Sun Life Future Plan (www.sunlife.co.id) |
Usai
memarkir motor, dengan wajah penuh semangat, percaya diri, dan cerah ceria seperti
suasana kota Makassar pagi itu, saya lalu melangkah dengan cepat menuju gedung
mall. Ketika sampai di lobi dan kaki baru mau melangkah masuk ke dalam gedung
mall, tiba-tiba dua orang satpam dari dua arah berbeda datang menghampiri dan
tanpa menunggu lama mereka langsung bertanya.
Percakapan
singkat pun terjadi dan berakhir dengan kesimpulan bahwa saya harus menunggu,
karena mall sendiri jam 10 baru beroperasi. Untuk mengisi waktu kosong
tersebut, saya memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi area mall.
* * *
Singkat
cerita, tak terasa sudah hampir sejam saya menyusuri area mall. Hampirnya saja
saya terbuai dan lupa gegara keasyikan menikmati pemandangan sekitar pagi itu.
Saya baru tersadar ketika melirik jam di Hp jadul sudah mau pukul sepuluh dan
juga saat melihat pengunjung satu persatu mulai bermunculan.
Karena
tidak ingin ketinggalan acara, segera saja saya bergegas menuju gedung mall dan
tak lupa menanyakan ke satpam posisi Cafe Zafferano. Senyum sumringah dan
semangat pun bangkit kembali ketika saya sampai ditempat yang dimaskud. Tak
lupa saya menatap sekeliling cafe dan berharap sudah ada blogger lain yang
datang. Namun sayang, ternyata baru saya yang sampai duluan ditempat cafe
tersebut. Sedangkan sisanya hanyalah tim dari Sun Life yang sedang menyiapkan sound
system dan pegawai cafe tentunya.
Namun
demikian, saya tidak terlalu lama menunggu karena satu persatu peserta seminar
mulai berdatangan, termasuk teman-teman blogger. Maklum ajalah, namanya juga
orang Indonesia, terlambat beberapa menit udah hal yang biasa.
Acara
ini sendiri sejatinya dimulai pukul sembilan pagi. Namun karena sesuatu dan
lain hal, termasuk peserta yang telat datang, akhirnya baru dimulai pukul 11.00
dan berakhir pukul 15.00 atau dengan kata lain sampai sore hari.
Selama
rentang waktu kurang lebih 4 jam tersebut, banyak ilmu yang dibagikan kepada
peserta seminar. Yang mana menurut saya pribadi sangat bermanfaat sekali,
karena efeknya nggak hanya untuk hari itu saja, melainkan berlaku juga untuk
jangka panjang alias masa depan.
Mau
tahu apa saja materi atau ilmu yang dibagikan hari itu kepada para peserta
seminar yang hadir. Berikut rangkuman singkatnya mengenai apa yang saya dapatkan
hari itu.
Sekilas
Tentang Sun Life Financial dan Perlunya Merencanakan Masa Depan Sejak Dini (Bapak
Kaiser Simanungkalit)
Bpk Kaiser Simanungkalit (Facebook Sunlife) |
Nggak
lama setelah peserta mulai banyak, MC akhirnya memandu acara seminar dan
memperkenalkan siapa saja yang akan menjadi pemateri hari itu. Dan yang
mendapat giliran pertama adalah dari pihak penyelenggara acara sendiri, yakni Bapak
Kaiser Simanungkalit selaku AVP – Head of Branding and Communication Sun Life
Financial Indonesia.
Sebelum
jauh melangkah, Bapak Kaisar Simanungkalit terlebih dahulu menjelaskan bahwa
saat ini Sun life sudah berusia 150 tahun sejak awal berdiri di Kanada.
Sedangkan di Indonesia sendiri Sun Life berdiri 20 tahun yang lalu. Jika di
hitung-hitung, sudah memasuki usia remaja. Bedanya, Sun Life Financial
Indonesia sudah punya banyak pengalaman dalam membangun negeri, khususnya di dunia
asuransi.
Usai
penjelasan singkat tersebut, pak Kaiser langsung melemparkan pertanyaan kepada
peserta seminar. Kenapa kita harus memproteksi diri, salah satunya dengan
asuransi? Dan mengapa kita perlu merencanakan masa depan mulai dari sekarang?
Jawabannya
sebenarnya simple saja. Karena nasib kita ditangan Tuhan. Kita boleh saja punya
banyak rencana, tetapi yang menentukan terlaksana atau tidaknya hanyalah Tuhan.
Untuk itu, kita perlu memproteksi diri dan salah satunya adalah memanfaatkan
jasa asuransi. Tentu dalam melakukan proteksi bukan hanya untuk jangka pendek,
tapi harus juga memikirkan jangka panjang atau dengan kata lain masa depan.
Contoh,
bidang pendidikan misalnya. Menurut hasil survey, rata-rata kenaikan biaya
pendidikan setiap tahunnya adalah 15%. Jika hari ini kamu baru menikah dan
tidak merencakan hal itu dari sekarang, maka bisa dipastikan kamu akan
kebingungan mencari biaya pendidikan ketika anakmu masuk SD 7 atau 8 tahun
kemudian. Itu baru biaya masuk ya, belum dihitung dengan biaya lain-lain, seperti
perlengkapan sekolah dan segala macam yang kadang bisa bikin pusing tujuh
keliling.
Dan
hal itu akan semakin bertambah rumit lagi ketika menghadapi masuk SMP, SMA, dan
kuliah kelak. Untuk itu, salah satu solusi yang tepat adalah memproteksi diri
lewat asuransi. Jangan mengandalkan tabungan saja, karena jika terjadi sesuatu diluar
kehendak, kita masih punya cadangan keuangan yang tentunya tidak mengganggu isi
tabungan. Begitu pula dengan masalah kesehatan, hunian, kendaraan, dan
lain-lainnya. Lebih baik diasuransikan juga agar dimasa mendatang tidak
kerepotan jika terjadi hal yang tidak di inginkan.
Namun
demikian, khusus di Indonesia ada satu masalah yang terjadi turun temurun,
yakni selalu berpikir bahwa dengan ikut asuransi akan menguras keuangan rumah
tangga. Di sisi lain, tak jarang juga yang berpikiran tidak butuh asuransi. Dan
menurut survey, sebenarnya mereka bukan karena tidak butuh atau takut keuangan
terkuras. Akan tetapi, karena tidak tahu apa itu asuransi dan manfaatnya. Yang mana
semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman akan dunia asuransi.
Pertanyaan
pun muncul, Kapan waktu tepat untuk berasuransi? Jawabannya, mulailah
secepatnya jika kamu sudah sadar atau tahu pentingnya asuransi, saat kamu tahu
caranya dan sudah sahu asuransi apa yang kamu butuhkan.
Menata
Keuangan Sejak Dini (Ibu Joice Tauris Santi)
Ibu Joice Tauris Santi (Dok. Pri) |
Materi
kedua ini membahas lebih dalam lagi tentang asuransi. Dimana pematerinya
sendiri tidak diragukan lagi kemampuannya dalam perencanaan keuangan, meski
berlatar belakang seorang wartawan. Terbukti pada tahun 2015, ibu Joice
berhasil mendapatkan sertifikasi Certified Financial Planner (CFP) dari
financial Planning Standards Board Indonesia (FPSB). Bahkan ibu Joice juga
telah memperoleh sertifikasi Qualified Wealth Planner (QWP).
Seperti
halnya pak Kaiser, ibu Joice saat memulai materi langsung memberikan sebuah
contoh pentingnya asuransi untuk memproteksi diri. Contoh ini merupakan kisah
nyata dari temannya yang juga seorang wartawan.
Siapa
sangka temannya yang terlihat sehat, penuh semangat, dan terus bekerja keras
untuk keluarga, divonis dokter menderita leukemia. Dan setahun setelah keluar
masuk rumah sakit, temannya tersebut harus meninggalkan keluarganya untuk
selamanya. Bisa kebayang dong, apa yang akan terjadi ke depannya tanpa adanya
kepala rumah tangga, khususnya masalah keuangan.
Namun
ternyata, kemungkinan terburuk tersebut telah di antisipasi jauh-jauh hari
sebelumnya, yakni dengan mempersiapkan perlindungan untuk keluarganya yang
ditinggalkan. Apakah itu? Jawabannya adalah ia memiliki empat polis asuransi
jiwa. Yang mana setelah polis tersebut berhasil dicairkan, uang itu pun berguna
untuk biaya sekolah dua anaknya.
Contoh
kasus tersebut menjadi pelajaran bahwa keuangan pun perlu di tata sejak dini. Mengenai
bagaimana caranya, semua tergantung kamu dan salah satunya bisa lewat asuransi.
Dengan memanfaatkan asuransi, kamu tak hanya belajar mempersiapkan keuangan,
tapi juga mempersiapkan kehidupan.
Tidak
ada alasan lagi untuk menunda-menunda jika kamu sudah sadar dan tahu pentingnya
asuransi. Mengapa? Karena semakin ditunda, biaya untuk asuransi yang akan kamu
keluarkan akan semakin besar.
Lalu,
bagaimana cara memulainya? Cek tabungan kamu dan pendapatan saat ini, tentukan
target, tentukan waktu pencapaian target (25 atau 30 tahun), buat dana darurat
atau cadangan, rencanakan investasi, dan jangan lupa untuk mengevaluasinya
secara berkala.
Nah,
bagaimana dengan freelancer. Dalam hal ini mengakali biaya asuransi? Khusus untuk
freelancer, harus punya dua rekening. Satu untuk keperluan fix, seperti rumah
tangga, dan lain-lain. Sedangkan yang satunya lagi untuk asuransi yang tidak
boleh disentuh meski ada kebutuhan yang gawat.
Terus,
pembagian idealnya berapa persen? Jika penghasilanmu tetap, sisakan minimal 10%
untuk tabungan, 30% untuk asuransi, 30% untuk bayar utang, dan sisanya untuk
kebutuhan lain-lain
Menghasilkan Rupiah Dari Hobi (Daeng Ipul)
Menghasilkan Rupiah Dari Hobi (Daeng Ipul)
Daeng Ipul (Dok. Pri) |
Usai
makan siang, acara workshop kembali dilanjutkan dengan materi ketiga. Kali ini tema
yang diangkat begitu menarik dan seksi, khususnya bagi yang punya hobi. Apalagi
yang membawakan materi ini nggak kalah menarik dengan pemateri pertama dan
kedua. Lewat hobi yang dimilikinya, ia mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah. Sama
seperti tema ia angkat, yakni “Menghasilkan Rupiah dari Hobi”.
Bagi
teman-teman blogger Makassar (Angingmammiri), namanya sudah sangat familiar dan
sering bikin minder kalau sosok yang satu ini mengikuti lomba yang sama dengan yang
di ikuti blogger lainnya. Siapa lagi kalau bukan pemilik blog Daenggassing.com
alias Daeng Ipul.
Menurut
Daeng Ipul, hobi juga bisa jadi peluang menuju kesuksesan. Dan ada enam cara menghasilkan
rupiah dari hobi, yakni harus fokus, terus belajar, jangan lupa berjejaring,
kreatif, jangan malas, dan jangan lupa menjaga etika. Ulasan selengkapnya bisa
kamu baca DISINI.
Namun
perlu di ingat, bahwa dibalik usaha pasti ada tantangan yang menanti. Begitu pula
saat mengembangkan hobi agar bisa menghasilkan. Tantangan yang dimaksud, antara
lain konsistensi, gampang menyerah, takut bersaing, dan kehilangan passion.
Ketika
semua tantangan tersebut sudah terlewati dan kamu sudah mampu melakukan enam
cara menghasilkan uang dari hobi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perencanaan finansial, salah satunya ikut asuransi.
Terakhir
dan tak kalah menarik, ada quote menarik dari Daeng Ipul untuk semuanya. Kalimatnya
kurang lebih seperti ini :
“Ketika
hobi sudah menjadi pekerjaan utama, maka saatnya mencari hobi lain”
Makassar,
1 Mei 2016
menata keuangan sejak dini dan lebh disiplin dalam mengeluarkan uang ya
BalasHapusBenar bangad.
Hapussayang hobi saya belum ada yang menghasilkan uang..... kalo hobi nonton tv gimana cara dapetin uangnya coba ?
BalasHapusVideo-in aja cara nontonnya, habis itu upload ke youtube. Pasti suatu saat bakal menghasilkan, tapi jangan lupa buat sekreatif mungkin.
HapusMeskipun molor 2 jam.. Tapi lumayan mas.. Nama iknu dan wawasan.. Saya pun kecipratan informasinya.. Trims ya.. :)
BalasHapusHehehe... Nggak sia-sia menunggu. Demi menambah ilmu dan wawasan harus berani berkorban.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah keliatan bermanfaat banget ya, menyesal ga bisa datang huhu
BalasHapusAlhamdulillah, bermanfaat sekali. Setidaknya ilmu mengenai dunia asuransi dan perencanaan untuk masa depan menjadi bertambah.
Hapus