ASUS Eeebook E202 Blog Competition |
“Pilih laptop atau komputer”
Kala
itu, sekitar 9 tahun yang lalu, ketika baru menjadi mahasiswa baru dan pertama
kali berada di kota besar, saya dihadapkan pada pilihan yang membuat saya harus
mengkhayal terlebih dahulu. Jujur, keduanya saya tidak tahu wujudnya seperti
apa, masing-masing kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara
menggunakannya. Saya benar-benar udik, gaptek atau apalah-apalah istilahnya
saat itu. Tapi yang pasti, saya hanyalah anak kampung yang baru saja merasakan
suasana kota besar untuk pertama kalinya waktu itu.
“Laptop
atau Komputer”
Saya
kembali nyengir, garuk-garuk kepala kemudian menjawab “tidak tahu dan bingung”.
Orang tua pun semakin bingung, punya anak kok nggak bisa memilih salah satu
aja, tinggal milih aja susah amat.
Dan...
dari kedua pilihan itu, tidak satu pun yang terbeli. Lagian, siapa suruh nggak
bisa milih. Uangnya masuk kembali ke dalam kantong kan dan kembali aman. Hehehe...
Namun
dua tahun kemudian salah satu dari pilihan tersebut akhirnya bisa saya miliki
juga. Itu pun merupakan barang peninggalan dari kakak setelah meraih gelar
sarjana di salah satu kampus di Yogyakarta. Dan barang itu berupa satu unit PC
yang dibeli tahun 2003. PCnya pun masih pentium 2 dengan kapasitas hardisk 40GB,
memory/RAM dengan kapasitas 128 MB.
Karena
saya kuliah dijurusan arsitektur dan untuk menggunakan program Autocad, Corel
Draw, hingga Photoshop membutuhkan hardisk dan RAM dengan kapasitas lumayan
gede, maka saya pun harus mengupgradenya ke yang lebih mumpuni.
Setahun
setelah PC tersebut saya terima, tepatnya tahun 2010, bersama seorang senior
yang juga dari kampung dan paham tentang dunia komputer, maka beranjaklah ke
toko komputer untuk memilih-milih perangkat komputer yang bisa dirakit untuk
menggantikan isi dari PC yang sudah jadul tersebut. Setelah berputar-putar
lumayan lama demi menemukan harga yang cocok, maka pilihan pun jatuh pada
pentium 4, hardisk kapasitas lebih 200 GB, RAM 512 MB, dan pelengkap lainnya
yang tentunya kompatible satu sama lain.
Dengan
senjata baru yang saya miliki, jalan untuk menjadi seorang arsitek yang kreatif
pun di mulai. Benih-benih harapan serta semangat untuk menjadi seorang yang
produktif seketika tumbuh dengan cepat. Bahkan seiring waktu berjalan, kreatifitas
dan produktifitas dalam diri saya mulai merambah ke ranah lainnya. Sekitar
tahun 2011, saya mulai masuk ke dunia blogging, mulai belajar bagaimana itu
menulis di blog. Hingga tahun 2013 membuat akun Kompasiana yang kala itu sedang
naik daun.
Sebagai
penulis pemula, saya pernah menang di beberapa lomba menulis. Dari beberapa kemenangan
tersebut, semangat untuk lebih produktif dan kreatif semakin terpacu. Adrenalin
dalam diri saya seperti orang habis lari cepat berpuluh-puluh kilometer saking
begitu tingginya.
Sayang,
semua itu cepat juga layu. Karena seiring waktu berjalan dan aktivitas semakin
meningkat ditambah mulai ikut aktif sebagai pengawas lapangan di beberapa
proyek, saya pun mulai menginginkan perangkat elektronik yang bisa dibawa
kemana-mana. Yang mana ketika berada di lokasi proyek saya bisa mengerjakan
tugas kuliah dan juga sesekali sambil menulis.
Semua
pasti sudah bisa menebak, arah dari keinginan saya itu kemana? Yups, benar
sekali. Saya butuh perangkat elektronik bernama “laptop”. Sebuah perangkat yang
dulu pernah menjadi salah satu dari dua piliihan yang membuat saya bingung memutuskan
memilih.
Tak
butuh waktu lama, keinginan tersebut akhirnya terkabul juga. Sekitar akhir Agustus
2013, saya pun punya laptop baru dan itu dari ASUS.
Kenapa
saya memilih ASUS? Karena dari semua referensi yang saya miliki, waktu itu Notebook
ASUS merupakan brand yang dipercaya konsumen memiliki kualitas dan desain yang
inovatif. Sedangkan di sisi lain, para kreator, baik itu arsitek, gamer, hingga
konten kreator lebih banyak menggunakan produk dari ASUS.
Tak
hanya itu saja, produk dari ASUS benar-benar tahan lama dan tahan banting. Itu dari
pengalaman yang saya alami setelah menjadi bagian dari ASUS selama kurang lebih
4 tahun belakangan ini. Benar-benar tidak diragukan lagi soal kualitasnya.
ASUS Eeebook E202, Si Mungil Yang Bisa di Andalkan
Si Mungil, Asus EeeBook E202 |
Nah,
belum lama ini ASUS kembali memperkenalkan sebuah produk terbaru. Sebuah laptop
dengan teknologi mutakhir yang juga bekerja tanpa suara, dengan harga
terjangkau dan cocok buat kamu yang kreatif dan punya produktivitas tinggi.
ASUS
Eeebook E202, begitulah mereka menamainya. Sebuah laptop yang memiliki harga
terjangkau, cocok untuk yang berjiwa kreatif dan memiliki produktivitas tinggi.
Laptop yang sangat cocok buat kamu yang aktivitasnya suka berlama-lama di depan
monitor, misalnya seperti ngeblog.
Sebagai
orang yang mengagumi produk ASUS sejak 5 tahun lalu, saya selalu kepo setiap
kali ASUS punya produk baru. Entah itu menonton live streaming acara peluncuran
produknya, atau membaca ulasan tentang produk terbaru lewat website ASUS, dan
atau lewat blog. Tak terkecuali dengan ASUS Eeebook E202, saya pun tetap kepoin
juga.
Beberapa Pilihan Warna ASUS E202 |
Kesan
pertama yang saya dapat adalah desainnya yang mungil, elegan dan kuat. Dibalik
desainnya yang mungil yakni dengan ukuran 12 inci, ASUS E202 hadir dengan
varian warna yang beragam. Dimana dalam versi Windows 10 ini tersedia dalam beberapa
pilihan warna, seperti Silk White, Dark Blue, Lightning Blue dan Red
Rouge.
Setelah
kesan pertama, selanjutnya yang akan dibedah adalah isinya. Ada banyak
keunggulan yang bisa kamu temukan disini. Misalnya, daya tahan baterai yang
cukup lama. Ya, dengan proses intel hemat daya yang digunakan, ASUS E202
menawarkan masa aktif baterai hingga 8 jam lamanya. Menariknya lagi, bisa di
isi ulang dengan cepat loh. Hal ini dikarenakan charge-nya menggunakan port USB
3.1 Type-C, yang tak lain membantu dalam mempercepat pengisian ulang baterai. Tak tanggung-tanggung, kecepatan transfer/pengisian baterai sampai 11x lebih cepat jika dibandingkan dengan USB 2.0.
Daya Tahan Baterai Hingga 8 Jam |
Bagaimana,
keren kan?
Hhhmmm,
bakalan jadi dewa penolong nih buat kamu yang suka berlama-lama di depan
monitor dan malas bersentuhan dengan charge laptop. Benar-benar cocok bangat
buat para blogger yang punya kebiasaan berpacaran lama-lama dengan laptop. Hehehe...
Nggak cuma untuk para blogger sih, notebook ini tetap cocok buat segala profesi. Tak terkecuali juga buat kamu yang membutuhkan perangkat yang bisa menemani kerja kapanpun dan dimanapun berada. Bahkan buat kamu yang suka di kejar deadline tugas pun nggak perlu was-was lagi dengan hadirnya ASUS E202. Benar nggak?
Senjata
Baru Andalan Para Konten Kreator
Ilustrasi Tentang Konten Kreator |
Saat
ini, menjadi seorang konten kreator bisa dibilang adalah profesi yang semakin
hari semakin digemari oleh banyak orang, khususnya buat yang berjiwa muda.
Kenapa? Karena aktivitas ini sangat potensial dalam mendatangkan pundi-pundi
rupiah hingga dolar dalam jumlah yang terbilang lumayan. Untuk menjalankannya
hanya butuh passion dan tetap bisa have fun.
Dan
semenjak ranah digital mulai mengambil alih dunia, perubahan pun terjadi dengan
cepat. Berbagai karya dari berbagai paltform digital pun dihasilkan, mulai dari
apa yang kamu baca, hiburan yang ditonton, hingga belajar keahlian tertentu pun
bisa lewat tutorial di internet. Bahkan mungkin ada yang merasa seakan tidak
pernah lepas dari media sosial dan juga internet. Kesemuanya tak lain adalah
hasil dari ciptaan para konten kreator.
Lalu
siapa saja itu konten kreator? Jawabannya banyak, ada yang jadi youtuber, content
writer, desain grafis, blogger yang menghasilkan kumpulan artikel, hingga para
komikus yang setia menghibur lewat gambar-gambar jenakanya.
Nah,
untuk menjadi seorang konten kreator ternyata membutuhkan dua instrument, yakni
ada ide dan alat.
Ide
akan menjadi pijakan awal untuk menentukan arah sebelum melangkah jauh hingga
menghasilkan sebuah karya kreatif. Sedangkan alat adalah sebagai pendukung
untuk mewujudkan ide tersebut. Alat yang dimaksud tak lain adalah sebuah
perangkat elektronik. Ya, itulah notebook.
Tanya
kenapa? Karena notebook dan sebangsanya hampir dipakai oleh semua pembuat konten
baik dia seorang youtuber, komikus, desainer, content writer, hingga blogger. Dan
itu digunakan untuk merangkai ulang karya masing-masing agar bisa dinikmati
orang lain.
Dan
ASUS E202 hadir untuk menjadi bagian pelengkap itu. Notebook ini bisa dijadikan
sebagai senjata andalan buat kamu yang bergelur di dunia konten kreator. Meski terlihat
mungil, desainnya tetap kece dan tentunya kokoh. Apalagi bobotnya yang begitu
ringan, hanya 1,21 Kg dan itu menjadi nilai lebih karena akan semakin nyaman di
bawa kemana, termasuk bepergian sekalipun. Kira-kira senyaman bawa pasangan
halal, eh...
Semakin
lengkap dengan daya tahan baterai yang lumayan lama, ampe 8 jam loh. Belum lagi
keyboardnya yang adem alias tidak berisik, beda dengan orang kebakaran jenggot
yang... ah sudahlah. Dengan touchpad yang lumayan besar, membuat calon pengguna
bakal terbantu dalam mengejar tugas deadline.
Dual Speaker di sisi bawah |
Nggak
berhenti sampai disitu, ASUS E202 juga dilengkapi dengan dua speaker yang
terletak di sisi bawah perangkat dan ruang chamber yang besar membuatnya
menghasilkan suara yang keras namun cukup jernih. Lebih dari cukuplah jika
hanya digunakan untuk mendengarkan suara musik atau menikmati hiburan lainnya.
So,
tertarik untuk memiliki? Saya pun bermimpi untuk memilikinya.
Makassar,
21 Juni 2017
Blog
Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com
((Berpacaran lama-lama dengan laptop))
BalasHapusKeren, Haw. Aku terlarut, terhanyut, dan tersurut (ini apa sih, Chaaaa) sama cerita kamu di postingan ini. Dan Asus memang mantap shol, yak!
Btw di bagian kamu bahas untuk menjadi konten kreator itu butuh apa aja itu, aku ngakak ngikik, Haw. Untung aja kamu bilang butuh ide dan alat. Bukan butuh motivasi. Ntar jadinya kayak si Rando heeey wasap ma fren senyum setiap hari. Hehehehe...
Hahaha... sesekali dibawa ke arah humor. Kalau serius terus yang ada pada mumetnya jadinya. Lumayanlah bisa menghibur pembaca, juga sekaligus berbagi ilmu dikit.
Hapus