Tak butuh butuh waktu lama, pekerjaan baru pun saya dapatkan. Kali ini saya bekerja sebagai seorang estimator di salah satu perusahaan Jepang di dareah Fatmawati, Jakarta Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang interior. Setiap harinya saya bekerja selama 12 jam bahkan lebih, bahkan kadang jam 2 – 3 dini hari baru pulang dan jam 7 pagi sudah berangkat kerja lagi. Akibatnya, tak jarang membuat daya tahan tubuh saya sering melemah. Di tempat tersebut saya hanya bertahan 15 bulan. Demi kesehatan dan pertimbangan lainnya (yang tak bisa diceritakan disini), saya memutuskan untuk resign.
Nggak lama setelah resign, saya pun kembali mendapatkan pekerjaan baru yang lebih manusiawi menurut saya. Sayangnya, walau berhasil “menyelamatkan diri” dari pekerjaan yang sedikit extrim, namun bukan berarti saya benar-benar bebas dari polutan. Ya, ditempat baru saya berhadapan dengan polusi udara lebih banyak dari sebelumya.
Dan tahukah kamu? Menurut data WHO, sekitar 7 juta kasus kematian ternyata disebabkan oleh polusi udara loh. Beberapa di antaranya menjadi penyebab penyakit stroke, kanker paru-paru, pneumonia, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis.
Kabar buruknya lagi, polusi udara hanya satu dari sekian banyak faktor yang mengancam kesehatan manusia. Belum lagi polusi tanah dan air, tekanan sosial, makanan dan minuman yang kita konsumsi ekonomi, stres, hingga tekanan perasaan #eh. Dan yang terbaru tekanan akibat pandemi covid19 yang tak kunjung mereda hingga hari ini.
Intinya, setiap hari kita selalu berhadapan dengan toksin yang membahayakan kesehatan fisik dan mental. Sadar atau tidak, setiap hari pula tubuh dan otak kita berjuang untuk melawan dan bertahan. Pertanyaannya adalah, usaha apa saja yang sudah kita lakukan untuk menjaga kesehatan?
BERSIHKAN HARI AKTIFKU
Menjaga Kesehatan Itu Penting |
Selain beberapa gangguan kesehatan yang sudah saya ceritakan di atas, Ada satu lagi yang mengancam kesehatan kita semua, yakni gaya hidup.
Sejak topik “Menjaga Kesehatan” menjadi topik hangat yang diperbincangkan di seluruh dunia, kita di tuntut untuk beradaptasi dan mengubah gaya hidup kea rah yang lebih baik. Apapun profesi yang dilakoni, apalagi tidak banyak melakukan aktivitas fisik maka akan berisiko terkena tekanan darah tinggi, serangan jantung, gangguan kecemasan, depresi, dan dalam kasus-kasus tertentu bisa memicu kanker. Penggunaan mouse yang terlalu lama dan dengan posisi tidak benar dapat menyebabkan cedera otot tendon, ini sering saya alami dan beberapa kali harus konsultasi ke dokter. Pekerja kantoran yang terlalu lama duduk di dalam ruangan dan kurang minum juga berisiko mengalami gangguan pola makan dan kekurangan vitamin D.
Dengan 10 jam kerja bahkan lebih per hari, itu artinya saya terpancang di depan meja selama 60 - 80 jam setiap minggunya. Ditambah dengan polusi, paparan toksin lain, pola makan buruk, dan tekanan pekerjaan, kesehatan saya pun sama berisiko dengan profesi lainnya. Bahkan karena kurang hati-hati, setahun yang lalu tubuh saya akhirnya menanggung akibatnya.
Ya, karena kurang hati-hati mengelola emosi, tekanan batin dan tekanan lainnya, saya terkena strok ringan. Beruntung saya cepat sadar sehingga tidak berakibat fatal. Dan konsekuensinya sampai hari masih di anjurkan minum obat oleh dokter.
Manfaat Madu Kojima |
Jadi nggak perlu repot-repot ke pasar mencari jinten hitam (habbatussauda), atau ke mall/supermarket sekadar mencari kurma, apalagi harus berburu ke hutan mencari madu. Dengan Madu Kojima, kamu tinggal minum aja. Seminggu belakangan ini juga saya sering minum untuk mengurangi toksin dan menyegarkan tubuh.
Oh iya, KOJIMA dapat dinikmati oleh semua orang mulai dari umur 2 tahun ke atas. Terbukti, anak saya yang baru umur 2 tahun lebih doyan mengkonsumsinya. Madu Kojima dapat diminum langsung atau dikreasikan Menu Sehat Kojima baik makanan atau minuman.
Selain minum Madu Kojima, untuk menjaga kesehatan agar tetap aktif beraktivitas di masa pandemi, saya juga melakukan hal ini.
OlahragaOlahraga di rumah saat pandemi, dok. pribadi |
Sayur dan Buah Organik
Jangan Lupa Konsumsi Buah dan Sayur |
Menjaga Lingkungan
Salah Satu Cara Menjaga Lingkungan |
- Tidak membuang sampah sembarangan dan sebisa mungkin memilah sampah organik dan non-organik.
- Mengurangi sampah plastik dengan cara membawa kantong belanja sendiri dan reuse plastik bekas pakai.
- Sama sekali tidak menggunakan styrofoam. Kalau mau membeli makanan, saya usahakan untuk membawa tempat makan sendiri.
Manajemen Waktu Itu Penting Loh! |
- Daily, weekly, dan monthly planner. Dengan begini, saya punya target harian juga punya daftar order mana saja yang harus diselesaikan setiap harinya.
- Tertib administrasi, termasuk manajemen keuangan. Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran, menetapkan bujet bulanan, hanya membeli barang-barang yang memang saya butuhkan.
MENJAGA DAN MENGHARGAI TUBUH SENDIRI
Menjaga Tubuh Adalah Amanat |
Di mana pun kita tinggal, entah itu di perkotaan yang penuh sesak dengan polutan atau di pedesaan yang udaranya belum tercemar, pada akhirnya kita tidak bisa betul-betul menghindari polusi dan toksin-toksin lainnya. Apa pun profesi kita, stres dan tekanan pekerjaan pasti akan tetap ada.
Saya tahu, sekeras apa pun berusaha, saya tidak akan bisa hidup selamanya karena toh saya manusia. Makhluk biologis yang tubuhnya mengenal “masa kedaluwarsa”. Tapi dalam hal ini, tubuh dan kesehatan bagi saya adalah amanat. Sebagaimana titipan, tugas saya adalah menjaganya baik-baik. Kapan dan bagaimana cara tubuh ini dikembalikan ke tanah, biarlah itu menjadi keputusan-Nya: Sang Pemilik tubuh dan hidup saya sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar