Tips dan Trik Merapikan Rumah Dengan Cepat |
Membersihkan rumah merupakan pekerjaan yang lumayan mudah. Namun tak jarang pekerjaan ini paling banyak menyita waktu, apalagi bagi yang tidak biasa melakukannya. Dijamin, pekerjaan yang tadinya hanya butuh waktu 5-10 menit seperti menyapu ruangan sekaligus di pel, malah bertambah lama jadi 20 menit bahkan lebih.
Kenapa
bisa? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kebanyakan ngoceh alias ngedumel.
Hayooo... siapa nih yang suka begini di rumahnya. Padahal cuma di suruh menyapu
loh, belum disuruh mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
Nah,
buat kamu yang suka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri setiap harinya, bukan cuma
menyapu dan mengepel doang ya. Ada baiknya mulai sekarang memikirkan strategi
yang tepat, agar setiap kali membersihkan atau merapikan rumah bisa praktis,
cepat, hemat waktu dan juga tenaga.
Sangat
jarang loh orang yang memberikan cukup perhatian pada strategi merapikan rumah.
Jangankan mau melakukan inovasi, memikirkan bagaimana cara cepatnya aja
kebanyakan ogah-ogahan.
Tapi
tenang aja, kali ini saya berhasil merangkum beberapa trik dalam merapikan
rumah. Sehingga kamu yang punya keinginan untuk menghemat waktu dan tenaga bisa
langsung mempraktekkannya. Seperti apa trik yang saya maksud, berikut
langkah-langkahnya yang saya rangkum dari Idea Online dan saya modifikasi berdasarkan
pengalaman pribadi biar lebih menarik.
Jangan Persulit Diri
Hayooo...
kenapa nggak boleh mempersulit diri? Jawabannya silahkan isi sesuai kemampuan
masing-masing. Hehehe...
Menurut
Kate Brown, seorang organizer profesional bersertifikat dan pemilik Impact
Organizing, hal pertama yang musti dilakukan saat proses merapikan rumah adalah
sebaiknya yang bisa memudahkan diri sendiri. Dengan kata lain sebaiknya
segalanya dibuat lebih praktis.
Contohnya,
hindari "menyembunyikan" keranjang cucian kotor di belakang lemari.
Sebaliknya, gunakan keranjang terbuka yang mudah diakses. Sehingga kamu dapat
melemparkan/meletakkan pakaian kotor dengan mudah. Efek sampingnya akan
membuatmu lebih disiplin dalam menempatkan cucian kotor.
Gunakan
juga penyimpanan terbuka untuk keperluan lain, seperti keperluan mandi dan
memasak. Dengan cara ini, kamu tidak malas menyimpan barang-barang kembali pada
tempatnya. Bila perlu kamu terapkan pada tempat sampah. Semakin sedikit langkah
yang harus ditempuh, sistem pengaturan akan semakin baik.
Jadi,
harap buang jauh-jauh slogan “Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?”
Soalnya
yang akan kamu bersihkan adalah rumah sendiri dan itu bukan tugas kuliah atau
tugas magang, yang notabene slogan di atas seringkali digunakan.
Banyak Tempat Penyimpanan Bukan Solusi
Ketika
ingin membenahi rumah, banyak orang justru "terperangkap" keinginan
untuk menyediakan lebih banyak tempat penyimpanan yang sebenarnya tidak mereka
butuhkan. Padahal, kunci sebenarnya adalah mengevaluasi diri sendiri.
Selalu
ingat "aturan" 80/20. Maksudnya, orang-orang hanya menggunakan 20
persen barang-barang yang mereka miliki di rumah. Dengan mengingat
"peraturan" ini, akan membuatmu sadar bahwa di sekelilingmu banyak
barang-barang yang sebenarnya sudah tidak lagi diperlukan. Dengan menyingkirkannya
bisa menghemat isi dompet dalam penyediaan tempat, serta mengurangi "sakit
kepala" dalam situasi-situasi darurat.
Evaluasi Sistem Yang Diterapkan
Jika
sudah selesai merapikan rumah, namun masih tampak berantakan, itu tandanya
sudah saatnya untuk memperbaiki sistem kamu terapkan. Pertama, singkirkan
barang yang tidak dibutuhkan. Kedua, kumpulkan barang-barang berdasarkan
penggunaannya. Kemudian simpan benda-benda tersebut pada kontainer terbuka.
Ketika
memilih tempat penyimpanan, usahakan berbentuk persegi. Bentuk tersebut jauh
lebih menghemat tempat ketimbang bentuk melingkar atau bentuk lainnya. Setelah
semuanya memiliki tempat, jangan lupa untuk memberikan nama pada masing-masing
tempat tersebut. Biar lebih memudahkan dicari ketika sewaktu-waktu dibutuhkan
gitu.
Usahakan
seluruh keluarga mengetahui "sistem" yang kamu terapkan. Tujuannya,
agar mereka dapat membantu mengembalikan barang-barang pada tempatnya dan
menjaga keteraturan di dalam rumah.
Terlalu Penuh = Alarm
Setelah
menyediakan tempat penyimpanan untuk segala hal, kamu akan mengetahui dengan
pasti, kapan waktunya untuk menyingkirkan barang-barang tersebut. Sebagai
contoh, jika memiliki tempat khusus untuk majalah, maka hal itu akan
menyadarkanmu jika tempat majalah sudah penuh, artinya harus segera
disingkirkan.
Jangan Biarkan Laci Berantakan
Jangan
biarkan tempat-tempat "tersembunyi" di rumah menjadi
"sarang" tumpukan barang. Buat laci tetap teratur dan isinya tidak
menumpuk. Sebaiknya pisahkan bagian dalam laci dengan kontainer-kontainer
mungil. Dan lebih baik dipisahkan sesuai kegunaannya masing-masing.
Hindari Kebiasaan Menumpuk Barang
Beberapa
lokasi berpotensi menjadi lokasi barang-barang menumpuk. Contoh meja makan,
meja di dekat pintu masuk rumah, dan meja dapur. Sebaiknya
"singkirkan" kesempatan barang-barang menumpuk dengan cara
"memenuhi" area itu lebih dahulu. Sebagai contoh, jika kamu
cenderung memenuhi meja makan dengan tumpukan barang-barang, berikan pemisah pada
bagian tengahnya.
Tempat Penyimpanan Barang Mudah Diraih
Terakhir,
perhatikan lokasi penyimpanan barang-barang. Bagi barang-barang yang sering digunakan,
sebaiknya disimpan pada lokasi mudah diraih. Sebaliknya, bagi barang-barang
"musiman", sebaiknya simpan pada lokasi-lokasi aman yang lebih sulit
dijangkau. Cara ini membuat aktivitasmu di dalam rumah jadi lebih efisien dan
tentu tak perlu membongkar tempat penyimpanan karena terhalang
"barang-barang musiman".
Selamat
mempraktekkan.
BTN Antara Makassar, 19 April 2017
hehehe iya banget nih, begitu terpaku sama isi laci2, beresin rumah jadi lama, kebanyakan printilan. Skrg mulai peka sama brg2 yang ga kepake, langsung buang daripada bikin mumeett xD
BalasHapusBenar bangad, lebih baik dibuang atau dibawa ke tukang loak barang-barang yang di anggap tidak berguna. Daripada bikin sesak di dalam laci.
Hapuskalau di rumah agak bingung ngatur isi laci, sudah dikurangin masih aja penuh
BalasHapusWah... harus kerja keras donk buat beresinnya kalau begitu.
HapusTips yang berguna. Saya sulit untuk membuang, akibatnya berantakan.
BalasHapusMakasih untuk apresiasinya, semoga setelah ini semakin memperhatikan kebersihan dalam rumahnya biar tidak capek lagi dalam membersihkan rumah.
Hapus