Selasa, 15 November 2016

Tiny House, Hunian Mini Untuk Pasangan Muda Masa Kini


Tiny House, sumber : www.greenmoxie.com

Bisa mapan di usia muda merupakan salah satu hal yang patut di apresiasi. Di sisi lain tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri, terlebih lagi prestasi tersebut bisa menginspirasi orang-orang di sekeliling untuk berusaha meraih hal yang sama. Semakin menarik lagi karena pencapaian tersebut bakal menjadi magnet buat para orang tua yang punya anak gadis. Dalam hal ini orang yang sukses di usia muda dikategorikan sebagai calon menantu idaman.
 
Loh, kok bisa? Tentu saja bisa bila hal itu terjadi di Indonesia. Mengapa? Karena sesuai budaya di Indonesia yang sudah terjadi turun temurun dan tentu saja di wariskan pada keturunan masing-masing, untuk menikahi seorang gadis sering muncul banyak pertanyaan di luar anjuran agama, khususnya yang beragama Islam. Yah, kalau di amati mirip-mirip interview gitu.

Biasanya, pertanyaan-pertanyaan ini muncul disaat pria dalam masa pendekatan dengan calon mertua. Contoh, kerja dimana, asli mana, bahkan sampai urusan tempat tinggal pun ditanyakan. Dalam artian masih tinggal sama orangtua atau sudah tempat tinggal sendiri.

Saking begitu banyak pertanyaan yang diajukan, sampai-sampai si pria bingung mau jawab yang mana dulu. Mau jawab jujur, takut nggak diterima jadi menantu. Mau bohong pun, takut juga. Karena tentu saja di kemudian hari bakalan menjadi sumber masalah baru.

Nah, ngomongin tentang pertanyaan yang sejibun tersebut, dalam ulasan kali ada sesuatu yang menarik buat kalian. Di jamin, semua pasti tertarik untuk menyimaknya.

Apakah itu? Jawabannya ada hubungannya tentang pertanyaan terakhir yang saya ditulis di atas.

Yup, benar. Tentang tempat tinggal alias hunian atau rumah.

Semua pasti mau kan punya hunian sendiri dan ingin dipersembahkan buat calon bidadari yang akan menjadi pasangan seumur hidup kalian nantinya. Kalau saya sih tentu saja mau, karena bisa menjadi salah modal untuk menarik simpati calon mertua. Hehehe...

Lalu, hunian seperti apa yang akan saya ulas pada tulisan saya kali ini. Hunian yang saya maksud ukurannya kecil dan cocok untuk pasangan muda yang baru membangun bidak rumah tangga. Hunian mini dan imut ini dikenal dengan nama TINY HOUSE.

Penampakan Interior Tiny House (www.greenmoxie.com)
Sesuai dengan namanya, hunian ini memang terbilang mini alias kecil, dimana memang di desain dengan konsep menggabungkan gaya hidup sederhana namun tetap terlihat modern. Selain itu, juga mengikuti tren perkembangan arsitektur saat ini, yakni memanfaatkan material daur ulang.

Jadi, buat kamu ingin punya hunian seperti ini, juga secara tidak langsung terlibat dalam aksi penyelamatan bumi dari global warming. Keren kan!

Dari sumber yang saya peroleh, yakni The Greenmoxie (Majalah Greenmoxie), Tiny House dalam beberapa tahun terakhir ini semakin populer di luar negeri sana seperti Amerika, khususnya pasangan muda dan juga para jomblo akut alias jones.

Luas bangunan Tiny House kurang lebih 32,5 meter persegi. Panjangnya kurang lebih 9 meter sedangkan lebarnya berkisar di 3,5 - 3,75 meter. Menariknya, hunian ini adalah bagian dari inovasi yang desainnya tidak kalah indah dengan hunian minimalis, ruang-ruangnya pun fungsional, dan berkonsep Green Home.

Tampak Samping & Potongan Tiny House (www.greenmoxie.com)
Asyiknya lagi, Tiny House bisa di bawa kemana-mana loh. Eh, tapi kalau di Indonesia kayanya bakal ditilang ya kalau yang punya rumah kaya gini kedapatan melintas di jalan raya. Yang pasti yang ditanyain dulu bukan SIM dan STNKnya mana, tapi IMB plus surat-surat pajaknya mana. Hihihi...

Perbedaan lain yang juga menjadikan Tiny House ini semakin unik, yakni tidak harus dihubungkan ke jaringan listrik dan sanitasi seperti rumah permanen yang dibangun di atas tanah pada umumnya. Sistem kelistrikannya sendiri bisa menyimpan energi sampai 11KW. Untuk urusan pencahayaan sudah menggunakan teknologi terkini, yakni teknologi LED. Bonus lainnya yang bisa kamu dapatkan adalah bebas dari biaya kredit.

Tak cuma itu saja, rumah ini sudah dilengkapi oleh pemanas air, tungku pembakaran kayu, pemanas lantai, shower full stand up dengan sistem shower hujan, empat speaker sound sistem, kustom kitchen set, dan atap dual-picthed.

Bagaimana, cocok kan buat kamu pasangan muda atau yang pengen hidup mandiri. Bisa jadi salah satu solusi juga nih untuk mendukung program satu rumah dari pemerintah. Soal desain, tinggal disesuaikan dengan iklim Indonesia yang terkenal dengan iklim tropisnya.

Ada yang berminat?
Makassar, 15 November 2016

Catatan :
Sumber informasi lengkapnya bisa kamu baca di Majalah Online Greenmoxie.

18 komentar:

  1. Balasan
    1. Hahaha... Kak Abby langsung berminat. Bagus kalau dibuat di daerah yang punya pemandangan luas, kaya di sawah atau dekat hutan.

      Hapus
  2. Minat banget tapi sendiri lebih seru untuk yg blom punya mukhrim ckckcckc... Apa lagi kalau ada jaringan speedy buat internet ....

    BalasHapus
  3. Yah... Malah nyaranin buat para jones. Ayo rekomendasiin ke teman-temannya yang lagi jomblo. Lumayanlah buat jadi hiburan.

    BalasHapus
  4. budgetnya paling 20 -100 juta ya bikin rumah sederhana gitu mas timur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di luar negeri biayanya habis 850 juta. Di Indonesia bisa minimalisir karena tidak mungkin dibawa kemana.

      Hapus
    2. buset dah, itu sih harga tanah nya kalau di indonesia.
      orang kita kan kreatif mas, yang diluar negeri bisa 850, kalau di kita bisa nego 100 hehehe

      Hapus
    3. Hahaha... Insya Allah bisa di akali kok. Kembali lagi ke inovasi masing-masing Arsitek.

      Hapus
    4. hihihihi indonesia banget kalu itu sih

      Hapus
  5. Wah kreatif!. Konsep yg minimalis tapi tetap mempertahankan desain interior yg menyesuaikan dengan kebutuhan ruang.
    Saya masih bingung bagaimana sistem dari rumah ini yg bisa dipindah tempatkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penjelasan lebih lengkapnya bisa buka di website majalah Greenmoxie. Caranya klik tulisan Greenmoxie yg ada di catatan.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Ya benar. Minimalis kan memang aslinya dari luar negeri. Salah satu yang menjadikan adanya konsep minimalis karena di luar negeri ada musim dingin yang mengakibatkan sering ada salju.

      Hapus
  7. Arsitek memang tahu banget yang unik ya. Eh tapi sebuah rancangan berapa ya harganya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Wajib tahu pak guru kece. Kalau nggak banyak melihat termasuk yang unik-unik, maka dijamin susah berkembang atau bahasa halusnya bakalan monoton hasil desainnya nanti.

      Kalau untuk Tiny House, diluar negeri biaya yang harus disiapkan sekitar 850 jutaan. Untuk di Indonesia masih harus dikembangkan dulu prototypenya baru bisa ditahu harganya. Sedangkan untuk biaya desain, tiap Arsitek punya patokan masing-masing sesuai pengalaman kerja dan banyaknya hasil karya yang telah dihasilkan selama menekuni profesinya. Tentunya berpatokan juga pada standar harga yang dikeluarkan pemerintah.

      Hapus
  8. lucu bgt, pasangan muda tnnggal di rumah kayak gini nanti kalo anak2nya udh pada gede beli rumah lagi, duitnya drmana? hehe


    Imajinasikan rumahmu dengan pemandangan mempesona di kota

    Jakarta, klik http://citralakesawangan.com/finehomes-pancarkan-

    aura-positif-rumah-di-tepi-danau/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan cuma lucu, tapi juga bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda.

      Untuk Indonesia,huniannya bisa di desain kok menyesuaikan dengan perkembangan keluarga. Kurang lebih semacam rumah tumbuh desainnya, jadi tidak perlu takut untuk memikirkan dana lagi dimasa mendatang. Karena rumah tumbuh nggak terlalu membutuhkan dana banyak.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...