Kamis, 15 September 2016

Karena Pendidikan Juga Butuh Perencanaan


Menerawang Masa Depan, Lt 11 Hotel Santika Makassar, dok. pri
Karena Pendidikan Juga Butuh Perencanaan. Disadur dari tulisan saya di akun Kompasiana.

Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 2, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Hal tentu itu sudah dilakukan oleh pemerintah seperti adanya dana BOS dan semacamnya, tapi kita semua tahu bahwa ada biaya-biaya lain yang mana harus ditanggung sendiri, dalam hal ini oleh orang tua didik. Biaya-biaya lain yang di maksud antara lain seperti pungutan tambah yang bentuknya bisa beragam tergantung masing-masing sekolah, atau bisa juga karena disebabkan oleh belum meratanya kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan di negeri tercinta Indonesia.

Biasanya, masalah ini selalu menjadi pekerjaan rumah setiap tahunnya dan yang menjadi korbannya tak lain adalah generasi penerus bangsa yang punya mimpi tinggi untuk diwujudkan. Padahal para generasi penerus bangsa ini di masa mendatang di harapkan bisa mewujudkan Indonesia Emas (100 tahun kemerdekaan Indonesia) dan mampu kekuatan baru untuk bangsa ini. Namun apa daya, hingga saat ini masih ada sekat menghalangi misi sekaligus impian tersebut. Dan sekat itu tak lain adalah biaya pendidikan yang “mahal” dan setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 15%. Sungguh jumlah yang besar bukan jika dihitung.

Membengkaknya biaya pendidikan hingga saat ini masih menjadi PR buat pemerintah dan masyarakat berharap segera dibenahi. Karena jika terus dibiarkan biarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin korbannya akan semakin bertambah, khususnya di kalangan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Padahal kita semua tahu, mereka juga ingin anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan. Yah, setidaknya sampai tamatan SMA.

Tidak bisa di pungkiri, masalah ekonomi memang selalu menjadi hal utama yang menghambat impian dan susahnya para orang tua dengan ekonomi menengah ke bawah untuk mewujudkan cita-cita anak mereka. Saking begitu sensitifnya, masalah ekonomi bisa mempengaruhi aspek lainnya. Namun demikian,  bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya yang perlu dilakukan sedini mungkin adalah perlunya perencanaan yang matang. Karena jika terlambat dan salah sedikit saja, maka masa depan anak-anak kita akan menjadi taruhannya.

Siapa sih yang nggak pengen anaknya terjamin pendidikannya? Tentu semuanya mau kan. Maka dari itu, buat calon dan juga yang sudah jadi orang tua, belajar untuk peka akan pendidikan anak anda. Buanglah jauh-jauh pikiran sesat anda yang sering beranggapan bahwa pendidikan itu sifatnya hanyalah jangka pendek. Karena yang namanya pendidikan pasti feed back-nya untuk jangka panjang dan itu adalah untuk masa depan.

Dalam merencanakan pendidikan sejak dini, sebaiknya di diskusikan bersama dalam keluarga. Kemudian setelah mulailah membuat rincian kebutuhan anda, dari kebutuhan pokok (primer) hingga kebutuhan tersier yang di dalamnya termasuk biaya pendidikan anak. Namun biar tidak kolaps, rempong atau apalah istilahnya bagi anda yang memiliki lebih dari satu anak, tidak ada salahnya memasukkan Asuransi Pendidikan dalam perencanaan tersebut. Misalnya dengan memilih Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Logo AJB Bumiputera via icla.bosmobil.com
Ngomongin tentang Bumiputera, saya teringat kembali akan masa 20 tahun silam. Dimana kala itu, satu-satunya asuransi pertama yang saya kenal adalah Bumiputera dan itu lewat bapak saya yang kebetulan adalah seorang PNS (Guru) di daerah terpencil bernama Desa Kahianga yang terletak di Kepulauan Tukang Besi (sekarang WaKaToBi).

Waktu itu, sebagai seorang anak yang akrab bangad dengan orang tua (bapak), saya sempat bertanya seperti ini : “Kenapa sih harus pakai asuransi, buang uang saja? Mending dipakai buat beli baju baru, permen atau apa kek. Dan kenapa sih harus pakai Bumiputera, memangnya tidak ada asuransi lain? Ketika itu bapak saya sempat menjelaskannya kepada saya, namun sayangnya saya malah bingung sendiri, bengong dan tidak mengerti apa yang dijelaskan.

Kini, setelah 20 tahun berlalu, saya kembali mendengar nama Bumiputera saat mengikuti acara nangkring yang diadakan oleh Kompasiana dan Bumiputera di Hotel Santika Makassar, tepatnya di lantai 11. dari acara nangkring tersebut, saya akhirnya paham dan pertanyaan saya yang dulu terjawab dengan sendiri. Tentunya saya tidak pusing, bengong, dan bingung seperti dulu lagi.

Kenapa Bumiputera?

Sebuah pertanyaan klasik, namun tidak ada salahnya untuk dijawab. Kenapa? Karena Bumiputera merupakan perusahaan pertama nasional bukan milik perseorangan atau PT yang dibangun 104 tahun lalu atau tepatnya 12 Februari 1912 di Magelang, Jawa Timur. Sehingga dari segi kinerja, kuantitas dan kualitas sudah psti tidak diragukan lagi. Terbukti, meski negeri ini sudah berapa kali di landa krisis termasuk terakhir tahun 2008, Bumiputera tetap bisa berjalan dan bertahan hingga saat ini, kata Ibu Ana Mustamin (Narasumber Kompasiana Nangkring Bareng Bumiputera di Makassar).

Masih penjelasan dari Ibu Ana Mustamin. Selain itu, yang membuat Bumiputera bisa bertahan lebih dari satu abad, mampu menangkis segala serangan atau boleh dikata seleksi alam, karena Bumiputera berpegang pada tiga asas, yakni idealisme, profesionalisme dan mutualisme. Ketiga asas ini kemudian dipadukan untuk menghadapi tantangan masa depan dan hingga hari ini menjadi kekuatan utama Bumiputera.

Mas Isjet & Ibu Ana Mustamin, dok. Pribadi
Apa itu asas mutualisme? Yaitu menjadikan para pemegang calon atau pemegang polis sebagai pemegang saham, sehingga membuat setiap orang merasa memiliki dan bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan baik untuk diri sendiri ataupun demi keberlanjutan organisasi. Dan seperti yang dijelaskan di acara nangkring Sabtu, 27 Agustus 2016, Bumiputera dibangun dengan modal nol dan benar-benar mengandalkan sokongan bersama kemudian di kelola dan dipertahankan hingga hari saat ini.

Hal lainnya yang bisa didapatkan di Bumiputera adalah keanggotaannya tidak mengenal batas usia bahkan sekat strata sosial. Ini menggambarkan karakteristik “Bhineka Tunggal Ika” dan sampai saat ini tetap terawat dan awet.

Hanya itu saja? Oh... tentu saja tidak. Banyak hal yang bisa kamu temukan di Bumiputera, karena Bumiputera memiliki beragam produk asuransi potensial. Mulai untuk kaum muda maupun yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan, seperti  Asuransi Mitra Prima, Asuransi Pendidikan Mitra Beasiswa, Asuransi Pendidikan Mitra Cerdas, dan Asuransi Mitra Iqra (Syariah).

Asuransi Mitra Prima. Produk ini menjamin kebutuhan dasar (primer) dari program asuransi yakni perlindungan, tabungan saat program berakhir serta warisan bila tertanggung meninggal dunia atau mengakhiri program. Produk ini disiapkan untuk mengantisipasi dua situasi : 

  1. Jika Anda sebagai tertanggung dapat menyelesaikan program asuransi hingga akhir kontrak, maka Anda akan menerima akumulasi dari nilai pertanggungan yang disepakati. 
  2. Jika kontrak harus berakhir di tengah jalan karena kematian, ahli waris yang Anda tunjuk akan menerima santunan sebesar uang pertanggungan seperti yang tercantum di dalam polis.
Asuransi Pendidikan Mitra Beasiswa. Merupakan program asuransi yang menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari perubahan keadaan keuangan. Asuransi ini juga disediakan dalam mata uang rupiah. Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam pendidikan, memastikan anak-anak Anda secara teratur mendapatkan uang yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Masa depan anak-anak juga terlidungi karena program ini dirancang untuk memastikan agar mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika orang tua mereka meninggal dunia.

Keuntungan dan manfaat dari Mitra Beasiswa antara lain : 

  1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  2. Dana Beasiswa anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
  3. Santunan meninggal dunia sebesar 100% dari uang pertanggungan.
  4. Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.
  5. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat tertanggung meninggal dunia jika premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
  6. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak.
Asuransi Pendidikan Mitra Cerdas. merupakan program asuransi dalam mata uang rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.

Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang di alokasikan untuk pendidikan anak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang di bayar.

Keuntungan dan manfaat menggunakan program asuransi Mitra Cerdas antara lain : 

  1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  2. Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
  3. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
  4. Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan. Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
  5. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
  6. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.
Asuransi Mitra Iqra (Syariah). Merupakan program asuransi dalam mata uang rupiah didasarkan pada Syariah dan dirancang untuk memberikan perlindungan dan membiayai pendidikan bagi anak-anak hingga akhir pendidikan mereka. Tak hanya itu saja, dengan Asuransi Mitra Iqra Plus, calon nasabah bukan hanya mempersiapkan dana pendidikan, tetapi juga melindungi anak-anak jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi sewaktu-waktu.

So... masih mau nanya, kenapa pendidikan perlu direncanakan dengan matang? Atau kenapa kita butuh asuransi pendidikan? Jawabannya sedikit banyak sudah dijabarkan di atas. Namun intinya, “Karena Pendidikan Juga Butuh Perencanaan” yang matang.
Makassar, 11 September 2016

3 komentar:

  1. Sepupu ku pada pake asuransi pendidikan. Kalo aku punya anak nanti belom tau mau pake apa enggak. Heheh. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali lagi kemampuan dan keinginan masing-masing. Tapi tidak ada salahnya untuk ikut asuransi biar ke depannya tidak kaget dan ada biaya cadangan saat biaya pendidikan semakin tinggi.

      Hapus
  2. Terima kasih untuk pemberitahuannya, tapi sayang saya bukan penyuka dunia judi (online atau offline).

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...