Calon Manager |
Hidup itu penuh misteri. Bahkan tak ada
yang bisa menebak apa yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan selanjutnya.
Yang bisa kita lakukan hanyalah menjalaninya dan berusaha untuk tidak
menyia-nyiakannya meskipun hanya sedetik saja. Bisa saja hari ini kita
enak-enak dan sombong karena berada di atas, tapi esok harinya tiba-tiba kita
berada di bawah. Contohnya seperti cerita singkat di bawah ini.
* * *
Suatu pagi, terlihat seorang wanita
dengan penampilan menarik berusia 40 tahun membawa anaknya memasuki area
perkantoran sebuah perusahaan terkenal. Karena masih sepi, mereka pun duduk di
taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati pemandangan di sekitar yang
hijau dan asri.
Selesai makan, wanita tersebut membuang
sembarangan tisu yang telah ia pakai. Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek
tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu
menghampiri kemudian memungut tisu tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.
Namun tak berapa lama kemudian, wanita tersebut kembali membuang tisu lagi
tanpa rasa sungkan. Si kakek pun kembali melakukan hal yang sama seperti
sebelumnya, yakni dengan sabar memungut sampah tersebut kemudian membuangnya ke
tempat sampah.
Beberapa menit kemudian, sambil
menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak,
kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma
seperti kakek itu, kerjanya hanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan
rendah seperti dia, Jelas, ya?”
Mendengar hal itu, si kakek meletakkan
gunting yang dipegangnya kemudian menyapa wanita tersebut, “Permisi, ini taman
pribadi, bagaimana anda bisa masuk ke sini ?” Dengan sedikit sombong wanita itu
menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”
Di waktu yang bersamaan, seorang pria
dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya
mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”
Sang kakek mengangguk, lalu sambil
mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk
wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan
ini.”
Sambil melirik ke arah wanita tersebut,
si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah
Bapak.”
Setelah itu, sambil berjongkok, sang
kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak dan menasihatinya. “Nak, di
dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun
dia, entah direktur atau tukang sampah".
Wanita tersebut tertunduk malu dan tak
berani memandang si kakek, karena ia tidak menyangka bahwa si kakek tua yang
berpakaian sederhana tersebut adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
* * *
Dari cerita singkat di atas , perlu di
ingat dan dijadikan sebagai pelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita
tidak sendirian dan bagaimana pun juga masih membutuhkan orang lain. Selain
itu, apa susahnya untuk menghargai siapa pun yang kita temui. Entah itu
penampilannya menarik maupun biasa-biasa saja atau lebih buruk lagi.
Mengapa? Karena tak selamanya
penampilan menggambarkan kedudukan sosial seseorang. Apalagi di zaman yang
sudah serba modern ini, di mana hampir tidak bisa dibedakan lagi antara orang
yang berkedudukan dan tidak. Oleh karena itu, jangan pernah menghina orang
ketika mereka berada di bawah anda, karena kita tidak tahu nasib seseorang ke
depannya akan seperti apa. Bisa saja gara-gara hinaan yang kita berikan, suatu
saat orang tersebut tiba-tiba berada di atas kita
Apapun dan bagaimana pun keadaan setiap
orang, kedudukannya, agamanya, suku, dan kondisi keuangannya, tetap layak untuk
di hargai.
Semoga artikel ini bisa menginspirasi
dan menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi.
Makassar, 11
September 2015
dimana-mana keangkuhan itu awalnya enak, dan akhirnya menyedihkan
BalasHapusIya. Awalnya enak, tapi endingnya bisa menyedihkan.
Hapuspertamax nih saya, horeeee
BalasHapusSelamat yah, hadiahnya nanti di transfer ke rekening admin.
HapusJangan hanya melihat seseorang dari luarnya saja :)
BalasHapusSetuju, jangan melihat orang dari permukaannya saja (luarnya). Karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya di miliki setiap orang dibalik penampilannya.
Hapusceritanya menginspirasi, kita tidak boleh sombong dan juga melihat orang lain hanya dari penampilannya. Terbukti dengan apa yang dilakukan si wanita calon manager tersebut, yang tidak menyangka bahwa kakek tua yang berpenampilan sederhana itu ialah presdir perusahaan. Pastinya wanita tersebut mendapatkan rasa malu dan pelajaran yang berharga.
BalasHapusBukan rasa malu saja yang ia dapatkan, tapi lebih dari itu. Impiannya untuk menjadi orang yang berkedudukan tinggi jadi sirna dalam hitungan detik.
Hapusyaa pesan juga buat kita.. jangan liat seseorang dari luarnya aja..
BalasHapusliat postingan terbaruku sekolah di summarecon bekasi
Setuju.
HapusSiip... langsung menuju lokasi tulisan.
semoga kita tidak menjadi manusia yang angkuh
BalasHapusAmiiin... Semoga di jauhi dari sifat demikian.
Hapusterima kasih sudah diingatkan pak, semoga kita bisa selalu rendah hati
BalasHapusUdah kewajiban kok Mbak untuk saling mengingatkan.
Hapuskena batunya tu calon manajer ya mas, makanya jangan sembarang menilai kakek kakek hihihiii
BalasHapusHehehe... kakek-kakek di lawan. Gak tau apa kalau semakin tua semakin banyak ilmu dan pengalamannya.
HapusIya pernah baca juga yang ini.... suka ga kerasa emang pilih2 orang, nganggap remeh orang, kadang jadi karakter atau tabiat, semoga kita mah selalu jadi orang yang baik ke setiap orang :)
BalasHapusSemoga saja demikian karena banyak manfaatnya menjadi orang yang ramah pada siapa pun tanpa memandang umur, profesinya, dekil atau bersih, kaya maupun miskin.
Hapus