Kalau
mau renovasi rumah dari semula berlantai satu menjadi berlantai dua, kira-kira
bisa habisin dana berapa yah?
Suatu
sore, pertanyaan itu masuk ke email saya. Sebenarnya bukan kali itu saja, tapi
sebelum-sebelumnya juga pernah ada yang mengajukan pertanyaan yang sama via telepon,
facebook masengger, hingga WA.
Dan sebagai orang yang kebetulan menggeluti
dunia arsitektur, yang di dalamnya berhubungan dengan bangunan seperti masalah
renovasi, tentu tidak ada alasan bagi saya untuk tidak menjawab pertanyaan
tersebut. Apalagi, semua pertanyaan itu bisa sampai ke saya karena dalam blog
saya sedikit banyak mengulas informasi seputar dunia arsitektur.
Untuk
itu, artikel kali ini saya akan mencoba mengulas hal-hal yang perlu diperhatikan
saat akan merenovasi rumah. Lebih spesifik lagi mengenai persiapan yang harus
dirancang dengan matang. Karena perencanaan yang matang adalah kunci utamanya,
termasuk dalam urusan renovasi. Misalnya inginkan meningkat rumah.
Di
sisi lain, tanpa perencanaan terlebih dahulu, maka yakin dan pasti suatu waktu
akan menimbulkan masalah saat proses membangun sedang berjalan. Diantaranya,
yakni pemborosan, baik itu dana, waktu, tenaga, dan juga tenaga. Itu pun belum
lagi ditambah dengan masalah-masalah lainnya yang bisa saja diluar dugaan.
Apa
saja tahapan-tahapan yang harus diperhatikan tersebut? Berikut dibawah ini hal-hal
yang perlu dipersiapkan saat akan merenovasi rumah.
Konsep dan Desain yang Matang
Dalam
ilmu arsitektur, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengonsep. Maksudnya begini,
misalnya kamu ingin menjadikan hunianmu dari awalnya klasik menjadi minimalis. Maka
dibuatlah konsep sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Tentu konsepnya tidak
datang begitu saja tanpa mengumpulkan data dari kamu sebagai sumbernya untuk
di olah.
Grand design dan
konsep yang matang sangat berperan penting ketika membangun rumah tumbuh,
sehingga penambahan ruangan dan struktur bangunan disesuaikan pada konsep yang
sudah ada. Hal ini bertujuan untuk menghindari tambal sulam pada stuktur
bangunan dan mekanikal elektrikal, serta bongkaran dinding yang akan
membengkakkan biaya pembangunan.
Agar
hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, sebaiknya sebelum merenovasi
libatkanlah arsitek untuk menentukan konsep alias merancang bangunan yang kamu
idamkan, termasuk ruang-ruang apa saja yang dibutuhkan. Dalam dunia arsitektur,
merencanakan konsep dan desain mencakup tata ruang, tampilan akhir bangunan
yang di inginkan, material yang digunakan, tahapan membangun, hingga perkiraan
biaya.
Cek And Ricek Struktur Bangunan Inti
Saya
pernah mendapat sebuah pertanyaan kurang lebih seperti ini : “Bisa nggak rumah saya, tepatnya di atas
dapur dibuat balkon dan gudang? Kira-kira biayanya habis berapa?”
Jawaban
saya tentu bisa, namun ada “tapinya”. Kok gitu? Segalanya bisa dibuat sesuai
kemauan, termasuk juga dalam dunia arsitektur. Namun dalam dunia arsitektur,
sebelum masuk ke tahap inti (merencanakan, desain dan membangun), maka wajib
dilakukan aanwijing atau dalam bahas infotaiment “cek and ricek”.
Kenapa
harus dilakukan pengecekan kembali?
Karena
hal itu bertujuan untuk meminimalisasi masalah di kemudian hari, misalnya
huniannya ke depan akan ada penambahan ruang, juga untuk mengetahui struktur
mana yang harus diperbaiki dan lain sebagainya. Selain itu, untuk pola
vertikal, perlu dilakukan pengecekan tempat untuk meletakkan kolom-kolom secara
efektif, sehingga dapat menentukan jumlah kolom yang perlu ditambahkan untuk
mendukung seluruh beban lantai dan bangunan baru di atasnya.
Waspada Terhadap Perkembangan Harga Material
Ini
yang harus di waspadai. Secara umum material mengalami perubahan harga dua kali
dalam setahun dan itu di atur oleh pemerintah. Meski demikian, ada beberapa
harga material yang kadang dalam setahun bisa mengalami perubahan 4-6 kali. Contoh
seperti yang saya alami belum lama ini, harga besi dalam 6 bulan pertama tahun
2017 sudah mengalami perubahan harga sebanyak 4 kali.
Nah,
faktor harga akan berpengaruh pada budget yang akan dikeluarkan kelak. Untuk itu,
harus selalu waspada akan kenaikan harga jika ingin biaya pembangunan/renovasi hunian
tidak membengkak. Dengan memantau perkembangan harga, juga akan membantu
menekan biaya pembangunan rumah tumbuh. Harga material sangat berpengaruh pada
dana yang akan dikeluarkan.
Tentukan Jenis Konstruksi dan Material
Untuk
meminimalisir terjadinya pembongkaran dan pembuatan konstruksi baru lebih
banyak, maka perlu dilakukan pengecekan struktur bangunan. Misalnya, konstruksi
rumah yang awalnya tidak dibuat untuk bangunan dua lantai, terpaksa membuat
struktur dan konstruksi layaknya rumah baru.
Perhatikan Kebutuhan Utilitas
Utilitas
ini berhubungan dengan air bersih, air kotor, dan listrik. Utilitas bangunan
baru harus terhubung dengan baik dengan bangunan inti. Jangan lupa untuk selalu
menyisakan ruang terbuka untuk sirkulasi cahaya dan udara.
Bagaimana,
sudah paham kan apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum merenovasi
rumah? Mudah dan gampang kan.
Intinya
adalah pada konsep dan perencanaan yang matang. Disitu poin penting dalam
membangun rumah tumbuh. Karena nantinya akan berpengaruh pada aspek material,
biaya, dan juga pola pembangunannya.
BTN Antara Makassar, 14
Oktober 2017
Inspirasi tambahan :
www.idea.grid.id
pengen punya rumahnya dulu, baru renovasi.. wkekek..
BalasHapusWkwkwk... Iya juga ya, apanya yang mau direnovasi kalau belum punya rumah.
Hapuswah tengkiu, mencerahkan sekali tulisannya. karena aku beli rumah tua, perlu renovasi. Jadi tahu kalau mau renovasi itu mikir awalnya itu darimana. Tapi masih nabung sih...wkwkwk
BalasHapusHehehe... semoga tabungannya cepat terkumpul dan bisa melakukan renovasi rumahnya sesuai yang di idamkan.
HapusLah ini, aku memang ada rencana mau renov rumah mas. Sbnrnya bagian dapur aja sih, tp spertinya lama2 bakal merembet kemana2, biar sekalian. Tp nyari arsitek yg hrg bersahabat itu agak susah di jkt :p. Sayang temen2ku g ada yg arsitek -_-
BalasHapusPasti bisa dapat kok Mbak, banyak kok arsitek yang bisa diajak diskusi termasuk urusan biaya desain.
Hapus