Halo teman-teman semua. Apa kabar,
sehat-sehat aja kan semuanya!
Maaf yah, beberapa hari ini tidak sempat berbagi dan berkunjung ke blog teman-teman semua untuk blogwalking seperti biasanya. Sebab dalam beberapa hari belakangan ini banyak sekali tugas kampus yang harus segera dikerjakan. Itu pun belum ditambah lagi dengan masalah laptop kesayangan yang ikut-ikutan ngambek alias ngadat dalam 5 hari belakangan ini. Bahkan saking ngambeknya harus di service sampai 3 kali. Untung saja tukang servicenya berbaik hati dan hanya membebankan bayaran sekali doank.
Meskipun gak sempat untuk melakukan
blogwalking, aku tetap mengunjungi blog teman-teman kok, yakni dengan menjadi
silent rider. Ya, berkat smartphone kesayangan, aku masih bisa berkunjung untuk
sekadar membaca cerita atau info terbaru yang teman-teman tuliskan di blognya masing-masing,
share di group dan media sosial lainnya. Hanya itulah yang bisa aku lakukan
dalam beberapa hari belakangan ini dan mungkin juga akan berlaku dalam beberapa
hari ke depan karena tugas-tugas kuliah masih menumpuk.
Karena saat ini aku sedang berada di
Warung Kopi andalan dan tangan ini tidak sabar untuk menari di atas keyboard
laptop, maka aku akan mencoba membagikan sedikit tips sekaligus bahan renungan
untuk semuanya, termasuk saya juga. Sebuah renungan yang mungkin saja bisa
memberikan manfaat, baik saat ini maupun kelak nanti.
Kok bisa! Karena tips sekaligus
renungan ini pasti akan dilalui oleh setiap insan (anak cucu adam), entah itu
saat ini atau di masa yang akan datang. Tips ini sendiri aku dapatkan ketika
sedang asyik menelusuri setiap lorong media sosial yang aku miliki, lebihnya
tepatnya media sosial besutan Mark Zuckerberg yang diberi nama Facebook. Dimana
tips yang dibagikan menurut saya pribadi begitu menarik karena dikemas dalam
bentuk gambar plus dilengkapi penjelasan.
Lalu menariknya dimana? Tips ini
menarik karena ditujukan untuk para orangtua dan juga calon orangtua. Mau tahu
seperti apa tips yang aku maksud, yuk simak dibawah ini!
Oh iya, hampir lupa. Tipsnya aku
dapatkan dari Facebook Sukan Star TV yang di adaptasi dari website
imuslimshop.com. Berikut tipsnya :
Jika
dirasa masih kurang, teman-teman boleh menambahkan di kolom komentar
berdasarkan pengalamannya. Dengan senang hati dan tangan terbuka akan saya
terima karena nantinya pasti akan bermanfaat juga bagi saya pribadi.
Makassar, 16 September 2015
alhamdulillah baik :-)
BalasHapuskalau saya mah malah sudah hampir 2 tahun nggak saya service dan akhirnya bersarang disudut ruang belakang :(
bukannya bagus tuh membelikan cowok mainan khusus perempuan, semisal mainan buat masal-masakan. siapa tahu nantinya jadi berbakat jadi chief asal jangan letoy :-)
Wah... lama juga tuh gak di service. Udah ada penggantinya mungkin, makanya dibiarin di sudut ruangan.
HapusBukan gak boleh, tapi kalau boleh di hindari karena dengan membelikan peralatan memasak, boneka dan semacamnya malah akan menjadikannya cowo feminim. Sehingga secara tidak langsung dan perlahan-lahan akan mengubahnya kurang bertanggunga jawab. Sedangkan seorang laki-laki itu harus bisa survive, bertanggung jawab dan tanggap. Masalah memasak, tenang aja karena laki-laki bisa cepat belajar dari saat survive.
Ayo dong mas rusuhin blog2 kita lg hahaaa
BalasHapusMendidik snak lelaki susah juga y, tp lbih susah lg perempuan kyknya y mas
okey, siap ke TKP buat rusuh di blog mbak dech :)
HapusHahaha... ntar rame kalau saya jadi perusuh di blog teman-teman.
HapusBenar Mbak Gustyanita, mendidik anak laki-laki itu susah, tapi akan lebih susah lagi kalau mendidik anak perempuan. Tuh menurut saya yang kebetulan dari 7 bersaudara hanya saya anak laki-laki.
Ikutan Mbak Nandira ah... Mau merusuh dulu di blognya Mbak Gustyanita.
Hapusanakku laki-laki smeua nih, makasih sharingnya ya
BalasHapusWah... butuh perjuangan ekstra tuh Mbak Lidya. Untung di rumah hanya saya yang laki-laki. Tapi kadang mengurus anak perempuan juga lebih ribet ketimbang lagi-laki.
HapusMau mengurus anak lelaki atau perempuan harus bener2 protek biar nanti kalau sudah besar nggak nakal dan yang paling penting bisa nyenening hari orang tua gitu :D
BalasHapusyupz, bener banget mbak.
Hapustinggal bagaimana caranya terapinnya ya mbak :)
Nah... itu dia, anak yang di manja atau gak terprotek dengan benar bukan menyenangkan orang tua, tapi malah sebaliknya.
HapusSetuju sama Mbak Nandira, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menerapkannya. Apakah caranya benar atau kurang benar?
Hapuscara mendidik anak tergantung dari orang tuanya itu sendiri :)
BalasHapusYa benar, tapi terkadang ada juga para orang tua lebih mementingkan egonya dan memaksakan sang anak untuk mengikuti kemauannya.
HapusSebagai contoh, ada teman saya di paksa masuk kedokteran karena memiliki dana melimpah. Padahal sang anak sendiri kemampuan dan passionnya bukan di kedokteran. Al hasil, kuliahnya tidak selesai alias berhenti di tengah jalan karena passion plus kemampuannya bukan di jurusan tersebut.
wah mantab nih, bs dipraktekin nih..tfs yak :)
BalasHapusYuk, dipraktekkan.
HapusSetuju dengan cara mendidiknya, Mas!!
BalasHapusAnak laki-laki memang butuh pendidikan yang tepat agar tidak salah jalan dan bisa diandalkan. Tidak ada bedanya juga dengan anak perempuan :D
Benar bangad, anak lelaki membutuhkan hal demikian agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Begitu pula dengan anak perempuan harus di didik dengan baik agar menjadi wanita baik dan membanggakan kedua orang tuanya.
HapusHalo juga mas timur, alhamdulillah dong ya bisa eksis kembali nih, hehehehe, waaah saya belum jadi bapak-bapak nih mas, dan kayaknya seru ya bermain bola sama anak laki ya dan tidak lupa ngajarin mengenai pentingnya mengenal Tuhan ya... :)
BalasHapusHehehe..., nanti juga bakalan jadi bapak-bapak kok.
Hapus