Jangan Buang Tulisanmu |
Kita
bisa menulis setiap hari. Tapi tidak setiap hari kita bisa menghasilkan tulisan
bagus. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, seperti lelah, pikiran
sedang penuh, dan banyak hal lainnya. Banyak penulis pemula yang memilih
menghapusnya tanpa pikir panjang. Padahal, banyak hal lain yang bisa dilakukan
untuk tulisan yang kurang bagus tersebut.
Ketika
kamu punya niat untuk menghapus tulisanmu, coba pertimbangkan lagi. Pikirkan
waktu dan tenaga yang sudah kamu sisihkan untuk mengerjakan tulisan tersebut.
Apabila kamu harus menulis ulang, apakah kamu punya energi yang sama besar?
Jadi, apa sih yang bisa kamu lakukan untuk tulisanmu yang terasa kurang bagus
atau harus disisihkan dari cerita?
Simpan Dahulu Dalam Tabungan Idemu dan Edit Kemudian
Bisa
jadi saat kamu menulis, konsentrasimu kurang atau ada hal-hal yang belum kamu
mengerti. Jangan langsung dihapus! Endapkan dulu tulisanmu, masukkan ke dalam
tabungan ide. Setelah beberapa waktu baca ulang untuk mengetahui hal-hal yang
kurang. Jeda waktu yang kamu miliki, bisa memberimu pandangan baru terhadap
tulisan tersebut. Selanjutnya, kamu bisa memutuskan tindakan seperti apa yang
harus kamu lakukan. Apakah harus ditulis ulang? Atau ternyata kamu membutuhkan
riset lebih lanjut?
Jadikan Pembanding Dengan Tulisan Yang Terbaru
Jika
kamu terus menerus menghapus tulisanmu, bagaimana bisa mengetahui sejauh mana
perkembangkan tulisan yang kamu buat? Suatu hari mungkin kamu akan menertawakan
tulisan lamamu karena banyak kesalahan di dalamnya. Akan tetapi, kamu juga akan
menyadari betapa berharga tulisan itu, karena dari sanalah kamu belajar menulis
lebih baik lagi.
Kembangkan Menjadi Tulisan Baru
Salah
satu kisah sukses dari bagian tulisan yang terpaksa harus dibuang datang dari
Jonathan Nolan, co-writer film The Dark Knight. Salah satu ide yang dia
masukkan dalam plot film tersebut ditolak oleh sang sutradara dan co-writer,
Christopher Nolan. Akhirnya, Jonathan Nolan merombak dan mengembangkan ide
tersebut menjadi TV show yang cukup sukses. Jadi, coba teliti kembali bagian
tulisanmu yang akan dibuang, kembangkan, tambahkan ide baru. Bukan tidak
mungkin, tulisanmu itu punya potensi yang belum terlihat olehmu dan bisa
kembangkan menjadi tulisan baru.
Makassar, 19 Juni 2015
Sumber :
http://nulisbuku.com
Mantap juga artikelnya gan, salam kenal ya.
BalasHapusMakasih gan, salam kenal juga.
Hapussetujuuu, kalau terus2an dibuang malah ngga jadi2 yah tulisannya.. dan bakal terus mikir semua tulisan itu ngga bagus hehe *curhat
BalasHapusBukan hanya gak jadi, tapi gak ada satu pun tulisan yang di hasilkan nantinya.
HapusGak apa-apa curhat, tetap di terima kok. Hehehe...
setuju mas... saya gak pernah buang tulisan. paling simpen di draft. udah dilihat ulang, tapi merasa belum layak dipublish... mau dibenerin juga malah malas... jadi ya, terpaksa tetap ngendon di draft itu juga jumlahnya udah 2x lipat tulisan yang dipublish... hehe :D
BalasHapusHehehe... sama, saya juga baru sadar kalau tulisan yang berhenti di tengah jalan ternyata banyak juga yang tersimpan di draft bahkan di word dalam folder khusus untuk tulisan blog.
Hapusaku nggak pernah buang tulisan..eman..biasanya aku simpan dan nanti aku edit lagi :)
BalasHapusWah.. perlu di tiru nih kebiasaannya. Dua jempol buat Mbak Dwi Puspita.
HapusDiingatkan kembali untuk tidak terburu-buru membuang sebuah karya tulis... Terima kasih
BalasHapusHehehe... Kurang lebih begitu lah pak.
HapusSama-sama pak.
Terima kasih... Ayo semangat Nulis !
BalasHapusSiap komandan.. Semangat menulis harus di tingkatkan.
HapusGak pernah dibuang sih...tapi penyimpanannya masih kurang baik jadi kalau perlu agak susah nyarinya...ay bikin tips memenej file di harddisk hehe...
BalasHapusSama seperti yang saya rasakan beberapa hari lalu, tulisan yang sudah jadi hampir saja gak di posting gara-gara lupa nama filenya.
HapusOk, Mbak Ida. Nanti saya coba ulas tips untuk yang satu itu.
betul kang, enakan di simpan dulu kalau sudah lengkap baru dipost, terimakasih sudah di ingatkan
BalasHapusSama-sama mas. Saya juga masih melakukan hal yang demikian sampai saat ini.
Hapuskadang yang ada di drat bisa menjadi tulisna baru ya pak
BalasHapusIya, benar Mbak Lidya. Apa yang tersimpan di draft bisa menjadi tulisan baru nantinya.
Hapussetuju banget mas, saya juga gitu disimpen dlu di draf
BalasHapusMantap... Berarti draft sering dijadikan alternatif untuk menyimpan tulisan yang belum kelar ya Mbak.
Hapussetuju, tapi kadang disimpan tapi gak dilihat-lihat lagi karena kelupaan punya tulisan
BalasHapusKalau di word bisa jadi sering di lupa tulisan yang belum kelar. Tapi kalau di draft blog, saya rasa masih sering di cek walaupun tidak rutin. Jadi masih bisa di ingatlah.
Hapusboleh juga nih idenya, biasanya kalau nulis langsung di publish, kalau ngerasa belom sreg sama tulisannya, di draft dulu, terus nanti dibaca lagi jadi bisa diedit mana yang kurang
BalasHapusHehehe... makasih Mbak untuk apresiasinya. Mungkin bisa dipraktekkan nanti ketika merasa buntu saat menulis.
HapusSaya pun masih melakukan hal demikian sampai sekarang ini.
aku gak pernah buang tulisan selalu aku publish apapun tulisanku itu hihihi
BalasHapusWah... tipe penulis yang sudah punya keyakinan 100% persen nih dan gak pernah takut tulisannya di nilai jelek.
Hapussetuju. aku juga suka kaya gitu, bulan ini dapet ide tentang 'a' cuma ternyata bahan buat tulisannya masih kurang jadi di simpen dulu, tar beberapa lama dapet bahan yang sama, baru lanjut lagi,, sayang kalau dapet ide terus dibuang gitu aja, ide kan datengnya suka gak kenal waktu :D
BalasHapusIya benar bangad, ide seringkali datang mendadak tanpa bilang-bilang dahulu.
Hapus