Halaman Kosong |
Ah... di kejar deadline tugas kuliah, gak ada ide alias buntu plus sedikit stress karena data untuk laporan tak kunjung lengkap juga. Semakin lengkap lagi karena semua laporan hasil survey untuk 3 kecamatan aku yang kerjakan. Padahal yang lain tugasnya cuma ngambil foto kondisi real di lapangan saja, itu pun tinggal beberapa foto lagi karena sebagian sudah ada fotonya.
Akibatnya, aku hanya bisa menatap halaman kosong dan tidak tahu mau mengerjakan apa. Tugas gambar pun sama, yakni pikiran lagi buntu alias gak ada ide untuk mengembangkan apa yang sudah aku survey dilapangan. Yang bisa aku lakukan hanya sampai menarik satu dua garis saja. Setelah itu kembali lagi di dera kebuntuan.
Ohhh... Tuhan, apa yang harus aku lakukan.
Jangankan tugas kuliah seperti laporan survey dan menggambar. Buku untuk pengganti tugas saja belum aku dapatkan sampai hari ini, Padahal sudah tiga minggu lamanya aku mencari di berbagai toko buku yang ada di kota aku kuliah. Tak berhenti sampai di situ, aku juga sudah mencoba mencari lewat media online siapa tahu buku yang aku cari ada. Seseorang yang spesial di seberang sana pun tak lupa aku tugaskan untuk mencari buku yang aku cari. Tapi... jawaban yang aku terima sama seperti yang aku alami juga, yakni nihil alias gak nemu.
Tak ketinggalan juga untuk meminta bantuan teman-teman di dunia maya, entah itu yang memiliki profesi sama denganku yang sekaligus merangkap sebagai penjual buku-buku arsitektur, atau pun yang biasa main ke toko buku, seperti Gramedia, toko buku bekas dan semacamnya. Lagi-lagi, jawaban yang aku terima hampir sama, kalau bukan tidak ada pasti nyerah plus nihil juga.
Bahkan masalah tersebut berimbas pada aktivitas menulis di blog yang beberapa bulan terakhir ini sempat membuatku ketagihan. Apalagi kalau bukan gak ada ide, pikiran buntu, dan mood menulis berkurang. Sampai-sampai aku gak tega untuk menodai halaman kosong yang terlihat begitu bersih dan suci layaknya bayi yang baru lahir. Selain itu, halaman kosong juga seakan menjadi musuh yang tak bisa ditaklukan kehadirannya.
Makassar, 23 September 2015
Wah ambil data primer y mas
BalasHapusAku juga dulu sempet pke data primer, tp karena ribet akhirnya fanti judul
Iya, data primer untuk tugas penataan pemukiman pesisir sekaligus menguraikan masalah mitigasi bencana di lokasi yang terpilih.
HapusWaaahhh.. Mungkin butuh liburan, Mas. Atau butuh penyemangat? Duhh :D
BalasHapusEntahlah, seperti lagi butuh angin segar nih biar pikiran bisa di refresh.
Hapusuntungnya halaman blognya gak kosong ya :) ayo semangat ya
BalasHapusHehehe... tadinya begitu, halaman blognya mau dikosongin. Yang ada hanya judul plus gambar saja.
Hapusikut nyimak ya mas :)
BalasHapusSilahkan Mbak Alya.
Hapuskalau halaman buku yang masihkosong mah masih mendingan kang, dari pada hati yang kosong seperti saya malam ini...ini yang bahaya mah
BalasHapusWaduh... perlu waspada tu kang kalau hati yang kosong.
HapusButuh piknik tuh mas, biar idenya ngalir
BalasHapusKayanya begitu Mbak, perlu piknik atau nge-refresh diri biar pikiran kembali mengalir seperti semula.
Hapusbidang apapun, memulai adalah yang paling sulit! coba refresh dulu, biar lancar :)
BalasHapusIya mas, ternyata memulai itu selalu menjadi pekerjaan yang sulit.
Hapusterkait kuliah, jadi inget pesan temen, "skripsi ingat ngeblog, ngeblog ingat skripsi" :D
BalasHapusHehehe... Benar juga mas, apa yang saya alami kurang lebih demikian juga.
HapusKaya begitu deh.
BalasHapus