Panel Surya, Sumber : (http://kunaifi.files.wordpress.com/2009/02/2062.jpg) |
Sebagaimana kita ketahui,
Indonesia berada di jalur khatulistiwa yang di berkahi energi surya yang
berlimpah sepanjang tahun di seluruh wilayahnya. Namun, fakta mengatakan bahwa
sumber energi yang berlimpah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Sedangkan di sisi lain ada sebagian wilayah Indonesia yang belum merasakan
indahnya di lalui listrik. Hal ini dikarenakan sebagian wilayah Indonesia belum
di jangkau oleh jaringan listrik PLN.
Oleh karena itu, salah satu
solusi yang dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS). Mengapa harus PLTS? Karena PLTS merupakan teknologi yang ramah
lingkungan serta tidak melepaskan polutan sepeti halnya pembangkit listrik
tenaga fosil. PLTS juga mudah dipindahkan dan sistemnya dalam bentuk modular.
Bukan hanya itu, PLTS bisa digunakan dalam skala rumahan dan itu sudah terbukti
saat program PLTS masuk kampung halaman saya yang berada di daerah terpencil.
Alasan lain yang mendukung
pengembangan PLTS karena matahari merupakan sumber energi yang paling kuat dan
berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi salah satu energi masa depan di
Indonesia. Sinar matahari dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan
dan pendinginan bangunan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses
yang berhubungan dengan industri.
Pembangkit listrik tenaga surya
itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik.
Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam.
Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik
di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari,
tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga
sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Coba anda bandingkan dengan
sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar
untuk dapat menghasilkan listrik, serta suaranya bising. Selain itu gas buang
yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang pengaruhnya dapat
merusak ekosistem planet bumi kita.
Sudah saatnya negeri ini mencari dan mengembangkan energi baru dan terbarukan sebelum krisis energi datang melanda. Entah kita sadari atau tidak, pemerintah telah memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami
krisis energi sekitar tahun 2025 atau paling lambat tahun 2030 nanti. Di sisi lain, pemerintah juga berharap agar kita semua bijak dalam menggunakan sumber energi yang saat masih ada, baik berupa gas, listrik maupun dalam bentuk BBM.
Makassar, 24 Maret 2015
memang sumber energi itu belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena biaya alatnya yang lumayan besar, sehingga masyarakat tidak bisa membelinya
BalasHapusKalau panel surya gak semuanya besar biayanya. Kecuali untuk ukuran perkantoran, hotel dan restoran. Itu baru yang besar biayanya, sekitar 100 juta kalau buatan Jerman. Tapi gak tau sekarang soalnya rupiah lagi terpuruk.
Hapusya bagitulah kita kurang bisa memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh tuhan
BalasHapusObat maag anak
Maklum aja, masih terpaku pada energi fosil seperti BBM dan semacamnya.
Hapusselain tenaga surya, ada tenaga angin , tenaga arus laut. padahal di indonesia banyak orang -orang pintar yang siap membangun pembangkit listrik minimal untuk beberapa desa. tapi terhalang oleh birokrasi dan macam macam
BalasHapusItu dia yang menjadi penghalang, terlalu berbelit-belit jalurnya. Padahal dari LIPI sudah banyak yang mereka temukan dan sudah banyak juga yang di patenkan.
Hapusdidalam otak oknum oknum, hanya ada bisnis dan bisnis mas . rasanya geram kalau uda di belit belit birokrasi -_-
Hapuspadahal itu juga untuk dia dan kemajuan masyarakat minimal. maksimal untuk bangsa sendiri.
Ya... budaya untuk menang sendiri dan main curang masih mereka pegang. Jangankan untuk kemajuan bangsa, untuk masyarakat kecil aja gak di pedulikan.
Hapusitulah sifat buruk sebagian dari masyarakt atau oknum yang harus di dilenyapkan mas.
HapusHehehehe.... kasian tu keluarganya kalau di lenyapkan orangnya.
Hapustapi penerapannya masih mahal kayaknya ya mas
BalasHapusMahal itu karena ngelihat harganya bukan manfaatnya. Saya pernah lihat tayangan tentang listrik tenaga matahari yang di gunakan salah satu hotel di Jakarta yang menggunakan ini. Awalnya memang mahal, tapi setelah beberapa tahun mereka malah merasakan banyak manfaat. Investasi awal untuk ukuran hotel sekitar 100 juta an.
Hapus