Selamatkan Hutan Indonesia (Sumber Foto : www.kaskus.co.id) |
Indonesia
adalah negeri yang terkenal akan kekayaan alamnya. Negeri yang memiliki
kekayaan alam berlimpah, yang di amanatkan oleh Sang Pencipta kepada kita semua
untuk dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu dari sekian banyak kekayaan alam
yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya, yaitu adalah Hutan.
Hutan
adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan
merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau
tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.Hutan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, pelestari tanah, serta
merupakan salah satu aspek biosper bumi yang paling penting.
Kita
dapat menemukan hutan di daerah beriklim tropis, daerah beriklim dingin, di
daerah dataran rendah, dataran tinggi (pegunungan), di pulau besar, dan bahkan
di pulau kecil sekali pun. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa hutan bisa kita
temukan di mana saja.
Namun,
hutan yang dulunya begitu indah, sejuk dan nyaman, kini kebanyakan hanya
tinggal sebuah cerita dan kenangan saja. Saat ini, hutan di seluruh dunia
terancam punah. Lantas bagaimana dengan hutan di negeri kita yang tercinta ini?
Sebuah pertanyaan yang jawabannya sering kita saksikan di media cetak maupun
elektronik hampir setiap hari, salah satunya setiap musim hujan dan kemarau
datang.
Kondisi
hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan
binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak
manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut
terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk.
Suatu
kenyataan pahit, yang bisa kita lihat dari keadaan hutan tropis kita:
pembalakan hutan secara liar (ilegal logging) dan kebakaran hutan baik
disengaja atau pun tidak. Pembalakan liar yang masih terus terjadi di
hutan sekitar Riau, Sumatera. Pertanyaan yang langsung terlintas adalah,
bagaimana nasib hewan endemik Harimau Sumatera yang sekarang semakin
langka? Apakah akan punah menyusul nasib Harimau Jawa dan Bali yang
sekarang tinggal cerita? Tidak hanya di Pulau Jawa, Sumatera dan
Kalimantan, di Papua pun hutan tropis kita sudah mulai banyak yang berubah
fungsi menjadi hamparan perkebunan kelapa sawit.
Entah
sampai kapan hal-hal seperti ini terus berlangsung dan merusak tatanan
ekosistem hutan serta mengancam keberadaan keanekaragaman hayati yang ada di
dalamnya. Tidak hanya para penghuni di hutan, tatanan sosial budaya masyarakat
adat di sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan berarti
hilang juga sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia, karena hutan
merupakan tempat mencari makanan, obat-obatan serta menjadi tumpuan hidup bagi
sebagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.
Manusia
perusak lingkungan masih saja berkeliaran. Sudah saatnya segenap jajaran
kementerian lingkungan hidup, para polisi hutan beserta peran masyarakat di
sekitar hutan di optimalkan jangan sampai peristiwa ini terus terulang lagi dan
terulang lagi.
Coba
kita tengok dan pelajari banyak suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok
Indonesia, mereka pada umumnya sudah bertindak sangat ramah lingkungan melalui
kegiatan hidupnya sehari-hari, dan kita yang katanya orang kota, faktanya
justru banyak yang bertindak kurang peduli terhadap lingkungan.
Begitu
sangat banyak kearifan budaya lokal dari berbagai suku adat yang banyak
tersebar di seluruh pelosok Indonesia yang patut kita contoh. Harusnya kita
sebagai orang kota, yang katanya sudah modern tidak kalah dengan mereka dari
pelosok yang kental dengan budaya adatnya. Harusnya kita bisa menunjukkan ke
mereka, bahwa walaupun tinggal di daerah yang sudah modern, kita tetap bisa
melestarikan lingkungan seperti yang mereka lakukan.
Pentingnya Hutan Kota Bagi Alam dan Lingkungan
Sekitarnya
Hutan
seakan lenyap di masa modern akhir-akhir ini. Dahulu hutan menjadi sarana bagi
umat manusia untuk mencari makan. Namun sekarang terbalik, hutan malah dianggap
sebagai penghalang bagi masyarakat kota untuk membangun tempat tinggal atau
bangunan tinggi.
Di
kota-kota di Indonesia jarang kita menemukan hutan kota. Pembangunan kota
selama ini cenderung lebih mengutamakan pembangunan fisik dan tidak dibarengi
dengan lahan hijau di sekelilingnya. Adapun lahan kosong di sekitar bangunan
hanya digunakan untuk parkir tanpa disertai pohon-pohon yang hijau. Jadi bukan
hutan kota yang kita temukan, melainkan hutan beton.
Pemandangan
ini tampak dari bertebarannya gedung-gedung pencakar langit. Sepanjang mata
kita memandang hanyalah gedung tinggi menjulang dan kawasan terbuka hijau yang
semestinya 30% dari luas kota seakan-akan terabaikan begitu saja dengan
alih-alih pembangunan.
Akibatnya,
setiap tahun kota-kota besar di Indonesia mengalami berbagai masalah ketika
musim hujan tiba. Mulai dari banjir di mana-mana, kualitas lingkungan dan udara
menjadi buruk karena polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor tidak mampu
ditampung dan di saring oleh pepohonan yang ada. Keberadaan ruang terbuka hijau
mempunyai manfaat yang tidak bisa kita abaikan dan berperan dalam mengatasi itu
semua.
Jadi,
tunggu apa lagi. Keberadaan hutan kota adalah kebutuhan kita semua. Mari kita
mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkungan rumah kita dengan
menyisakan ruang kosong 2-3 meter untuk penghijauan. Selain itu, mari dorong
pihak berwenang untuk menciptakan lebih banyak lagi hutan kota di tempat yang
kita tinggali. Dan yang tidak kalah penting, jangan lupa untuk saling
mengawasi, baik sesama warga atau pun mengawasi pihak yang berwenang dalam
menjalankan aturan yang mereka buat.
Semoga
apa yang saya tuliskan lewat artikel ini bisa menggugah para pembaca dan
mengubah pola pikir pembaca yang semula acuh tak acuh terhadap lingkungan
menjadi peduli terhadap lingkungan, minimal untuk lingkungan sekitar tempat
tinggal dahulu.
Makassar, 19 April 2015
taman termasuk hutan kota bukan? asik bgt ya kalo di tiap kota banyak tamannya..
BalasHapusTermasuk, tapi akan lebih bagus kalau banyak pohonnya juga bukan hanya di dominasi berbagai macam bunga saja.
Hapusternyata hutan sudah terancam punah, pastinya berbahaya sekali kalau hutan punah, karena oksigen terbesar dihasilkan dari hutan, binatang di dalam hutan pun juga terancam punah, karena tempat tinggalnya dirusak, pasti ini sangat berbahaya, karena bisa saja binatang yang ada dihutan pindah mencari tempat tinggal yang baru, yaitu di dekat rumah-rumah warga, jadi kita harus peduli terhadap lingkungan, dimulai dengan menanam pohon :)
BalasHapusYa, harus dimulai dari sekarang kalau tidak ingin terlambat dan menyesal di kemudian hari
Hapushutan didaerah ku, uda berganti karet dan sawit mas. miris rasanya. hutan hujan sekarang tinggal bebrapa persen kalau untuk disini.
BalasHapusMasih mending kalau di ganti dengan karet. Yang menjadi masalah kalau tidak ada sama sekali karena satu pohon menampung oksigen untuk 3 orang selama setahun, atau setara 180-186 kg/tahun.
Hapusdi bekasi, hutan bakau ditebang dan dijadikan tambak. walhasil pantai jebol dan abrasi. untunglah sekarang masyarakat sadar dan mulai menanam bakau kembali. artikel yg bagus, pak :)
BalasHapusAlhamdulillah, untung kesadaran masyarakat cepat kembali dan mau memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.
HapusMakasih untuk apresiasinya. Salam
miris ngelihat hutan kita makin menipis, huahuahua kembalikan indonesia kita sebagai zamrut katulistiwa
BalasHapus#ngomongopoaku...
Hayo galakkan kembali penghijauan agar bumi ini hijau kembali.
HapusMasalah kebakaran hutan juga cukup serius lho Mas. Sampe pernah masuk NatGeo dan katanya Indonesia ini paling cepat yang hutannya dibabat habis. -__-
BalasHapusYa... begitulah kira-kira kalau kesadaran masyarakat modern masih kurang akan pentingnya kelestarian hutan. Belum lagi di tambah dengan kebiasaan sepele seperti membuang puntung rokok sembarangan atau ketika menyalakan api unggun dan lupa dimatikan sampai benar-benar padam betul.
Hapus