Delapan
tahun yang lalu, untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota besar. Sebagai
anak desa yang baru pertama kali melihat kota besar secara langsung, saya
dibuat terkagum-kagum begitu melihat aktivitas kota yang sibuknya berpuluh-puluh
kali lipat dari aktivitas orang desa.
Saking kagumnya, selama perjalanan dari pelabuhan menuju tempat kost sanak saudara yang kuliah di kota, saya tidak henti-hentinya memperhatikan setiap mili daerah yang dilalui oleh pete-pete (baca : angkot). Mulai dari besarnya jalanan yang dilalui, banyaknya pohon besar dipinggir jalan, bangunan yang berjejer begitu rapat, termasuk bangunan tinggi dan beberapa kampus yang dilewati.
Saking kagumnya, selama perjalanan dari pelabuhan menuju tempat kost sanak saudara yang kuliah di kota, saya tidak henti-hentinya memperhatikan setiap mili daerah yang dilalui oleh pete-pete (baca : angkot). Mulai dari besarnya jalanan yang dilalui, banyaknya pohon besar dipinggir jalan, bangunan yang berjejer begitu rapat, termasuk bangunan tinggi dan beberapa kampus yang dilewati.