Sumber Gambar : www.beritatrans.com |
Terbukti, saat penumpang turun pelabuhan seakan
langsung penuh dan sesak mendadak. Akibatnya, suasana berdesak-desakkan pun
kembali terjadi. Setelah melihat keadaan sudah mendingan baru saya mengantar
adik menuju ruang tunggu (12.30 Wita). Untungnya saya dibiarkan masuk oleh
petugas untuk mengantarkan adik sampai ruang tunggu. Padahal pengantar lain gak
boleh mengantar sampai ruang tunggu, cukup di pintu masuk yang dijaga satpam (pos
tempat kami bercerita dari pagi). Menurut saya, hal itu merupakan salah
satu rejeki dibulan ramadhan.
Setelah memastikan adik sudah sampai didalam
ruang tunggu pelabuhan, aku pun bergegas pulang ke kontrakan. Dengan kondisi
mengantuk karena belum tidur dari kemarin siangnya, aku memacu kendaraan dengan
pelan-pelan bahkan beberapa kali oleng. Alhamdulillah sampai rumah dengan
selamat. Sampai dirumah aku pun baru ingat kalau ada janji sama dosen dan
bertemu di kampus. Tapi karena aku sangat mengantuk, maka aku putuskan untuk
tidur terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit (tak lupa masang alarm).
Namun diluar dugaan, aku malah tidur selama satu
jam lamanya. Segera saja aku mandi dan bergegas menuju kampus. Sayangnya, pas
sampai dikampus dosen yang akan aku temui belum lama pulang. Ah... bete
jadinya. Setelah kurang lebih 1,5 jam di kampus, tiba-tiba Hp-ku kembali
berdering. Kali ini yang menelpon adalah sepupu saya, namun tidak aku angkat
karena sudah tahu pasti akan di antar ke pelabuhan. Segera saja aku pacu
kendaraan menuju rumah, karena aku yakin pasti menelponnya dari rumah.
Benar saja, setelah bermacet ria, kurang lebih 15
menit aku sudah sampai dirumah dan dugaanku pun benar. Ya... sepupuku masih
menunggu dirumah. Hal ini menjadi pertanda bahwa aku akan menginjakkan kaki
untuk kedua kalinya di tempat yang sama. Segera saja aku menyimpan tas dan
mengunci rumah kemudian mengantarnya karena katanya kapal sudah ada dipelabuhan
dan akan berangkat jam 7 malam. Kendaraan pun dipacu dengan cepat dan setelah
melalui kemacetan, kurang lebih 25 menit kami sampai dipelabuhan. Ia pun segera
menuju kapal karena takut gak dapat tempat yang layak (kebetulan kapal terakhir
menuju daerah kami). Sedangkan aku sendiri bergegas untuk pulang kerumah
mengingat waktu berbuka tinggal 15 menit lagi.
Dalam perjalanan pulang, aku kembali berkutat
dengan kemacetan dan kali ini dimulai dari depan pelabuhan. Karena luas jalan di
depan pelabuhan gak begitu besar dan banyak truk kontainer yang lalu lalang,
maka tak ayal suasana pun berubah menjadi padat merayap dari yang sebelumnya
ramai lancar. Apalagi kondisi ini bertepatan dengan waktu berbuka yang semakin
dekat lagi, sehingga situasi pun menjadi semakin macet. Belum lagi ditambah
dengan kendaraan yang menurunkan penumpang di pinggir jalan, termasuk beberapa
angkot dan taksi juga melakukan hal demikian. Semakin gaduh lagi setiap ada
kendaraan yang keluar dari penginapan yang notabene tidak memiliki tempat
parkir, dimana kebanyakan memarkir kendaraannya di bahu jalan yang otomatis
memakan ruas jalan.
Usai melewati kemacetan tersebut, aku pun memacu
kendaraan dengan secepat mungkin. Namun sayangnya, waktu semakin mepet sehingga
membuat otakku berpikir keras mencari tempat buka yang lebih dekat. Saat
enak-enaknya memacu kendaraan, tiba lampu jalan berganti warna menjadi merah,
otomatis aku harus menghentikan kendaraan. Di saat itu terbersit ide untuk buka
puasa di masjid saja, kebetulan tinggal melewati sedikit kemacetan lagi dan
satu lampu merah lagi terdapat masjid.
Masjid yang ada dalam pikiranku adalah Masjid
Raya Makassar yang merupakan salah satu icon kota Makassar. Lampu merah dan
kemacetan pun terlewati, segera saja aku bawa kendaraan menuju halaman masjid
yang jaraknya tidak jauh dari lampu merah kedua yang aku lewati. Untungnya saat
sampai di halaman masjid masih ada kurang lebih dua menit lagi sebelum waktu
berbuka. Aku pun bergegas masuk ke dalam masjid dan menuju tempat wudhu
terlebih dahulu, setelah itu menuju tempat mengambil santapan berbuka.
Ketika sampai di depan panitia buka puasa, rejeki
yang aku dapatkan tinggallah segelas aqua. Segera saja aku mengambilnya
berhubung waktu berbuka sudah tiba. Aku pun meneguk segelas air aqua tersebut,
rasanya begitu nikmat dan terasa berbeda dari buka puasa sebelumnya. Entah
karena efek seharian beraktivitas dan kesana kemari atau bagaimana, aku pun tak
tahu. Yang aku rasakan saat itu adalah kenikmatan yang luar biasa walaupun menu
berbukanya hanyalah segelas air. Setelah berbuka, aku dan seluruh jamaah menuju
lantai dua untuk melaksanakan ibadah shalat magrib.
Oh iya, akibat kejadian ini, untuk pertama
kalinya aku menginjakkan kaki di Masjid Raya Makassar. Selama ini, sejak tahun
2008 sampai pertengahan ramadhan, aku belum pernah menginjakkan kaki di Masjid
yang menjadi salah satu icon kota Makassar ini. Kebanyakan aku hanya
melewatinya, entah itu saat pulang dari pelabuhan, menuju Pasar Sentral
(Makassar Mall), atau saat pulang dari Makassar Trade Center (MTC) yang di
dominasi penjualan elektronik.
Setelah shalat magrib dan shalat sunnah, aku pun
kembali menuju lantai dasar untuk mengambil sepatu yang aku titipkan. Tak lupa
aku membayar uang parkir yang kebetulan uang di dalam dompet pas untuk membayar
parkir (Rp. 2000,-). Kemudian aku pun tancap gas melanjutkan perjalanan pulang
menuju rumah. Sampai dirumah aku merebahkan diri sejenak untuk mengistrahatkan
badan yang kecapean setelah melalukan aktivitas selama sehari penuh. Hal itu
aku lakukan sambil menunggu waktu shalat isya sekaligus tarawih.
Sekian.
Makassar, 20 Juli 2015
ada kalanya aktifitas yang kita lakukan terasa begitu melelahkan, tapi setelahnya justru bisa menjadi kenangan indah yang tak terlupakan, terutama bila kita bisa melewatinya dengan maksimal.
BalasHapusSalam kenal
Iya, setuju bangad. Aktivitas yang melelahkan dan dilakukan dengan maksimal, ternyata bisa memberikan kenangan yang begitu indah untuk dikenang.
HapusSalam kenal juga.
BANTU PROSES DANA INSTAN KTA TANPA JAMIMAN DAN KARTU KREDIT LIMIT 10-200 JUTA, SYARAT HANYA FC KTP, SLIP GAJI MIN 3/6 JUTA, ATAU KARTU KREDIT LIMIT MIN 7 JUTA USIA 1 TAHUN, NPWP DAN COVER TABUNGAN, BUNGA KTA MULAI 0.99%-1.8% PROSES MAKSIMAL 14 HARI KERJA, MELAYANI NASABAH SELURUH INDONESIA, AMAN, TERJAMIN, UNTUK INFO HUB chairul sarto utomo tlp/sms 085600125176 pin 57EF6EF6 , BERKAS FC KTP, SLIP GAJI, NPWP, COVER TABUNGAN, KARTU KREDIT BISA DIKIRIM VIA EMAIL rooly88@gmail,com atau inbok di fb Chairul Ichsan Buana,.
BalasHapusTerima kasih
Hapus