Selasa, 28 April 2015

Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan

Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan
Celotehan Ibu Kost Di Akhir Pekan
Akhir pekan selalu menghadirkan cerita tersendiri bagi siapa pun yang menjalaninya, tak terkecuali saya sendiri. Entah cerita tersebut berhubungan dengan kebahagiaan, kesenangan, kisah unik, menyeramkan dan lain sebagainya. Kesemuanya tergantung situasi yang di temui oleh masing-masing individu. Salah satunya contohnya seperti yang aku alami akhir pekan baru-baru ini.
 
Masih seperti akhir pekan sebelumnya, aku selalu menghabiskan akhir pekan di kost selama seharian penuh. Kebiasaan ini bukan hanya di akhir pekan, akan tetapi hampir setiap harinya selalu demikian. Bahkan kebanyakan aku menghabiskan waktu dengan mengurung diri dalam kamar kost layaknya orang yang sedang menerima hukuman akibat melakukan kejahatan besar. Akibatnya aku merasakan perputaran waktu seakan begitu cepat, sampai-sampai aku tidak sadar kalau sudah memasuki akhir pekan lagi.

Entah mengapa? setiap akhir pekan tiba, aku merasa biasa-biasa saja bahkan tak terpancar sedikit pun keceriaan dalam raut wajah ini. Ibarat dalam sebuah pertandingan seperti sepak bola misalnya, apa yang aku rasakan tidaklah beda jauh dengan yang dirasakan oleh seorang Mario Baloteli yang menganggap mencetak gol adalah suatu hal yang biasa saja. Di mana tak perlu dirayakan dengan sebuah selebrasi berlebihan. Paling jauh hanya bersikap sok cool aja, seperti es yang baru keluar dari lemari pendingin.

Hehehe.... terlalu berlebihan yah perumpamaan yang aku angkat. Maklumin aja yah... gak tiap hari kok kaya gini. 

Kembali lagi ke topik awal.

Baru-baru ini, saat bangun pagi (di akhir pekan tentunya) aku tak hanya menikmati indahnya pemandangan di pagi hari, atau sekadar menghirup udara segar yang membuat hati dan pikiran menjadi fresh alias ploong seperti halnya yang kulakukan selama ini setiap harinya ketika menjelang pagi. Kali ini, aku mendapatkan sebuah bonus, yakni di sambut dengan sebuah kisah yang unik dan sedikit membuat ketawa. Pelakunya adalah ibu kost sendiri.  

Seperti biasanya, sehabis shalat shubuh dan saat pagi sudah menampakkan diri dengan senyuman khas serta keramahannya, saat itu pula ibu kost sudah siap untuk melakukan aktivitasnya. Dan seperti kebiasaannya sehari-hari, halaman kost selalu menjadi yang pertama untuk di bersihkan.

Namun akhir pekan kali ini agak sedikit berbeda dan halaman kost sedikit amburadul. Penyebabnya tak lain adalah karena hujan yang terjadi sejak sabtu sore sampai minggu dini hari. Dan seperti yang aku katakan, halaman kost menjadi sedikit amburadul dan acak-acakan pula. Dedaunan bertebaran di mana-mana dan sedikit lebih banyak bila di bandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Tak hanya itu saja, saat di sapu pun banyak tanah yang ikut menempel bahkan berhasil membuat ibu kost sedikit kesal dan tanpa sadar mengeluarkan celotehan dengan intonasi khas Makassar.

Aku yang saat itu berada di balkon lantai dua sedikit terkejut dan tertawa. Adapun celotehan yang aku maksud kurang lebih seperti ini :
Dddeeehhhh..... Rantasa na (kotornya) ini depan kost kalau sudah hujan! 
Coba hujan na di ganti dengan hujan berlian, pasti semangat ki menyapu tiap hari.

Setelah itu, aktivitas di lanjutkan kembali. Namun tidak lama kemudian ibu kost mengeluarkan celotehan lagi.

Hadoohhh.... (teriakan sedikit keras).
Coba ini batu bisa jadi batu akik semua, bisa ma ki ku jual semua. Baru ku kumpul uang na untuk naik haji lagi. 
Nda cape-cape ma lagi menyapu.

Aku yang sedang di lantai 2 jadi tambah ketawa saat mendengar mendengar celotehan ini.

Makassar, 28 April 2015

12 komentar:

  1. menurut saya celotehannya, wkwk, pasti ibu kostnya sedang mengalami perasaan bosan dan jenuh, sebaiknya ibu kostnya dikasih hadiah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan bosan sih sebenarnya, tapi lebih ikut kena dampak fenomena batu akik yang sedang melanda negeri ini.

      Hapus
  2. ibu kos ma memang begitu hhahhah
    sabar ajah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha.... sabarnya anak kost sambil ngambil langkah seribu.

      Hapus
  3. Ibu kosnya ngarep para anak kos ganteng mau pegang sapu kali... Hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya begitu, tapi sayang... anak kost lebih suka tidur kembali atau gak secepatnya meninggalkan kost sepagi mungkin.

      Hapus
  4. banyak celotehan berarti sayang loh :))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih sayang, tapi kalau udah kelewatan bisa jadi kabur semua penghuni kost.

      Hapus
  5. Itu sebenarnya kode buat anak kost biar pada bantuin ibunya bersihin halaman. Dasar nggak pada peka. Hih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.... bukan pada gak peka, tapi lebih dominan takut di omelin. Ibu kost aku tuh kalau udah ngomel, lama baru berhentinya. Bahkan biar yang baru bangun tidur pun bisa kena omelan juga.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...