Jumat, 04 Desember 2015

Cantik Itu Relatif

Senin sore empat hari yang lalu, aku yang lagi bete karena sendirian dirumah memutuskan untuk berkunjung ke kost salah satu teman yang tak jauh dari rumah. Saat sampai di kost yang aku tuju, ternyata sudah ada beberapa teman juga disana. Mereka semua lagi asyik ngobrol, bercanda, dan juga baru selesai melakukan acara kecil-kecilan. Melihat suasana yang begitu santai dan happy, aku langsung saja ikut berbaur dengan mereka.

Sebelum obrolan di lanjutkan kembali, tiba-tiba salah seorang penghuni kost datang menghampiri kami dengan membawa sesuatu yang dibungkus dalam kantong hitam. Tanpa menunggu diperintah sama yang empunya, segera saja kami melihat isi kantong tersebut. Seketika wajah kami menjadi bersinar seketika seperti lampu Philips 5 watt karena ternyata isi kantong tersebut adalah mangga. Ya... mangga yang dipetik dari halaman rumah si empunya.

Sama seperti sebelumnya, gak perlu menunggu waktu lama, kami segera mengeksekusi mangga tersebut. Sambil menunggu mangga selesai di kupas, obrolan pun berlanjut. Yang menjadi topik pembahasan sore itu adalah seputar kampung halaman. Mulai dari lama gak pulang kampung halaman seperti aku, perkembangan kampung halaman misalnya dari infrastruktur, teknologi, pendidikan, eksotismenya, program kerja pemerintah, dan masih banyak lagi. Bahkan masalah politik pun tak luput dari pembahasan kami, mengingat Wakatobi juga merupakan salah satu daerah yang akan ikut dalam "Pemilukada Serentak".

Makin lama obrolan semakin seru dan topik pembahasan mulai menjurus ke hal-hal yang lebih spesifik, tidak jauh-jauh dari dunia anak muda, berhubungan dengan masa depan, serta berkaitan erat dengan kaum hawa alias para bidadari yang berseliweran di luar sana. Apalagi kalau bukan mengenai pasangan sehidup semati alias calon pendamping hidup atau istri.

Sebagai lelaki yang normal dan usia yang semakin hari semakin bertambah, aku juga menginginkan hal yang sama. Namun sebelum benar-benar berada di kursi pelaminan, kata orang tua jaman dulu tidak boleh lupa dengan tiga hal ini, yakni bebet bukan bebek ya, bobot, dan bibitnya berasal. Terlebih lagi di jaman modern ini masih banyak yang melakukan pencitraan agar bisa menarik perhatian para kaum adam. Bahkan banyak yang saat pacaran sikapnya begitu baik, perhatian, dan segala macam. Eh... giliran sudah menikah, sifat aslinya keluar.

Yang Setuju Angkat Tangan
Tak hanya itu saja, tentang kecantikan dan cara berkomunikasi pun masuk dalam pembahasan. Seperti kata seorang teman : ternyata benar kalau "Cantik Itu Relatif". Artinya begini, misalkan Si A bilang cewe itu cantik ya. Eh ketika ditanyakan ke Si B, jawabannya malah "gak atau biasa aja". Dengan kata lain semua itu kembali lagi ke masing-masing pribadi bagaimana cara melihat kecantikan seseorang.

Selanjutnya, wanita itu dikatakan cantik jika tutur katanya menyejukkan, caranya berkomunikasi mudah diterima pasangan dan keluarga tentunya, serta tidak lupa juga harus yang seagama.  Bahkan jika semua kriteria harus di urutkan atau dimasukkan ke dalam bentuk tabel, maka lebih baik memilih yang sedang-sedang aja. Kenapa yang sedang-sedang saja? Pasti semua taulah apa yang aku maksud. Dengan kata lain yang sesuai kemampuan ajalah milihnnya kalau tidak mau kewalahan nantinya.

Sebelum obrolan sore itu berakhir. Kami tak lupa menyimpulkan bahwa "Cantik Itu Relatif".

Makassar, 4 Desember 2015

16 komentar:

  1. Wah seru juga obrolannya para cowok. Semoga nanti bisa dapat jodoh cewek yang cantik lahir batinnya ya. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, dapat jodoh yang cantik lahir bathin.
      Aaamiiin....

      Hapus
  2. hahaha tema cerita kalau para cowok ngumpul, nggak jauh dari jodoh pasangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... begitulah kalau para anak muda udah kumpul. Apapun awalnya ceritanya, akhirannya mengarah ke urusan masa depan.

      Hapus
    2. Berarti mas Fajar juga kadang-kadang ngobrolin hal kaya gini ya kalau lagi sama teman-temannya.

      Hapus
  3. cantik itu relatif :)

    setuju mas, kayak ganteng juga pun relatif
    itu tergantung persepsi kita masing-masing

    eh ya satu hal lagi, kan ada beauty blogger, tapi kenapa ga ada handsome blogger?
    wkwkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... kasian blogger cowok di salip sama blogger cewe.

      Hapus
  4. Hahaha. Gue kira bakal ada pembahasan yg lebih soal cantik itu relatif versi anak muda. Lho lho. Artikelnya kependekan bahas obrolannya... Jadi gak paham apa yang diobrolkan karena mendadak ada kesimpulan begitu. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... nanti dilanjutin lagi. Keburu ngantuk, kebetulan nulisnya tengah malam pas main ke warkop.

      Hapus
  5. bagi dong mangganya...*fokus ke kresek hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Ada yang ngidam nih, ampe fokusnya ke kresek yang isinya mangga.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Hehehe... Buat hiburan memenya, kali aja yang baca ada yang ketawa.

      Hapus
  7. Kalau cantik itu relatif, kalau gagah juga relatif kan gan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi sama. Sekarang sering aku dengar baru ganteng maksimal, hehehe...

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...