Selasa, 04 Agustus 2015

Rejeki Yang Tak Terduga di Tanggal Tua

Rejeki di Tanggal Tua
Bagi anak kost seperti saya, tanggal tua adalah waktu yang paling tidak di inginkan. Mengapa? Karena kehadirannya seringkali membuat anak kost menjadi siaga bahkan sampai waspada. Bahkan ketika saat itu tiba, bisa membuat anak kost seperti gunung yang mau meledak, atau juga seperti bendungan yang hampir jebol karena kelebihan beban. Dari yang sebelumnya cuek, mendadak berubah menjadi orang baik dalam waktu sekejap.
 
Ketika tanggal tua tiba, otak pun ikutan berubah. Dari yang sebelumnya santai menjadi pemikir yang handal bak seorang profesor yang sedang dikejar deadline. Entah mengapa bisa seperti itu, tapi kenyataan membuktikan demikian. Efek tanggal tua begitu jelas terlihat dan memberikan pengaruh besar kepada setiap individu yang mengalaminya. Jika diperhatikan, begitu mudahnya tanggal tua mengubah kepribadian setiap individu.

Nggak percaya? Lihat saja contohnya dalam video dibawah ini, dimana Budi mendadak galau ketika tanggal tua tiba.
 
Berbicara tentang tanggal tua dan seperti yang di alami Budi, saya juga punya banyak pengalaman menarik untuk diceritakan. Namun kali ini hanya satu saja yang akan saya ulas. Pengalaman kecil ini saya alami setahun yang lalu, atau lebih tepatnya hari Kamis tanggal 30 Juli 2015. Kejadiannya pun berlangsung selama sehari penuh dan berlangsung ditempat yang terbilang spesial.
 
Mau cerita lengkapnya! Jangan ke mana-mana kalau begitu, duduk diam di depan laptop atau gadget kesayangan anda dan simak baik-baik cerita langka dan berharga dari saya!

Saat itu, semua orang sedang asyik menikmati empuknya kasur dan nyamannya selimut yang melilit di badan, namun saya malah terbangun menjelang dini hari, tepatnya hampir jam 2 WITA. Seperti biasa, setiap kali saya sudah terbangun dari tidur, maka sudah bisa dipastikan susah untuk kembali memejamkan mata. Sehingga mau gak mau saya harus begadang kembali sampai matahari menampakkan diri dipagi hari.

Jika sudah demikian, maka saya pun mencoba untuk mengisi waktu yang ada dengan berbagai aktivitas. Usai menunaikan shalat malam (tahajjud), saya menyalakan laptop dan kembali melanjutkan proyek kecil-kecilan yang saya terima sembari berseluncur di dunia maya. Proyek yang saya kerjakan adalah perencanaan sekolah (SMP), dalam hal ini Rencana Pembangunan Gedung Baru (RKB) dari dinas pendidikan. Perencanaan tersebut saya kerjakan sampai pagi hari dan hanya istirahat ketika waktu shalat shubuh tiba.

Ketika matahari sudah menampakkan diri di ufuk timur, gambar perencanaan pun saya hentikan sekaligus mengistirahatkan laptop yang sudah mulai panas. Aktivitas pun saya lanjutkan dengan membersihkan rumah yang kebetulan saat itu saya ditinggal mudik oleh kedua adik saya. Usai membersihkan rumah, saya sedikit bengong karena tidak tahu harus mengerjakan apalagi. Mau ke kampus untuk mengurus permasalahan yang membuat skripsiku tertunda pun gak mungkin karena aktivitas akademik lagi diliburkan. Hal ini lakukan berhubung lagi ada tes penerimaan MABA (Gelombang II) di kampus.

Ditengah kebingungan yang melanda, tiba-tiba saya teringat akan sebuah seminar yang kebetulan juga berlangsung di hari yang sama. Namun demikian, saya tak langsung beranjak untuk mandi dan bergegas menuju lokasi seminar. Saya masih menimbang-nimbang dahulu karena beberapa alasan, diantaranya belum juga ada konfirmasi dari pihak penyelenggara dan berhubung tanggal tua, keuangan pun lagi menipis. Bahkan uang yang tersisa direkening nggak bisa ditarik lagi lewat ATM karena nominalnya dibawah 50 ribu.

Sambil menimbang-nimbang, saya mengambil kunci motor kemudian mengecek tangki dengan harapan bahan bakar cukup untuk perjalanan bolak balik dari rumah ke lokasi seminar. Untung saja saat mengecek tangki motor, bahan bakar yang ada masih lumayan banyak. Saya pun bergegas untuk mandi dan bersiap-siap menuju lokasi seminar. Tepat jam 8.30, aku berangkat menuju tempat seminar sambil berharap tidak macet walaupun sudah telat sebenarnya. Dan benar saja, jalanan masih terlihat lengang, sehingga saya tiba di lokasi acara 15 menit kemudian.

Ketika sampai dilokasi acara, saya pun langsung bertanya pada seorang satpam yang berjaga pagi itu. Setelah dipastikan benar dan di ijinkan masuk, segera saya pacu kembali motor kesayangan menuju tempat parkir. Saat sampai ditempat parkir, ternyata peserta yang hadir sudah lumayan banyak. Saya pun cepat bergegas menuju lobi agar tidak terlambat mengikuti acara seminar.

Seperti acara seminar pada umumnya, peserta diwajibkan untuk mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia. Uniknya, setelah mengisi daftar hadir, peserta juga wajib memberikan tanda tangan pada sebuah banner kosong yang telah disediakan. Usai tanda tangan, peserta kembali diwajibkan untuk berfoto dengan pihak panitia. Sebagai warga negara yang baik, saya pun tidak mempermasalahkan hal demikian. Malah menyambutnya dengan senang hati.

Sesi berfoto pun usai, saya segera menuju ruangan tempat acara berlangsung dan mencari rekan-rekan Blogger Makassar lainnya. Alhamdulillah tidak sulit untuk menemukan rekan-rekan blogger, karena setiap komunitas sudah disediakan tempat masing-masing dan ada penandanya.  Langsung saja saya nimbrung dengan rekan-rekan blogger lainnya dan berkenalan dengan mereka semua, karena hari itu baru pertama kali bertemu dengan mereka di dunia nyata.

Usai berkenalan, salah seorang rekan blogger menawarkan sarapan pagi. Saya yang kebetulan belum sarapan saat berangkat langsung mengiyakan dan mengekor dibelakang, seperti halnya anak itik yang ikut induknya. Adapun sarapan yang disediakan oleh penyelenggara antara lain, kue, kopi, susu, dan teh, serta beberapa pemanis, seperti cream, gula merah, gula rendah kalori, dan gula manis. Karena beberapa bulan belakangan saya sering minum kopi, maka pilihan pun jatuh pada kopi susu. Tak lupa juga saya mengambil beberapa kue dan pemanis untuk kopi, yakni satu sachet gula merah dan cream.

Tak lama kemudian, acara pun di mulai dan ternyata yang menjadi MC tidak asing bagiku. Meskipun tidak pernah berkenalan, tapi saya tahu kalau MC acara hari itu adalah Mbak Lala. Kenapa saya bisa tahu? Karena beberapa kali mengikuti seminar/workshop, kebanyakan MC yang saya temui adalah Mbak Lala.

Oh iya, Seminar ini diselenggarakan oleh BNPT dengan tema "Damai di Dunia Maya" dengan peserta yang hadir kurang lebih dari 300 peserta. Detik, menit dan jam pun berlalu dan tibalah pada waktu istirahat sekaligus dirangkaikan dengan makan siang. Saya dan teman-teman yang kebetulan juga sudah lapar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Kami pun bergegas menuju hidangan makan siang yang disediakan. Tak lupa juga kami menunaikan ibadah shalat zuhur usai menyantap makan siang.

Pukul 13.30 acara kembali dilanjutkan sampai pukul 16.45. Selama rentang waktu tersebut, berbagai materi kami terima dengan seksama, baik dari BNPT dan IDT (lupa kepanjangannya). Bahkan kami juga masih sempat menikmati cemilan sore. Saya sendiri kembali mengambil kopi yang dicampur susu ditambah sedikit pemanis (gula merah) serta beberapa kue juga.

Sebelum acara benar-benar di tutup oleh MC yang cantik jelita, ada pemberitahuan yang membuat peserta seminar/workshop menjadi sumringah dan bersorak karena kegirangan. Dari informasi yang diberikan, peserta akan mendapatkan kenang-kenangan berupa sertifikat plus uang saku. Sungguh sebuah berita yang sangat menyenangkan dan jarang terjadi. Saya yang was-was ditanggal tua menjadi sedikit lega mendengar penyampaian dari MC tersebut. Siapa sangka, hari itu penuh dengan rejeki yang tak terduga.

22 komentar:

  1. malah jadi aktif ya mas di tanggal tua, karena banyak seminar dan proyek..
    dulu kalo tanggal tua tiba, pas jamannya masi kuliah ni...biasanya aku makan nasi dicampur kacang atom malah...ckckkck #tapi ini tidak patut ditiru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, akhir bulan kegiatan malah semakin banyak dan dikejar deadline.

      Hapus
  2. Sepertinya memang benar2 rezeki yang tidak di duga2 mas... Oh ya, boleh tau berapa besar uang sakunya itu ? : D

    Pada tulisan saya yang beberapa hari lalu, juga ada cerita tentang keajaiban rezeki yang dialami oleh teman saya. kalau ada waktu silahkan mas main2 ke blog saya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan buat makan seminggu mas uang saku yang diberikan.

      Siip, nanti saya main ke blognya juga.

      Hapus
  3. sepertinya emang udah jadi adat jika seminar ataupun apapun namanya saat pulang selain mendapatkan sertifikat sebagai tanda kita telah mengikuti materi yang diseminarkan, pun dapet uang duduk istilahnya...ya angpau seratus hingga sejuta malahan pernah juga saya dapetin....sering-sering ajah seminarnya ya kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari beberapa kali ikut seminar, baru seminar ini yang memberikan uang saku. Alhamdulillah, rejeki di akhir bulan.

      Hapus
  4. hi hi hi
    tanggal tua itu biasa aja
    #eaaaa

    maklum mas, gajiannya setiap minggu sekali jadi kalo saya ga begitu berasa tanggal muda atau tua
    hi hi hi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak donk kalau begitu, tiap minggu nerima gaji dan gak pusing lagi mikirin tanggal tua.

      Hapus
  5. Kisah yang Anda tulis cukup inspiratif. Sayang belum ditulis dalam ejaan dan tatabahasa Indonesia yang disempurnakan. Sukses terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk apresiasinya pak.
      Terima kasih juga untuk masukannya, akan selalu saya usahakan untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.

      Hapus
  6. Iya dulu waktu ngekos, pas tanggal tua makannya ngirit, nasi kucing hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... pernah juga ngerasain ternyata.

      Hapus
  7. Alhamdulillah ya rezeki Allah amat luas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, alhamdulillah pake bangad malah Mbak. hehehe...

      Hapus
  8. Hahahaha aseeek...
    Alhmdulillah. Yg ga di harepin itu kadang suka bikin hati berbunga-bunga ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar juga ya, padahal hari itu cuma mau ikut seru-seruan aja biar gak bete karena sendirian dirumah. Eh... malah dapat rejeki nomplok selama sehari penuh.

      Hapus
  9. Berkah jadi blogger ya mas. Rezeki memang datangnya tak bisa disangka, yang penting jangan putus berdoa dan berusaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... bisa dibilang begitu. In shaa Allah akan selalu berusaha dan dibarengi do'a.

      Hapus
  10. Uang saku penyelamat ... lega banget ya. Di masa kos dulu pernah nyaris keabisan uang, eh ada saudara dateng dari jakarta ... yeayy pundi2 penuh lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, jadi penyelamat di kala sedang kena masa kritis.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...