Rumah Minimalis |
Seperti biasa,
setiap kali pergantian tahun baru selalu disambut dengan antusias oleh semua
kalangan. Enggak itu anak-anak, remaja (normal maupun alay), begitu juga ABG,
orang dewasa, lansia, pejabat, presiden, dan masih banyak lagi. Semakin menarik
lagi karena setiap kali menjelang tahun baru banyak bermunculan pedagang
dadakan, seperti pedagang terompet, petasan, jagung, dan semacamnya.
Namun entah
kenapa, bagi saya pribadi tidak ada yang spesial dengan hal itu semua. Malah
yang aku rasakan semuanya biasa saja seperti halnya pergantian hari, minggu,
dan juga bulan. Bagiku, tidak ada yang wah... apalagi setiap tahunnya yang
dilakukan tetap itu-itu saja, yakni buang-buang duit (menyalakan
petasan/mercun/kembang api), bermacet ria bagi yang tinggal dikota besar, dan
masih banyak lagi.
Tak hanya itu
saja, menjelang tahun baru banyak juga yang berlomba-lomba untuk menuliskan
resolusi atau impian yang ingin dicapai. Sebenarnya gak masalah sih, cuma dari
yang aku pantau dan saksikan, kebanyakan resolusi tersebut tidak tercapai.
Malah kebanyakan yang terjadi sepanjang tahun adalah sebaliknya, atau dengan
kata lain banyak hal tak terduga yang tercapai. Entah itu kisah sedih, bahagia,
surprise, senang, atau apalah (silahkan isi sendiri).
Begitu pula
yang terjadi dengan diriku. Dimana banyak kejadian yang datang menghampiri
dalam rentang waktu selama 365 hari, 52 minggu, dan 12 bulan yang ada di tahun
2015. Bahkan kejadian tersebut diluar resolusi yang aku harapkan. Sebut saja
salah satunya adalah menghasilkan beberapa karya ARSITEKTUR, yakni berupa
desain bangunan di beberapa lokasi.
Desain Rumah Untuk Kakak
Karya
Arsitektur pertama yang aku kerjakan di 2015 merupakan sebuah permintaan dari
salah satu kakakku di kampung. Dimana ingin merenovasi rumah kami di pesisir
yang sekarang di tempati oleh kakakku. Namun sebelum di renovasi, kakakku
meminta untuk mendesain ulang terlebih dahulu rumah tersebut.
Berhubung aku
kuliah di jurusan Arsitektur dan sudah beberapa kali ikut proyek sebagai
konsultan pengawas serta dengan modal banyak melihat desain-desain, maka aku
pun mencoba mendesain ulang rumah tersebut. Sesuai permintaan kakakku yang menginginkan
desainnya gak terlalu wah dan yang penting ada perubahan, maka jadilah
desainnya seperti dibawah ini.
Sesuai Permintaan (Desain Sederhana/Karya Pribadi) |
Desain Rumah Untuk Anak Pelayaran
Gak
berselang lama setelah permintaan dari kakakku, aku menerima orderan lagi. Kali
ini datang dari seorang senior yang kuliah pelayaran. Ia meminta untuk di
desainkan sebuah rumah dengan lahan yang berada di sudut jalan. Aku pun meminta
luas lahan yang akan di desain beserta foto kondisi aslinya agar tidak salah
dalam merencanakan bangunan yang akan mereka tempati nanti.
Desain Lokasi Pertama (Karya Pribadi) |
Namun
tak hanya itu saja, masih ada lagi tambahannya dan lokasi dilahan yang berbeda
dan luas yang bebeda pula. Untuk yang kedua lahan yang akan di desain kurang
lebih berukuran 20x20 meter. Dengan lahan yang demikian luas dan letaknya bukan
disudut jalan, maka mulailah aku mencoba memainkan imajinasiku sesuai dengan
yang di minta. Alhamdulillah, hasilnya lumayanlah meski sedikit kalah keren
dari desain pertama kalau menurutku pribadi. Tapi tidak mengecewakan juga sebenarnya.
Desain Lokasi Kedua (Karya Pribadi) |
Desain Rumah Untuk Sepupu
Untuk
desain yang ketiga ini merupakan permintaan dari salah satu sepupu aku. Namun
yang menjadi perantara kali ini adalah ibuku sendiri. Maklumlah, ibu seorang
pedagang dan disela-sela berdagang sering mempromosikan anaknya di jurusan
Arsitektur ke orang-orang. Promosinya sih gak beda jauh dengan yang dilakukan
kebanyakan orang, yakni jika ingin mendesain sebuah rumah jangan lupa untuk
menggunakan jasa anaknya.
Sebagai
seorang anak, aku sangat bangga dan senang punya ibu yang begitu semangat dan
tidak malu dalam mempromosikan anaknya. Udah gak bisa di hitung lagi deh
promosinya.
Dari
hasil promosi tersebut, sepupuku ingin di desainkan rumah dua lantai di lahan
yang berukuran 15x30 meter. Dimana didalamnya terdapat 1 kamar tidur utama
dengan kamar mandi di dalamnya, 3 kamar biasa (untuk anak dan tamu), tempat
mencuci dan menjemur, dapur, ruang keluarga, ruang makan, dan kamar mandi.
Karena
penghuninya adalah agama Islam dan meski tidak di minta, aku sengaja
menambahkan satu ruangan yang berfungsi sebagai MUSHOLLA. Mau tahu bangunannya
seperti apa, berikut penampakannya.
Karya Pribadi |
Desain Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Jika
sebelumnya yang aku desain adalah rumah tinggal, maka desain kali ini sedikit
berbeda. Kenapa berbeda? Karena yang aku desain adalah sebuah sekolah, tepatnya
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lokasinya di kota aku kuliah saat ini. Ya...
betul sekali, kota yang aku maksud tak lain adalah Makassar.
Bangunan
yang aku desain sendiri kurang lebih ada 4 sekolah dan dengan lokasi yang
berbeda-beda. Untuk desain yang ini gambar 3 Dimensi-nya belum ada, karena
memang tidak di minta juga oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar sebagai pihak
yang melelang atau melakukan tender proyek.
Makassar, 05 Januari 2016
Catatan :
Desain di atas beberapa di antaranya sudah dalam tahap
finishing dan sebagian lagi masih dalam proses pengerjaan.
wah bagus-bagus ya desain nya...jadi pengen :D
BalasHapusMakasih Kang untuk apresiasinya. Boleh kok kalau mau konsultasi soal perencanaan.
HapusMakasih kang. Dengan senang hati kalau mau konsultasi.
Hapusselamat tahun baru 2016 ya mas.
BalasHapusSelamat tahun baru juga Mbak Nandira.
Hapuskeren desainya mas
BalasHapusHehehe... Makasih. Masih proses belajar tuh, belum terlalu keren hasilnya.
Hapustau gitu aku mintu tolong ya waktu tahun lalu pingin renov kecil2an heheh tapi takut ga kuat bayarnya
BalasHapusHahaha... Bisa aja nih bilang gak kuat bayarnya. Soal harga masih bisa kok dibicarakan. Intinya bisa saling mengerti dan memahami.
HapusOk... Kapan kapan aku bisa tuker pikiran tentang desain bangunan ya... btw itu aplikasi gambarnya namanya apaan ya pak Timur.
BalasHapusSiip... Ditunggu pak. Nanti kalau mau diskusi bisa nanya lewat fanpage.
HapusUntuk aplikasi, saya pakainya ArchiCAD 18 (Versi Terbaru Sekarang).
Wah keren ya. Itu desain aja? Kalo simulasi HVAC nya juga bisa?
BalasHapusAlhamdulillah, dibilang bagus dan terima kasih untuk apresiasinya.
HapusHhhmmm... Belum pernah nyoba untuk simulasi HVAC.
kakak, sepupu, sekolah....hmm awal yang bagus di awal tahun 2016, smoga sukses selalu..
BalasHapusmaaf baru bisa mampir ke blog super keren ini,..keep happy blogging always..salam dari Banjarbaru-Makassar :-)
Semoga. Amiiin...
HapusGak harus minta maaf kok pak. Saya juga mengerti, setiap individu pasti punya kesibukan di luar aktivitas nge-blog yang harus di prioritaskan.
Keep Happy Blogging juga. Salam balik dari Makassar
bagus-bagus designnya, ya :)
BalasHapusMakasih Mbak Keke.
Hapus