Sabtu, 26 Agustus 2017

Tips Menghijaukan Rumah di Lahan Terbatas


Hijau di Lahan Sempit (sumber : www.ideaonline.co.id)
Punya rumah tapi nggak punya taman, rasanya tuh seperti sayur tanpa garam. Hambar alias selalu ada yang kurang.

Eh, tapi tunggu dulu. Terkadang pemilik rumah punya alasan tersendiri loh kenapa sampai huniannya tidak punya taman atau terlihat kurang hijau. Salah satunya karena keterbatasan lahan.

Ya, lahan yang terbatas. Persoalan lahan minim seringkali menjadi problem tersendiri bagi para pemilik rumah. Apalagi bagi yang memiliki hobi merawat tanaman, bercocok tanam dan sebangsanya. Dimana hal ini akan mematikan hobi hingga kreatifitas yang selama ini membuat tetap produktif.

Masa sih sampai segitunya? Ya, karena lahan yang minim menjadikan pemilik rumah berpikir keras untuk tidak sembarangan dalam mengatur dan mengolah ruangan di area hunian yang dimiliki. Maka jangan heran ketika menemukan sebuah hunian yang tampilannya jadi kurang memikat karena ada salah satu point yang kurang. Misalnya tidak memiliki taman.

Rumah yang di desain sekeren apa pun, jika tidak memiliki taman atau umumnya kurang hijau, akan membuat psikologi siapa pun yang melihatnya jadi berubah. Dampaknya akan menimbulkan berbagai macam penilaian, mulai dari kurang menarik, pasti gerah kalau berlama-lama di dalam, dan penilaian-penilaian lainnya yang tentu saja lebih banyak negatifnya daripada positifnya.

Nah, buat kamu yang memiliki lahan yang minim atau pas-pasan tentu lebih condong berpikir bakal susah menjadikan area tersebut terlihat hijau. Sedangkan di satu sisi, kamu paham betul bahwa taman memiliki segudang manfaat. Sekadar informasi, penghijauan di rumah tak harus selalu berpatok pada kehadiran taman. Masih ada banyak cara lain yang bisa kamu lakukan jika kamu berpikir lebih kreatif lagi.

Yups, di jaman teknologi seperti sekarang ini, kamu bisa menghadirkan suasana asri dan sejuk dengan berbagai cara. So… jangan langsung berkecil hati, lebih-lebih lagi buat kamu yang hobinya tidak jauh-jauh dari bercocok tanam. Lahan yang terbatas tidak lagi menjadi masalah untuk membuat hobimu tetap hidup.

Pertanyaannya adalah “Bagaimanakah cara mewujudkannya keinginan tersebut sedangkan lahan yang dimiliki minim sekali?”

Mau tahu jawabannya, berikut beberapa inspirasi yang bisa kamu lakukan untuk mengakali pemeliharaan tanaman dengan kondisi lahan yang terbatas. Inspirasi ini saya kutip dari www.rumahguide.id dan kemudian saya olah kembali agar semakin menarik, tentu dengan tidak mengurangi inspirasi di dalamnya.

Merambatkan Tanaman di Pagar

Besi-besi pagar dapat dijadikan sebagai media untuk tanaman rambat. Tak hanya pagar yang bisa ditutupi dengan rambatan tanaman, tetapi juga kanopi dan roster, termasuk tembok. Ada banyak jenis tanaman rambat yang dijua dan bisa kamu dapatkan di pasaran.

Satu hal yang harus di ingat, jika tanaman tersebut sudah terlalu lebat, sebaiknya segera lakukan pemangkasan agar serangga tak bersarang dan tidak menghalangi sinar matahari (kecuali memang difungsikan sebagai peneduh).

Menggantung Tanaman

Yang satu ini tak kalah unik, kamu dapat merawat tanaman dalam pot plastik yang kemudian ditambahkan kawat untuk menggantung pot. Teras, garasi, dan tempat lain yang cukup cahaya dan udara bisa menjadi pilihan tempat untuk meletakkan tanaman gantung. Agar tanaman tetap tumbuh tegak, Anda bisa menambahkan kawat dan tali-tali pengikat yang menghambat pergerakan tumbuhan selain ke atas.

Saya yakin, kamu pasti lebih kratif untuk opsi yang satu ini.

Menempatkan Tanaman di dalam Rumah

Jika tak bisa menanamnya di luar, tanam saja di dalam rumah. Maksudnya, ada beberapa tanaman yang memang cocok ditempatkan di dalam interior/ruangan. Bahkan beberapa jenis juga mampu menyerap racun dalam ruangan. Contohnya Aglonema atau dikenal dengan nama “sri rejeki”.

Ia dapat mereduksi polutan benzena yang biasa terdapat pada asap rokok, deterjen, cat, karpet, eternit, serat sintetis, dan karet. Selain itu, kamu juga dapat menanam jenis tilansia yang tidak berbunga. Adapula bunga sedap malam, yang mengeluarkan aroma wangi mulai sekitar pukul 18.00, sehingga dapat menjadi parfum alami di dalam ruangan.

Memaku Tanaman di Dinding

Sebaiknya pilih tanaman berjenis epifit, yaitu tanaman yang dapat menempel pada batang pohon atau benda lain tetapi tidak merugikan, untuk dipaku pada dinding. Apabila dinding yang hunianmu miliki cukup panjang dan luas, maka kamu dapat memakukannya berselang-seling membentuk pola. Jadi selain menghijaukan, tanaman-tanaman tersebut juga menjadi unsur dekoratif pada dinding.

Bagaimana, sudah siap untuk menerapkannya di dalam hunianmu? Pasti sudah siapkan. Okelah, selamat mencoba dan semoga bisa menginspirasi!

BTN Antara A24/4, 26 Agustus 2017

10 komentar:

  1. Wahh mantap mas tipsnya, tapi saya sih sebenarnya pengen merawat tanaman yang produktif, bukan hias,. secara otomatis memerlukan lahan yang lumayan. contohnya ya mangga, rambutan,. Kalau tanaman yang produktif tapi butuh lahan minim gitu ada nggak ya mas? oh ya terus misal merambatkan tanaman di dinding itu apakah nggak merusak dindingnya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau tanaman produktif juga bisa, pakai cara hidroponik saja. Mau tanam mangga nggak harus lahan gede kok, saya pernah melihat dirumah Om saya di Surabaya menanam mangga dalam pot.

      Untuk tanaman rambat, pilih tanaman yang nggak merusak dinding. Ada kok tanaman rambat yang khusus buat di dinding juga.

      Hapus
  2. Bagus mas.
    Apa lagi di rumah gua jarang ada tanaman.
    Emak gua ga suka. Dan tanpa alasan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... Kalau untuk yang satu ini kembali lagi ke cara memberikan pemahaman kepada orangtua. Pelan-pelan aja memberikan pemahaman dan lakukan praktek, saya yakin lama kelamaan bakal luluh juga.

      Hapus
  3. Adem banget lihatnya kalau rumah masih banyak tumbuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, nggak cuma membuat suasana jadi adem. Pemilik rumah dan siapapun yang merasakan suasana seperti itu pasti langsung nyaman bahkan betah berlama-lama di dalamnya.

      Hapus
  4. wah sebernya ini blog sudah bagus banget dari artikel dan lain lain, tapi ane kurang nyaman aja sama tampilan tamplate bloggernya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk sarannya.

      Masih nyari-nyari template baru mas/mbak. Cuma karena kesibukan dilapangan ngawasin project, jadi masih menggunakan template bawaan dari blogger.com dulu.

      Insya Allah kalau udah ketemu sama template yang pas dan cocok bakalan saya ganti nantinya.

      Hapus
  5. betul mas sekarang di kota2 besar sdh membuat taman vertikal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, tren taman vertikal bakal terus berlanjut untuk jangka panjang. Mengingat semakin minimnya lahan yang ada saat ini.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...