Rabu, 06 Mei 2015

Mengoptimalkan Potensi Energi Masa Depan yang Disediakan oleh Alam

Potensi Energi Masa Depan yang Disediakan oleh Alam
Potensi Energi Masa Depan yang Disediakan oleh Alam
Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia harusnya bangga dengan negeri ini yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa, baik yang bersumber hayati maupun non hayati. Coba anda bayangkan, kekayaan alam negeri ini terbentang dari Sabang di ujung barat sampai Merauke di ujung timur. Dalam benak anda semua pasti setuju, jika kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia ini mungkin tidak bisa dihitung, baik dari kekayaan laut, darat, udara dan kekayaan lainnya.
 
Kekayaan alam negeri ini yang sangat berlimpah merupakan anugerah dari Allah SWT yang di amanahkan untuk rakyat Indonesia. Amanah tersebut seharusnya dijaga dengan sebaik-baiknya dan dijalankan demi kemakmuran, khususnya rakyat Indonesia. Banyak cara untuk menjalankan amanah tersebut, antara lain dengan mengelola kekayaan alam dengan baik dan benar, serta tidak merusak lingkungan.
 
Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia dari kekayaan alamnya, serta bisa kita kelola demi kelangsungan negeri ini adalah sumber energi. Sampai saat ini, Indonesia masih menjadikan minyak bumi, batu bara, dan gas alam sebagai produsen utama, yang mana seperti kita ketahui secara perlahan-lahan persediaan mulai menipis. Sedangkan kekayaan negeri ini bukan hanya hasil tambang.

Seperti kita semua ketahui, Indonesia berada di jalur garis khatulistiwa yang di berkahi sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga memiliki potensi angin melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Belum lagi jajaran gunung berapi yang menyediakan potensi panas bumi yang besar. Selain itu, Indonesia juga punya potensi arus yang deras hampir sepanjang tahun.

Namun, negeri ini ternyata belum mampu mengoptimalkan sumber energi yang sudah tersedia dan melimpah tersebut. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan energi di negeri ini hanya berkutat pada pengelolaan dan distribusi minyak bumi. Sedangkan energi terbarukan yang mudah didapat seperti angin, arus dan matahari belum di manfaatkan serta digunakan secara maksimal.

Oleh karena itu, Indonesia harus segera memanfaatkan sumber-sumber energi tersebut menjadi energi terbarukan, sebelum energi yang digunakan saat ini semakin menipis. Selain permasalahan tersebut, Indonesia juga akan menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi dalam 20 tahun ke depan dan diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi.

Dengan melihat keadaan yang demikian, lewat artikel ini saya ingin berpartisipasi dan berbagi ide serta pendapat mengenai energi masa depan yang ada di sekitar dan selalu menemani kita setiap saat, tapi belum di manfaatkan secara maksimal. Adapun sumber energi terbarukan tersebut adalah sebagai berikut :

Pembangkit Listrik Tenaga Matahari/Surya (PLTS)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Sebagaimana kita ketahui, Indonesia berada di jalur khatulistiwa yang di berkahi energi surya yang berlimpah sepanjang tahun di seluruh wilayahnya. Namun, fakta mengatakan bahwa sumber energi yang berlimpah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan di sisi lain ada sebagian wilayah Indonesia yang belum merasakan indahnya dilalui listrik. Hal ini dikarenakan sebgaian wilayah Indonesia belum di jangkau oleh jaringan listrik PLN.

Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Mengapa harus PLTS? Karena PLTS merupakan teknologi yang ramah lingkungan serta tidak melepaskan polutan sepeti halnya pembangkit listrik tenaga fosil. PLTS jug mudah dipindahkan dan sistemnya dalam bentuk modular. Bukan hanya itu, PLTS bisa digunakan dalam skala rumahan juga dan itu sudah terbukti saat program PLTS masuk kampung halaman saya yang berada di daerah terpencil.

Alasan lain yang mendukung pengembangan PLTS karena matahari merupakan sumber energi yang paling kuat dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi salah satu energi masa depan di Indonesia. Sinar matahari dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan bangunan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses yang berhubungan dengan industri.

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Coba anda bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik, serta suaranya bising. Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Salah satu energi terbarukan yang berkembang pesat di dunia saat ini adalah energi angin. Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel. Energi angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk pembangkit listrik. Pemanfaatan energi angin dapat dilakukan di mana-mana, baik di dataran tinggi maupun di daerah landai, bahkan dapat juga diterapkan di laut. Selain itu, energi angin dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari. Karena bergerak angin memiliki energi kinetik. Energi angin dapat dikonversi atau ditransfer ke dalam bentuk energi lain seperti listrik atau mekanik dengan menggunakan kincir atau turbin angin.

Nah, jika kita hubungkan dengan keadaan Indonesia saat ini, energi angin sangat memungkinkan untuk diterapkan. Mengapa demikian? Karena negara Indonesia adalah negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan lautan. Sebagai negara kepulauan, tentu saja Indonesia memiliki potensi angin melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Potensi energi angin seharusnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan diterapkan di Indonesia yang memiliki kecepatan angin yang lumayan kencang.

Namun, potensi ini nampaknya belum di lirik dengan serius oleh pemerintah. Jika kita melihat kembali ke belakang dan menganggap negeri ini sebagai negara kepulauan, seharusnya energi angin sangat potensial untuk dikembangkan menjadi energi masa depan. Di samping itu, energi angin juga sama seperti PLTS yang ramah lingkungan, kebisingan yang dihasilkan pun hampir tidak ada.

Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin sangat sederhana, yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.

Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Pembangkit Listrik Tenaga Arus

Pembangkit Listrik Tenaga Arus
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus
Listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan menjadi penunjang di segala aspek kehidupan dan pembangunan nasional, termasuk peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia. Dari tahun ke tahun kebutuhan energi listrik juga semakin meningkat pesat. Namun ketersediaan energi listrik untuk kebutuhan nasional belum mencukupi seperti sering terjadi pemadaman bergilir di beberapa daerah di Indonesia.

Pembangkit energi listrik yang menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) dirasa sudah tidak ekonomis lagi dikarenakan persediaan bahan bakar fosil sudah menipis disertai dengan fluktuasi harga yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun serta transportasi yang jauh ke tempat pembangkit listrik.

Oleh sebab itu, perlu dipikirkan energi alternatif lain sebagai tenaga pembangkit listrik. Salah satu energi alternatif yang berpotensi adalah energi arus. Kenapa arus berpotensi juga sebagai energi alternatif atau terbarukan? Karena Indonesia memiliki banyak pulau dengan potensi arus laut yang besar seperti antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Selat Alas, Selat Flores, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Menurut data yang dihimpun oleh ASELI (Asosiasi Energi Laut Indonesia) total sumber daya energi laut nasional sangat melimpah, meliputi energi dari jenis panas laut, gelombang laut dan arus laut, yaitu mencapai 727.000 MW. Di antara potensi sedemikian besar tersebut, industri energi laut yang paling siap adalah industri berbasis teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dengan potensi praktis sebesar 6.000 MW.

Pada dasarnya, prinsip kerja pembangkit listrik tenaga arus tidak beda jauh dengan pembangkit listrik tenaga angin, yaitu memanfaatkan putaran kincir untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga arus memanfaatkan teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Karena itu, sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi.

Pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat di kategorikan sebagai energi terbarukan.

Makassar, 6 Mei 2015

6 komentar:

  1. Indonesia memang kaya akan sumber daya alam,,, tapi sumber daya manusianya masih harus ditingkatkan lagi kualitasnya untuk bisa mengelola SDA yang melimpah ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mengenai SDM, masih harus di tingkatkan lagi.

      Hapus
  2. Sdm kita kalah kak sama negara tetangga.... Salah satu faktor yaitu kita kurang pemerataan daerah, luas wilayah terlalu besar dan mutu dari tenaga pendidik juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya masalah SDM gak kalah kok dengan negara lain, cuma orang pinter di Indonesia itu susah untuk berkembang lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang merasa iri dan takut tersaingi serta pemasukan ke kantong pribadinya berkurang.

      Untuk pemerataan saya setuju, belum terlalu merata. Masih ada perbedaan perlakuan antara wilayah timur dan barat.

      Hapus
  3. Semoga Indonesia semakin banyak dikaruniai orang2 cerdas yg bisa mengoptimalkan potensi alam ya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang cerdas Indonesia banyak kok, hanya kurang diberi kesempatan. Kalau pun ada sebagian masih seperti di kekang untuk mengekspresikan kemampuannya. Maklum aja masih berbasis kepentingan individu dan takut pemasukan jadi berkurang.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...