Kreatif di Dunia Kerja (Sumber Ilustrasi : www.doinc.it) |
Dunia
pendidikan adalah dunia di mana kita belajar mengembangkan potensi diri,
mengendalikan emosional, mengenal kepribadian, kecerdasan, akhlak serta
dibekali keterampilan yang diperlukan diri, baik untuk dipraktekkan dalam
kehidupan bermasyarakat atau pun dunia kerja.
Indonesia
sebagai Negara yang mempunyai jumlah penduduk besar, harusnya Sumber Daya
Manusia yang berkualitas mudah didapatkan dan mampu lahir dari Negara ini.
Namun, faktanya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Orang pintar di
Indonesia memang banyak, tapi tidak mencerminkan banyaknya sumber daya manusia
yang berkualitas.
Pemerintah
harus lebih serius lagi dalam membangun dunia pendidikan jika ingin sumber daya
manusia yang begitu banyak memiliki kualitas. Bisa kita bayangkan orang yang
sudah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sarjana dan diploma masih banyak
yang kesulitan mencari pekerjaan. Bagaimana dengan mereka yang hanya lulusan
SMA, SMK, SMP, SD dan atau bahkan tidak menempuh bangku pendidikan sama sekali.
Masih
banyaknya pengangguran dan tidak berkualitasnya Sumber Daya Manusia disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain minimnya sarana dan prasarana yang disediakan
oleh dunia pendidikan dalam menunjang dan menciptakan peserta didik menjadi tenaga
kerja yang berkualitas. Hal ini menyebabkan peserta didik masih kurang yang
diterima dalam dunia kerja karena beresiko tinggi bila mengerjakan pekerjaan
yang sesuai bidangnya. Apalagi mereka belum memiliki pengalaman kerja sama
sekali atau dalam istilah dunia kerja fresh graduate.
Saat
ini banyak lulusan sarjana dan diploma bertanya-tanya dalam diri mereka, ke
mana nantinya mereka akan bekerja. Akankah mereka diterima bila melamar
pekerjaan yang di idam-idamkan sedangkan pengalaman kerja tidak mereka miliki?
Untuk itu, dunia kerja dan dunia pendidikan harus bekerja sama dalam mengatasi
masalah ini. Dunia Pendidikan harus membekali peserta didik dengan keterampilan
yang diperlukan untuk persaingan dalam dunia kerja, bukan hanya semata-mata
mengutamakan kecerdasan otak dan standar kelulusan yang ditetapkan. Pola pikir
peserta didik harus di ubah agar tidak selalu memilih menjadi pekerja tetapi
berpikir untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Dunia
kerja juga sebaiknya memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada dunia
pendidikan untuk memberikan sistem magang kepada para peserta didik. Sehingga
akan terjadi kerja sama antara dunia kerja dan dunia pendidikan dengan tujuan
membekali peserta didik pengalaman kerja khususnya sesuai bidang yang mereka
tekuni selama mengikuti pendidikan. Peserta didik juga harus bertanggung jawab
dengan hasil yang diperoleh dalam dunia pendidikan dan menerapkannya di dunia
kerja. Selain itu, kesadaran akan minimnya lapangan pekerjaan harus ada dalam
diri mereka sehingga akan membuat mereka berpikir untuk menciptakan lapangan
kerja baru.
Makassar, 04 April 2015
jadi dunia pendidikan dan dunia kerja harus saling bekerja sama, memang terkadang dunia kerja katanya dunia yang keras, dunia pendidikan menciptakan hasil yang baik dan berguna kemudian mengimplementasikan dalam dunia kerja dan tentunya di masyarakat.
BalasHapusHarus seperti itu. Dari pengalaman saya ketika ikut mengawas proyek, saya kembali memulai semuanya dari nol. Ilmu yang saya peroleh ketika kuliah seakan tidak banyak berguna.
HapusMemang sih seharusnya para sarjana itu sebelumnya aktif di berbagai kegiatan yang mampu menunjang bidangnya biar dapat menambah portofolio pengalaman :)) Meski sebatas volunteer :)
BalasHapusSetuju, setidaknya ada sedikit ada pengalaman dahulu sebelum mereka memasuki dunia kerja sesuai bidang mereka. Meskipun sebagian ada yang sadar sendiri untuk melakukan hal ini, tapi masih ada sebagian lagi yang sebatas hanya kampus-kuliah-kembali ke kost.
Hapus