Kamis, 30 Juni 2016

Negeri Sejuta Pesona VS OPPO F1 Plus

Pesona Indonesia
Ilustrasi Pesona Indonesia Via www.tanyoe.com
Semua pasti sepakat kalau Indonesia merupakan negeri yang unik dan penuh dengan sejuta pesona. Negeri yang menyimpan pesona alam yang luar biasa indahnya. Mulai ragam budaya, adat-istiadat, keindahan alam, wisata, pulau-pulau dan aneka objek lainnya yang tentunya memiliki ciri khas masing-masing. Dimana semua pesona itu terhampar dengan merata di seluruh negeri ini dan sukses menarik hati para wisatawan, entah itu para traveler, fotografer, atau mereka yang sekadar untuk menghabiskan waktu berlibur.

Yang pasti, mereka yang menyaksikan hamparan pesona alam itu berhasil dibuat takjub. Al hasil, tak jarang di antara mereka yang berdecak kagum spontan melontarkan sebuah kalimat, yang isinya kurang lebih seperti ini :
“Bagaikan Melihat Potongan Surga”

Jangan mereka yang berstatus sebagai wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara dengan latar traveler, fotografer, dan lain sebagainya. Kita saja yang merupakan penduduk asli, yang notabene lahir di negeri ini juga masih ikutan terpesona, kurang lebih sama seperti yang dialami oleh para wisatawan itu.

Bahkan kita juga tak jarang mengungkapkan kekaguman itu dengan melontarkan kalimat yang tak kalah menarik. Salah satu di antaranya, seperti ini : “ngapain capek-capek keluar negeri kalau kita juga punya keindahan alam yang tak kalah wah”.


Sebagai anak negeri yang dilahirkan di daerah pedalaman, saya tetap merasa bangga. Karena negeri ini penuh dengan pesona alamnya, bahkan mampu memukau dunia lain dengan kemajemukannya, dan yang pasti terkenal akan keramahannya. Setuju nggak?

Senja di Tanjung Bira

Sunset di Tanjung Bira
Senja di Tanjung Bira, di ambil tanggal 26 Maret 2014
Tak ada usaha yang tidak terbayarkan. Itulah pelajaran yang saya dapatkan dan hasilnya adalah foto sunset di atas. Dimana untuk mendapatkan foto tersebut, saya harus menempuh perjalanan panjang dari Kota Makassar (star pukul 13.30 Wita) menuju lokasi KKN di Kabupaten Bulukumba (sampai pukul 16.30), yang mana memakan waktu kurang lebih 3 jam lamanya. Sedangkan dari lokasi KKN menuju Tanjung Bira di tempuh selama 45 menit.

Bergotong-Royong Membersihkan Mesjid

Gotong-royong Membersihkan Masjid
Masjid Baburrahman, Desa Lonrong (Bulukumba), 24 Februari 2014
Disaat sang lelaki sedang asyik membersihkan karpet masjid, si gadis malah telihat sedang mengkhayal. Entah apa yang gerangan yang sedang ia pikirkan. Foto ini diambil saat saya dan teman-teman mengajak para remaja di lokasi KKN untuk bergotong-royong membersihkan masjid.

Menunggu Matahari Terbit

Matahari Terbit di Bulukumba
Pesisir Pantai Herlang, Bulukumba. 26 Maret 2014
Foto ini saya ambil ketika menyempatkan waktu berkunjung ke salah satu keluarga yang menikah dengan orang Bulukumba. Ketika berada ditempat ini, saya merasa seperti berada dikampung halaman. Suasananya tidak beda jauh dengan kampung halaman saya, WaKaToBi. Baik itu keramahan warganya, banyaknya perahu nelayan, pasir putihnya, penuh dengan pohon kelapa dan yang semakin membuat saya merasa seperti di kampung, yakni bisa menyaksikan langsung matahari terbit dan menghirup udara segar dipagi sambil duduk-duduk santai di dermaga.

Menikamti Senja di Kampung Halaman

Senja di Tomia, Wakatobi
Waha, Tomia (WaKaToBi) tanggal 06 April 2014
Pemandangan senja ini saya abadikan saat menyempatkan pulang kampung awal April 2014, tepatnya setelah selesai KKN. Kala itu saya menyempatkan ke rumah satu lagi sekaligus kerumah kakak juga, yakni di daerah pesisir. Saat sedang santai diteras dirumah kakak yang jaraknya cuma 10 meter dari bibir pantai, sambil menikmati senja tentunya, saya melihat beberapa anak kecil sedang berenang di laut. Melihat kedua pemandang itu pas bangad, tanpa berpikir panjang saya langsung mengambil handphone dan langsung mengabadikannya.

Pemandangan Pantai Losari dari Lantai 7

Pantai Losari
Pantai Losari dari Lt. 7 Hotel Aryaduta, 17 Mei 2016
Bisa menikmati keindahan Pantai Losari dan sekitarnya dari ketinggian merupakan hal yang baru bagi saya. Pemandangan di atas saya abadikan dari lantai 7 Hotel Aryaduta yang tepat berada di depan pantai. Ketika itu secara kebetulan saya sedang ikut pelatihan selama 3 hari lamanya. Mengingat moment seperti ini jarang bagi saya, maka sebagai kenang-kenangan dan dengan modal kamera smartphone saya langsung mengabadikan pemandangan sore itu.

Oh iya, Pantai losari merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Kota Makassar. Di pantai ini, kita bisa menyaksikan indahnya matahari terbit dan terbenam. Tak cukup sampai di situ saja, di tempat ini juga terdapat beberapa kuliner yang layak dicoba, seperti pisang epe, bubur ayam, masakan laut, dan masih banyak lagi.

Menunggu Kapal 8 Jam di Pelabuhan

Suasana Mudik
Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar tanggal 13 Juli 2015
Suasana mudik tahun 2015, dimana waktu itu saya mengantar salah satu adik saya yang hendak mudik. Kala itu, saya mengantar adik saya ke pelabuhan selepas sahur, tepatnya sebelumnya pukul 03.00 Witadan sampai dipelabuhan pukul 03.30 Wita. Sesampainya di pelabuhan ternyata keberangkatan di tunda karena pengaruh cuaca buruk. Apesnya lagi, penundaan itu berulang sampai empat kali. Barulah jam 12 siang waktu Makassar kapal berangkat dari Makassar menuju Bau-Bau. Yang artinya saya sudah berada dipelabuhan selama 8 jam lama.

Jakarta dari Puncak Monas

Jakarta dari Puncak Monas
Jakarta dari Puncak Monas tanggal 09 April 2012
Jakarta, akhirnya. Foto ini merupakan kunjungan saya ke Jakarta untuk kedua kalinya, tepatnya akhir Maret sampai awal April 2012. Dalam kunjungan kedua ini, saya menyempatkan untuk mengunjungi beberapa tempat, salah satunya Monumen Nasional. Dan di kesempatan kedua ini juga saya tidak menyia-menyiakan setiap moment yang ada, dalam hal ini mengabadikannya ke dalam kamera.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...