Gerhana
Matahari bukan peristiwa lokal, bukan peristiwa nasional, bukan peristiwa global,
akan tetapi merupakan peristiwa alam semesta yang langka. Dimana untuk Gerhana
Matahari hanya akan berulang setiap 53 tahun sekali dan 300 tahun sekali untuk
Gerhana Matahari Total.
Tahun ini,
tepatnya 9 Maret 2016 besok, negeri kita tercinta akan mengalami salah satu
peristiwa yang sangat langka tersebut. Ya, apalagi kalau bukan Gerhana Matahari
Total seperti yang ramai dibicarakan seminggu terakhir ini, yang mungkin juga
menjadi tranding topic dunia.
Semakin menarik
lagi karena Gerhana Matahari Total tahun ini bisa jadi merupakan Gerhana
Matahari yang pertama dan terakhir yang bisa kita saksikan secara langsung
selama hidup di dunia ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita semua
mensyukurinya, mengingat gerhana matahari adalah salah satu bukti dari
kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Namun demikian,
bagi yang beragama ISLAM terdapat beberapa cara atau tepatnya pandangan dalam
mensyukuri moment terjadinya gerhana matahari total ini. Beberapa pandangan
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Pandangan religius, yakni dengan melaksanakan shalat gerhana bersama, khutbah gerhana seperti yang pernah dilakukan oleh Imam Masjid Madinah dan juga melakukan Zikir Akbar pada puncak Gerhana Total.
- Pandangan ilmu pengetahuan, seperti halnya yang dilakukan oleh para astronom BMKG, yang mana akan menyampaikan hasil pengamatan dan juga menjelaskan langsung peristiwa yang terjadi sesuai dengan keilmuan yang mereka pelajari.
- Pandangan budaya, yakni lewat pagelaran, festival, dan semacamnya. Contohnya khusus wilayah Makassar, seperti Pagelaran Budaya Sinrilik, Pallawa dan pepe’-pepe’ka ri Makka. Atau budaya-budaya lain sesuai dengan daerah masing-masing.
Berbicara mengenai
pandangan terakhir ini atau pandangan budaya, Pemerintah Kota Makassar akan
menyambut moment Gerhana Matahari Total 2016 dengan mengadakan sebuah festival.
Ya, tepatnya “Festival
Gerhana Matahari Total 2016”. Festival ini sendiri akan diadakan di
salah satu ikon kota Makassar, yakni Anjungan Pantai Losari dengan mengangkat
tema “Battu Ratema Ri Bulang”.
Dalam festival
kali ini, Pemerintah Kota Makassar mengundang secara terbuka seluruh lapisan
masyarakat untuk ikut bergabung dan menyaksikan bersama-sama dengan 10.000
pelajar sekolah, para ulama, para astronom, TNI dan Polri. Bagi yang ingin
turut meramaikan, cukup berpakaian putih dan sudah berwudhu tentunya, serta
membawa sajadah untuk melihat secara langsung peristiwa langka ini.
Oh iya, jangan
lupa untuk membawa peralatan motret juga, baik itu Smartphone yang sudah
dilengkapi dengan filter atau kamera profesional bagi yang punya.
Kira-kira ada
apa ya? Mau tahu!
Ini dia
kejutannya. Pemerintah Kota Makassar juga mengadakan lomba “Photo Fenomenal
dan Monumental”, yang tentunya akan menjadi kenangan sepanjang hidupmu
dan kelak akan menjadi cerita buat anak cucumu bahwa pernah menyaksikan salah
satu moment langka selama hidupmu.
So... Apalagi
yang kamu tunggu? Mari bersama-sama menulis sejarah dan juga kenangan hidup
yang diabadikan lewat peristiwa Gerhana Matahari Total 2016.
Warkop 51 Kota Makassar,
8 Maret 2016
wah semua komponen menyatu menyambut gehana matahari ya mas
BalasHapusIya nih, pada bersatu semua.
HapusWah pasti seru ya mas... Menyaksikan lansung ngga.. Kebetulan tahun ini saya belum beruntung untuk dapat menyaksikannya langsung...ditunggu liputan lanjutannya mas timur
BalasHapusAku juga gak keluar nih, masih ngantuk pagi ini sama pinggal lagi pegal-pegal.
HapusMas apa kabar
BalasHapuskita ketemu di Kompasianival kan ya?
ulasannya aktual
salam sehat dan sukses amin
Alhamdulillah sehat. Saya gak jadi ke Kompasianival 2015 mas Agung.
HapusMasya Allah terharu walau lihat dari TV, kebetulan lagi gak bisa ikutan sholat gerhana di rumah
BalasHapusKalau saya bukan hanya terharu, malah kemarin ampe merinding juga. Apalagi semuanya pada ramai berzikir.
HapusTakjub, merinding, terharu ketika menyaksikannya, meskipun tidak bisa di lokasi terjadinya GMT.
BalasHapusSetuju, terlebih lagi ini merupakan fenomena langka.
Hapus