Rabu, 19 April 2017

7 Trik Merapikan Rumah, Praktis dan Hemat Waktu!


Tips dan Trik Merapikan Rumah Dengan Cepat

Membersihkan rumah merupakan pekerjaan yang lumayan mudah. Namun tak jarang pekerjaan ini paling banyak menyita waktu, apalagi bagi yang tidak biasa melakukannya. Dijamin, pekerjaan yang tadinya hanya butuh waktu 5-10 menit seperti menyapu ruangan sekaligus di pel, malah bertambah lama jadi 20 menit bahkan lebih.

Kenapa bisa? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kebanyakan ngoceh alias ngedumel. Hayooo... siapa nih yang suka begini di rumahnya. Padahal cuma di suruh menyapu loh, belum disuruh mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Nah, buat kamu yang suka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri setiap harinya, bukan cuma menyapu dan mengepel doang ya. Ada baiknya mulai sekarang memikirkan strategi yang tepat, agar setiap kali membersihkan atau merapikan rumah bisa praktis, cepat, hemat waktu dan juga tenaga.

Sangat jarang loh orang yang memberikan cukup perhatian pada strategi merapikan rumah. Jangankan mau melakukan inovasi, memikirkan bagaimana cara cepatnya aja kebanyakan ogah-ogahan.

Tapi tenang aja, kali ini saya berhasil merangkum beberapa trik dalam merapikan rumah. Sehingga kamu yang punya keinginan untuk menghemat waktu dan tenaga bisa langsung mempraktekkannya. Seperti apa trik yang saya maksud, berikut langkah-langkahnya yang saya rangkum dari Idea Online dan saya modifikasi berdasarkan pengalaman pribadi biar lebih menarik.

Jangan Persulit Diri

Hayooo... kenapa nggak boleh mempersulit diri? Jawabannya silahkan isi sesuai kemampuan masing-masing. Hehehe...

Menurut Kate Brown, seorang organizer profesional bersertifikat dan pemilik Impact Organizing, hal pertama yang musti dilakukan saat proses merapikan rumah adalah sebaiknya yang bisa memudahkan diri sendiri. Dengan kata lain sebaiknya segalanya dibuat lebih praktis.

Contohnya, hindari "menyembunyikan" keranjang cucian kotor di belakang lemari. Sebaliknya, gunakan keranjang terbuka yang mudah diakses. Sehingga kamu dapat melemparkan/meletakkan pakaian kotor dengan mudah. Efek sampingnya akan membuatmu lebih disiplin dalam menempatkan cucian kotor.

Gunakan juga penyimpanan terbuka untuk keperluan lain, seperti keperluan mandi dan memasak. Dengan cara ini, kamu tidak malas menyimpan barang-barang kembali pada tempatnya. Bila perlu kamu terapkan pada tempat sampah. Semakin sedikit langkah yang harus ditempuh, sistem pengaturan akan semakin baik.

Jadi, harap buang jauh-jauh slogan “Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?

Soalnya yang akan kamu bersihkan adalah rumah sendiri dan itu bukan tugas kuliah atau tugas magang, yang notabene slogan di atas seringkali digunakan.

Banyak Tempat Penyimpanan Bukan Solusi

Ketika ingin membenahi rumah, banyak orang justru "terperangkap" keinginan untuk menyediakan lebih banyak tempat penyimpanan yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Padahal, kunci sebenarnya adalah mengevaluasi diri sendiri.
Selalu ingat "aturan" 80/20. Maksudnya, orang-orang hanya menggunakan 20 persen barang-barang yang mereka miliki di rumah. Dengan mengingat "peraturan" ini, akan membuatmu sadar bahwa di sekelilingmu banyak barang-barang yang sebenarnya sudah tidak lagi diperlukan. Dengan menyingkirkannya bisa menghemat isi dompet dalam penyediaan tempat, serta mengurangi "sakit kepala" dalam situasi-situasi darurat. 

Evaluasi Sistem Yang Diterapkan

Jika sudah selesai merapikan rumah, namun masih tampak berantakan, itu tandanya sudah saatnya untuk memperbaiki sistem kamu terapkan. Pertama, singkirkan barang yang tidak dibutuhkan. Kedua, kumpulkan barang-barang berdasarkan penggunaannya. Kemudian simpan benda-benda tersebut pada kontainer terbuka.

Ketika memilih tempat penyimpanan, usahakan berbentuk persegi. Bentuk tersebut jauh lebih menghemat tempat ketimbang bentuk melingkar atau bentuk lainnya. Setelah semuanya memiliki tempat, jangan lupa untuk memberikan nama pada masing-masing tempat tersebut. Biar lebih memudahkan dicari ketika sewaktu-waktu dibutuhkan gitu.

Usahakan seluruh keluarga mengetahui "sistem" yang kamu terapkan. Tujuannya, agar mereka dapat membantu mengembalikan barang-barang pada tempatnya dan menjaga keteraturan di dalam rumah.

Terlalu Penuh = Alarm

Setelah menyediakan tempat penyimpanan untuk segala hal, kamu akan mengetahui dengan pasti, kapan waktunya untuk menyingkirkan barang-barang tersebut. Sebagai contoh, jika memiliki tempat khusus untuk majalah, maka hal itu akan menyadarkanmu jika tempat majalah sudah penuh, artinya harus segera disingkirkan.

Jangan Biarkan Laci Berantakan

Jangan biarkan tempat-tempat "tersembunyi" di rumah menjadi "sarang" tumpukan barang. Buat laci tetap teratur dan isinya tidak menumpuk. Sebaiknya pisahkan bagian dalam laci dengan kontainer-kontainer mungil. Dan lebih baik dipisahkan sesuai kegunaannya masing-masing.

Hindari Kebiasaan Menumpuk Barang

Beberapa lokasi berpotensi menjadi lokasi barang-barang menumpuk. Contoh meja makan, meja di dekat pintu masuk rumah, dan meja dapur. Sebaiknya "singkirkan" kesempatan barang-barang menumpuk dengan cara "memenuhi" area itu lebih dahulu.  Sebagai contoh, jika kamu cenderung memenuhi meja makan dengan tumpukan barang-barang, berikan pemisah pada bagian tengahnya.

Tempat Penyimpanan Barang Mudah Diraih

Terakhir, perhatikan lokasi penyimpanan barang-barang. Bagi barang-barang yang sering digunakan, sebaiknya disimpan pada lokasi mudah diraih. Sebaliknya, bagi barang-barang "musiman", sebaiknya simpan pada lokasi-lokasi aman yang lebih sulit dijangkau. Cara ini membuat aktivitasmu di dalam rumah jadi lebih efisien dan tentu tak perlu membongkar tempat penyimpanan karena terhalang "barang-barang musiman".

Selamat mempraktekkan.

BTN Antara Makassar, 19 April 2017

6 komentar:

  1. hehehe iya banget nih, begitu terpaku sama isi laci2, beresin rumah jadi lama, kebanyakan printilan. Skrg mulai peka sama brg2 yang ga kepake, langsung buang daripada bikin mumeett xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bangad, lebih baik dibuang atau dibawa ke tukang loak barang-barang yang di anggap tidak berguna. Daripada bikin sesak di dalam laci.

      Hapus
  2. kalau di rumah agak bingung ngatur isi laci, sudah dikurangin masih aja penuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... harus kerja keras donk buat beresinnya kalau begitu.

      Hapus
  3. Tips yang berguna. Saya sulit untuk membuang, akibatnya berantakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk apresiasinya, semoga setelah ini semakin memperhatikan kebersihan dalam rumahnya biar tidak capek lagi dalam membersihkan rumah.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...