Kenapa Tarif Arsitek Itu Mahal? |
Semenjak kuliah di jurusan Arsitektur,
banyak orang awam bertanya-tanya, khususnya dikampung saya tentang tarif
seorang Arsitek. Tak jarang pula yang meragukan masa depan seseorang yang
kuliah di jurusan Arsitektur. Bahkan ada yang sampai meledek, ngapain kuliah
tinggi-tinggi di jurusan Arsitektur kalau ujung-ujungnya dipanggil tukang
gambar atau cuma jadi tukang gambar. Belum lagi ditambah dengan bahasa-bahasa
negatif lainnya yang kadang membuat telinga menjadi panas. Dimana rasanya
kurang lebih seperti saat sedang digerayangi seekor nyamuk.
Ketika mendengar suara-suara demikian,
aku hanya bisa tersenyum dan memakluminya. Namanya juga orang kampung, maunya
yang pasti-pasti saja masa depannya, seperti jadi guru, bidan, perawat, dan
semacamnya. Bahkan tak jarang sampai mendewakan profesi tersebut dan menganggap
profesi lain tidak begitu penting.
Kini, profesi yang mereka anggap
sebagai tukang gambar tersebut mulai menjanjikan dan mulai sedikit dihargai.
Namun demikian, penghargaan tersebut tidak sejalan dengan prakteknya
dilapangan. Maksudnya begini, "Sadar atau tidak, diluar sana lebih
banyak yang menganggap Jasa Arsitek itu mahal."
Padahal saat menggunakan jasa lain di
luar jasa arsitek, tak jarang yang menganggapnya adalah sesuatu yang wajar.
Sebut saja contohnya saat menggunakan jasa seorang Desainer.
Ketika menggunakan jasa desainer, tak jarang yang berkata "Wajar mahal,
ini kan fashion dan akan selalu dilihat banyak orang".
Pertanyaannya, emang bangunan yang
didesain dan direncanakan oleh seorang Arsitek tidak dilihat banyak orang?
Anehnya lagi, masih banyak yang tidak sadar kalau hasil karya seorang Arsitek
bisa membuat nilai sebuah bangunan jadi tinggi. Semakin aneh lagi saat
mendengar suara-suara sumbang yang sering berkata "Ah... cuma gambar
kotak-kota juga, masa harganya mahal. Saya juga bisa kali gambar seperti
itu!"
Maaf bagi yang merasa
disinggung, karena ini fakta dan aku sering dengar ucapan demikian!
Hello...!!!
Sebelum mengucapkan suara-suara sumbang
seperti diatas, ada baiknya pahami dulu bahwa "Menggambar dan Mendesain
Itu Beda!"
Kenapa aku katakan demikian? Karena
semua orang bisa menggambar, tapi tidak semua orang bisa mendesain. Bahkan anak
kecil pun bisa menggambar, tapi ketika disuruh mendesain maka pasti akan
bengong dengan sendirinya.
Desain Gratis, No Way |
Sekadar untuk gambaran buat anda,
ketika seorang Arsitek mendesain sebuah projek yang diberikan oleh seorang
owner, banyak hal ia pikirkan. Dalam sebuah desain, seorang Arsitek memikirkan
banyak hal, seperti sirkulasi, penghawaan alami dan buatan, yang mana akan
bermanfaat buat kesehatan. Sisi ekonomi pun dipikirkan agar sesuai dengan
kemampuan sang owner.
Tak hanya itu saja, sisi legal pun
dipikirkan atau dengan kata mengikuti peraturan dimana lokasi itu berada. Belum
lagi ditambah dengan masalah keindahan, kenyamanan, dan estetika bangunan itu
sendiri. Bahkan sampai masuk ke masalah agama, bagi yang menginginkan
bangunannya sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.
Itu belum seberapa loh! Belum lagi
dihitung dengan waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan sebuah desain bangunan
yang sesuai dengan apa yang di impikan seorang owner. Sebuah desain yang sesuai
dengan kondisi lahan yang ada, baik luas maupun kontur tanahnya dan segala yang
berhubungan dengan lahan tersebut.
Semakin menarik lagi, karena seorang
Arsitek memerlukan waktu untuk berpikir sampai agar bisa menghasilkan sebuah
ide yang bisa dituangkan ke dalam desainnya nanti. Dan kita semua tahu, yang
namanya "IDEA" pasti mahal kan. Saya yakin semua setuju
akan hal itu.
Setelah ide muncul, maka digabungkanlah
dengan ilmu yang didapatkan selama menempuh pendidikan di jurusan Arsitektur.
Dan bicara soal pendidikan pasti banyak waktu dan biaya yang dikorbankan. Semua
orang pun tahu itu, meski kadang masih ada yang pura-pura tidak tahu!
Makassar, 20 Januari
2016
mantaaab'semoga kelak ga ketemu klien yang ga kredibel ya mas arif
BalasHapusSemoga saja dan trauma itu gak terulang lagi.
Hapusmenulis aja butuh berfikir apalagi menggambar ya karena kalo ga salah harus tepat ukuran2nya..kaka saya teknik sipil suka liat dia gambar2 desain saya mah liatnya ribet gitu
BalasHapusSelain ukurannya harus tepat, masih ada hal-hal lainnya yan g harus dipertimbangkan lagi. Misalnya kekuatan atau bangunan yang di desain bisa bertahan berapa tahun, dan lain-lain.
Hapusiya bener, temanku kerjaannya jadi arsitek sebulan gajinya berasa setahun...mahal banget ya ternyata...
BalasHapusSebenarnya gak terlalu mahal sih, karena tarif resmi arsitek itu sudah di atur sama pemerintah, baik yang untuk proyek pemerintah, swasta, maupun untuk individu.
HapusPersoalan mental ini, maunya murah kalau bisa gratis. Ujung-ujungnya begini, tidak menghargai profesi orang lain.
BalasHapusSaya juga pengin suatu hari kalau mau bangun rumah desainnya pakai jasa arsitek karena saya nggak mudeng tuh gimana bikin sirkulasi udara dalam rumah baik, kalau siang cukup cahaya jadi nggak perlu pakai lampu, bisa adem kala siang walau gak pakai AC dll.
Benar bangad Mbak Ety Abdoel. Banyak yang selalu maunya gratis, padahal nge-print sja tidak gratis.
Hapussepakat, saya sebagai pelaku di bidang ini sering sekali ketemu castemer yang menganggap jasa kami murah meriah.
HapusIya bener. Menggambar dan mendesain itu beda. Beda banget. Banyak yang dipertimbangkan demi kelangsungan bangunan itu ya. Sedih juga sih sama orang yang suka berpikir pendek kayak gitu :|
BalasHapusLebih sedih lagi kalau kaga dihargai sama sekali. Sampai untuk ongkos ngeprint aja Arsitek keluarin uang pribadi.
HapusSaya bukan anak Arsitektur tapi semester pertama sempat dapat mata kuliah menggambar teknik. Itu saja sudah susyeehh, gimana mo gambar gedung, ruangan sampe bikin maketnya segala. Yaiyalah harus dihargai sepantasnya. Cuma memang orang yang belum pernah merasakan atau melakukannya paling menganggap, ah tarik garis kek gitu saya juga bisa. Hahahaha.. sabar aja. Ada harga ada kualitas.
BalasHapusInsya Allah, pasti sabar kok. Cuma kesal dikit doank kalau hasil karya gak di hargai. Apalagi nemu orang yang gak mau berkorban dikit aja alias pelitnya kebangetan. Padahal yang di minta cuma untuk harga print doank gak lebih.
Hapussaya setuju, ide memang mahal banget
BalasHapuskebetulan saya pernah hadir ke acara 55 tahun IAI di TIM, Jakarta, 2014 lalu
waktu itu sempat ngobrol2 sama mereka tentang arsitek :)
mas hebat euy jadi arsitek, semoga bisa membangun Makassar seperti Ridwan Kamil ya.
Masih jauh dari kata hebat dan masih dalam proses belajar. Semoga saja bisa menjadi penerus Ridwan Kamil.
Hapusaristek itu idenya kreatif memiliki nilai seni, jadi wajar kalo mahal karena menemukan ide itu susah
BalasHapusSeharusnya sih begitu, tapi kenyataannya jauh dari yang diharapkan.
Hapussetuju
BalasHapusTerima kasih.
HapusKeren gan
BalasHapusBtw kunjungi juga blog ane:
http://lantingrusak.blogspot.com/
Oh iya, nanti saya kunjungi balik.
Hapusijin share
BalasHapusIya bro. Boleh bangad di share.
HapusPastikan Anda hanya menggunakan Jasa Arsitek yang berkualitas dan terpercaya serta bisa diandalkan dalam mewujudkan hunian impian sesuai dengan kebutuhan anda pada masa kini dan masa depan ;)
BalasHapushttp://arsikon.co.id/jasa-arsitek-malang
Insya Allah, pasti akan selalu memilih jasa arsitek yang sudah berkualitas dan terpercaya.
HapusPastikan Anda hanya menggunakan Jasa Arsitek yang berkualitas dan terpercaya serta bisa diandalkan dalam mewujudkan hunian impian sesuai dengan kebutuhan anda pada masa kini dan masa depan ;)
BalasHapusJasa arsitek malang
Semoga nanti bisa bekerjaa sama dalam project hunian masa depan.
HapusSebagai website penyedia jasa arsitek malang, kami mengerti pentingnya berkomunikasi bagi Anda.
BalasHapussetuju sekali mas, dengan penjelasan dan opini kenapa jasa arsitek itu mahal, karena orang awam di kira arsitek hanya jual gambar
BalasHapus