Selasa, 09 Juni 2015

Sepenggal Kisah Antara Aku dan Tolak Angin

Jujur saja, sebenarnya aku agak malu untuk menceritakan hal ini. Di tambah lagi karena memang aku orangnya tidak biasa mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan penyakit, yang berhubungan dengan keinginan atau pun ketidaksukaan terhadap sesuatu. Yah... bisa dibilang aku orangnya agak tertutup gitu.

Salah satu contohnya yang sepele yaitu yang berhubungan dengan angin. Aku dan angin bagaikan Tom and Jerry, yang ampe kapanpun gak akan pernah akur. Sensitifnya sudah gak ketulungan kaya cewek yang lagi kena PMS. Padahal aku kan cowok yang seharusnya punya antibody yang lebih dari seorang cewek. Aneh dan malu-maluin saja jadi cowok seperti ini.

Tapi mau bagaimana lagi, keadaannya memang demikian. Dan gara-gara angin, aku banyak menghindar dari benda-benda yang disukai orang. Contohnya kaya kipas angin dan AC. Kalau sudah berhubungan dengan dua benda tersebut, mau gak mau harus siap-siap terima segala kemungkinan yang terjadi.

Pertama, siap-siap untuk bolak balik ke kamar kecil untuk buang air kecil. Untuk resiko yang satu ini kadang membuatku jengkel dan capek. Di dekat kipas angin saja, aku kadang bolak balik ke kamar kecil 2-3 kali dalam rentang waktu satu jam. Lebih-lebih lagi dengan yang namanya AC, bisa bolak balik 3-5 kali. Parah... kan.

Pernah kaya seperti ini, waktu itu aku menjenguk sepupu di Rumah Sakit Angkatan Laut di Surabaya. Kebetulan waktu itu bertepatan dengan musim liburan akhir semester. Om aku heran, kok cepat keluar dari ruangan rumah sakit dan malah duduk di luar. Dengan malu-malu, aku bilang kalau gak cocok sama yang namanya AC. Belum lama di dalam saja sudah ada rasa pengen buang air kecil, malah gak bisa kompromi. Ijinnya mau ke toilet di luar, tapi ujung-ujungnya gak balik-balik lagi ke dalam ruangan pasien.

Kedua, siap-siap untuk ngadapin perut kembung, perut keras, begah dan macam-macam. Untuk yang satu ini paling banyak aku alami setiap bangun tengah malam atau pagi dan saat musim hujan.

Ketiga, yang ini biasanya kalau sudah musim hujan datang. Dan yang sering aku alami ini merupakan yang ditakuti semua orang. Pada penasaran dan bertanya-tanya kan! Jawabannya adalah sakit gigi. Gak minta-minta sih, tapi memang untuk yang satu ini sering aku alami kalau sudah musim hujan.
 
Lah... apa hubungannya dengan angin. Hubungannya kurang lebih begini, aku kalau sudah masuk angin dan efeknya sudah mulai gak ketulungan, maka dah pasti tanda-tandanya mengarah ke sana (sakit gigi). Pasti ada yang bertanya-tanya, kenapa gak minum obat kalau sudah masuk angin? Gitu aja kok repot amat!
 
Nah... itu dia masalahnya. Jujur saja, aku itu orangnya kalau sakit gak kaya kebanyakan orang yang langsung minum obat kalau sudah merasa gak enak badan atau sakit. Bukannya aku alergi sama obat, tapi memang gak biasa langsung minum obat. Kebiasaan aku adalah membiarkannya dulu 1-3 hari dan kalau gak sembuh, baru deh coba minum obat. Tapi... minum obat juga aku itu orangnya pilih-pilih dan harus yang aku rasa cocok baru betul minum obat, baik obat dari dokter atau obat herbal.

Dan jujur saja saking kampungannya sampai obat-obat yang sering di iklanin di televisi pun aku kebanyakan gak percaya. Aku akan percaya setelah mencobanya dan merasakan efeknya, cocok apa gak. Contohnya seperti salah satu produk dari Sido Muncul, yang kalau gak salah ingat ada iklannya yang jargonnya gini “Orang pintar, minum Tolak Angin”. Yang salah satunya ada Bob Sadino (Alm) di situ. Kalau gak salah ingat ya..., maklum sudah satu tahun gak pernah nonton televisi, hehehe....

Tolak Angin memang sesuai dengan jargon iklannya. Dan aku sudah mencobanya dan merasa cocok. Dan aku punya cara tersendiri dalam menggunakan Tolak Angin jika masuk angin. Kalau dalam perjalanan atau lagi di luar seperti saat mengawas proyek, tolak anginnya aku minum langsung. Tapi, kalau lagi berada di kost atau rumah Tolak Anginnya kadang-kadang aku campur dengan secangkir teh jika tidak ingin meminumnya secara langsung.

Tolak Angin memang benar-benar penolak angin, aku yang tadinya bagaikan Tom and Jerry kalau sudah berhadapan dengan angin. Sekarang malah kaya sepasang angsa atau merpati yang setia dengan pasangannya.

Kurang lebih seperti itulah ceritaku sebagai orang kampung yang sensitif dengan angin dan benar-benar percaya setelah mencoba produk Sido Muncul yang bernama Tolak Angin. Semoga cuma aku saja yang kampungan karena tidak percaya Tolak Angin dari dulu. hehehe...

Makassar, 9 Juni 2015

16 komentar:

  1. biasanya aku selalu konsumsi saat badan sudah menunjukkan sinyal meriang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak Dwi, aku kalau udah meriang langsung mengkonsumsi dengan segera.

      Hapus
  2. saya malah belum pernah minum tolak angin mas. Saya lebih suka sama kipas angin, daripada AC, soalnya saya juga nggak kuat dingin ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kalau kipas angin, sekali-sekali makainya. Tapi kalau AC, langsung kabur segera.

      Hapus
  3. wah mas, kamu kipas angin dan ac, saya lebih aneh. duduk diatas kursi pelastik tiap maenin laptop yang bikin saya masuk angin -__-
    kalau udah gitu, minum itunya sekaligus 2 mas, langsung enakan ke badan \m/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu mah bukan aneh lagi mas Erdi, tapi masuk kategori langka malahan. Hehehe... Peace...

      Semangat juga yah ternyata minum Tolak Anginnya, sampai dua sachet sekaligus. Saya satu aja sudah buat badan enakan kembali.

      Hapus
  4. iya kan, haha. mangkanya saya pernah posting tips duduk di kursi plastik :v

    iya, emang gitu saya mah mas kalau minum angin tolak. langsung dua, supaya cepet kerasa. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.... ada artikelnya juga ternyata tuh pengalamannya.

      Hapus
  5. wah kebalikan saya ya sekalu kepanasan keaman-mana bawa kipas :)

    BalasHapus
  6. hohohoo... aq juga mudah masuk angin, nggak serasi ama kipas angin n ac juga. tapi nggak separah kamu kayanya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... lain dari yang lain ya Mbak Diah kasus yang saya alami.

      Hapus
  7. badan ku juga sangat mudah masuk angin :( tidak cocok sama angin malam hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kalau masalah angin malam. Hehehe....

      Hapus
  8. samaa...aku juga sering minum tolak angin...daripada abis begadang tepar .___. tapi ac nyala terus xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolak angin benar-benar berkhasiat ya Mbak.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...