Selasa, 02 Juni 2015

Pentingnya Inovasi dan Strategi Dalam Menjalankan Bisnis Online

Pentingnya Inovasi dan Strategi Dalam Menjalankan Bisnis Online
Rabu, 15 April 2015, Makassar kembali di kunjungi oleh Kompasiana untuk kedua kalinya di bulan yang sama. Bedanya, kali ini Makassar di daulat sebagai kota pertama dari empat kota yang akan di kunjungi oleh Kompasiana dan akan di selenggarakan di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Sedangkan untuk tiga kota dan kampus lainnya yang akan di kunjungi adalah Universitas Udayana, Bali (29 April 2015). Setelah itu, Universitas Brawijaya, Malang  (12 Mei 2015) dan berakhir di Universitas Medan, kota Medan (27 Mei 2015).
 
Sama seperti kunjungan sebelum-sebelumnya, Kompasiana tidak datang sendirian. Kali ini, Kompasiana menggandeng salah satu perusahaan lokal yang sudah populer di mata masyarakat, yakni Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Sebagai mitra, JNE akan ikut berbagi dalam pelatihan blog sekaligus workshop yang bertajuk Kompasiana Blogshop Goes To Campus.

Adapun tema yang di angkat dalam Blogshop kali ini adalah mengenai “Inovasi Strategi Bisnis di Media Online”. Topik ini diangkat mengingat dalam beberapa tahun terakhir ini aktivitas jual beli online mulai marak Indonesia. Di mana para penyedia jasa tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan peluang bagus ini, yakni dengan menyediakan wadah yang berfungsi tempat jual beli atau berbisnis secara online. Di sisi lain masyarakat pun tak kalah antusiasnya dalam menyambut wadah baru ini. 
 
Untuk sekadar di ketahui, dalam acara blogshop kali ini dihadiri oleh tiga pembicara yang tentu saja sudah ahli di bidangnya masing-masing. Ketiga pembicara workshop yang dihadirkan akan berbagi informasi dan pengetahuan, baik kepada calon pengguna maupun pengguna mengenai dunia bisnis online. Sehingga jika ada yang berminat untuk menggeluti dunia ini, sudah paham betul apa yang harus dilakukan. Di sisi lain, kehadiran ketiga pembicara ini diharapkan mampu menginspirasi para peserta blogshop.

Ketiga pembicara yang aku maksud, yakni pak Andre Vincent Wenas (Chief Human Capital Officer JNE), Wahyu Aditya (Founder Hellomotion. Inc), dan Iskandar Zulkarnaen (Assistant Manager Kompasiana). Sedangkan yang bertindak sebagai moderator dalam acara ini adalah mas Nurulloh (Content & Community Editor Kompasiana). Tak ketinggalan juga seorang MC cantik yang biasa di panggil Mba Lala.

Sebelum pemateri pertama di berikan kesempatan untuk memaparkan permasalahan sesuai tema yang di angkat, mas Nurulloh selaku moderator dan penanggung jawab acara ini, terlebih dahulu memberikan pemaparan dilengkapi sejumlah data mengenai perkembangan internet di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, di mana berdasarkan data yang diperoleh mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Pemateri Pertama, Iskandar Zulkarnaen

Seperti yang kita semua ketahui, di mana-mana pemateri sebelum mulai membawakan materi pasti terlebih dahulu akan menyapa para peserta yang sudah berkenan menyempatkan diri untuk hadir. Pak Iskandar Zulkarnaen yang populer di Kompasiana dengan nama Iskandarjet, tak ketinggalan melakukan hal demikian. Karena acaranya berlangsung di Makassar, maka beliau mencoba menyapa para peserta dengan bahasa Makassar, yakni kurang lebih sebagai berikut :
“Makassar, aga kareba?”. Jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Makassar, apa kabar?”.

Para peserta pun tak kalah semangat memberikan jawaban seperti ini : “Baji-baji ji” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Baik-baik”.

Setelah di rasa cukup, mas Iskandarjet mulai memberikan pemaparan yang di menurutnya bisa berguna dan dijadikan sebagai modal awal oleh para peserta jika ingin terjun langsung untuk menggeluti dunia bisnis online. Namun bukan berarti materi yang dibawakan tidak bermanfaat bagi peserta yang sudah lebih dahulu terjun langsung dan bergelut di dunia bisnis online. Materi yang dibawakan oleh mas Iskandarjet adalah yang berhubungan dengan dunia content atau lebih tepatnya mengenai “Content Marketing” sebagaimana dunia yang ia geluti saat ini. Tujuan dari materi ini adalah untuk menambah pengetahuan agar meningkatkan hasil ke arah yang lebih baik, yakni dengan mengajak peserta untuk bisa menggunakan dan menghasilkan konten yang lebih menarik.

Selain itu, materi yang dibawakan juga di kemas dalam bentuk slide presentasi sehingga membuat peserta semakin antusias memperhatikan dengan seksama. Bahkan peserta sempat dibuat tertawa dan senyum-senyum ketika menyaksikan slide yang di tampilkan. Kok bisa! Karena slide yang ditampilkan ada yang menggambarkan perilaku masyarakat Indonesia yang kita semua larut di dalamnya. Mirisnya berita ini bukan di muat oleh media tanah air, melainkan oleh media luar negeri yang diberi judul “Eat, Pray, Tweet”. Di mana judul tersebut merupakan plesetan dari sebuah buku dengan penulis Elizabeth Gilbert yang judul aslinya adalah “Eat, Pray, Love”.

Akan tetapi, sebagai warga negara Indonesia, hal tersebut tidak dapat di pungkiri karena memang yang terjadi sudah seperti itu dan telah menjadi kebiasaan. Yang bila di gambarkan kurang lebih seperti ini : “Tiada hari tanpa tweet, tiada hari tanpa tweet atau mengunjungi media sosial”.

Usai memaparkan contoh di atas, mas Iskandarjet beralih ke materi selanjutnya mengenai prinsip dalam menciptakan konten yang lebih menarik. Yang pertama adalah mengenai "konten", di mana harus asli dan idenya benar-benar berasal dari dalam diri masing-masing. Artinya konten yang ditampilkan masih original. Kedua adalah mengenai “patient atau pelanggan”, yang artinya di perlukan kesabaran dalam membangun bisnis online, khususnya saat berhadapan dengan pelanggan. Karena kita tidak tahu, apakah pengunjung hanya sekadar berkunjung untuk melihat-lihat apa yang ditawarkan atau memang benar-benar berminat. Di sini kesabaran kita akan di uji sebagai pemilik bisnis.

Sedangkan prinsip yang ketiga adalah mengenai ketepatan waktu atau “Timely”. Dalam hal ini, apakah barang yang kita tawarkan mengikuti perkembangan yang ada dan sering di update atau tidak. Ke empat atau terakhir, yakni tentang "fleksibilitas/Flexible". Artinya dalam menjalankan bisnis, kita harus terus bergerak tanpa batas, baik ruang maupun waktu. Prinsip ini berguna untuk menguji kemampuan yang kita miliki, apakah bisa bergerak dan berbuat tanpa memperdulikan berbagai cobaan yang kadang berpotensi untuk menjadi penghambat usaha yang kita bangun.

Selain membahas tentang prinsip, tak lupa juga di bahas mengenai strategi yang patut di coba dalam menjalankan bisnis online. Strategi pertama adalah mengenai “Target Aduience”. Dalam hal ini, setiap usaha memerlukan target pasar yang harus dicapai. Namun target tersebut harus jelas dan sesuai dengan minat pelanggan, baik untuk semua umur atau hanya sebatas kalangan remaja misalnya, dan lain sebagainya. Ke semuanya tergantung dari pilihan yang ingin kita capai.

Strategi selanjutnya adalah berhubungan dengan “Tema”. Tak bisa di pungkiri tema juga ikut andil dalam mempengaruhi hadirnya pengunjung atau pelanggan. Setidaknya dengan adanya tema yang kita usung akan memudahkan dalam mengembangkan dan mengelola bisnis yang dirintis. Tanpa tema, usaha yang kita bangun akan kehilangan arah yang pada akhirnya membawa kita ke  jalan yang sesat. Dalam hal ini, tema di ibaratkan sebuah kompas yang akan menjadi penunjuk arah usaha kita. Selanjutnya, strategi yang terakhir adalah mengenai “perangkat” yang akan digunakan nantinya. Maksudnya adalah apakah menyasar pengguna via mobile atau yang lainnya.

Wahyu Aditya

Sebagai pemateri kedua, mas Wahyu Aditya mencoba melengkapi materi sebelumnya. Di mana ia membahas aspek-aspek yang berkaitan dengan “Content Marketing” dan bagaimana caranya untuk membantu khalayak ramai (To Help People). Sebagai seorang yang menyukai dan bergelut di dunia desain grafis, ia mengatakan pentingnya inovasi dalam dunia bisnis online. Ia mengajak pengguna agar tidak hanya eksis semata, melainkan dapat juga meraup keuntungan yang lebih dari bisnis online yang di bangun.

Tak hanya mengajak, ia juga mengajarkan bagaimana caranya untuk meraup keuntungan yang lebih ketika menggeluti bisnis online. Contohnya, bagaimana berinteraksi secara sosial di dunia maya sesuai koridor yang benar.

Andre Vincent Wenas

Kali ini yang menjadi pemateri adalah bapak Andre Vincent Wenas yang merupakan seorang Chief Human Capital Officer JNE. Dalam penjelasannya, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang kita kenal sebagai perusahaan penyedia jasa layanan kurir dan logistik, ternyata tidak mau ketinggalan zaman. Di mana JNE turut pula memanfaatkan media online sebagai bagian dari inovasi dan strategi dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh JNE adalah situs yang di beri nama “PesONa”.

Apa itu PesONa? 

PesONa adalah kependekan dari Pesona Oleh-oleh Nusantara dan merupakan salah satu produk kreatif dari JNE. Pesona sendiri hadir karena JNE melihat adanya peluang bisnis di bidang kuliner, mengingat tingginya minat masyarakat akan makanan khas nusantara. Melalui Pesona, JNE ingin mewujudkan impian para pecinta kuliner nusantara yang ingin menikmati makanan khas daerah lain tanpa harus bersusah payah untuk mengunjungi daerah penghasil kuliner tersebut.

Jangan Lupa Klik Gambar Ini (Website PesONA)
Yang perlu dilakukan hanyalah berkunjung ke situs PesONa dan melakukan pemesanan makanan khas yang di inginkan. Setelah itu, pihak JNE akan mencarikan makanan khas sesuai daerah yang sebutkan, kemudian mengantarkannya kepada anda. Tentunya dengan menyesuaikan waktu pengirimannya sesuai aturan yang berlaku di JNE.

Di tulis di Makassar, 2 Mei 2015
Catatan :
*Di sadur dari akun Kompasiana Saya dan sedang di ikutkan dalam lomba review Blogshop JNE*

16 komentar:

  1. pengalaman yang menarik mas. Tentunya acaranya sangat bermanfaat untuk membangun bisnis online. Semoga menang mas lombanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... pengen begitu (menang), tapi gak tau deh soalnya Kompasiana lagi dalam perbaikan dan artikel saya hilang. Lagi menunggu kepastian dari Kompasiananya.

      Hapus
  2. Mantep bnget neh materinya

    Makasih sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Bu Liswanti dan terima kasih kembali untuk apresiasinya.

      Hapus
  3. Bisnis online yang tak jalani memang dibilang gampang..ngga, dibilang susah juga..ngga.
    Tapi inovasi dan strategi memang harus selalu terupdate agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.
    Bisnis online dagang Ubi Cilembu saya teh kang...keren ngga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, inovasi dan strategi tetap di perlukan.
      Lumayan keren juga, itung-itung buat ngenalin produk lokal. hehehe...

      Hapus
  4. Mas ini banyak pengalaman ya mengikuti banyak workshop, nice artikelnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak banyak kok bu, baru beberapa kali aja mengikuti workshop dan seminar.

      Hapus
  5. Aku wes males bisnis online, mending bisnis yg nyata2 aja hehehe ... yuk dagang aje :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... gak harus di paksakan bisnis online kok. Berdagang juga bisa, gak masalah selama sesuai dengan kepribadian masing-masing yang menggelutinya.

      Hapus
  6. acaranya keren ya...mau ikutan sebenarnya tapi kerja..jadinya...nggak ikut deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih seperti itu, acaranya gak kalah seru dan menyenangkan.

      Hapus
  7. Mantep sharingnya om, emang ya jaman sekarang tiada hari tanpa membuka sosmed hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Berasa semakin tua jadinya, padahal masih kuliah loh dan usia juga baru 25 tahun. Pengaruh perkembangan jaman yang tidak bisa rem penggunaannya.

      Hapus
  8. Karena sekarang sudah era online maka gak salah kalau banyak peluang bisnis di situ. Sukses yah, semoga menang reviewnya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, intinya mengikuti perkembangan zaman merupakan suatu keharusan dalam sebuah bisnis.
      Amiin... semoga saja.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...