Ilustrasi, Sumber : www.kompas.com |
PNS
adalah salah satu lowongan kerja yang paling banyak di incar lebih dari separuh
warga negara Indonesia. Bagi mereka, menjadi PNS adalah suatu keharusan yang
tidak bisa di tawar-tawar lagi. Apalagi bagi mereka yang seringkali beranggapan
bahwa PNS lebih banyak santai, pekerjaannya gak terlalu menguras tenaga, dan
yang pasti gajinya besar serta di jamin sampai hari tua. Bahkan dengan menjadi
PNS, pintu kesuksesan lain akan terbuka lebar. Salah satunya adalah akan
semakin mempermudah urusan, seperti mencari calon pendamping hidup.
Namun
harapan akan pekerjaan tersebut hampir saja hilang bagaikan ditelan bumi ketika
Joko Widodo terpilih menjadi presiden RI yang ke-7. Bagaimana tidak
demikian? Belum lama setelah dilantik menjadi Presiden Joko Widodo mengeluarkan
peraturan yang isinya tentang moratorium CPNS selama 5 tahun. Yang artinya
selama 5 tahun pemerintahannya, tidak akan ada seleksi dan penerimaan CPNS
seperti tahun-tahun sebelumnya, kecuali bidang pendidikan dan kesehatan.
Akibatnya,
banyak yang memiliki mimpi untuk menjadi PNS langsung gigit jari. Padahal
sebelumnya mereka begitu antusias mendukung Joko Widodo ketika menjadi salah
satu kandidat presiden dalam pemilu tahun 2014. Hal ini berbanding terbalik
dengan keceriaan mereka ketika mendukung calon presiden nomor urut 2 tersebut.
Bahkan saking cerianya, hampir setiap hari sebagian dari mereka mengkampanyekan
Salam Dua Jari. Siapa sangka ujung-ujungnya bakalan berbalik menjadi gigit
jari?
Kini,
harapan dan impian tersebut kembali dibangkitkan oleh salah satu bawahan
Presiden Joko Widodo yang menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jaffar. Lewat kementerian yang dipimpinnya,
Menteri PDT membuka lowongan kerja, yakni sebagai Pendamping Desa. Namun
perlu di ingat bahwa lowongan tersebut sifatnya seperti sistem kontrak, yang
mana jika kinerja sang pendamping desa kurang memuaskan setelah di evaluasi,
maka kemungkinan akan diganti oleh orang lain yang masih mengantri karena
sebelumnya belum terpilih. Selain itu, Pendamping Desa tidak sama seperti
tenaga hononer yang memiliki peluang untuk menjadi PNS.
Meskipun
demikian, animo masyarakat masih terbilang tinggi dan menyambut dengan senang
hati informasi tersebut. Banyak kalangan masyarakat yang mengapresiasi dan
tertarik akan hal tersebut, terutama bagi mereka yang berdomisili di kabupaten,
kecamatan, dan desa. Bagi mereka, informasi tersebut merupakan angin segar yang
tidak boleh di sia-siakan. Lebih-lebih lagi bagi mereka yang sudah memperoleh
gelar sarjana dan sedang mencari pekerjaan ke sana kemari. Sehingga secara
tidak langsung dapat mengurangi angka pengangguran walaupun tidak signifikan
jumlahnya.
Sedangkan
di sisi lain, dengan adanya program Pendamping Desa, pemerintah berharap agar
pembangunan di desa-desa menjadi terarah dan sejalan dengan program pemerintah
pusat saat ini. Harapan lainnya adalah agar dana desa yang telah di anggarkan
pemerintah dapat digunakan oleh masing-masing desa dengan sebaik mungkin,
sehingga tidak terbuang percuma tanpa menunjukkan hasil.
Untuk
sekadar diketahui, pemerintah melalui kementerian PDT telah menginstruksikan
seluruh gubernur di Indonesia untuk membentuk tim yang nantinya akan bertugas
menyeleksi calon pendamping desa selama proses rekruitmen berlangsung.
Sedangkan untuk penerimaan sendiri akan mulai di buka secara online di setiap
provinsi pada akhir bulan April sampai akhir Mei tahun ini. Dan untuk tahun ini
yang akan di terima sekitar 32.000 pendamping desa. Jumlah ini hampir separuh
jumlah desa yang ada di Indonesia, yakni sekitar 74 - 75 ribu desa. Salah satu
syaratnya adalah telah memperoleh gelar sarjana (S1) dan menerima semua
jurusan.
Semoga
saja dengan adanya program desa ini, mampu membuat pembangunan di Indonesia
berjalan dengan cepat serta merata. Sehingga seluruh desa di Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke mengalami kemajuan dan tidak tertinggal
lagi dengan desa-desa lain yang sudah lama mandiri. Bagi saya, program ini
merupakan salah satu solusi dalam membangun Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Setidaknya pemerintah sudah mulai memperhatikan dan ingin membangun Indonesia
dari pinggiran.
So...
masih berpikir untuk tidak ikut mendaftar, atau anda lebih senang dengan status
yang anda sandang sekarang ini? Keputusan hanya andalah dan tuhan yang tahu.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa anda lihat disini.
Makassar, 9 April 2015
Program pendamping desa ya...mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik..pasti manfaatnya besar :)
BalasHapusIya, benar. Saya pun berharap demikian.
HapusKenapa bukan PNS ya......
HapusPresiden buat kebijakan menghapuskan mimpi pemuda.
Kenapa bukan PNS ya......
HapusPresiden buat kebijakan menghapuskan mimpi pemuda.
Wah... kalau soal PNS atau bukan semua kembali lagi kepada pemangku kebijakan.
HapusMasih banyak cara kok untuk mewujudkan mimpi para pemua, asal mau bekerja kreatif dan tidak pantang menyerah.