Selamat Hari Pancasila (Sumber : www.sultrakini) |
Bagi saya, Indonesia
itu negeri yang unik. Mengapa? Karena di dalamnya terdapat beragam budaya,
agama, suku, bahasa, dan juga pulau. Dimana kesemuanya tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Tak cuma itu saja, penduduknya pun terkenal akan keramahannya,
sopan santunnya, suka bergotong-royong, dan saling menghormati meski tidak
saling mengenal.
Sayangnya,
keunikan itu perlahan-lahan terkikis di era modern ini tanpa di sadari,
khususnya di kalangan generasi muda. Yah, meski tidak semuanya.
Tapi setuju atau
tidak, itulah fakta yang terjadi saat ini dan kita tidak bisa memungkirinya,
karena memang seperti itulah kenyataannya. Salah satu contohnya terjadi
beberapa bulan lalu dan kejadian itu sempat membuat heboh dunia hiburan, dunia
nyata serta dunia maya yang tidak bertuan ini. Dan saya yakin kejadian itu
masih tersimpan di memory masing-masing, bahkan mungkin susah untuk
melupakannya.
Ya, apalagi kalau
bukan kasus plesetan terhadap salah satu sila dalam “PANCASILA”. Yang mana
berujung pada kekesalan para netizen se-Indonesia. Sampai-sampai mereka yang selama
ini hanya berdiam diri pun ikut angkat bicara saking geramnya.
Namun pada
kesempatan kali ini, bukan itu yang akan saya bahas lebih dalam. Toh,
kejadiannya sudah berlalu. Cukup hikmahnya saja yang kita ambil agar ke
depannya hal-hal fatal seperti itu tidak terulang lagi. Kenapa saya bilang
fatal? Sekali lagi, karena yang diplesetkan itu adalah salah satu sila dalam “PANCASILA”.
Sebuah ideologi yang membuat bangsa kita sampai hari ini tetap bersatu, aman,
tenteram, dan damai. Ideologi yang dengan susah payah di diskusikan dan di
musyawarahkan oleh para pahlawan dan juga pendahulu kita, dengan tujuan agar
bangsa ini tidak bercerai berai.
Nah, pembahasan
saya kali ini akan saya fokuskan pada ideologi bangsa kita, yakni “PANCASILA”.
Berbicara tentang
PANCASILA, hari rabu kemarin ada yang menarik dan mungkin membuat kita semua
tertarik untuk membicarakannya. Ya, itulah “Hari Lahir Pancasila” yang
diperingati setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya.
Dari berbagai
media online yang saya baca (karena sudah jarang nonton TV), seluruh penjuru
negeri membicarakan tentang hari lahirnya PANCASILA. Tak terkecuali para
aparatur negara yang memperingatinya dengan melakukan upacara, contohnya seperti
yang dilakukan TNI.
Khusus di wilayah
Sulawesi Selatan, tepatnya Kodam VII Wirabuana, hari lahir PANCASILA tak cuma diperingati
dengan melakukan upacara bendera. Tetapi ada hal lain yang bagi saya lebih
menarik dan terbilang unik.
Apakah itu? Jawabannya
adalah memberikan materi tentang Penanaman Kembali Nila-Nilai Luhur Pancasila
kepada generasi muda, yang mana dilakukan di sekolah-sekolah yang berada di wilayah
Kodam VII Wirabuana. Kegiatan ini dilakukan secara serentak dengan pengajarnya
adalah para Dandim, Danramil dan Perwira, yang tentunya sudah dipilih untuk
mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila.
Lalu bagaimana
dengan kalian (pembaca)? Apa yang sudah kalian lakukan? Jangan-jangan cuma jadi
penonton saja, atau lebih ekstrim lagi berpikir masa bodoh saja. Masa kalah
dengan bapak-bapak TNI yang kebanyakan usianya sudah tua sedangkan kalian
adalah generasi penerus, katanya.
Sudah saatnya sebagai
generasi muda ikut bagian dalam menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai
PANCASILA kepada mereka yang belum paham. Banyak hal yang bisa kalian lakukan
agar nilai-nilai PANCASILA itu tetap ada dan tidak jadi hafalan saja.
Untuk itu, mari
manfaatkan momentum Hari Lahir Pancasila ini memaknai kemudian mempraktekkan setiap
butir-butir yang terkandung di dalamnya. Berikut saya coba jabarkan secara sederhana
dari setiap sila yang ada dalam Pancasila.
Pertama, Ketuhanan Yang
Maha Esa. Pasti semua sepakat bahwa kita menyembah Tuhan yang sama meski dilahirkan
dari rahim yang memiliki agama berbeda. Untuk itu, sebagai insan yang taat pada
agama yang di anut masing-masing, tidak ada salahnya untuk saling menghormati
dan hidup berdampingan dengan rukun dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan
keyakinan masing-masing. Karena saya yakin, semua pasti lebih suka kedamaian
daripada kekacauan.
Kedua, Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab. Sebagai sesama manusia, tidak elok kita berbuat
semena-mena kepada sesama. Apalagi sampai merampas hak-hak orang lain.
Ketiga, Persatuan
Indonesia. Dengan bersatu, negeri ini akan tetap dalam keadaan damai, aman, dan
tenteram. Pesan saya, jangan lihat perbedaannya, tapi lihat persamaannya jika
ingin bersatu.
Ke empat, Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Setiap manusia pasti memiliki jiwa kepemimpinan di
dalam dirinya. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, kita harus bijaksana
dalam memutuskan segalanya dan orang yang bijaksana pasti suka mendengarkan
pendapat orang lain. Artinya segala keputusan yang di ambil di musyawarahkan
terlebih dahulu. Lebih-lebih lagi itu untuk kemaslahatan umat.
Kelima,
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Untuk berbuat adil tidak harus
menjadi pemimpin terlebih dahulu, misalnya seperti presiden, bupati, walikota
dan sebagainya. Berbuat adil tetap bisa kita lakukan meski sebagai rakyat
biasa. Karena berbuat baik itu tidak memandang status. Banyak cara untuk
berbuat adil, seperti ikut bergotong-royong dan semacamnya.
So,
apalagi yang kamu tunggu. Mari sambut momentum Hari Lahir Pancasila ini untuk
Indonesia lebih baik.
Makassar,
02 Juni 2016
Catatan :
Disadur dari akun saya yang lain (www.belanegara.or.id) dan di ikutkan dalam lomba yang diadakan oleh Kodam VII/Wirabuana. Selengkapnya bisa teman-teman baca DISINI.
ada plesetan Pancasila? aku kok baru tahu ya, hihihi jarang update berita nih belakangan ini, kalau mau bercanda sebaiknya dipikirkan dulu ya, jangan sampai menyinggung orang lain apalagi sampai menyinggung negara sendiri
BalasHapusIya ada, tuh yang bilang garuda itu bebek...
HapusSaya juga udah jarang nonton tv, cuma update berita lewat media sosial aja. Kebetulan hampir semua situs berita di Indonesia saya ikuti.
Setujua bangad, bercanda itu nggak dilarang. Tapi harus dipikirkan dulu dengan baik bukan langsung nyerocos gitu aja, yang pada akhirnya membuat orang lain tersinggung.
Jadi ingat dulu waktu sekolah harus hafal butir2 pancasila, kemudian butir2nya di rubah menjadi banyak terus ga hapal lagi.
BalasHapusSaya juga ga suka nonton acara2 yang sejenis itu, karena candaannya sering keterlaluan kalau menurut saya
Benar bangad, tontonan jaman sekarang kebanyakan bercandaan yang kurang bermutu dan kurang bermutu, bahkan tak jarang berujung pada penghinaan.
HapusSalam PANCASILA
BalasHapusSemoga damai senantiasa
Untuk Indonesia tercinta
Amiiin...
HapusSaya pun berharap demikian.
Pancasila tidak hanya untuk dilafalkan setiap upacara, tetapi juga dihayati dalma hati
BalasHapusBetul sekali. Nggak cuma dihafalkan, tapi dipraktekkan juga plus dihayati.
Hapuspancasila emang 5 point yang harus di hafalkan dan di taati. karena itu merupakan ideologi negara indonesia.
BalasHapusIya, ideologi yang harus di taati dan laksanakan.
HapusSemoga duta pancasila zaskia gotik juga tau makna ini
BalasHapusSemoga saja demikian. Kalau cuma dihapal mah, banyak juga yang bisa hafal.
HapusIngat Pancasila, langsung teringat pula dengan Sazkia Gotik, ihiihih....tapi, Pancasila jadi populer lagi gegara dia...
BalasHapusHehehe... ternyata masih ada juga yang ingat sama Duta Pancasila yang dipilih karena kontroversinya.
HapusTanamkan jiwa Pancasila dalam diri kita, meskipun kita bukan Duta Pancasila
BalasHapusSetuju. Meski bukan Duta Pancasila, kita harus punya jiwa Pancasila yang kuat dalam diri biar negeri ini aman dan tenteram selalu.
HapusAku hapal banget sama lima sila ini kak. Pengen daftar jadi duta pancasila kok keduluan ama gotik ya :'(
BalasHapusHahaha...
HapusKayanya perlu di audisi ulang deh Duta Pancasila-nya biar nggak menimbulkan kegaduhan dan biar masyarakat nggak kecewa.
Ngomong-ngomong soal Pancasila saya jadi inget jaman masih kuliah duku juga dapat mata kuliah dasar Pancasila. Waktu itu masih ada konten P4 atau Pedoman Penghayatan dan Pengamalan pancasila berisi 36 butir dari sila pertama sampai sila ke-5. Dulu hafal lengkap, tanpa kurang atau lebih kata. Sekarang? Menguap semuanya hehehe. Yang bikin semangat mengikuti mata kuliah ini dosennya asik nerangin dan ganteng pula. Kasih capslock dan bold kata gantengnya hehehhe
BalasHapusSalut kalau ampe hafal 36 butir Pedoman Pancasila-nya. Udah diluar kepala hafalnya, makanya menguap dah. Hehehe...
HapusDosen gantengnya berhasil juga ya menarik minat mahasiswinya untuk menghafal ma perhatiin apa yang dia ajarkan dengan baik.
Saya masih ingat neh mas, ketika Guru menyuruh untuk mempelajari butir pancasila. Dan itu tuh tidak mudah.
BalasHapusApalagi saya hapal sama ilma sila dan saat ini mengajarkan anak tentang Pancasila. Tapi ya, kenapa tidak terpilih jadi duta pancasila ya mas.
Kayanya harus jadi artis dulu atau nggak cari masalah dulu kali ya biar bisa jadi Duta Pancasila.
HapusSaya masih ingat neh mas, ketika Guru menyuruh untuk mempelajari butir pancasila. Dan itu tuh tidak mudah.
BalasHapusApalagi saya hapal sama ilma sila dan saat ini mengajarkan anak tentang Pancasila. Tapi ya, kenapa tidak terpilih jadi duta pancasila ya mas.
Saya dulu waktu kelas 6 sampai di hukum gara-gara disuruh hafal seluruh butir-butir Pancasila, malah bermain semua satu kelas.
HapusHukumannya pun lumayan buat malu, disuruh berdiri di atas kursi sambil menghafal butir-butir Pancasila dengan suara keras-keras. Jadinya tiap yang lewat menoleh deh ke arah kelas 6. hehehe...
Dulu jamannya omku malah fisuruh ngapalin p4
BalasHapusKalau dulu, menghafal bisa dibilang sebuah tren turun temurun. Tapi bagus juga, banyak manfaatnya. Kalau sekarang terlalu bergantung pada internet.
HapusTren menghafalsekarang ini kurang banget.. jadi apa-apa tanya mbah google dan contohnya saya sendiri
BalasHapusSebenarnya bukan jamannya lagi menghafal. Yang penting dipahami isi dari apa yang dibaca, tapi kalau mau dihafal juga nggak masalah.
Hapus