Selasa, 14 November 2017

Tips Merancang Taman Mungil

Desain Taman Mungil

Taman mungil makin dibutuhkan karena rumah di perkotaan semakin kecil.”

Meningkatnya tren rumah minimalis, membuat kebutuhan akan taman mungil ikut meningkat juga. Selain untuk mempercantik estetika bangunan, taman dan ruang terbuka hijau tetap dibutuhkan karena memiliki fungsi ganda. Di antaranya memberikan konstribusi pada penurunan suhu mikro dan juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk relaksasi.

Di kota-kota besar, kebutuhan akan taman di dalam lingkup hunian sudah menjadi hal yang wajib untuk dimiliki. Tak terkecuali pada rumah-rumah yang memiliki lahan kecil, atau istilah kerennya rumah minimalis. Dan untuk menghadirkan taman itu sendiri, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan dengan lahan sempit yang dimiliki.

Buat kamu yang memiliki lahan sempit dan tetap ingin ada taman di dalamnya, taman mungil adalah solusinya. Namun sebelum taman mungil itu kamu buat, ada baiknya berkonsultasi dahulu dengan Arsitek yang mempelajari Landscape. Tapi bila kamu takut akan dimintai bayaran yang mahal, atau karena pikiran-pikiran lainnya yang membuatmu jadi tidak pede, maka sebaiknya simak beberapa point dibawah ini.

Point-point ini dijamin akan membantumu mewujudkan mimpi punya taman mungil di sekitar rumah. Apa saja poin-point tersebut, mari kita bedah satu persatu.

Buat Desain Taman Landai

Desain Taman Urban
Menurut Landscape Manager Triplus, Ferasanti, taman mungil sebaiknya dibuat landai bukan berkontur. Kenapa? Tujuannya adalah untuk memberikan kesan luas. Sebaliknya, jika di desain dengan banyak bentuk, berkontur, dan terlalu rimbun, maka kesan yang akan didapatkan malah jadi sempit.

Tak hanya itu saja, hal lain yang perlu diperhatikan juga ialah dari segi tanaman. Pilihlah tanaman yang praktis dan simple meskipun tetap berstrata. Misalnya memadukan semak, perdu dan dan juga ada pohon di dalamnya.

Jenis Tanaman

Tropical Landscape
Khusus pohon, tanamlah pohon yang arah perkembangan atau tumbuhnya ke atas bukan kesamping alias melebar. Kamu bisa memilih pucuk merah (oleina) dengan daun-daunnya yang kecil namun padat dan bisa dibentuk menyerupai pohon cemara atau pohon lainnya. Bisa juga memilih Glodogan Tiang dan pohon lainnya yang semacam.

Kemudian di sekitar pohon bisa ditambahi jenis bunga yang tahan dengan sinar matahari, seperti azalea, bogenvil, atau dari jenis semak.

Lalu bagaimana jika ingin menanam pohon yang produktif, pohon yang bisa berbuah misalnya? Jawabannya tetap boleh. Menanam pohon produktif juga baik, karena selain bisa dinikmati buahnya, juga meneduhkan. Hanya saja dalam perawatannya, pohon produktif harus lebih seksama. Itu pun belum ditambah dengan resiko buahnya yang bisa rontok kapan saja. Tapi saya yakin, yang namanya hobi, mau rontok buahnya sebanyak apapun, pasti tidak akan membuat pemiliknya merasa keberatan atau capek.

Dengan adanya pohon atau tanaman tinggi sejenisnya, ada manfaat lain yang bisa kamu dapatkan. Keberadaan pohon juga berfungsi sebagai buffer antar rumah. Hal ini bisa dilihat pada banyaknya rumah real estate yang berbentuk deret.

Jangan lupa juga untuk menempatkan rumput seperti gajah mini misalnya, atau ditambah dengan batu-batu kecil yang sebar disekitar taman sebagai dasar untuk taman.

Dan untuk catatan, mengingat harga tanaman yang bervariasi dan suka musiman, maka kamu harus menyesuaikan dengan budget dan juga menjadi kewajiban untuk pintar-pintar memilih. Khusus untuk rumput banyak jenisnya dan yang murah serta mudah didapatkan adalah jenis rumput gajah (gajah mini, dll).

Perawatan

Menyiram Tanaman
Setelah desainnya sudah jadi dan ada tanamannya di dalamnya, selanjutnya yang menjadi perhatian adalah masalah perawatan. Namun tidak perlu takut, karena taman mungil yang di isi dengan jenis tanaman seperti yang disebutkan di atas merupakan taman yang minim perawatan. Yang perlu dilakukan hanyalah rajin menyiramnya setiap hari.

Untuk urusan siram menyiram, waktu paling tepat adalah sore hari. Alasannya cukup simple, karena air bekas menyiram tanaman masih tersimpan sampai esoknya. Maksudnya disini adalah tidak terlalu menguap akibat pengaruh cahaya matahari seperti yang terjadi pada siang hari. Ingat juga, jangan bosan untuk mencabut rumput liar sampai ke akarnya dan jangan di gunting. Karena kalau tidak demikian, maka yang akan tumbuh subur bukan rumput peliharaan, tapi rumput liar.

Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Untuk yang satu ini cukup sebulan sekali. Sudah banyak kok di luar sana dijual pupuk tabur yang praktis dan memudahkan.

Dengan konsisten menyiram, menyiangi, dan memberi pupuk secara berkala, perlahan-lahan taman mungil akan menjadi oase di rumah. Agar semakin sempurna, tidak ada salahnya untuk menambahkan tanaman dalam pot, misalnya dengan mengeluarkan tanaman dalam pot yang diletakkan dalam ruang tamu atau ruang keluarga menjelang sore. Hitung-hitung untuk membuat oksigen dalam ruangan tidak banyak diserap oleh tanaman tersebut.

Tambahkan Kolam

Kolam Mungil

Unsur air punya segudang manfaat. Tak hanya untuk diminum saja, air juga mampu membawa ketenangan lewat suara gemericiknya, menjadi peredam alami, dan membantu menurunkan suhu ruangan.

Untuk menghadirkan elemen air dalam taman mungil, kamu bisa menambahkan kolam kecil. Misalnya dengan membuat air terjun mini pada dinding lengkap dengan kolam penampungan dibawahnya berdiameter 30 – 50 cm, atau lebih kecil lagi sesuai ukuran ruang. Di dalam kolam juga kamu bisa memasukkan ikan-ikan kecil dan tanaman air seperti lotus, melati air, papayungan dan tifa.

Green Wall

Tak cuma air terjun, kamu juga bisa menghilangkan kesan masif pada dinding dengan membuat green wall lewat tanaman rambat.

Jangan Habiskan Sisa Lahan

Jika kamu masih memiliki sisa lahan dibelakang rumah, sebaiknya jangan dihabiskan dengan alih-alih untuk memperluas bangunan. Tidak ada salahnya menyisakan untuk taman, sehingga menjadikan hunian memiliki sirkulasi yang bagus. Di sisi lain, karena area taman depan seringkali menjadi korban perkerasan untuk menambah luas teras, atau membuat garasi tambahan.

Nah, kalau kamu punya niat menambah luas teras depan di masa mendatang, pertimbangkan juga untuk menggunakan grassblock yang tengah-tengahnya bolong agar tetap bisa ditumbuhi rumput dan bisa berfungsi sebagai resapan.

Taman Belakang Rumah
Terus, bagaimana jika tidak punya sisa lahan dibelakang rumah tapi yang ada di samping?

Bila niatnya tetap untuk dibuat taman, khusus area samping sebaiknya tidak ditanami pohon yang saat besar diameternya besar. Kenapa? Karena pada umumnya lahan samping lebih cocok digunakan untuk akses keluar masuk. Kalaupun mau ditanami pohon, gunakan standar luasan patokan di 3 - 4 meter dengan diameter pohon 15 -20 cm. Dengan catatan perhitungkan pertumbuhan pohon hingga besar nanti diameternya bakalan sebesar apa.

Karena pohon butuh waktu untuk tumbuh. Akan menjadi klise saat jadi kemudian ditebang. Sayang kan kalau harus berakhir demikian. Jadi, lebih baik perhitungkan sejak awal jenis pohon yang akan ditanam, sehingga saat besar tidak langsung ditebang dan tidak sia-sia kamu menghabiskan waktu untuk merawatnya.

Selamat mencoba, semoga berhasil dan membawa manfaat.

BTN Antara Makassar, 14 November 2017

6 komentar:

  1. Pengen sih mas punya taman di rumah.. Tapi apa daya, rumahku samasekali ga bersisa tanah utk tanaman. Yg apartmen apalagi. Jd mau ga mau, palingan tanamannya digantung ato kasih pot :) .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai pot gantung juga nggak masalah, yang penting masih ada usaha untuk membuat lingkungan sekitar terlihat hijau.

      Sebuah usaha yang tetap patut untuk di apresiasi.

      Hapus
  2. cuma punya teras depan, itupun belum bisa disebut taman karena cuma pot dijajar-jajar heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting udah ada usaha ke arah sana. Nanti juga lama-lama bakal berpikir untuk membuat taman

      Hapus
  3. Pingin sekali punya taman di bagian belakang rumah. Tapi udah terlanjur tertutup semua hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti tinggal halaman depan yang jadi harapan, atau nggak pake media pot terus ditempatkan dalam rumah

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...