Antara Profesi dan Hobi |
Adakah
ramuan khusus yang bisa menjadikan setiap manusia bisa sampai ke tahap itu? Dan
jika ada, dimana dan bagaimana cara untuk mendapatkannya? Adakah yang bisa
memberikan petunjuk kepadaku? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan
lainnya yang berseliweran dalam benak saya. Tentunya pertanyaan-pertanyaan
tersebut menunggu untuk dijawab. Sayangnya, saya pun tidak tahu harus mencari
jawabannya dimana dan harus ketemu siapa.
Untungnya,
seiring berputarnya waktu dan pelan tapi pasti, pertanyaan-pertanyaan yang dulu
memberondong bak peluru dalam benak saya terjawab juga dengan sendirinya. Asyiknya
lagi, saya tidak harus jauh-jauh mencari jawaban tersebut. Tak perlu mengikuti
jejak ninja hatori yang harus mendaki gunung kemudian menyusuri lembah demi
sebuah jawaban.
Kenapa?
Karena tanpa saya sadari, jawabannya malah sudah ada pada diri saya sendiri. Terlebih
lagi untuk kurung waktu dua tahun belakangan ini. Ya, tanpa saya sadari, saya
ternyata telah melakukan hal itu. Yang tak lain adalah mengkolaborasikan profesi
dan hobi baru saya. Dimana dari kolaborasi tersebut menjadikan pikiran saya
lebih terbuka, berpikir jauh ke depan, tapi masih tetap bisa rileks juga. Menarik,
bukan?
Mungkin
ada yang bertanya-tanya, profesi dan hobi apa sih yang saya kolaborasikan itu? Mau
tahu aja, atau mau tahu pake tempe campur pake bangad.
Profesi
dan hobi yang saya kolaborasikan tak lain adalah menjadi calon engineer handal
dan aktivitas menulis, dalam hal ini ngeblog yang dua tahun belakangan ini
membuat saya ketagihan bak seorang pecandu. Hobi baru yang malah mempertemukan
saya dengan banyak orang-orang inspiratif dan dari latar yang berbeda-beda
pula, seperti ibu rumah tangga, dokter, ahli SEO, jurnalis, CEO, bupati, dan
masih banyak lagi.
Dengan
adanya kolaborasi ini, mau nggak mau saya harus lebih melek lagi dengan perkembangan
teknologi. Yang mana dari hari ke hari kemajuannya jelas sekali terlihat sangat
cepat dan pesat. Salah satunya yang tidak boleh ketinggalan adalah memantau
perkembangan terbaru mengenai laptop atau notebook dan sejenisnya.
Ya,
tanpa laptop atau notebook, baik profesi maupun hobi akan menjadi ketinggalan
zaman. Hari gini masih bertahan menggunakan cara manual, siap-siap kamu akan di
cap kuno dan bisa jadi akan jadi sasaran bullyan teman-teman kamu. Masa sih? Nggak
percaya, coba saja gabung dengan kaum urban yang sudah memanfaatkan kecanggihan
teknologi dalam kesehariannya plus memiliki kemampuan multitasking di atas
rata-rata. Dijamin deh, kamu bakal di bully habis-habisan sama mereka.
Begitu
pentingnya kehadiran notebook membuat banyak orang berlomba-lomba untuk
memilikinya. Kelebihannya yang bisa dibawa kemana-mana membuat semua orang
tidak ingin jauh darinya, tidak terkecuali saya sendiri. Baik itu mau ke
kampus, saat mengawas proyek, saat ngopi di warkop, ke kantor bahkan sampai
bepergian ke luar kota pun notebook harus setia menemani.
Terus
terang, akibat kolaborasi yang saya lakukan dua tahun belakangan ini, saya mulai
merasa membutuhkan sebuah senjata baru. Senjata yang tidak hanya mendukung
aktivitas saya sebagai calon engineering handal, tetapi juga untuk menyalurkan
hobi baru saya (menulis) yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Ya, saya
membutuhkan senjata baru yang bisa mendukung keduanya, dalam artian senjata
tersebut bisa fleksibel seperti aktivitas yang saya lakukan dan berbeda dari
perangkat teknologi yang saya miliki sebelumnya.
Ya,
sebagai generasi milenial saya harus update perkembangan teknologi dan tidak
boleh ketinggalan zaman. Apalagi kegiatan saya sehari-hari akrab juga dengan
PC, laptop, internet, hingga software desain seperti Autocad, ArchiCAD, Corel
Draw, Photoshop, dan sejenisnya. Yang mana jika sudah masuk waktu-waktu kritis
(baca : deadline), PC maupun laptop yang saya gunakan pasti akan dipaksa
menyala dalam waktu yang lama. Dan rekor terakhir saya menggunakan laptop untuk
menggambar pernah lebih dari 24 jam. Sungguh waktu yang lama dan bisa
dibayangkan bakal seperti apa kondisinya jika digunakan selama itu. Andaikan laptop
bisa berbicara, mungkin dia sudah bersujud sambil menangis demi bisa istirahat
sejenak.
So,
dengan aktivitas saya yang kadang demikian lama, maka sudah semestinya saya
membutuhkan perangkat teknologi yang bisa mendukung banyaknya aktivitas yang
saya lakukan. Artinya, saya harus memiliki perangkat teknologi (contoh :
laptop/notebook) yang tidak hanya canggih tetapi juga harus multitasking. Yang mana
perangkat tersebut akan menjadi partner sehingga dalam mengkolaborasikan
profesi dan hobi, saya tidak perlu khawatir lagi ketinggalan zaman.
Untungnya
saya lahir di zaman modern, sehingga untuk mencari perangkat yang sedemikian
rupa tidak perlu lagi lama-lama menunggu. Bahkan ketika pikiran dan khayalan
saya belum sampai kesana, para pencipta teknologi seperti laptop dan notebook
sudah memikirkan hal tersebut. Adalah Acer yang belum lama ini meluncurkan produk
baru berupa notebook 2 in 1 yang powerful dan fanless. Notebook itu di beri
nama Acer Switch Alpha 12.
Kamu
penasaran seperti apa produknya? Saya pun merasakan hal yang sama.
Acer
Switch Alpha 12, Notebook 2 In 1 Yang Powerful dan Fanlles
Acer Switch Alpha 12, perpaduan notebook dan tablet |
Ah,
masa sih sampai segitunya. Nggak percaya deh? Tenang, saya pun awalnya
merasakan hal yang sama. Karena sebagai seorang engineer saya tidak jauh-jauh
dari perangkat canggih, mumpuni dan gahar. Yah, setidaknya saya tahu mana
perangkat teknologi yang memang benar-benar canggih dan mumpuni serta garang
dan mana yang bukan.
Lalu
bagaimana dengan Acer Switch Alpha 12, yang punya nama lain Acer LiquidLoop? Apakah
kemampuannya sekeren namanya? Mari kita bedah keunggulannya.
Desainnya
Ramping dan Fleksibel
Acer Switch Alpha 12 memang ramping |
Dari
segi desain dan fungsinya, Switch Alpha 12 benar-benar mengerti apa yang saya
idam-idamkan. Bahkan selangkah lebih maju dari yang saya pikirkan. Ya, notebook
hybrid ini memiliki desain yang tipis dan ringan serta lebih fleksibel dari
calon penggunanya. Tentunya akan sangat cocok dengan calon pengguna yang memang
membutuhkan perangkat yang efisien dan bisa menjadi partner dimana pun bekerja.
Begitu
fleksibelnya dan cepat menyesuaikan dengan kebutuhan, Switch Alpha 12 mampu
bertransformasi dari notebook menjadi tablet maupun sebaliknya. Dengan engsel
magnet yang dimilikinya, Acer LiquidLoop bisa dilepas dan dipasang kembali dari
keyboard dockingnya dengan cepat dan aman. Menariknya lagi, kita bakal
tetap nyaman mengetik diruangan yang minim pencahayaan. Kok bisa? Karena ternyata
keyboard dockingnya punya fungsi ganda, yakni sebagai screen
protection.
Keren
kan?
Tanpa
Kipas Pendingin
Apalagi
nih, tambah bikin melongo aja. Tapi, jadi mengerti kenapa diberi nama Acer
LiquidLoop? Karena LiquidLoop merupakan teknologi dengan sistem pendingin yang
mampu menstabilkan suhu mesin laptop tanpa kipas. Dan dengan tidak adanya kipas
di dalamnya, maka suara bising pun bakal jarang sekali didengar bahkan bisa
jadi tidak akan pernah. Yang artinya dalam bekerja nanti baik untuk profesi
maupun hobi bakal minim gangguan.
Performa
Dijamin Kencang
Screen Protection |
Bagi
saya yang seorang engineer, urusan yang satu ini menjadi hal utama. Dengan hadirnya
Prosesor Intel Core i Series ke-6, saya jadi yakin kalau notebook ini
diperuntukkan juga untuk mereka yang membutuhkan perangkat garang dalam bekerja,
termasuk saya sendiri pun demikian.
Hadirnya
prosesor dengan generasi yang sudah terbilang tinggi tersebut, menjadikan Acer LiquidLoop
mampu menghadirkan kinerja kencang dan asyiknya lagi tetap hemat energi. Namun tak
hanya itu saja, Switch Alpha 12 juga dilengkapi dengan perangkat berupa USB
standar terbaru, yakni USB 3.1 gen 1 Type-C. Dengan USB type terbaru tersebut,
kecepatan dalam mentransfer data bisa mencapai 5 Gbps. Nggak kebayang kan
bagaimana cepatnya?
Sedangkan
disisi layar, Switch Alpha 12 dibekali layar 12 inci dengan resolusi QHD (2160 x
1440 pixel). Yang artinya, pengguna bakal dimanjakan area pandang yang lebih
luas, gambar yang dihasilkan tajam dan warna yang lebih baik dari berbagai
sudut. Dan buat kamu yang matanya cepat lelah saat berlama-lama di depan
notebook tidak perlu takut lagi, karena di dalam Switch Alpha 12
dibenamkan teknologi BlueLight Shield yang fungsinya tak lain adalah
untuk mengurangi emisi cahaya biru yang dihasilkan oleh layar, sehingga resiko
mata cepat rusak bahkan terkena kanker mata pun jadi minim.
Pena
Digital Active Pen
Active Digital Pen |
Bagi
saya, ini membuatnya menjadi semakin lebih menarik dan berbeda dari perangkat
teknologi lainnya yang pernah saya lihat. Hadirnya pena digital Active Pen
sudah pasti akan memberikan sensasi berbeda dari perangkat teknologi lainnya. Sehingga
kamu yang punya kreativitas dibidang coret-mencoret seperti halnya yang kuliah
di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), akan terbantu dengan kehadiran pena
digital ini.
Acer
Alpha Switch 12, Perpaduan Antara Profesi Dan Hobi
Melihat
keunggulan yang disematkan di dalamnya, sebagai orang yang belakangan ini
mengkolaborasikan profesi dan hobi, saya jadi berkhayal lebih jauh lagi. Andai bisa
memiliki Acer Switch Alpha 12, saya yakin dimana pun berada tidak perlu ribet
lagi ketika ingin menjalankan profesi dan hobi saya secara bersamaan. Karena Acer
dengan Switch Alpha 12 mampu memberikan itu semua bahkan lebih fleksibel dia
daripada saya yang masih sedikit kaku.
Terakhir, sebagai bonus tambahan buat kamu yang nggak percaya atau masih belum puas dengan penjelasan di atas, ada baiknya tonton video dibawah ini.
Itulah
ceritaku yang sebagian masih dalam angan-angan saja. Bagaimana dengan kamu,
apakah punya cerita seru yang berkaitan profesi dan hobimu? Jika ya, sebaiknya
ikutan saja Story Competition Acer Switchable Me Story Competition. Caranya? Klik
saja banner dibawah ini. gampang kan?
Makassar, 5 November 2016
Foto dan sumber referensi :
acerid.com
Saya tertarik sama yang pena digialnya itunloh mas arif
BalasHapusKayaknya nda cuma bisa buat gambarbrumah ni, tapi komik ala ala juga bisa.
Duh saya jadi glau pengen leptop baru #eh
Iya Mbak Nita, pena digitalnya menjadi pembeda yang lebih menarik perhatian.
HapusItu dia, makanya saya sebutkan jurusan Desain Komunikasi Visual sebagai contohnya. Komik bisa dibilang sudah masuk di dalam jurusan itu juga.
Semoga galaunya pengen laptop baru segera terwujud.
Wow tanpa kipas pendingin?? apa gak panas tuh lepi mas arif?
BalasHapusNggak mas, notebooknya udah didesain sedekikian rupa dengan pendingin dalam yang membuatnya tetap dingin meski lama dipakai.
Hapuscocok bgt ni untuk para blogger yg mngandalkan kecepatan loading laptop
BalasHapusSetuju, apalagi blogger yang suka kerja diwaktu deadline. Switch Alpha 12 bisa di andalkan, mau nulis dalam perjalanan pun jadi nggak masalah.
Hapus