Rabu, 18 Maret 2015

Ketika Semangat Menulis Terhalang Jaringan Internet

Ilustrasi (www.google.com)

Bagi para blogger, menulis merupakan salah satu aktivitas yang tak bisa di pisahkan dalam ke sehariannya. Bukan hanya itu saja, bagi mereka menulis juga merupakan bagian dari hobi yang sangat menyenangkan. Dengan menulis, mereka bisa mengungkapkan segala keresahan yang selama ini terpendam dalam diri masing-masing.

Melalui tulisan, mereka merangkai kata demi kata hingga menjadi kalimat yang indah untuk dibaca. Selain sudah menjadi hobi, menulis juga dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk membuat perubahan. Lewat tulisan yang di hasilkan, mereka ingin mengubah dunia menjadi lebih baik lagi. Bahkan tulisan juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk saling berbagi, mengkritik, memberikan saran, motivasi, dan sebagainya.

Di sisi lain, menulis juga di anggap sebagai salah satu cara untuk menjalin silaturahmi dengan sesama. Entah antara yang satu dengan lainnya saling mengenal atau tidak, bagi mereka silaturahmi harus tetap di bangun. Perbedaan suku, budaya, agama, bangsa, dan lain-lain bukanlah suatu hal yang di permasalahkan. 

Jarak, waktu, dan lokasi pun bukan lagi menjadi halangan untuk tetap membangun tali silaturahmi. Bagi mereka, hidup itu cuma sekali. Jadi harus di gunakan dengan sebaik-baiknya serta wajib untuk berbagi terhadap sesama. Salah satunya adalah dengan menulis, misalnya di blog seperti yang selama ini di tekuni.

Ketika berbicara soal blog, maka kita juga harus ingat bahwa hal itu memerlukan sarana pendukung, misalnya jaringan internet. Bagi blogger, jaringan internet memiliki peran vital ketika akan menjalani aktivitas ngeblog. Tanpa internet, aktivitas ngeblog tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang telah di rencanakan. 

Akibatnya, tulisan yang sudah di buat tak bisa di publikasikan kepada para pembaca setia maupun khalayak ramai. Selain itu, mood yang tadinya lagi naik-naiknya mendadak jadi down, sehingga ikut membangkitkan rasa malas yang sedang tertidur. Perasaan kesal, bete, galau, bahkan kadang emosi pun ikut memberontak dan memaksakan diri untuk keluar dari dalam diri masing-masing.

Entah bagaimana dengan teman-teman blogger lainnya? Bagiku jaringan internet terkadang menjadi salah musuh yang harus di hadapi selain kertas kosong dan mood yang kadang tidak menentu datangnya.

Namun, saya yakin dan percaya kalau para blogger tidak pernah kehabisan ide dalam menghadapi setiap masalah yang datang ketika akan mulai menulis. Bahkan bagi mereka, masalah pun bisa di jadikan sebagai sumber inspirasi untuk di olah menjadi sebuah tulisan yang indah dan di sajikan kepada publik.

Makassar, 18 Maret 2015

Catatan :
*Inspirasi tulisan ini datang ketika internet sedang lelet*

20 komentar:

  1. Wah... Saya banget nih. Hihihi.... Padahal ketika tanpa internet pun kita bisa menulis sebanyak mungkin kemudian mempostingnya ketika ada internet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.... ada juga yang sama dengan saya.

      Hapus
  2. rasanya tuh gatel ya tangan klo uda ketagihan menulis...eh pas internetnya mokad alias pulsa abis, wifi ngadat, tiba-tiba berasa kayak ketiban langit...*maaf hiperbol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... awas tuh mba, ntar kekok lagi kalau ketiban langit.

      Hapus
  3. memang blogger sekarang lebih kreatif, masalah pun bisa di jadikan sebagai inspirasi atau ide, dikemas dengan gaya bahasa yang menarik tentunya, semangat menulis memang harus tetap di jaga, supaya tidak down

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip... semangat menulis siap untuk di jaga. Udah seharusnya blogger menciptakan sendiri inspirasinya tanpa harus menunggu inspirasi datang.

      Hapus
  4. musuh saya yang pertama adalah males, kedua itu kehilangan ide :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu mah... musuh yang umum terjadi pada semua orang. Tapi bisa di akali kok, ide kan bisa kita ciptakan tanpa perlu menunggu ide yang di inginkan datang.

      Hapus
  5. ketika internet menghilang, tulis lah tulisan di kertas atau di daun. heheheh
    semangat menulis itu tidak hanya menunggu ada di internet. tetapi di buku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah jarang bawa buku mas, kalau kertas satu lembar sih masih sering. Tapi... kadang gak bawa pulpen atau pensil untuk alat tulisnya. Hehehe....

      Hapus
    2. hahahahahha :). kalau saya masih loh bawa buku n pen mas .

      Hapus
    3. Hehehe.... maklum aja, jadi anak arsitek kebanyakan mengkhayal dan coret-coretnya. Jadinya cuma bawa kertas aja.

      Hapus
  6. iya mas internet penting banget, suka sebel kalo internet putus-putus...jadi mati gaya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... internet udah menjadi bagian dari keseharian yang gak bisa di tinggalkan ya... mba Gusti.

      Hapus
  7. Karena saya gak bisa memperkirakan kapan koneksi internet di rumah saya gangguan, jadi ketika muncul inspirasi langsung saya buat stock artikel untuk beberapa hari ke depan. Publikasi biasa dijadwal gitu mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip... mba Dewi. Kadang juga melakukan hal demikian, cuma lebih enakan di tulis dan publikasikan saat itu juga. Itu kalau buat saya sendiri.

      Hapus
  8. Kalau aku ya langsung cari sumber koneksi lain Mas, apalagi kalau sedang tidak ada stok blogpost :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang begitu juga sih... tapi kalau udah ke enakan di kost, bawaannya jadi malas cari koneksi lain. hehehe... ketahuan deh.

      Hapus
  9. Kalo akusih, jempol yg pegel yg suka jadi halangan dalam menulis hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.... Lain dari yang lain, halangan yang unik.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...