Makna Puasa |
Marhaban
ya ramadhan. Alhamdulillah, sampai detik ini kita semua masih diberikan
kesempatan untuk bertemu dengan bulan ramadhan. Bulan yang penuh berkah dan
penuh dengan keistimewaan di dalamnya.
Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya
kita bersyukur karena selain dipertemukan dengan bulan ramadhan, kita juga masih
diberikan hidayah untuk menjalankan salah satu ibadah yang paling agung, yakni
PUASA. Yang Insya Allah semua pasti sanggup menjalankannya selama sebulan penuh
dan saya yakin banyak yang menantikan kehadirannya sejak jauh-jauh hari
sebelumnya.
Bagi
orang awam, puasa itu merupakan kewajiban yang dilaksanakan setiap tahun,
tepatnya dibulan ramadhan dan tentunya menahan lapar dan haus mulai dari
sesudah imsak sampai waktu berbuka (menjelang maghrib). Selain itu, yang tak
kalah menarik adalah diharuskan untuk melawan hawa nafsu.
Namun
jika dikaji lebih jauh lagi, puasa itu bukan hanya sekedar melawan lapar, haus,
dan nafsu, serta kewajiban rutin setiap tahun dikala bulan ramadhan tiba. Dibalik
hal-hal mendasar itu, ada banyak hikmah yang bisa kita petik. Itu pun jika yang
menjalankan ibadah puasa itu menyadarinya dan mau menelusuri makna serta
manfaatnya.
Beberapa diantaranya sebagai sarana untuk membentuk pribadi yang sehat, dapat
menumbuhkan karakter mental yang konsisten dan istiqomah, serta melatih kecerdasan
emosional. Atau dengan kata lain sebagai salah satu cara untuk mendidik
individu dan juga masyarakat agar dapat mengontrol segala keinginan dan
kesenangan yang berlebih dalam dirinya masing-masing.
Puasa
juga merupakan sarana untuk menggembleng setiap individu agar menjadi orang
sabar, tabah, dan peka terhadap mereka yang ekonominya dibawah rata-rata. Dalam
hal ini mengajarkan kita untuk merasakan penderitaan orang miskin yang hampir
setiap harinya selalu merasa lapar karena kesulitan ekonomi yang di alaminya. Bahkan
puasa juga dapat melembutkan hati dan jiwa, seperti yang dikatakan oleh Syeikh Abdul
Azis bin Fathin as-Sayyid Nada.
Lebih
kompleks lagi, puasa selama sebulan penuh akan menumbuhkan kesadaran seperti
rasa solidaritas, peduli terhadap sesama atau saudara, dan menghidupkan kembali
rasa kemanusiaan yang telah lama mengendap dalam diri. Tentunya dalam hal ini
adalah menjadikan kita sebagai insan yang peka terhadap penderitaan orang lain.
Amien.. semoga puasa kita berkah ya.
BalasHapusAmiin... Semoga.
Hapushmm, yap,, puasa emang ajaib :)
BalasHapusPake bangad malah ajaibnya.
HapusIntinya semakin tambah umur semakin puasanya ga sebatas nahan makan minum doang ya mas arif, tapi lebih menjaga indera buat menahan nafsu apapunnyang berlebihan sifatnya
BalasHapusBetul sekali. Tapi sayangnya tidak semua memaknai puasa seperti itu. Kebanyakan hanya tahunya tahan lapar, haus, dan nafsu aja. Padahal masih banyak lagi yang harus dipahami selain ketiga hal itu.
Hapus