Meme Makassar Tidak Aman |
Ada yang berubah dengan Kota Makassar dalam
seminggu terakhir ini. Kota yang biasanya selalu ramai hingga larut malam, kini
mendadak sepi menjelang tengah malam. Padahal sebelumnya begitu ramai hingga
jam 2-3 dini hari. Namun kini keadaan itu berbalik menjadi sedikit mencekam,
bahkan dari jam 10 malam sudah mulai terasa sunyi.
Satu demi satu warga mulai mengurangi aktivitas
mereka di malam hari. Bahkan mahasiswa yang biasanya rajin nongkrong di
warkop-warkop langganan hingga pagi buta pun mulai mengurangi aktivitas
tersebut. Mereka semua lebih memilih berdiam diri di rumah maupun di kost demi
keselamatan masing-masing. Dari wajah-wajah mereka terpancar kekhawatiran dan
sedikit ketakutan bila waktu malam telah tiba. Apakah yang sedang terjadi
sebenarnya seminggu terakhir ini?
Setelah saya telusuri dan mengumpulkan informasi, baik dari media sosial, media elektronik dan media massa, serta sekedar bercerita bebas dengan teman-teman maupun warga sekitar, ternyata penyebabnya adalah karena maraknya aksi kriminal di jalan raya dalam beberapa minggu terakhir ini. Aksi ini pun telah memakan korban dan ada yang sampai meninggal dunia.
Setelah saya telusuri dan mengumpulkan informasi, baik dari media sosial, media elektronik dan media massa, serta sekedar bercerita bebas dengan teman-teman maupun warga sekitar, ternyata penyebabnya adalah karena maraknya aksi kriminal di jalan raya dalam beberapa minggu terakhir ini. Aksi ini pun telah memakan korban dan ada yang sampai meninggal dunia.
Di duga aksi ini dilakukan oleh kelompok geng
motor yang akhir-akhir ini lagi marak. Dengan bermodalkan badik dan busur,
mereka tidak segan-segan untuk melukai bahkan sampai merenggut nyawa korban.
Contohnya seperti yang terjadi pada tanggal 10 Februari ini sekitar pukul 22.00
Wita di salah satu jalan protokol Makassar. Kejadian ini sempat terekam oleh
kamera CCTV sebuah toko di lokasi kejadian.
Selanjutnya, baru-baru ini tepatnya tanggal 18
pukul 20.00 Wita, kawanan geng motor melakukan pembacokan terhadap seorang
siswa SMK yang sedang duduk di depan rumah temannya saat sedang berkunjung.
Setelah korbannya tidak berdaya barulah mereka kabur dengan segera.
Kejadian-kejadian ini seakan menggambarkan kota
Makassar sedang dikuasai oleh kawanan geng motor seminggu terakhir ini. Begitu
ganasnya mereka dan semakin leluasa beraksi meski waktu belum menandakan larut
malam. Bahkan Polda SulSelBar seperti tak berdaya menghadapi aksi-aksi brutal
yang dilakukan oleh kawanan geng motor ini.
Akibatnya, respon dari masyarakat pun beragam dan
kebanyakan adalah respon negatif. Salah satunya yang menjadi trending topik
seminggu terakhir ini, yaitu “Makassar
Tidak Aman”. Kalimat ini menyebar ke mana-mana, baik melalui media sosial
seperti facebook dan twitter, maupun melalui pesan berantai di BBM. Bahkan
kalimat tersebut dijadikan hastag serta disebar dalam bentuk meme.
Walikota dan aparat kepolisian pun tidak luput
dari kecaman netizen Makassar. Banyak warga yang menilai kinerja kepolisian dan
Pemkot Makassar terlalu lamban membasmi anggota geng motor yang akhir-akhir ini
semakin liar. Tidak sedikit pula yang mempertanyakan keseriusan Pemkot Makassar
dan aparat kepolisian dalam menangani geng motor ini.
Di jejaring media sosial seperti facebook dan
twitter, Wali Kota Makassar di banjiri kecaman mengenai kekerasan yang dilakukan
oleh geng motor. Begitu pula dengan kepolisian Makassar yang tidak luput dari
kecaman warga Makassar. Bahkan sampai mempertanyakan hasil belajar di Hong Kong
tentang penanganan geng motor.
Apalah artinya slogan “Makassar menuju kota dunia” yang susah payah dibangun oleh
pemerintah kota sebelumnya. Dan pemerintah kota saat ini mengembangkan slogan
itu menjadi “Dua kali tambah baik”. Namun
apa mau di kata, masyarakat sudah terlanjur kecewa sehingga slogan tersebut
kini di plesetkan menjadi “Dua kali
tambah tidak baik”.
Penulis berharap masalah ini segera teratasi
sehingga masyarakat tidak takut-takut lagi untuk melakukan aktivitasnya pada
malam hari seperti sedia kala.
Salam Damai
Makassar,
21 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar