Minggu, 19 April 2015

Selamatkan Hutan Tropis Indonesia dan Belajarlah Dari Kearifan Budaya Lokal Yang Ramah Lingkungan

Selamatkan Hutan Indonesia (Sumber  Foto : www.kaskus.co.id)

Indonesia adalah negeri yang terkenal akan kekayaan alamnya. Negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, yang di amanatkan oleh Sang Pencipta kepada kita semua untuk dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu dari sekian banyak kekayaan alam yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya, yaitu adalah Hutan.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, pelestari tanah, serta merupakan salah satu aspek biosper bumi yang paling penting.
 
Kita dapat menemukan hutan di daerah beriklim tropis, daerah beriklim dingin, di daerah dataran rendah, dataran tinggi (pegunungan), di pulau besar, dan bahkan di pulau kecil sekali pun. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa hutan bisa kita temukan di mana saja.

Namun, hutan yang dulunya begitu indah, sejuk dan nyaman, kini kebanyakan hanya tinggal sebuah cerita dan kenangan saja. Saat ini, hutan di seluruh dunia terancam punah. Lantas bagaimana dengan hutan di negeri kita yang tercinta ini? Sebuah pertanyaan yang jawabannya sering kita saksikan di media cetak maupun elektronik hampir setiap hari, salah satunya setiap musim hujan dan kemarau datang.

Kondisi hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk.

Suatu kenyataan pahit, yang bisa kita lihat dari keadaan hutan tropis kita: pembalakan hutan secara liar (ilegal logging) dan kebakaran hutan baik disengaja atau pun tidak. Pembalakan liar yang masih terus  terjadi di hutan sekitar Riau, Sumatera. Pertanyaan yang langsung terlintas adalah, bagaimana nasib hewan endemik Harimau Sumatera yang sekarang semakin langka? Apakah akan punah menyusul nasib Harimau Jawa dan Bali yang sekarang tinggal cerita?  Tidak hanya di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan, di Papua pun hutan tropis kita sudah mulai banyak yang berubah fungsi menjadi hamparan perkebunan kelapa sawit.

Entah sampai kapan hal-hal seperti ini terus berlangsung dan merusak tatanan ekosistem hutan serta mengancam keberadaan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Tidak hanya para penghuni di hutan, tatanan sosial budaya masyarakat adat di sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan berarti hilang juga sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia, karena hutan merupakan tempat mencari makanan, obat-obatan serta menjadi tumpuan hidup bagi sebagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.

Manusia perusak lingkungan masih saja berkeliaran. Sudah saatnya segenap jajaran kementerian lingkungan hidup, para polisi hutan beserta peran masyarakat di sekitar hutan di optimalkan jangan sampai peristiwa ini terus terulang lagi dan terulang lagi.
Coba kita tengok dan pelajari banyak suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mereka pada umumnya sudah bertindak sangat ramah lingkungan melalui kegiatan hidupnya sehari-hari, dan kita yang katanya orang kota, faktanya justru banyak yang bertindak kurang peduli terhadap lingkungan.

Begitu sangat banyak kearifan budaya lokal dari berbagai suku adat yang banyak tersebar di seluruh pelosok Indonesia yang patut kita contoh. Harusnya kita sebagai orang kota, yang katanya sudah modern tidak kalah dengan mereka dari pelosok yang kental dengan budaya adatnya. Harusnya kita bisa menunjukkan ke mereka, bahwa walaupun tinggal di daerah yang sudah modern, kita tetap bisa melestarikan lingkungan seperti yang mereka lakukan.

Pentingnya Hutan Kota Bagi Alam dan Lingkungan Sekitarnya

Hutan seakan lenyap di masa modern akhir-akhir ini. Dahulu hutan menjadi sarana bagi umat manusia untuk mencari makan. Namun sekarang terbalik, hutan malah dianggap sebagai penghalang bagi masyarakat kota untuk membangun tempat tinggal atau bangunan tinggi.

Di kota-kota di Indonesia jarang kita menemukan hutan kota. Pembangunan kota selama ini cenderung lebih mengutamakan pembangunan fisik dan tidak dibarengi dengan lahan hijau di sekelilingnya. Adapun lahan kosong di sekitar bangunan hanya digunakan untuk parkir tanpa disertai pohon-pohon yang hijau. Jadi bukan hutan kota yang kita temukan, melainkan hutan beton.

Pemandangan ini tampak dari bertebarannya gedung-gedung pencakar langit. Sepanjang mata kita memandang hanyalah gedung tinggi menjulang dan kawasan terbuka hijau yang semestinya 30% dari luas kota seakan-akan terabaikan begitu saja dengan alih-alih pembangunan.

Akibatnya, setiap tahun kota-kota besar di Indonesia mengalami berbagai masalah ketika musim hujan tiba. Mulai dari banjir di mana-mana, kualitas lingkungan dan udara menjadi buruk karena polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor tidak mampu ditampung dan di saring oleh pepohonan yang ada. Keberadaan ruang terbuka hijau mempunyai manfaat yang tidak bisa kita abaikan dan berperan dalam mengatasi itu semua.

Jadi, tunggu apa lagi. Keberadaan hutan kota adalah kebutuhan kita semua. Mari kita mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkungan rumah kita dengan menyisakan ruang kosong 2-3 meter untuk penghijauan. Selain itu, mari dorong pihak berwenang untuk menciptakan lebih banyak lagi hutan kota di tempat yang kita tinggali. Dan yang tidak kalah penting, jangan lupa untuk saling mengawasi, baik sesama warga atau pun mengawasi pihak yang berwenang dalam menjalankan aturan yang mereka buat.

Semoga apa yang saya tuliskan lewat artikel ini bisa menggugah para pembaca dan mengubah pola pikir pembaca yang semula acuh tak acuh terhadap lingkungan menjadi peduli terhadap lingkungan, minimal untuk lingkungan sekitar tempat tinggal dahulu.

Makassar, 19 April 2015

12 komentar:

  1. taman termasuk hutan kota bukan? asik bgt ya kalo di tiap kota banyak tamannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Termasuk, tapi akan lebih bagus kalau banyak pohonnya juga bukan hanya di dominasi berbagai macam bunga saja.

      Hapus
  2. ternyata hutan sudah terancam punah, pastinya berbahaya sekali kalau hutan punah, karena oksigen terbesar dihasilkan dari hutan, binatang di dalam hutan pun juga terancam punah, karena tempat tinggalnya dirusak, pasti ini sangat berbahaya, karena bisa saja binatang yang ada dihutan pindah mencari tempat tinggal yang baru, yaitu di dekat rumah-rumah warga, jadi kita harus peduli terhadap lingkungan, dimulai dengan menanam pohon :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, harus dimulai dari sekarang kalau tidak ingin terlambat dan menyesal di kemudian hari

      Hapus
  3. hutan didaerah ku, uda berganti karet dan sawit mas. miris rasanya. hutan hujan sekarang tinggal bebrapa persen kalau untuk disini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih mending kalau di ganti dengan karet. Yang menjadi masalah kalau tidak ada sama sekali karena satu pohon menampung oksigen untuk 3 orang selama setahun, atau setara 180-186 kg/tahun.

      Hapus
  4. di bekasi, hutan bakau ditebang dan dijadikan tambak. walhasil pantai jebol dan abrasi. untunglah sekarang masyarakat sadar dan mulai menanam bakau kembali. artikel yg bagus, pak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, untung kesadaran masyarakat cepat kembali dan mau memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.

      Makasih untuk apresiasinya. Salam

      Hapus
  5. miris ngelihat hutan kita makin menipis, huahuahua kembalikan indonesia kita sebagai zamrut katulistiwa
    #ngomongopoaku...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayo galakkan kembali penghijauan agar bumi ini hijau kembali.

      Hapus
  6. Masalah kebakaran hutan juga cukup serius lho Mas. Sampe pernah masuk NatGeo dan katanya Indonesia ini paling cepat yang hutannya dibabat habis. -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya... begitulah kira-kira kalau kesadaran masyarakat modern masih kurang akan pentingnya kelestarian hutan. Belum lagi di tambah dengan kebiasaan sepele seperti membuang puntung rokok sembarangan atau ketika menyalakan api unggun dan lupa dimatikan sampai benar-benar padam betul.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...