Minggu, 17 September 2017

Menengok Surga Kecil Idaman Turis Mancanegara

Pesona Wakatobi, Pesona Indonesia
Pesona alam Indonesia adalah kekayaan yang tak tak pernah habis dijelajahi. Termasuk objek wisatanya, tidak terkecuali yang ada di Indonesia Timur yang semakin hari semakin terekspos. Ada banyak surga-surga tersembunyi di Indonesia bagian timur yang tak kalah menarik dibanding destinasi wisata mancanegara. Dan dari sekian banyaknya objek wisata yang mulai terekspos, ada yang sampai dijadikan sebagai “New Bali”.

Salah satu diantaranya adalah Wakatobi. Pulau yang tersohor akan keindahan bawah lautnya, kulinernya yang khas dan kisah-kisah tentang manusianya yang juga terkenal berkarib dengan laut. Mereka yang nggak hanya piawai memahami bahasa laut dan samudera, tetapi juga mengerti dengan pesan-pesan yang dibisikkan oleh alam.

*  *  *
 
Siang itu (Rabu, 8 Maret), pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan sempurna di bandara Matahora, Wangi-Wangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Langit Nampak biru dengan sedikit awan putih menghiasi dan udara terlihat sangat cerah. Secerah perasaan saya yang baru lagi menginjakkan kaki di tanah kelahiran setelah 6 tahun lamanya tidak pulang kampung. Kurang lebih pukul dua siang waktu setempat saat pesawat itu mendarat.

Dari balik jendela pesawat, saya perhatikan ada yang berubah dari bandara kebanggaan masyarakat Wakatobi. Terlihat ada bangunan baru dengan desain lebih modern dari sebelumnya. Perlahan-lahan pesawat mendekati bangunan baru itu. Ternyata itu adalah terminal baru. Dan dibalik terminal itu ada yang telah menunggu dari sebelum zuhur. Dan yang ditunggu bukan hanya kehadiran saya, tetapi juga oleh-oleh yang telah saya janjikan. Dia adalah keponakan saya yang paling bandel.

Oh iya, saya menumpang pesawat jenis Wings Air dari Makassar. Dalam sehari, ada dua kali penerbangan ke Wakatobi. Ada yang langsung dari Makassar dan juga ada yang transit dulu di Bandar Udara Haluoleo (sebelumnya Bandar Udara Wolter Monginsidi).

Hari itu, rasanya saya seperti seorang wisatawan. Berkunjung ke kampung halaman setelah sekian lama bertaruh di tanah rantau ternyata memberikan sensasi yang berbeda. Ada banyak destinasi baru yang ingin segera saya kunjungi. Rasa penasaran saya semakin memuncak, karena meskipun saya jarang pulang kampung, saya tetap kepo akan info baru yang berkembang. Termasuk tentang destinasi wisatanya, dimana surga-surga kecil yang dulu tersembunyi kini mulai muncul satu persatu.

Perkampungan Bajo Mola

Perkampungan Bajo Mola dari Udara (photo by Barry Kusuma)
Mereka terkenal sebagai penjaga lingkungan. Setiap pesan yang dibisikkan oleh setan-setan laut akan langsung dilaksanakan demi terjaganya lingkungan dimana mereka berada. Orang-orang menyebut mereka sebagai Suku Bajo dan berumah di atas laut.

Suku Bajo Mola berumah di pesisir laut Pulau Wanci. Sangat mudah untuk menemukan mereka, karena perkampungan suku ini tidak jauh dari tempat bersandarnya speedboad yang biasa menuju ke pulau lainnya di Wakatobi. Meski tetap membangun rumah di atas laut, ada sedikit yang berbeda dari suku ini. Suku Bajo era modern tidak ketinggalan jaman, perkampungan mereka sudah sedikit mengalami modernisasi. Seperti halnya orang kota, sebagian dari mereka sudah ada yang mulai menggunakan tembok untuk dinding rumah.

Tapi kepercayaan mereka akan leluhur masih tetap bertahan. Mereka masih melakukan ritual-ritual yang bercirikan animism, seperti melepas sesajen ke laut yang melambangkan simbol memberikan makan kepada lautan dan seluruh penghuninya. Bahkan saat membawa kapal, nahkoda kapal tak memerlukan peralatan modern seperti GPS. Mereka bisa menentukan arah dengan mudah hanya dengan mengamati lautan, angin, posisi burung, bintang-bintang dilangit, ketebalan awan, hingga kecepatan angin.

Pulau Lentea dan Pasir Putihnya Yang Menggoda

Keindahan Pasir Putih Pulau Lentea, Tomia (Photo By Barry Kusuma)
Setiap kali orang mengetahui bahwa saya adalah orang Wakatobi, yang selanjutnya terucap adalah “wuih keren” atau “pasir putihnya menggoda”. Saya yang mendengar hanya bisa senyum-senyum. Dan memang benar sih, di sana pasirnya benar-benar putih. Tidak salah jika banyak yang terpukau akan keindahannya.

Nah, salah satunya yang sedang naik daun saat ini adalah Pulau Lentea. Keindahan pulau ini masih utuh. Ibarat seorang gadis, ia masih perawan. Belum terlalu terjamah oleh wisatawan, warga lokal pun hanya segelintir saja yang ketempat ini. Pasirnya benar-benar putih bersih. Dan saat waktu air laut surut, kamu akan melihat hamparan pasir putih lebih luas lagi. Lebih dari satu kilometer panjangnya, bahkan kamu bisa menyeberang pulau kecil satunya yang tepat ada di depannya.

Pulau Sawa Yang Mirip Maldives

Pulau Sawa, Maldivesnya Wakatobi (http://kakabantravelservices.blogspot.co.id)
Selain pulau kecil bernama Lentea, ada juga pulau kecil lainnya yang tak kalah keren. Pulau Sawa, itulah namanya. Pulau kecil yang hamparan pasarnya lebih luas lagi dari Pulau Lentea. Pulau ini tidak kalah indah dengan pulau Maldives yang mendunia itu.

Menyusuri Peninggalan Sejarah Bernama Benteng Patua

Tangga Menuju Benteng (http://acil10111.blogspot.co.id)
Dulu, saat masih kecil, saya sering mendengar cerita tentang kerajaan-kerajaan kecil yang menjadi bagian dari tombak pertahanan kerajaan Buton. Kerajaan-kerajaan kecil itu berada di daerah terluar dan tersebar di beberapa wilayah di Wakatobi (dulu bernama Kepulauan Tukang Besi).

Salah Satu Pemandangan di Area Benteng (http://www.wakatobitourism.com)
Salah satunya yang menjadi terkenal setelah dilakukan pemugaran dan di poles menjadi indah adalah Benteng Patua. Benteng ini berada di Pulau Tomia dan setiap tahunnya sering diadakan festival ditempat ini.

Menanti senja di Bukit Tomia

Senja di Puncak Tomia, Wakatobi
Semenjak dipoles dan ada taman di bukit ini, pengunjung tidak pernah sepi setiap sorenya. Apalagi menjelang waktu senja. Ada pemandangan yang menakjubkan ditempat ini. Kamu bisa menyaksikan matahari terbenam sepuasnya.

Selain pemandangan senja, jika kamu datang sekitar pukul 16.00 – 16.30 Wita, kamu akan disuguhkan hamparan safana mini dan tentu saja pemandangan menakjubkan lainnya.

Pantai Huntete dan Tebingnya Yang Memesona

Pantai Huntete dari Atas Tebing (http://amelaholic.blogspot.co.id)
Di ujung timur Pulau Tomia, tepatnya di Desa Kulati ada sebuah pantai yang tak kalah indah. Di tempat ini kamu bisa menyaksikan hamparan pasir putih, safana, gelombang ombak dan juga pemandangan dari atas tebing yang begitu memesona.

Rute Pilihan ke Wakatobi

Oh iya, hampir lupa. Buat kamu yang tertarik ke Wakatobi, ada tiga rute yang bisa kamu tembuh. Kamu tinggal milih, mau perjalanan darat (untuk wilayah sulawesi), laut atau udara. Jika kamu suka perjalanan menantang, rute perjalanan laut bisa dijadikan sebagai alternatif dari tiga rute pilihan yang ada.

Tapi jika kamu mau cepat sampai, pilih jalur udara saja. Cara gampang, cukup instal aplikasi tiket.com, kemudian pilih Wakatobi untuk destinasi wisata yang dituju. Udah terdaftar kok rute pesawat ke Wakatobi di tiket.com.

Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa dijadikan sebagai salah satu referensi bagi anda yang merencanakan liburan jauh-jauh hari sebelumnya.

BTN Antara, 16 September 2017

10 komentar:

  1. Wuih ampun dah kerenya. Btw Kebumen juga keren banget Mas, sekarang banyak wisata baru bermunculan by kangamir dot kom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... bisa ketemu nanti kalau saya liburan ke kebumen.

      Hapus
  2. itulah negara kita ya, bangga melihat keindahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nggak perlu jauh-jauh ke negeri lain dulu. Indonesia sendiri punya banyak keindahan alam untuk dikunjungi.

      Hapus
  3. Wih ampun mati dah kernnya wakatobi mas., mudah2an bisa kesana lain waktu. Yang paling membuat mupeng buat ke Pulau Lentea. Pengen bikin vlog disana .,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin... Semoga terkabul impiannya dan bisa buat vlog juga.

      Hapus
  4. Wawwww Indonesia ternyata punya tempat2 kece yg gak kalah dr luar, jarang dengar namanya, masih alami dan asri ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Indonesia, Wakatobi belum begitu familiar. Tapi buat turis mancanegara, Wakatobi sudah familiar sejak 27 tahun lalu.

      Hapus
  5. Berharap suatu hari kelak bisa ke Labuang Bajo dan explore NTT

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...