Kompas Kampus dan Kompasiana Blogshop (www.blog.kompasian.com) |
Selasa tanggal 7 April merupakan hari kedua sekaligus terakhir berlangsungnya acara Kompas Kampus yang berlokasi di Universitas Hasanuddin, Makassar. Demi menghindari antrian panjang seperti yang terjadi di hari sebelumnya, aku tidur lebih cepat agar bisa bangun lebih pagi. Selain karena ingin menghindari antrian panjang, aku juga tidak ingin ketinggalan salah satu acara yang menurutku menarik sekali, yakni kopdaran Kompasiana yang bertajuk Kompasiana Blogshop. Acara tersebut sangat berkaitan erat dengan hobi baruku saat ini.
Mengapa bagiku acara ini
menarik? Alasannya sih cukup simpel aja, karena acara seperti ini selalu di
nanti-nanti oleh para blogger, termasuk di dalamnya para Kompasianer (sebutan
untuk penulis/warga kompasiana). Di sisi lain, ini merupakan event kedua yang
aku ikuti selama menjadi warga kompasiana. Bagiku, acara ini juga sekaligus
menjadi wadah untuk kembali bertatap muka serta memupuk silaturahmi dengan
sesama warga kompasiana lain, khususnya yang berdomisili di Makassar.
Alhamdulillah, hari itu aku
bangun lebih cepat bahkan sebelum pengantar adzan shubuh di masjid di bunyikan.
Sebelum bergegas untuk mencuci muka, aku mengumpulkan tenaga dan roh diriku
yang masih melayang ke mana-mana. Setelah tenaga dan nyawa terkumpul, aku
segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Sehabis mencuci muka, aku kembali
bengong-bengong karena waktu adzan shubuh ternyata masih kurang lebih satu jam
lagi. Daripada bete dan kembali tidur, aku menyalakan laptop dan berselancar di
dunia maya.
Singkat cerita, waktu yang di
tunggu-tunggu pun tiba. Aku telah menyiapkan semuanya mulai dari catatan kecil,
pulpen, serta tiket acara kompas kampus. Tapi sayang ada satu yang kurang, aku
tidak memiliki kamera untuk mengabadikan setiap moment yang terlewatkan hari
itu. Karena semuanya telah siap dan waktu acara tinggal 15 menit lagi, aku pun
segera meluncur ke kost teman yang sehari sebelumnya meninggalkan pesan di
Facebook agar dijemput sekaligus bersama-sama menuju lokasi acara yang gak jauh
dari kost.
Sesampainya di lokasi acara, aku
pun sedikit heran karena tidak ada tanda-tanda para kompasianer. Aku pun sempat
berpikir “jangan-jangan acaranya bukan di sini”, mungkin saja di tempat lain
yang dikhususkan untuk anggota Kompasiana. Karena tidak ingin ketinggalan acara
Kompasiana Blogshop, aku pun
bertanya ke beberapa mahasiswa/i yang menjadi panitia acara kompas kampus. Namun
jawaban yang aku terima sedikit membuat kecewa, karena mereka tidak tahu apa
itu kompasiana. Yang mereka tahu hanyalah acara kompas kampus, itu pun acara di
dalamnya banyak juga yang tidak di tahu apa saja.
Ketika rasa putus asa hampir
saja menghampiri, aku melihat salah seorang kru Kompas yang sehari sebelumnya
pernah aku ajak diskusi dan mendaftarkan diri jadi peserta “Kompasiana Blogshop Bareng JNE”. Aku pun bergegas menuju orang
tersebut yang kebetulan berada di stand kompas dan menanyakan tempat acara
kompasiana blogshop. Dari jawaban yang diberikan, aku menjadi senang karena
ternyata acaranya belum dimulai dan lokasinya juga ditempat kami berada saat
itu.
Aku dan teman-teman segera
menuju lantai 2 di mana acara berada. Namun lagi-lagi ada sedikit hambatan,
yakni di tahan panitia yang bertugas menjaga acara dan menanyakan apakah kami
memiliki tiket atau tidak. Aku pun mencoba menjelaskan walaupun prosesnya lumayan
lama baru mereka mengerti. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan mereka tentang adanya
media warga yang populer dengan nama Kompasiana.
Setelah dipersilahkan masuk,
kami pun mencari kursi yang masih kosong untuk di tempati. Karena saat itu
masih berlangsung acara “Jurnalisme Radio”, maka kami pun mau gak mau harus menunggu.
Akhirnya, penantian kami pun membuahkan hasil. Acara yang ditunggu-tunggu gak
lama lagi akan dimulai, di mana yang akan menjadi pematerinya adalah seorang
jurnalis Kompas sekaligus menjadi admin Kompasiana juga, yakni mas Nurulloh.
Sebelum memulai materi, mas
Nurulloh memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu melemparkan
pertanyaan kepada seluruh peserta yang berada di Gedung Baruga Pettarani Unhas,
yang mana saat itu jumlahnya kurang lebih 3000 peserta. Adapun pertanyaannya
kurang lebih seperti ini : “Adakah disini
yang menjadi anggota atau memiliki akun di Kompasiana. Jika ada, coba angkat
tangan?”. Lagi-lagi aku kembali dibuat kaget, karena dari sekian banyaknya
peserta yang mengangkat tangan, hanya beberapa orang saja yang memiliki akun di
Kompasiana. Itu pun jumlahnya kurang lebih satu persen saja, sungguh jumlah
yang memprihatinkan.
Keadaan ini berbanding terbalik
ketika yang tampil adalah para Stand Up Comedy. Lebih-lebih lagi yang berada di
depan mereka adalah komedian seperti Abdur dan Raditya Dika. Jumlah penggemarnya
terbilang fantastis, di mana sekitar 95 persen peserta secara otomatis akan
mangacungkan tangan. Bahkan khusus kaum hawa langsung disertai teriakan
histeris, seperti orang yang sedang dikejar-kejar hantu. Sedangkan kurang lebih
4 persen dari peserta yang hadir, kemungkinan adalah mereka tertarik dengan
acara talkshow Rosianna Silalahi yang menghadirkan beberapa pejabat, seperti
Wapres RI bapak Muh. Jusuf Kalla, Hamdan Zoelva, Amir Awaluddin, Gubernur
SulSel Syahrul Yasin Limpo, serta Walikota Makassar Muh. Ramadhan Pomanto.
Sebagai seseorang yang
akhir-akhir ini kecanduan dengan dunia menulis, aku hanya berharap agar acara
seperti Kompasiana Blogshop sering dilakukan di kampus-kampus. Sehingga secara
perlahan-lahan dunia blog atau pun media warga seperti Kompasiana akan menjadi
familiar di mata mahasiswa/i, khususnya wilayah Makassar. Di sisi lain, dengan
adanya acara blogshop akan semakin menginspirasi banyak orang untuk menyukai aktivitas
dunia tulis menulis, baik itu di blog maupun Kompasiana sendiri.
Makassar, 10 April 2015
G usah pake kamera bagus...hp yg ada kameranya juga cukup
BalasHapusBtw, itu sayang banget g knl kompasiana >.<
Aku jrg apdet seh kompasiana...soalnya kek serius gt xD
Nah... itu dia, kebetulan Hp juga lagi rusak pas acara Kompas Kampus dan Kompasiana Blgoshop.
HapusIya sayang bangad mereka tidak mengenal yang namanya Kompasiana. Sama mba, saya juga udah jarang ngupdate tulisan di Kompasiana.
Wah akhirnyaaa ketemuan sm si kompasiana jg..selamat yak..daku malah blm pernah ketemu langsung sm si kompasiana...
BalasHapusSip sip..semoga semangat menulisnya makin berkibar yak
Alhamdulillah Mba Inda Chakim, akhirnya bisa Kopdaran juga. Semoga saja Mba acara tersebut menjadi pemantik motivasi saya dalam menulis.
HapusSerruu ya, aku malah ga pede nulis di kompasiana, pada berat2 ui bahasan dam analisisnyaaa
BalasHapusKompasiana gak beda jauh dengan blog kok. Cuma yang bakalan hal HL dan masuk trending artikel adalah artikel yang sesuai perkembangan atau gak unik.
HapusSayang banget yah, Bang.. Mereka taunya tren doank, belom tau enaknya nulis.. Dan pihak kampus kayaknya kurang sosialisasi, rada malu-maluin kalok panitianya bahkan ngga tau acara apaan.. -_-
BalasHapusIya sayang bangad, website nomor 2 di Indonesia tidak di tahu. Paling kebanyakan taunya Facebook, twitter, dan kawan-kawan. Bukan malu-maluin lagi, tapi udah kelewatan acara sendiri gak di tahu apa aja.
HapusYang penting lanjutkan menulis, biar dunia tau apa itu kompasiana dan terdengar sampai ke kampus di Makasar. :)
BalasHapusSiap mas Adi, menulis akan tetap dilanjutkan dan disebarkan kepada semua orang tahu apa itu Kompasiana, serta bagaimana enaknya menekuni dunia menulis.
Hapus