Dokumen Pribadi |
Pada artikel sebelumnya, saya membahas
tentang solusi rumah masa depan, yang mana artikel lengkapnya ada disini. Dalam merencanakan sebuah hunian, seorang
arsitek akan selalu mempertimbangkan berbagai aspek dalam mewujudkan
rancangannya. Salah satunya adalah aspek kenyamanan, baik itu dari luar maupun
dalam bangunan itu sendiri.
Berbicara tentang aspek kenyamanan
khususnya hunian privat seperti rumah, kebanyakan owner yang awam masih
mengutamakan keindahan bangunan saat dilihat dari luar ketimbang memberikan
rasa nyaman, baik dari luar maupun dalam bangunan itu sendiri. Tidak jarang
kita temukan masyarakat awam yang menginginkan bangunannya seperti demikian.
Namun malah melupakan kenyamanan untuk dirinya sendiri.
Salah satu dari aspek kenyamanan yang
seringkali terlupakan adalah menyangkut pencahayaan. Bagi mereka yang masih
awam, beranggapan bahwa semua ruangan memiliki pencahayaan yang sama. Padahal
anggapan tersebut merupakan salah satu hal yang keliru.
Saya ambil contoh pada ruang makan.
Untuk meningkatkan selera makan, maka memerlukan pencahayaan yang cukup lembut
dan halus, namun tidak terlalu redup. Sedangkan untuk posisi cahaya sendiri
usahakan agak rendah, tapi jangan sampai menghalangi pandangan di sekitar meja
makan. Selain itu, gunakan lampu gantung tepat di atas meja makan karena baik
untuk menghadirkan fokus.
Selain dapat memberikan kenyamanan pada
penggunanya, pencahayaan juga dapat membangun suasana dalam sebuah bangunan.
Warna yang dihasilkan oleh sumber cahaya mampu memberikan pengaruh terhadap
mood penggunanya, baik itu emosi, selera, ketenangan dan masih banyak lagi.
Misalnya untuk mendapatkan ketenangan, maka gunakanlah sumber cahaya yang
menghasilkan warna biru. Begitu pula dengan suasana lain yang anda inginkan.
Perlu untuk di ingat bahwa beda
ruangan, beda pula kebutuhan pencahayaannya. Di ruang mana pun, cahaya
merupakan salah satu faktor kenyamanan. Terang saja tak cukup, karena adanya
skema khusus agar penglihatan tak terganggu.
So...
masih mau menganggap bahwa pencahayaan semua ruangan tetap sama dan kurang
penting untuk di perhatikan.
Makassar, 26 Februari
2015
Catatan :
*Menerima Jasa Desain Rumah Tinggal*
Ooohg justru di ruang makan malah sebaiknya redup ya? Saya paling ga suka ruangan yang kurang cahaya...hahaha kecuali ruang tidur
BalasHapusRedupnya kaya pencahayaan di restoran-restoran. Untuk ruang tidur bisa di pasang beberapa lampu, ada lampu untuk membaca yang memerlukan cahaya terang. Sedangkan saat tidur yang digunakan jangan terlalu terang seperti cahaya biru yang cocok karena bisa membuat rileks dan cepat tidur.
HapusWah.. terima kasih infonya. saya dan suami termasuk awam di pencahayaan rumah. yg penting ruang keluarga yg sekaligus bengkel kerja punya lampu terang, sudah OK banget. hehe... harus banyak2 belajar ini
BalasHapusUntuk ruang kerja, belajar, ruang keluarga sudah benar menggunakan lampu terang. Sedangkan untuk ruang makan gunakan lampu yang mengundang selera makan seperti di restoran. Untuk dapur gunakan yang terangnya khusus untuk area dapur tapi bukan yang down light ya bu.Nanti saya ulas lagi di artikel berikutnya.
Hapusulasan singkat yg menarik dan bernas. seperti judul tulisannya yg mencerahkan. #bermanfaat
HapusTerima kasih. Alhamduillah, jika ilmu yang saya bagikan bisa memberikan manfaat pada khalayak ramai.
HapusKenyamanan ini dipelajari di Psikologi, nyaman = psikologi enak
BalasHapus@guru5seni8
Penulis di www.kartunet.or.id / http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Iya benar, kurang lebih mengarah pada psikologi mba Tyaseta.
Hapus