Jumat, 12 Juni 2015

Semua Berawal Dari Rumah

Rumah Sudut, Karya Arif Rahman, ST
Di awali dari rumah, kita bisa mulai melakukan penghematan energi. Salah satunya adalah dengan memilih fitur pencahayaan yang hemat energi, seperti mengurangi konsumsi energi yang nantinya akan berdampak pada berkurangnya biaya tagihan listrik pada setiap bulannya.

Memang, tak bisa di pungkiri bahwa sampai saat ini masih ada anggapan mengenai produk hemat energi yang mana membutuhkan modal atau biaya yang mahal saat pertama kali membelinya. Namun dengan memilih produk hemat energi yang tepat, contohnya seperti lampu, kita juga bisa melakukan penghematan energi bahkan dapat mencapai 80%.

Mengapa harus lampu? Karena lampu merupakan benda yang paling banyak digunakan dalam sebuah bangunan atau hunian, dalam ini sebagai alat penerangan. Bahkan lebih sering kita gunakan dalam aktivitas sehari-hari, terutama pada malam hari. Namun bukan berarti benda-benda lain yang menggunakan daya listrik sama seperti lampu di abaikan juga ya. Semuanya harus tetap sama, yakni tetap berusaha sebaik mungkin untuk menggunakan produk yang hemat energi.

Kembali lagi ke topik awal

Berbicara soal lampu, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan lampu hemat energi yang memiliki daya tahan lebih lama. Salah satunya dengan memperhatikan umur pemakaiannya, yakni minimal mencapai 8000 jam. Dengan demikian, waktu pergantian lampu pun menjadi lama, dalam artian jangka waktunya menjadi lebih panjang dan tanpa disadari hal ini merupakan suatu bentuk dari penghematan juga.

Lalu, bagaimana dengan produk lampunya? Saya rasa berbicara mengenai produk, sangat gampang untuk menemukannya. Bahkan di zaman yang sudah modern ini, produsen lampu berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang hemat energi, tentu dengan daya tahan lama pula. Gak perlu di jelaskan pun, anda pasti sudah bisa memilah-memilah produk yang mana yang akan dibeli.

So... untuk saat ini itu saja dulu yang dapat saya ulas. Mengenai cara memilih bohlam (lampu) yang tepat, nanti di lain kesempatan lagi akan saya ulas. Satu yang pasti, penghematan energi bisa kita lakukan dari mana saja. Rumah adalah salah satu dari awal semua kegiatan. Sehingga kita tidak perlu berkhayal lebih jauh dulu, apalagi sampai bermimpi yang aneh. Karena sesungguhnya kita bisa memulai semuanya dari yang paling dekat, yakni rumah kita sendiri.

Makassar, 12 Juni 2015

20 komentar:

  1. Lampu hemat energi yang tahan lama biasanya harganya agak mahal, tapi memang awet wet. Di Manado juga pakai lampu macam ini, Alhamdulillah 4 tahun belum pernah ganti. Jadi nggak perlu was was tiba tiba bohlamnya putus saat nggak punya stok atau suami nggak di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, untuk urusan harga sedikit mahal. Tapi sebanding dengan apa yang didapatkan. Saya juga hampir 4 tahun baru ganti lampu baru. Itu pun rusak gara-gara listrik di kost sering korslet.

      Hapus
  2. ohh jadi seperti itu yaa :) di rumah saya paling satu bulan sekali ganti lampunya :( gak tau apa yang salah :) karena soal itu hanya ayah saya yang tau :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih demikian. Bisa jadi karena produk lampunya yang agak murah sehingga cepat rusak. Atau bisa juga karena lampu di rumah Mbak Alya sering korslet.

      Hapus
  3. memulai itu yang susah mas, tentunya dibutuhkan kemauan yang kuat. Lampu hemat energi kayaknya agak mahal mas. Menggunakan produk-produk hemat energi, pastinya dapat membantu menghemat energi. Dengan menghemat energi berarti menjaga bumi, save our earth. Font tulisan yang ini lebih bagus mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, betul sekali. Selalu yang jadi masalah adalah memulainya. Mahal tuh kalau satu kali membeli dalam jumlah banyak. Gak ada salahnya untuk mencicil 1-2 lampu dulu sebulan. Padahal banyak manfaat yang akan didapatkan ketika menggunakan produk hemat energi.

      Hapus
  4. Sedetail itu kah? Haduh...btw, kunjungin balik ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, lumayan detail. Gak tau kalau orang lain, tapi begitulah kalau pandangan saya pribadi yang notabene ngambil kuliah di jurusan Arsitektur.

      Hapus
  5. Hmm, bener banget yang dikatakan diatas, pencahayaan ruang itu sangat penting.. tapi karena inilah, suami dan anak-anakku jadi pada ga mau digelapin kalau tidur...hehee. Btw, nanti kalau saya mau tanya-tanya tentang pondasi rumah boleh kan? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siasati pakai lampu yang bisa di redupkan atau diterangkan. Udah ada kok produknya yang seperti itu.

      Boleh kok Mbak, selama saya mampu akan saya jelaskan.
      Salam

      Hapus
  6. Aq jg pakek yg hemat energi, mahal memang, tp awet,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, memang begitulah produk hemat energi selalu mahal di awal. Tapi setelah itu lebih banyak manfaat yang didapatkan dibandingkan dengan produk biasa.

      Hapus
  7. Iya setuju sekali, di rumah saya juga pakai lampu LED yang hemat energi. Memang harganya agak mahal namun awet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah pakai produk terbaru ya pak. Ya begitulah kalau produk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang bagus. Harganya sedikit mahal dari produk lainnya, tapi di jamin tidak mengecewakan.

      Hapus
  8. slm kenal, br x ini mampir di blognya arsitek, lgsung kagum, rancangan rmhnya keren, modern, warna abu kusuka, berkesan kalem, megah n adhem.
    betul, klo rmh nyaman, keluar rmh jg bawaannya ceria n semangat :)
    siapa tahu bs kesampaian bikin rumah...Saya sdh follow blognya mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk apresiasinya. Hanya mengembangkan hobi saja, baik itu mengenai blog maupun desain yang saya hasilkan.

      Amiin...
      Insya Allah niatnya pasti akan kesampaian kok.

      Hapus
  9. keren ya anak arsitek bisa bikin gambar rumah sesuai imajinasi, aku juga pengen >.<
    kalau mau hemat energi pake obor atau gak petromax aja mas XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... itu bukan hemat lagi, tapi kembali ke jaman dahulu dan rawan kebakaran nantinya.

      Hapus
  10. Balasan
    1. ijinnya di terima dan boleh di share sebanyak-banyaknya

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...