Tulisan Viral |
Terus
terang, sebelum kecanduan menulis seperti sekarang ini, saya hanyalah seorang mahasiswa
biasa yang setiap harinya melakukan aktivitas itu-itu saja. Aktivitas apakah
itu? Apalagi kalau bukan kampus-kost atau sebaliknya. Sisanya sesekali ke
warung, warteg, atau ke warnet kalau ada tugas kuliah dan itu pun hanya
bertahan sampai Juli tahun 2011, karena sudah punya modem sendiri (produk
pertama Smartfren).
Setelah
memiliki modem, saya kebanyakan berada di rumah dan aktivitas selanjutnya pasti
kalian sudah bisa nebak. Ya, lagi-lagi fokus ke aktivitas yang itu-itu saja. Apalagi
kalau bukan Kost-Kampus atau Kampus-Kost.
Untungnya,
saya orangnya nggak gampang jenuh karena punya sifat masa bodoh, dan kata orang-orang
di sekitar punya kesabaran yang lumayan tinggi, plus nggak gampang marah. Hhhmm...
maaf yah, jadi promo nih. Hehehe...
Awalnya,
modem Smartfren yang saya miliki cuma untuk main facebook, sesekali main
twitter, kerjain tugas kuliah, nyari-nyari model desain yang menarik, download
tutorial autocad untuk pemula di Youtube, dan yang tak kalah sering adalah suka
mendownload film action. Itu semua saya lakukan dengan modal pulsa unlimited
dan saat itu Smartfren, khususnya wilayah Makassar belum banyak yang
menggunakan, sehingga untuk mendownload film pun nggak masalah.
Masih
di tahun yang sama, hobi saya mulai bertambah, yakni suka mendownload berbagai
macam program gambar dan juga mulai tertarik dengan yang namanya menulis. Tapi saat
itu masih sebatas tertarik saja dan eblum berani memutuskan untuk terjun ke
dunia menulis. Barulah pada awal tahun 2012, saya berani untuk terjun ke dunia
menulis. Itu pun gara-gara melihat teman menjuarai lomba menulis di Kompasiana.
dan gara-gara hal itu pula, sampai sekarang saya tidak bisa jauh dari yang
namanya menulis.
Berbicara
tentang menulis, kurang lebih tiga hari yang lalu, salah satu emak blogger,
yakni Mbak Leyla Hana membagikan sebuah tautan di group Warung Blogger dengan
judul : “Ini Dia Cara Membuat Tulisan Menjadi Viral”.
Saat
membaca judul tersebut, saya langsung tertarik untuk menyelaminya. Jujur saja,
saya tidak tahu tulisan viral itu seperti apa? Pemahaman saya baru sampai pada
tulisan populer atau tulisan yang paling banyak dibaca dalam rentan waktu
tertentu, baik itu sejam atau sehari. Namun demikian, harap maklum saja karena
niat saya di awal terjun ke dunia menulis hanyalah untuk berbagi semata dan
tidak terlintas dalam pikiran saya tentang hal-hal seperti itu.
Usai
membaca tulisan Mbak Leyla Hana, barulah saya sedikit mengerti mengenai apa itu
tulisan viral. Ternyata, tulisan viral itu beda-beda tipis dengan tulisan
populer.
Jika
tulisan populer adalah tulisan yang paling banyak di baca dalam rentan waktu
tertentu, dalam hal ini kebanyakan mengikuti trend saat itu juga, maka tulisan
viral lebih dari itu. Artinya, ada tren atau tidak, tulisan tersebut pasti akan
selalu ada yang membacanya. Dengan kata lain mampu bertahan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Bahkan ia mampu menyebar layaknya sebuah virus.
Kemudian
pertanyaan dalam diri pun muncul, “Adakah tulisan saya yang masuk tulisan
viral seperti yang di gambarkan Mbak Leyla Hana?”
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, saya pun mencoba ikut-ikutan menengok kembali
semua tulisan yang telah saya posting selama setahun ini. Dari total 260
artikel yang telah saya tulis, ternyata ada beberapa tulisan viral.
Menariknya,
beberapa tulisan viral tersebut selama ini saya anggap sebagai tulisan
biasa-biasa saja. Bahkan saya sendiri sampai bertanya-tanya, “Seperti inikah
tulisan viral itu?”
Ada
yang awalnya saya tulis karena mengikuti trend, pengalaman sederhana, dan juga ada
yang ala kadarnya. Yah, nggak beda jauh dengan blog ini yang isinya ngalahin
gado-gado. Hehehe...
Ngomong-ngomong,
mau tahu nggak yang mana saja tulisan saya yang masuk tulisan viral itu. Nih,
beberapa tulisan yang saya maksudkan. Di baca sampai habis ya!
Kisah Pria Yang Ditolak Cintanya Karena “Miskin”. Semua pasti
sudah familiar kan dengan kisah ini. Tahun lalu banyak orang menshare-nya di
facebook masing-masing. Karena kisahnya menarik dan memang sering terjadi di
dunia nyata, akhirnya saya pun mencoba meraciknya dan mempostingnya dalam blog
ini.
Seperti
yang di gambarkan, bahwa “Hidup itu penuh misteri dan tidak ada yang tahu
apa yang akan terjadi esok harinya. Bahkan setiap harinya kita selalu menemukan
kejutan yang tak terduga, entah itu hari ini, esok hari, dan seterusnya.”
Siapa
sangka, tulisan yang sehari setelah di posting sepi pembaca ini, kini bertengger
terus diperingkat sebagai artikel populer di blog ini. Sampai saat ini, telah
dilihat sebanyak 15.350 kali dan bertambah terus setiap hari. Bahkan tulisan inilah
yang menjadi tulang punggung pengunjung dalam blog ini.
Kisah Mistis Dibalik Malam Jum’at Kliwon. Awalnya saya
menggadang-gadang tulisan ini akan memiliki pengunjung lebih banyak, namun
sayang ia kalah dengan tulisan di atas. Meski demikian, saya tetap senang
karena pengunjungnya tetap ada setiap hari. Yah, lumayan juga berperan
meningkatkan statistik pengunjung blog ini.
Tulisan
ini merupakan pengalaman pribadi tepat malam jum’at kliwon. Dari yang saya
pantau, sampai saat ini sudah dilihat sebanyak 4.800 kali. Khusus tulisan ini,
pengunjungnya akan meningkat setiap hari kamis dan jum’at. Biasanya berkisar di
50 sampai 150 pengunjung.
Lomba Memasukkan Botol Ke Dalam Pensil. Sama seperti kisah
mistis di balik malam jum,at kliwon. Tulisan ini juga berawal dari pengalaman
pribadi. Ketika itu ada perlombaan untuk memperingati hari Kemerdekaan RI, yang
mana diadakan di depan rumah yang saya kontrak saat, yang kebetulan juga adalah
rumahnya pak RT.
Saat
itu MC salah mengucapkan salah satu jenis perlombaan sebanyak 3 kali. Saya yang
mendengar hal itu akhirnya menuangkan kelucuan itu dalam blog ini. Kini,
tulisan lucu itu telah dilihat hampir 3.000 kali.
Cara Mudah Mencegah Aksi Terorisme. Tulisan ini merupakan
tulisan yang saya pindahkan dari blog saya yang lain, yakni portal milik
pemerintah bernama Portal Damai (nama blog saya damaiaja.id). Awalnya tulisan
ini cuma dilihat 100 kali, tapi setelah adanya aksi terorisme di Thamrin akhir Januari
lalu, tiba-tiba saja pembacanya jadi naik signifikan. Kini telah dilihat
sebanyak 1.250 kali dan tiap hari selalu ada yang membacanya.
Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat. Tulisan ini merupakan
hasil modifikasi dari akun Kompasiana saya. Selama 8 bulan bertengger blog ini,
pembacanya berada dibawah 100 orang. Kini setelah usianya lebih setahun, telah
dilihat hampir 1.000 kali.
Itulah
tulisan saya yang setiap harinya selalu memiliki pengunjung. Entah masuk tulisan
viral atau tidak, silahkan kalian yang menilainya. Yang jelas, sebisa mungkin
saya berusaha untuk berbagi hal-hal positif dengan kalian semua.
So...
bagaimana dengan teman-teman semua, apakah punya tulisan viral juga. Jika ya,
jangan sungkan-sungkan untuk dibagi. Jika belum, maka biarkanlah tulisan itu menemukan jalannya. Karena saya yakin, suatu saat nanti akan menjadi tulisan viral juga.
BTN Antara Makassar, 6 April 2016
Banyak sih tema jika ingin tulisannya viral, namun kadang kalau menuai pro dan kontra suka males juga nulisnya :D
BalasHapusYang penting tetaplah menulis
Iya benar. Kembali lagi ke hati nurani masing-masing. Mau nulis artikel yang langsung bikin heboh atau mau yang kalem aja.
HapusSaya setuju dengan yang Mbak Tian Lustiana katakan, yakni apapun alasannya harus tetap menulis.
saya malah baru paham apakah itu yang disebut tulisan viral, maklum saya mah apaan atuh
BalasHapusHehehe... Bisa aja nih kang Cilembu Thea.
HapusMakin 'kontradiksi' makin viral sepertinya.
BalasHapusSepertinya begitu, tapi belum berani menulis hal-hal yang kontradiksi.
HapusIntinya judul tulisan ikut berperan,, iya mas?
BalasHapusada tuh teknik pemberian judul tulisan dengan kata2 penghipnotis calon pembaca artikel :) salam kenal dari blogger aceh mas
Ya, judul tulisan ikut berperan juga. Belum tahu saya kalau mengenai teknik pemberian judul.
HapusSalam kenal juga.
wah kayaknya aku sih belum bisa nulis ssamapi begitu sih.Banyka teknik dan cara ya
BalasHapusNggak pake teknik kok. Tulisan viral kadang berasal dari tulisan biasa-biasa aja.
HapusSaya sudah baca yg pertama itu, judulnya memang menarik :-)
BalasHapusBerarti harus banyakin menulis yang unik-unik biar pembacanya tambah banyak.
Hapuswah.. gw blom ada yang viral, soalnya gak gitu manfaat artikel gw :p
BalasHapusNanti juga bakalan ada kok, hanya masalah waktu saja. Kunci cuma satu, tetap menulis, menulis, dan menulis.
HapusBiasanya yang berpotensi viral itu tulisan yang berbau tips atau judulnya dimulai dengan angka. Misalnya 7 cara, 5 hal, ini dia 6 tempat, dst. Atau Bisa membahas yang lagi kekinian misalnya heboh analisa artis yang meninggal dipatuk ular itu. Tapi kayak gini suka menjurus gosip sih. Sebisa mungkin hindari yang berbau pro kontra, soalnya urusannya bawa-bawa nama baik kita.
BalasHapusNggak berani nulis yang kaya gitu, karena nggak sesuai dengan kata hati. Lebih baik saya menulis hal-hal lain yang bersifat positif.
HapusViral bisa dilihat dr jumlah pengunjung tiap hari ya? Sy kira,bertengger di halaman pertama itu sudah termasuk tulisan viral. He he
BalasHapusTulisan viral itu adalah tulisan yang selalu memiliki pengunjung sepanjang waktu. Dengan kata lain tak pernah lekang oleh waktu.
HapusKalau yang bertengger di halaman pertama kebanyakan adalah tulisan populer. Tapi kadang ada juga yang masuk tulisan viral.
cari konten yang menarik sehingga orang baca terus tidak bosan ya Mas :)
BalasHapusselamat untuk tulisan-tulisan viralnya. Saya belum baca semua tuh... perlu waktu lama buat bewein nya :)
Iya benar, sebisa mungkin untuk menulis hal-hal menarik yang orang lain nggak tulis. Tapi jangan dipaksain juga kalau belum bisa, yang penting menulis saja dulu. Lama-lama juga bisa menghasilkan tulisan yang unik dan sesuai karakter diri tentunya.
HapusTerima kasih untuk apresiasinya. Jangan bosan-osan untuk membaca tulisan saya.
hmmm tulisanku belum ada yang viral kok
BalasHapusBisa aja nih, pasti ada yang viral meski cuma satu aja.
Hapushai para jomblo, ini nih suami idaman, ga gampang marah. hehe, tuh mas saya promosiin
BalasHapusHahahaha... Para jomblowatinya telat mbak, saya sudah ada yang punya dan tinggal di Depok.
Hapus