan pencahayaan yang lebih untuk mendukung berbagai kegiatan relaksasi yang dilakukan.

Semua Berawal Dari Rumah

Rumah Sudut, Karya Arif Rahman, ST
Di awali dari rumah, kita bisa mulai melakukan penghematan energi. Salah satunya adalah dengan memilih fitur pencahayaan yang hemat energi, seperti mengurangi konsumsi energi yang nantinya akan berdampak pada berkurangnya biaya tagihan listrik pada setiap bulannya.

Memang, tak bisa di pungkiri bahwa sampai saat ini masih ada anggapan mengenai produk hemat energi yang mana membutuhkan modal atau biaya yang mahal saat pertama kali membelinya. Namun dengan memilih produk hemat energi yang tepat, contohnya seperti lampu, kita juga bisa melakukan penghematan energi bahkan dapat mencapai 80%.

Rabu, 10 Juni 2015

Saatnya Yang Muda Yang Berencana


Saatnya Yang Muda Yang Berencana
Yang Muda Yang Berencana

Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus di hadapi di setiap negara. Beda negara, beda pula permasalahan kependudukan yang di hadapi. Salah satu di antaranya seperti Indonesia. Masalah kependudukan di Indonesia sudah memasuki tahap yang cukup serius dan bila tidak di atasi dengan segera akan menyebabkan sebuah petaka.

Selasa, 09 Juni 2015

Sepenggal Kisah Antara Aku dan Tolak Angin

Jujur saja, sebenarnya aku agak malu untuk menceritakan hal ini. Di tambah lagi karena memang aku orangnya tidak biasa mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan penyakit, yang berhubungan dengan keinginan atau pun ketidaksukaan terhadap sesuatu. Yah... bisa dibilang aku orangnya agak tertutup gitu.

Salah satu contohnya yang sepele yaitu yang berhubungan dengan angin. Aku dan angin bagaikan Tom and Jerry, yang ampe kapanpun gak akan pernah akur. Sensitifnya sudah gak ketulungan kaya cewek yang lagi kena PMS. Padahal aku kan cowok yang seharusnya punya antibody yang lebih dari seorang cewek. Aneh dan malu-maluin saja jadi cowok seperti ini.

Tapi mau bagaimana lagi, keadaannya memang demikian. Dan gara-gara angin, aku banyak menghindar dari benda-benda yang disukai orang. Contohnya kaya kipas angin dan AC. Kalau sudah berhubungan dengan dua benda tersebut, mau gak mau harus siap-siap terima segala kemungkinan yang terjadi.

Pertama, siap-siap untuk bolak balik ke kamar kecil untuk buang air kecil. Untuk resiko yang satu ini kadang membuatku jengkel dan capek. Di dekat kipas angin saja, aku kadang bolak balik ke kamar kecil 2-3 kali dalam rentang waktu satu jam. Lebih-lebih lagi dengan yang namanya AC, bisa bolak balik 3-5 kali. Parah... kan.

Pernah kaya seperti ini, waktu itu aku menjenguk sepupu di Rumah Sakit Angkatan Laut di Surabaya. Kebetulan waktu itu bertepatan dengan musim liburan akhir semester. Om aku heran, kok cepat keluar dari ruangan rumah sakit dan malah duduk di luar. Dengan malu-malu, aku bilang kalau gak cocok sama yang namanya AC. Belum lama di dalam saja sudah ada rasa pengen buang air kecil, malah gak bisa kompromi. Ijinnya mau ke toilet di luar, tapi ujung-ujungnya gak balik-balik lagi ke dalam ruangan pasien.

Kedua, siap-siap untuk ngadapin perut kembung, perut keras, begah dan macam-macam. Untuk yang satu ini paling banyak aku alami setiap bangun tengah malam atau pagi dan saat musim hujan.

Ketiga, yang ini biasanya kalau sudah musim hujan datang. Dan yang sering aku alami ini merupakan yang ditakuti semua orang. Pada penasaran dan bertanya-tanya kan! Jawabannya adalah sakit gigi. Gak minta-minta sih, tapi memang untuk yang satu ini sering aku alami kalau sudah musim hujan.
 
Lah... apa hubungannya dengan angin. Hubungannya kurang lebih begini, aku kalau sudah masuk angin dan efeknya sudah mulai gak ketulungan, maka dah pasti tanda-tandanya mengarah ke sana (sakit gigi). Pasti ada yang bertanya-tanya, kenapa gak minum obat kalau sudah masuk angin? Gitu aja kok repot amat!
 
Nah... itu dia masalahnya. Jujur saja, aku itu orangnya kalau sakit gak kaya kebanyakan orang yang langsung minum obat kalau sudah merasa gak enak badan atau sakit. Bukannya aku alergi sama obat, tapi memang gak biasa langsung minum obat. Kebiasaan aku adalah membiarkannya dulu 1-3 hari dan kalau gak sembuh, baru deh coba minum obat. Tapi... minum obat juga aku itu orangnya pilih-pilih dan harus yang aku rasa cocok baru betul minum obat, baik obat dari dokter atau obat herbal.

Dan jujur saja saking kampungannya sampai obat-obat yang sering di iklanin di televisi pun aku kebanyakan gak percaya. Aku akan percaya setelah mencobanya dan merasakan efeknya, cocok apa gak. Contohnya seperti salah satu produk dari Sido Muncul, yang kalau gak salah ingat ada iklannya yang jargonnya gini “Orang pintar, minum Tolak Angin”. Yang salah satunya ada Bob Sadino (Alm) di situ. Kalau gak salah ingat ya..., maklum sudah satu tahun gak pernah nonton televisi, hehehe....

Tolak Angin memang sesuai dengan jargon iklannya. Dan aku sudah mencobanya dan merasa cocok. Dan aku punya cara tersendiri dalam menggunakan Tolak Angin jika masuk angin. Kalau dalam perjalanan atau lagi di luar seperti saat mengawas proyek, tolak anginnya aku minum langsung. Tapi, kalau lagi berada di kost atau rumah Tolak Anginnya kadang-kadang aku campur dengan secangkir teh jika tidak ingin meminumnya secara langsung.

Tolak Angin memang benar-benar penolak angin, aku yang tadinya bagaikan Tom and Jerry kalau sudah berhadapan dengan angin. Sekarang malah kaya sepasang angsa atau merpati yang setia dengan pasangannya.

Kurang lebih seperti itulah ceritaku sebagai orang kampung yang sensitif dengan angin dan benar-benar percaya setelah mencoba produk Sido Muncul yang bernama Tolak Angin. Semoga cuma aku saja yang kampungan karena tidak percaya Tolak Angin dari dulu. hehehe...

Makassar, 9 Juni 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...