Menu Idaman/Spesial Saat Lebaran Via www. dailymoslem.com |
Gak terasa,
bulan ramadhan sudah memasuki pertengahan. Tinggal setengah perjalanan lagi
kita akan di pertemukan dengan hari kemenangan. Hari di mana menjadikan kita
semua suci kembali seperti bayi yang baru lahir, katanya. Di hari nan fitri
ini, kita semua saling bersalam-salam sekaligus meminta maaf akan kesalahan
yang pernah kita lakukan sebelumnya. Dengan wajah yang berseri-seri, kita
menyambut hari nan fitri ini dengan penuh keceriaan.
Biasanya,
ketika hari kemenangan ini tiba, seluruh umat muslim di penjuru dunia
menyambutnya dengan caranya masing-masing. Begitu pula dengan di Indonesia yang
dikenal memiliki banyak tradisi yang unik. Misalnya, sering di adakan takbir
keliling, bunyi petasan di mana-mana, bahkan identik dengan pakaian (baju dan
celana) baru. Selain itu, tak luput pula berbagai menu makanan khas daerah
masing-masing yang disajikan sesuai selera dan hasil kreasi masing-masing. Entah
itu berupa camilan, kue-kuean, atau makanan istimewa yang menjadi favorit
keluarga masing-masing.
Ngomongin soal
makanan, pasti teman-teman memiliki makanan kesukaan atau lebih tepatnya “Menu
Idaman Saat Lebaran”. Betul gak teman-teman!
Biasanya ketika
mendekati lebaran, hampir semua orang rindu alias kangen akan masakan khas
kampung halaman. Apalagi makanan khas tersebut hasil karya tangan orang tua
(ibu). Saya pun merasakan hal yang sama, yakni rindu dengan masakan yang selalu
di siapkan oleh ibu saya setiap kali menjelang hari raya (lebaran). Dan rasa
rindu alias kangen tersebut saat ini begitu tinggi.
Bagaimana tidak
kangen, terakhir kali saya merasakan makanan khas kampung halaman dan masakan
ibu saya tentunya, yakni saat lebaran tahun 2010. Jika di hitung-hitung dengan
kalkulator, tahun ini sudah memasuki tahun ke-5 saya tidak ikut lebaran di
kampung halaman. Artinya, sudah 5 tahun juga saya tidak menikmati menu favorit
saat lebaran. Sungguh waktu yang lumayan lama juga jika di pikir-pikir kembali.
Jika ada yang
bertanya, apa saja menu favoritmu saat lebaran? Maka, jawaban saya adalah
biasa-biasa saja. Bukan berarti saya tidak suka dengan menu yang wah… ya. Saya
suka juga kok dengan menu-menu seperti itu, tapi setelah saya dewasa dan
pikiran pun semakin matang, aku malah merasa menu yang enak itu adalah menu
yang biasa-biasa saja. Di antaranya seperti kue karasi, kue cucur, kasoami,
kapusu nosu, ketupat, lapa-lapa (mirip ketupat tapi berbentuk memanjang) dan
ikan.
Kalau di
perhatikan memang sedikit aneh, tapi memang begitulah kenyataannya. Muncul
pertanyaan lagi, kenapa bukan opor ayam, rendang dan semacamnya? Jawabannya sih
simple aja, karena selama di tempat saya kuliah makanan seperti itu sudah biasa
saya makan. Bagi saya, makanan yang enak dan patut di jadikan menu favorit
adalah makanan khas kampung halaman yang tidak memiliki kesamaan dengan daerah
lain. Makanan seperti opor ayam, rendang, gulai kambing dan lain-lain
sebagainya ada di daerah saya. Yang membedakan hanyalah namanya saja, tapi
isinya sama saja. Bahkan ada juga yang namanya sama dengan dearah lain.
* * *
So... Bagaimana dengan teman-teman pembaca, apakah punya
menu andalan saat hari raya (lebaran)? Untuk saya pribadi, kurang lebih seperti
itulah "Menu Idaman/Favorit Saat Lebaran". Menu yang saya sukai
sedikit lain dari yang lain, bisa di bilang sedikit aneh dan sangat-sangat
sederhana. Tapi memang kenyataannya seperti itu, di mana saat hari lebaran
tiba, saya malah merindukan makanan yang sederhana yang biasa di makan
sehari-hari. Bukan seperti kebanyakan orang saat ini yang mulai dominan menginginkan
makanan yang sedikit wah.
Memang kejadian
ini hanya terjadi sekali dalam setahun. Tapi sayang, apa yang di lalui selama
bulan ramadhan ketika menjalankan ibadah puasa sebulan penuh tidak membekas di
hati. Dalam hal ini selama bulan ramadhan kita di ajarkan untuk menjadi pribadi
yang sederhana dan tidak berlebihan dalam merayakan segala sesuatunya. Itu
menurut pendapat saya pribadi, selebihnya saya kembalikan lagi pada kebiasaan
dan kesadaran masing-masing.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Makassar, 5 Juli 2015
saya gak pernah masak menu lebaran pak, biasanay nebeng di ort atau mertua aja :) Tapi paling suka sih makan sayur asem pake ikan asin plus sambel tapi gak ada yang masak ini ya lebaran. Biasanya ortu sih masak di hari kedua menu kesukaan saya
BalasHapusHehehe... sekali masak aja ya Mbak bareng ortu atau mertua. Kalau di tempat saya ikan asin banyak, tapi ikannya musiman.
Hapuskalau lebaran.. biasanya orang warung depan ngasih ketupat dan opor ayam :))))
BalasHapusJadi ingat pak RT depan kost sepupu saya yang sering ngasih opor ayam sama lemper. Kebetulan sudah berapa kali lebaran di kost sepupu saya selalu dapat beginian.
Hapusaaah..apalagi saya yang kangen berat dengan kampung halaman...lebaran memang selalu membuat hati rindu yaa..
BalasHapusWah... udah lama di tempat rantau ya Mbak. Suasana kampung halaman memang selalu membuat rindu walaupun sudah mengelilingi banyak belahan dunia.
HapusKalau pas mudik, yang selalu saya tanyakan ke ortu adalah lontong pecel + kerupuk yang digoreng pakai pasir. Karena digoreng pakai pasir, orang2 lantas menyebutnya "kerupuk tayamum". :)
BalasHapusBagaimana rasanya tuh "Kerupuk Tayamum"? Baru dengar juga ada kerupuk di goreng seperti itu, jadi penasaran deh.
HapusYaa kalau saya rindu masakan opor ayam seorang ibu :( tapi tak apa ada makanan lain yang lebih enak :)
BalasHapusOpor ayam, makanan yang paling banyak di sukaii semua orang yah.
HapusLemper, bikin lemper kalau mau lebaran aja hehe...
BalasHapusHehehe... Makanan khasnya orang Makassar setiap lebaran dan paling banyak saya temui selama kuliah di Makassar.
Hapuskalau aku suka opor ayam sama lemper, tapi lempernya buatan ibu mertua kakak ku, enak bangeet rasanya, gaa tau bakalan di kasih lagi atau engga, makanan yang pasti bakalan abis sama aku, sekalipun dikasih 100 biji :D asal buatannya seenak buatan ibu mertua kakak ku :D :D
BalasHapusHahaha... kuat tuh makan lempernya sampai 100 biji. Mertua kakaknya berarti mertua idaman ya, sampai lemper buatannya begitu di favoritkan.
Hapusklw saya semua menu yang ada di kampung halaman jadi idaman saya mas
BalasHapusBerarti banyak dunk menu kesukaannya plus bisa pilih-pilih mana duluan yang mau di cicipi.
HapusMasak-masak sudah selesai, waktunya saling bermaafan, awas jangan asal kirim ucapan selamat. klik dulu link ini untuk contoh ucapan selamat idul fitri
BalasHapusYa, tersisa 3 hari lagi waktu masak-masaknya. Setelah itu saatnya untuk saling bermaaf-maafan.
Hapus