Segalanya jadi
cepat berubah sejak teknologi hadir di antara kita semua. Apa pun yang kita
inginkan dengan adanya teknologi, hampir semuanya dapat terpenuhi dalam
sekejap. Mau makan yang enak-enak, tinggal telpon saja dan bisa
dipastikan dalam tempo yang gak lama pesanan akan datang.
Atau mau
jalan-jalan ke pantai, liburan ke tempat yang indah-indah namun lokasinya
lumayan jauh bahkan harus menyeberang pulau. Gampang! Kuncinya Cuma satu,
selama budget cukup pasti bakal kesampaian juga. Kan bisa naik motor, mobil,
dan juga pesawat yang semuanya merupakan hasil dari adanya teknologi.
Jangankan untuk
hal-hal demikian, urusan cari kerja saja sekarang semakin gampang. Bandingkan
dengar orang-orang dulu yang belum mengenal teknologi, untuk cari kerja saja
harus bekerja ekstra keras. Harus berpindah dari kantor yang satu ke kantor
yang lainnya untuk naruh lamaran kerja. Sekarang, kamu pasti taulah apa yang
aku maksud? Yang susah itu perusahaan mau menerima kamu apa gak.
Bahkan saking
mudahnya, kamu juga bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Itu pun
jika kamu tidak ingin kerja di perusahaan, jadi PNS, atau semacamnya. Jangan
tanya bagaimana caranya atau bengong sambil berucap “Emang Bisa?”.
Apa sih yang
gak bisa di zaman seperti sekarang ini? Udara saja bisa dikelola dan
menghasilkan duit. Jangankan udara, toilet saja bisa dijadikan sebagai sumber
penghasilan. Atau mau yang lebiih ekstrim lagi. Liat saja sekelilingmu,
khususnya yang tinggal di kota. Apa itu? Jawabannya tak lain adalah orang yang
sudah meninggal saja masih harus bayar.
Tapi apa iya
kamu mau seperti itu, menjadi penjaga toilet, tukang gali kubur, tukang tambal
ban, atau tukang minta-minta di lampu merah sana. Pasti gak mau kan! Apalagi
kamu yang sudah punya gelar sarjana. Gengsi cinnn....
Karena sudah
pasti 90% gak mau seperti itu, maka semua kembali lagi ke kamu. Mau berusaha
lebih keras lagi gak, mampu bersabar gak, dan yang gak kalah penting harus
punya skill serta kreatifitas. Karena saat ini jadi orang pintar saja tidak
cukup, punya IPK tinggi juga percuma jika tidak punya skill dan kreatifitas.
Jangan tanya kenapa?
Lalu, pekerjaan
apa saja yang membutuhkan skill dan kreatifitas? Jawabannya banyak. Tapi kali
ini akan aku kasih salah satu contohnya. Apa itu? Yang saya maksud tak lain
adalah dunia desain, khususnya Desain Grafis.
Hanya dengan
punya keahlian desain grafis saja, kamu bisa mendapatkan penghasilan yang
lumayan wah. Ah... jangan ngarang mas bro! Nggak ngarang kok, itu jujur dari
lubuk hati yang paling dalam (ceileh, udah kaya menyatakan cinta saja).
Tapi emang
kenyataannya demikian, dunia yang satu ini sangat banyak yang membutuhkannya.
Baik yang bergerak dibidang perhotelan, dunia blog, iklan, pembuatan logo,
percetakan, pembuatan cover buku, dan masih banyak lagi. Bahkan semalam saja di
media sosial (Facebook), ada salah satu bandara di Indonesia yang menggunakan
jasa desain grafis. Hal itu dilakukan demi menggaet lebih banyak lagi wisatawan
domestik dan mancanegara ke daerah tersebut.
Ngomongin soal
design grafis, kurang lebih dua minggu lalu, bertempat di DiLO (Digital Lounge), saya mengikuti sebuah workshop tentang desain grafis dengan tema “Make Money
From Design”. Adapun pematerinya adalah Muhammad Junaedi (dipanggil Om Jhody)
sang pemilik perusahaan Onde-Onde Studio.
Dari workshop
tersebut, Om Jhody menjelaskan ada 3 cara untuk mendapatkan penghasilan lewat
desain, yaitu sebagai berikut.
In House Graphic Designer
Maksudnya
adalah dalam mengerjakan desain grafis dilakukan dari rumah, yang berarti bisa
dilakukan perorangan atau sendiri. Kelebihannya adalah kita bisa bekerja dari
rumah tanpa meninggalkan pekerjaan rumah, tidak memerlukan tim, bekerja lebih
fleksibel, job bisa datang dari teman-teman, dan lain sebagainya.
Kekurangannya
adalah jika job banyak, maka bisa dipastikan kita akan kewalahan dalam
mengerjakannya atau dengan kata lain tidak punya manajemen pengelolaan. Tak
hanya itu, terkadang banyak yang ujung-ujungnya gak bayar alias maunya di
gratisin.
Freelancing (Online atau Offline)
Cara ini hampir
sama dengan In House Graphic Designer. Bisa bekerja dengan fleksibel, mau kerja
atau tidak keputusan kita sendiri yang ambil. Ada job berarti ada kerjaan dan
dalam bekerja bisa sesuai yang kita mampu. Kekurangannya, kalau tidak ada job
maka penghasilan juga tidak ada.
Built Your Own Company
Jika ingin
menjadi seorang yang profesional dalam dunia desain grafis, maka lebih baik
mendirikan perusahaan. Di sini, kamu tinggal memilih mau jadi apa, designer,
manajer, atau leader. Dengan mendirikan perusahaan, maka pekerjaan menjadi
terstruktur, teratur, ada yang mengatur soal job, dan keputusan di ambil bersama-sama.
Tak hanya itu saja, penghasilan juga jelas karena dalam perusahaan tidak
mengenal teman, saudara, ponakan, atau semacamnya. Yang ada hanyalah bisnis to
bisnis alias wajib menjadi seorang yang profesional.
Selain ketiga
cara di atas, Om Jhody juga mengajarkan teknik menghasilkan uang dari desain
yang kita hasilkan. Mau tahu seperti apa caranya! Hayuk simak tekniknya dibawah
ini:
- Buat gambar atau desain minimal 20 dalam sehari dan share di media sosial.
- Jangan lupa untuk bergabung di situs-situs yang berhubungan dengan dunia desain grafis. Di antaranya seperti, graphic.com, shutterstock.com, graphicriver.net, sribu.com, dan fiverr.com.
- Perbaiki akun media sosialmu. Maksudnya jangan jadi orang alay di sana, tapi jadilah orang yang profesional.
- Manfaatkan peluang. Contohnya ada yang pesan desain tapi mau murah. Caranya kasih dua pilihan, yakni pilih harga mahal dengan hasil bagus atau harga sesuai budget sang pemesan dengan catatan namamu atau perusahaanmu disematkan dalam desain sang pemesan.
- Traffic + offer = sales. Maksudnya begini, traffic adalah seberapa orang mengenal dirimu, termasuk lewat media sosial. Offer adalah mengenai harga, waktu, kualitas yang akan kamu berikan kepada klien. Sedangkan sales adalah pengakuan publik, branding, dan tentunya penghasilan.
Tak hanya itu
saja, Om Jhody juga tidak lupa memberikan sedikit petuah sebagai pegangan jika
nanti terjun ke dunia desain grafis. Petuah atau pesan tersebut adalah sebagai
berikut :
- Desain grafis juga butuh ilmu lainnya
- Fokus ke skill masing-masing
- Bangun autority (pengakuan publik atau branding)
- Fokus untuk berkarya, jangan pikirkan penghalang-penghalang yang tidak jelas.
- Rawat klayenmu atau ownermu
- Kerjalah sesuai hobbymu
- Jangan berhenti belajar. Jika kamu punya perusahaan belajarlah untuk mencari pola atau lebih tepatnya belajar manajemen.
- Jasa apapun selama di seriusi pasti akan berhasil
- Jangan jual desain karena pasti murah
- Rajin-rajin buat portofolio, baik itu ke media, komunitas, dan lembaga sosial
- Desain untuk bisnis wajib bayar
- Ikuti maunya owner, dengarkan, kemudian arahkan.
Bagaimana,
sudah ada gambaran tidak buatmu yang tertarik dengan dunia desain grafis. Atau
masih pada bengong-bengong juga dan menunggu kapan keluar informasi tes CPNS
tahun ini. Sudahlah, mending kamu belajar untuk menjadi orang yang kreatif
saja, karena kreatifitas tidak pernah ada matinya. Sudah saatnya kamu
menghasilkan uang lewat karyamu atau desainmu.
Terakhir
sekaligus penutup dan penyemangat buat kamu semua, aku kasih quote keren nih.
Siapa tahu saja dapat mengubah hidupmu.
“Jangan jadi orang baik, tapi jadilah
orang benar”
BTN Antara Makassar, 13 Maret 2016
Membuat gambar desain 20 dlm sehari, itu skillnya dah mantap pasti
BalasHapusPasti bisa. Desain grafis kan banyak macam, ada yang bentuk meme, gambar gak jelas, kartu, iklan, dan masih banyak lagi.
Hapussegala bentuk kemudahan di saat ini memang menjadikan kita mudah melakukan apapun termasuk mencari duit...eh
BalasHapusBenar sekali, tinggal kemauan dari pribadi masing-masing untuk berusaha terus, berdoa, dan selalu berinovasi.
Hapus"Apa sih yang gak bisa di zaman seperti sekarang ini?"
BalasHapussetuju mas.
tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dari sisi positif...
Itu dia. Banyak yang gak menyadari peluang di sekitarnya.
HapusBuat gambar atau desain minimal 20 dalam sehari <-- ini beraaatt...hahhaha...
BalasHapusBisa kok, kan gak beda sama nge-blog. Kalau udah di pelajari pasti lama-lama bisa juga.
HapusIshhh keren mas, makasih artikelnya ya :)
BalasHapusSama-sama Mbak Irma. Semoga membawa manfaat buat keren keren juga.
HapusWah... perlu berguru nih soal raster sampai image mapping.
BalasHapusHehehe... kutipannya lumayan mengena ya. Maklum belajar dari pengalaman waktu ketipu.
Kebutuhan design skrg harus ya, rata-rata blogger udh mulai beginian.
BalasHapusIya, sekarang blogger kebanyakan udah mulai pakai infografis untuk memperindah blognya.
HapusKlo suami saya mainnya di udsra mas arif alias ducting ac
BalasHapusIyaaaa btul juga tipsnya, tapi aku masi rada alay ni di blog wkwk, bisa jd professional ga ya
Sama, aku juga masih belajar di blog dan mulai tertarik dengan infografis untuk blog.
HapusDengan perkembangan teknologi bidang kerja juga terbuka semakin luas ya Mas. Tidak harus menunggu pekerjaan datang tapi bisa menciptakan pekerjaan sendiri seperti b2lajar dulu jasi desainer grafis ini trus ngiklan deh ke teman-teman tentang kita :)
BalasHapusYang terjadi saat ini seperti itu. Contohnya pun banyak sekali dan khusus desain grafis bisa masuk ke hotel, desain logo, bikin banner, masuk dunia iklan, dan masig banyak lagi.
HapusTekhnologi semakin berkembang, cari kerja juga gampang tinggal apply aja, bacalowongan juga mudah
BalasHapusBenar bangad tuh, tinggal kemauan dari masing-masing individu ada apa gak.
HapusPaling gak bisa design,, huhuhuuuu.. mumet.
BalasHapussoalnya gak ngerti patokan bener atau salahnya, jadi bingung.
design kan gak ada salah gak ada bener, tinggal selera.
Itu dia kelebihan dunia desain, seperti desain grafis. Semua kembali lagi ke selera owner.
HapusHuhuu, aku gk bs design grafis kaak
BalasHapusSama, aku juga masih awam. Tapi kan masih bisa belajar, masih ada waktu.
HapusSaya masih belajar banyak soal design, terima kasih ilmunya :)
BalasHapusSama, saya juga baru belajar soal design grafis.
Hapus