Mengapa ridho suami
itu surga bagi para istri?
Sungguh sebuah pertanyaan yang
menggelitik, namun butuh ilmu yang cukup dan memadai untuk menjelaskannya.
Untung saja saat sedang berseluncur di dunia maya (Facebook), aku menemukan
beberapa jawaban yang mungkin bisa membantu siapa saja yang masih penasaran
akan hal ini. Bahkan bisa bermanfaat juga untuk kaum hawa yang bisa jadi belum
tahu dan tidak ingin tahu akan hal seperti demikian.
Dari hasil penelusuranku di Facebook,
aku menemukan salah satu tulisan sekaligus jawaban dari pertanyaan di atas.
Tulisan ini di oleh salah seorang penulis terkenal, yakni Darwis Tere Liye. Ia
sendiri juga mengutip jawaban ini dari seorang penulis yang ilmunya lebih dalam
lagi.
Seorang penulis yang berasal dari Tanah Serambi Mekah (Aceh), yang juga
merupakan salah satu kawannya. Penulis yang dimaksud adalah Tengku Rahmat Idris
(RH Fitriadi).
Mengapa ridho suami itu surga bagi para
istri? Berikut jawabannya!
- Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu. Bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
- Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menafkahimu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
- Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
- Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja di saat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah lebih besar. Namun tetap saja masalahmu diutamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya sendiri.
- Suami berusaha memahami bahasa diammu dan bahasa tangismu, sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
- Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung-jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah dituntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Semoga tulisan ini memberikan manfaat
bagi siapapun yang membacanya. Semoga juga membawa berkah bagi Tengku Rahmat
Idris dan Darwis Tere Liye
Makassar, 23 Juli
2015
makasih sharenya, seringkali masalah suami istri itu karena miskom *pengalaman :D
BalasHapusSama-sama Mbak, sekadar mengingatkan kembali saja.
HapusYa, setuju bangad. Miskom seringkali membawa masalah.
heem jadi lebih tau ini tentang Ridho Suami
BalasHapusnice share
Terima kasih untuk apresiasinya, semoga tidak salah paham lagi dengan suami (kalau udah menikah/punya suami).
Hapushayoo hayoo jangan sampai ada salah paham lagi.. setelah membaca artikel ini jadi lebih paham sekarang dan untuk tetap tawaddu pada suami.. makasih mas..
BalasHapusSama-sama Mas, pengagumnya Darwis Tere Liye ya.
Hapusternyata itu ya jawabaannya, Ridha Suami Surga Buat Istri :)
BalasHapusIya, jawabannya kurang lebih demikian dan mungkin bertambah juga.
Hapusbener juga nih mas, kadang-kadang ngerasa capek ngurus rumah, sering mengeluh padahal belum tentu secapek suami mencari nafkah
BalasHapusHehehe... Semoga bisa dijadikan bahan renungan.
Hapusidul fitrih, musim nikah. heuheuheu...
BalasHapusHahaha... benar juga yah.
HapusMenarik sekali artikel nya
BalasHapusTerima kasih untuk apresiasinya.
Hapussangat bermanfaat artikelnya mas :) bulan syawal lagi musim nikah ya mas hehe di tempat saya banyak yang mau nikah.. aku kapan ya mau nikah :D
BalasHapusAlhamdulillah kalau di anggap bermanfaat. Iya, biasanya masuk musim nikah. Nanti juga bakalan nikah kalau sudah ketemu yang cocok dan keluarganya Mba Ipah merestui.
Hapusmaka, masihkan para istri akan mencari-cari alasan untuk tak patuh pada suami? ingatlah, bahwa surga seorang istri salah satunya ditentukan oleh ridho seorang suami.
BalasHapusSaya pengagum karya-karya Tere Liye, tapi belum baca yang ini, ada di buku yang mana ya, Mas?
Terima kasih sharenya, semoga banyak yang mengambil manfaat.
Ini saya ambil dari status yang di posting oleh Darwis Tere Liye di akun Facebooknya.
HapusTerima kasih kembali untuk apresiasinya mas.
Jadi terharu bacanya...
BalasHapusMakasih sharenya mas... Menginspirasi sekali. Tapi terkadang karena ego juga yg menjadikan semua itu tehalang.
Terima kasih kembali. Alhamdulillah kalau di anggap demikian.
HapusBenar, ego kadang menjadi penghalang niat yang sebelumnya sudah baik.
maka jadi lah suami yang baik suatu hari nanti.
BalasHapusSetuju, dua jempol buat anda.
HapusNice article :)
BalasHapusVONNYDU
Terima kasih untuk kunjungan dan apresiasinya.
HapusGood Artikel
BalasHapusDaffa Blog
Thank you.
Hapus