Halal Bi Halal |
Halal bi Halal
adalah sebuah tradisi saling meminta dan memberi maaf, atau dengan kata lain
sebagai ungkapan saling maaf memaafkan satu sama lain.
Bagi masyarakat
Indonesia, Hari Raya Idul Fitri dan Halal bi Halal di ibaratkan dua mata sisi
uang yang tak bisa di pisahkan, di mana keduanya saling melengkapi satu sama
lain. Di mana Hal bi Halal merupakan sebuah tradisi dari hasil kreatifitas
masyarakat Muslim Tanah Air yang bermula dari sebuah kegiatan ritual keagamaan
dari pemeluk agama Islam di Indonesia sendiri.
Katanya, Halal bi Halal
merupakan produk asli Indonesia, baik dari sisi penamaannya maupun cara
pelaksanaannya. Sehingga tak heran jika tradisi ini hanya ada di Indonesia
saja.
Ngomongin Halal
bi Halal, tentu disetiap daerah memiliki kebiasaan dan cara tersendiri dalam
melakukannya. Namun demikian, tujuan dari Hal bi Halal sendiri tetap sama,
yakni untuk melebur kesalahan masing-masing dengan saling berbagi maaf satu
sama lain tanpa ada lagi sekat yang membatasi.
Di daerah saya,
tepatnya Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, tradisi Halal bi Halal biasanya
diadakan di satu tempat sekaligus yang di dalamnya ada khusus untuk setiap desa
dan ada pula untuk satu kecamatan. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar warga senantiasa
saling menjaga dalam Islam, selalu mempererat dan memperkokoh tali silaturahmi
antara satu dengan yang lainnya.
Selain untuk
mempererat dan memperkokoh tali silaturahmi, banyak hal yang bisa kita petik
dari kegiatan Halal bi Halal, di antaranya :
Pertama adalah
pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan. Ibarat pemudik yang pulang ke
kampung halamannya setelah sekian tahun merantau ke negeri seberang. Dalam
perjalanan itu tidak sedikit di isi dengan kesalahan, misalnya lupa salat,
tidak menepati janji setia kepada Allah, lupa berdzikir, terkadang bersikap
angkuh atau berlaku aniaya kepada diri sendiri. Sehingga di hari nan fitri itu
kita di wajibkan untuk “mudik” kepada Allah.
Kembali kepada-Nya dengan membawa
proposal yang isinya adalah bagian dari rintihan permohonan ampun. Memohon
ampun atas dosa yang telah kita lakukan, entah di sengaja atau tidak, di sadari
atau tidak. Sadar bahwa diri kita penuh maksiat. Dengan adanya Halal bi Halal
menggiring kita untuk kembali ke kampung halaman yang sesungguhnya. Kembali
kepada jati diri yang suci bak bayi yang lahir ke muka bumi. Bersih, bening dan
penuh ketulusan.
Kedua adalah membersihkan hati dari rasa
benci kepada sesama. Dimana sebelumnya mungkin pernah membenci orang lain tanpa
alasan yang jelas. Belum lagi ditambah dengan penyakit hati lainnya yang
terkadang membuat kita merasa berdosa terhadap sesama. Sehingga dengan semuanya
harus kita bersihkan sampai benar-benar bersih sampai tidak ada lagi noda-noda
yang hinggap, agar nantinya tidak menjadi penghalang untuk masuk surga (Insya
Allah).
Untuk itu,
momentum Halal bi Halal seharusnya bisa menyingkirkan segala penyakit-penyakit
hati, seperti rasa dendam dan iri. Seharusnya kedengkian di ganti dengan
kelapangan jiwa. Segala kesombongan diganti dengan kerendahhan hati. Mengubah
permusuhan menjadi sebuah persaudaraan.
Ketiga adalah memupuk kepedulian dan
kebersamaan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan
dan kebersamaan yang dibangun lewat sikap tolong-menolong. Muslim yang kaya
membantu saudaranya yang miskin. Sepatutnya rasa gembira seseorang juga
memberikan bentuk kenikmatan yang lain, yaitu kenikmatan bersyukur dengan
berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya.
Kini, saatnya setiap Muslim
membumikan berkah-berkah kesalehan Ramadhan dengan menebar rasa bahagia ke
setiap orang, memupuknya, merawat dan menjaga agar mendapatkan buah indahnya
ikatan persaudaraan.
Semoga dengan
adanya kegiatan Halal bi Halal, tali silaturahmi kita semua semakin kokoh dan
erat, sehingga ke depan tidak ada lagi yang terpecah belah.
Makassar, 9 Juli 2015
ga kerasa ya sebentar lagi idul fitri, biasanya kalo di daerah saya juga banyak yang ngadain halal bihalal, itu moment yang banyak di tunggu soalnya bisa bertemu dengan teman lama
BalasHapusIya nih, gak kerasa. Tau-taunya sebentar lagi udah mau hari raya idul fitri.
HapusBenar bangad, tradisi Halal bi Halal merupakan acara yang selalu di nanti-nanti.
Terima kasih dan maaf.
HapusTerima kasih untuk informasinya. Dan maaf, karena saya nggak suka dengan yang namanya dunia togel.
kemeriahan halalbihalal sungguh merupakan ajang jalinan cinta kasih dan silaturahmi yang sepatutnya terus dilestarikan sebagai salah satu buluh perindu
BalasHapusIya benar bangad, karena ini tradisi hanya ada di Indonesia, maka perlu untuk dilestarikan.
HapusBudaya islam indonesia mantabs... hehehe :)
BalasHapusAlhamdulillah kita lahir di negeri yang penuh dengan budaya.
HapusIni momen yg ditunggu2 anak2ku soalnya jadi suka banyak uang...ada saja yang suka bagi2 hehe...
BalasHapusPasti diserbu sama anak-anak donk tradisi ini.
Hapusjadi ingat waktu sekolah
BalasHapusdulu paling seneng halal bi halal kalo pas hari pertama setelah lebaran
soalnya bisa pulang cepet setelah salaman sama guru dan temen2 :)
#eaaaa
Hehehe... berlomba-lomba salaman sama gurunya.
Hapuskeempat, halal bihalal itu ajar pamer secara gak langsung. gak tersurat pasti tersirat, yakin deh pasti ada yang kayak gini hahah
BalasHapusBisa jadi juga, tau sendirilah bagaimana keadaan Indonesia sekarang. Berlomba-lomba untuk unjuk diri yang kadang berujung ke ria.
Hapusudah gak sabar menanti lebaran lalu halal bihalal dgn kerabat :)
BalasHapusBenar bangad, berkumpul bersama keluarga itu lebih penting.
Hapusrasanya ingin bertemu dengan hari kemenangan itu :) dimana umat muslim bersilaturahmi dan saling berkunjung ke tiap rumah :)
BalasHapusdan pastinya gaa lengkap rasanya kalau gaa silaturahmi :)
Ya, itu yang penting. Selalu bersilaturahmi dan mempererat hubungan antara satu dengan lainnya.
Hapusmemperkokoh dan mendekatkan tali silaturahmi ya oak
BalasHapusHehehe... tuh menurut saya. Tapi gak tahu ya kalau di kota bagaimana, kalau di desa kan kurang lebih demikian.
HapusGak kerasa bentar lagi udah mau Idul Fitri aja. Tahun kemarin aku belum bisa pulang kampung. Ingin rasanya pulang kampung bersilahturahmi dengan keluarga di sana. Tapi tahun ini jika tidak ada halangan untuk pulang, aku akan pulang. Bertemu dengan sanak saudara yang ada di sana hehehe
BalasHapusIya nih... gak kerasa udah mau lebaran lagi.
HapusAsyik ya kalo jadi PNS atau pegawai, ada halalbihalal (komentar oot)
BalasHapusEtapi benar juga, di kabupaten saya juga selalu ada halalbihalal dengan bupati meski saya belum pernah ikut.
Asyik tuh, bisa ngumpul bareng bupatinya. Walaupun hanya bisa melihatnya dari kejauhan.
Hapus