Pentingnya Inovasi dan Strategi Dalam Menjalankan Bisnis Online |
Rabu,
15 April 2015, Makassar kembali di kunjungi oleh Kompasiana untuk kedua kalinya
di bulan yang sama. Bedanya, kali ini Makassar di daulat sebagai kota pertama
dari empat kota yang akan di kunjungi oleh Kompasiana dan akan di selenggarakan
di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Sedangkan untuk tiga kota dan
kampus lainnya yang akan di kunjungi adalah Universitas Udayana, Bali (29 April
2015). Setelah itu, Universitas Brawijaya, Malang (12 Mei 2015) dan
berakhir di Universitas Medan, kota Medan (27 Mei 2015).
Sama
seperti kunjungan sebelum-sebelumnya, Kompasiana tidak datang sendirian. Kali
ini, Kompasiana menggandeng salah satu perusahaan lokal yang sudah populer di
mata masyarakat, yakni Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Sebagai mitra, JNE akan ikut
berbagi dalam pelatihan blog sekaligus workshop yang bertajuk Kompasiana
Blogshop Goes To Campus.
Adapun
tema yang di angkat dalam Blogshop kali ini adalah mengenai “Inovasi
Strategi Bisnis di Media Online”. Topik ini diangkat mengingat dalam
beberapa tahun terakhir ini aktivitas jual beli online mulai marak Indonesia.
Di mana para penyedia jasa tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan peluang
bagus ini, yakni dengan menyediakan wadah yang berfungsi tempat jual beli atau
berbisnis secara online. Di sisi lain masyarakat pun tak kalah antusiasnya
dalam menyambut wadah baru ini.
Untuk
sekadar di ketahui, dalam acara blogshop kali ini dihadiri oleh tiga pembicara
yang tentu saja sudah ahli di bidangnya masing-masing. Ketiga pembicara
workshop yang dihadirkan akan berbagi informasi dan pengetahuan, baik kepada
calon pengguna maupun pengguna mengenai dunia bisnis online. Sehingga jika ada
yang berminat untuk menggeluti dunia ini, sudah paham betul apa yang harus
dilakukan. Di sisi lain, kehadiran ketiga pembicara ini diharapkan mampu
menginspirasi para peserta blogshop.
Ketiga
pembicara yang aku maksud, yakni pak Andre Vincent Wenas (Chief Human Capital
Officer JNE), Wahyu Aditya (Founder Hellomotion. Inc), dan Iskandar Zulkarnaen
(Assistant Manager Kompasiana). Sedangkan yang bertindak sebagai moderator
dalam acara ini adalah mas Nurulloh (Content & Community Editor
Kompasiana). Tak ketinggalan juga seorang MC cantik yang biasa di panggil Mba
Lala.
Sebelum
pemateri pertama di berikan kesempatan untuk memaparkan permasalahan sesuai
tema yang di angkat, mas Nurulloh selaku moderator dan penanggung jawab acara
ini, terlebih dahulu memberikan pemaparan dilengkapi sejumlah data mengenai
perkembangan internet di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, di mana
berdasarkan data yang diperoleh mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pemateri Pertama, Iskandar Zulkarnaen
Seperti
yang kita semua ketahui, di mana-mana pemateri sebelum mulai membawakan materi
pasti terlebih dahulu akan menyapa para peserta yang sudah berkenan
menyempatkan diri untuk hadir. Pak Iskandar Zulkarnaen yang populer di
Kompasiana dengan nama Iskandarjet, tak ketinggalan melakukan hal demikian.
Karena acaranya berlangsung di Makassar, maka beliau mencoba menyapa para
peserta dengan bahasa Makassar, yakni kurang lebih sebagai berikut :
“Makassar, aga kareba?”. Jika di artikan ke dalam bahasa
Indonesia berarti “Makassar, apa kabar?”.
Para
peserta pun tak kalah semangat memberikan jawaban seperti ini : “Baji-baji
ji” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Baik-baik”.
Setelah
di rasa cukup, mas Iskandarjet mulai memberikan pemaparan yang di menurutnya
bisa berguna dan dijadikan sebagai modal awal oleh para peserta jika ingin
terjun langsung untuk menggeluti dunia bisnis online. Namun bukan berarti
materi yang dibawakan tidak bermanfaat bagi peserta yang sudah lebih dahulu
terjun langsung dan bergelut di dunia bisnis online. Materi yang dibawakan oleh
mas Iskandarjet adalah yang berhubungan dengan dunia content atau lebih
tepatnya mengenai “Content Marketing” sebagaimana dunia yang ia geluti saat
ini. Tujuan dari materi ini adalah untuk menambah pengetahuan agar meningkatkan
hasil ke arah yang lebih baik, yakni dengan mengajak peserta untuk bisa
menggunakan dan menghasilkan konten yang lebih menarik.
Selain
itu, materi yang dibawakan juga di kemas dalam bentuk slide presentasi sehingga
membuat peserta semakin antusias memperhatikan dengan seksama. Bahkan peserta
sempat dibuat tertawa dan senyum-senyum ketika menyaksikan slide yang di
tampilkan. Kok bisa! Karena slide yang ditampilkan ada yang menggambarkan
perilaku masyarakat Indonesia yang kita semua larut di dalamnya. Mirisnya
berita ini bukan di muat oleh media tanah air, melainkan oleh media luar negeri
yang diberi judul “Eat,
Pray, Tweet”. Di mana judul tersebut merupakan plesetan dari sebuah buku
dengan penulis Elizabeth Gilbert yang judul aslinya adalah “Eat, Pray, Love”.
Akan
tetapi, sebagai warga negara Indonesia, hal tersebut tidak dapat di pungkiri
karena memang yang terjadi sudah seperti itu dan telah menjadi kebiasaan. Yang
bila di gambarkan kurang lebih seperti ini : “Tiada hari tanpa tweet, tiada
hari tanpa tweet atau mengunjungi media sosial”.
Usai
memaparkan contoh di atas, mas Iskandarjet beralih ke materi selanjutnya
mengenai prinsip dalam menciptakan konten yang lebih menarik. Yang pertama
adalah mengenai "konten", di mana harus asli dan idenya
benar-benar berasal dari dalam diri masing-masing. Artinya konten yang
ditampilkan masih original. Kedua adalah mengenai “patient atau pelanggan”,
yang artinya di perlukan kesabaran dalam membangun bisnis online, khususnya
saat berhadapan dengan pelanggan. Karena kita tidak tahu, apakah pengunjung
hanya sekadar berkunjung untuk melihat-lihat apa yang ditawarkan atau memang
benar-benar berminat. Di sini kesabaran kita akan di uji sebagai pemilik
bisnis.
Sedangkan
prinsip yang ketiga adalah mengenai ketepatan waktu atau “Timely”. Dalam
hal ini, apakah barang yang kita tawarkan mengikuti perkembangan yang ada dan
sering di update atau tidak. Ke empat atau terakhir, yakni tentang "fleksibilitas/Flexible".
Artinya dalam menjalankan bisnis, kita harus terus bergerak tanpa batas, baik
ruang maupun waktu. Prinsip ini berguna untuk menguji kemampuan yang kita
miliki, apakah bisa bergerak dan berbuat tanpa memperdulikan berbagai cobaan
yang kadang berpotensi untuk menjadi penghambat usaha yang kita bangun.
Selain
membahas tentang prinsip, tak lupa juga di bahas mengenai strategi yang patut
di coba dalam menjalankan bisnis online. Strategi pertama adalah mengenai “Target
Aduience”. Dalam hal ini, setiap usaha memerlukan target pasar yang harus
dicapai. Namun target tersebut harus jelas dan sesuai dengan minat pelanggan,
baik untuk semua umur atau hanya sebatas kalangan remaja misalnya, dan lain
sebagainya. Ke semuanya tergantung dari pilihan yang ingin kita capai.
Strategi
selanjutnya adalah berhubungan dengan “Tema”. Tak bisa di pungkiri tema
juga ikut andil dalam mempengaruhi hadirnya pengunjung atau pelanggan.
Setidaknya dengan adanya tema yang kita usung akan memudahkan dalam
mengembangkan dan mengelola bisnis yang dirintis. Tanpa tema, usaha yang kita
bangun akan kehilangan arah yang pada akhirnya membawa kita ke jalan yang
sesat. Dalam hal ini, tema di ibaratkan sebuah kompas yang akan menjadi
penunjuk arah usaha kita. Selanjutnya, strategi yang terakhir adalah mengenai “perangkat”
yang akan digunakan nantinya. Maksudnya adalah apakah menyasar pengguna via
mobile atau yang lainnya.
Wahyu Aditya
Sebagai
pemateri kedua, mas Wahyu Aditya mencoba melengkapi materi sebelumnya. Di mana
ia membahas aspek-aspek yang berkaitan dengan “Content Marketing” dan
bagaimana caranya untuk membantu khalayak ramai (To Help People). Sebagai
seorang yang menyukai dan bergelut di dunia desain grafis, ia mengatakan
pentingnya inovasi dalam dunia bisnis online. Ia mengajak pengguna agar tidak
hanya eksis semata, melainkan dapat juga meraup keuntungan yang lebih dari
bisnis online yang di bangun.
Tak
hanya mengajak, ia juga mengajarkan bagaimana caranya untuk meraup keuntungan
yang lebih ketika menggeluti bisnis online. Contohnya, bagaimana berinteraksi
secara sosial di dunia maya sesuai koridor yang benar.
Andre Vincent Wenas
Kali
ini yang menjadi pemateri adalah bapak Andre Vincent Wenas yang merupakan
seorang Chief Human Capital Officer JNE. Dalam penjelasannya, Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE) yang kita kenal sebagai perusahaan penyedia jasa layanan kurir
dan logistik, ternyata tidak mau ketinggalan zaman. Di mana JNE turut pula
memanfaatkan media online sebagai bagian dari inovasi dan strategi dalam
menjalankan bisnisnya. Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh JNE adalah
situs yang di beri nama “PesONa”.
Apa
itu PesONa?
PesONa adalah kependekan dari Pesona
Oleh-oleh Nusantara dan merupakan salah satu produk kreatif dari JNE. Pesona
sendiri hadir karena JNE melihat adanya peluang bisnis di bidang kuliner,
mengingat tingginya minat masyarakat akan makanan khas nusantara. Melalui
Pesona, JNE ingin mewujudkan impian para pecinta kuliner nusantara yang ingin
menikmati makanan khas daerah lain tanpa harus bersusah payah untuk mengunjungi
daerah penghasil kuliner tersebut.
Yang
perlu dilakukan hanyalah berkunjung ke situs PesONa dan melakukan pemesanan
makanan khas yang di inginkan. Setelah itu, pihak JNE akan mencarikan makanan
khas sesuai daerah yang sebutkan, kemudian mengantarkannya kepada anda.
Tentunya dengan menyesuaikan waktu pengirimannya sesuai aturan yang berlaku di
JNE.
Di tulis di Makassar, 2 Mei 2015
Catatan :
*Di sadur dari akun Kompasiana Saya dan
sedang di ikutkan dalam lomba review Blogshop JNE*
pengalaman yang menarik mas. Tentunya acaranya sangat bermanfaat untuk membangun bisnis online. Semoga menang mas lombanya :)
BalasHapusHehehe... pengen begitu (menang), tapi gak tau deh soalnya Kompasiana lagi dalam perbaikan dan artikel saya hilang. Lagi menunggu kepastian dari Kompasiananya.
HapusMantep bnget neh materinya
BalasHapusMakasih sharingnya.
Sama-sama Bu Liswanti dan terima kasih kembali untuk apresiasinya.
HapusBisnis online yang tak jalani memang dibilang gampang..ngga, dibilang susah juga..ngga.
BalasHapusTapi inovasi dan strategi memang harus selalu terupdate agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.
Bisnis online dagang Ubi Cilembu saya teh kang...keren ngga ya?
Iya benar, inovasi dan strategi tetap di perlukan.
HapusLumayan keren juga, itung-itung buat ngenalin produk lokal. hehehe...
Mas ini banyak pengalaman ya mengikuti banyak workshop, nice artikelnya.
BalasHapusGak banyak kok bu, baru beberapa kali aja mengikuti workshop dan seminar.
HapusAku wes males bisnis online, mending bisnis yg nyata2 aja hehehe ... yuk dagang aje :-)
BalasHapusHehehe... gak harus di paksakan bisnis online kok. Berdagang juga bisa, gak masalah selama sesuai dengan kepribadian masing-masing yang menggelutinya.
Hapusacaranya keren ya...mau ikutan sebenarnya tapi kerja..jadinya...nggak ikut deh...
BalasHapusKurang lebih seperti itu, acaranya gak kalah seru dan menyenangkan.
HapusMantep sharingnya om, emang ya jaman sekarang tiada hari tanpa membuka sosmed hehe...
BalasHapusHehehe... Berasa semakin tua jadinya, padahal masih kuliah loh dan usia juga baru 25 tahun. Pengaruh perkembangan jaman yang tidak bisa rem penggunaannya.
HapusKarena sekarang sudah era online maka gak salah kalau banyak peluang bisnis di situ. Sukses yah, semoga menang reviewnya :))
BalasHapusIya, intinya mengikuti perkembangan zaman merupakan suatu keharusan dalam sebuah bisnis.
HapusAmiin... semoga saja.