Senin, 30 Mei 2016

Bukan New York Atau Jakarta, Tapi Yogyakarta

Bukan New York Atau Jakarta, Tapi Yogyakarta
Aku pasti akan kembali dalam satu PURNAMA untuk menanyakan kembali CINTAnya...

Adalah cinta yang mengubah jalannya waktu. Karena cinta, waktu terbagi dua. Denganmu... Dan rindu, untuk kembali ke masa itu.

Detik tidak pernah melangkah mundur, tapi kertas putih itu selalu ada. Waktu tidak pernah berjalan mundur dan hari tidak pernah terulang. Tetapi, pagi selalu menawarkan cerita yang baru. Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab.

Namun apa daya, janji kembali dalam satu PURNAMA untuk menanyakan kembali CINTA yang belum terjawab malah tertunda. Entah apa yang terjadi, satu purnama itu malah kembali tertunda sampai 14 kali. Sampai sang pemilik nama CINTA bertanya-tanya. Apa yang terjadi dengan purnama di New York? Apakah beda satu purnama di New York dan Jakarta?

Entahlah, hanya Rangga yang tahu. Tapi yang jelas, Cinta telah menunggu Rangga dalam ketidakpastian selama 14 tahun lamanya. Uniknya, Cinta tidak sendirian. Dibelakangnya ada ribuan orang merasakan hal yang sama, tepatnya mereka yang terpukau dengan akting Rangga dan Cinta.

Mereka yang kini ingin tahu kelanjutan kisah cinta dua insan yang sempat tertunda selama 14 tahun lamanya karena terpisahkan oleh jarak yang lumayan jauh. Mereka yang sudah tak sabar untuk menyaksikan kisah selanjutnya di film kedua, yang judulnya sendiri hanya ditambah angka dua di belakang kata CINTA.

Jangankan mereka yang ribuan itu, saya saja yang 14 tahun lalu masih bocah ingusan dan duduk dibangku SD kelas 6 ikutan penasaran juga. Saya ikut penasaran karena euforia dan animo masyarakat yang ingin menonton kali ini begitu tinggi. Bahkan saya sendiri sampai dibuat “DILEMA” olehnya dan itu adalah fakta.

Yah, begitulah kira-kira magnet film “Ada Apa Dengan Cinta 2?” bekerja hingga akhirnya saya tidak sanggup untuk melewatkannya alias menonton filmnya awal bulan, tepatnya malam sabtu.

*    *    *

Malam itu, bersamaan dengan gelapnya ruangan bioskop, segala perasaan iri dalam diri dan juga sedikit baper pada mereka yang datang bersama pasangan coba saya singkirkan dengan perlahan-lahan. Pikiran dan pandangan pun saya fokuskan ke depan, ke layar besar yang nantinya akan menayangkan kelanjutan kisah yang sempat tertunda 14 purnama lamanya.

Tak lama kemudian, cerita pun dimulai. Mula-mula terdengar gelak tawa beberapa orang dari sebuah ruangan. Yah siapa lagi kalau bukan suara CINTA dan kawan-kawan yang sedang reuni dan merencakan liburan ke sebuah tempat yang terkenal kental akan budayanya sampai hari ini. Sebuah tempat yang sampai hari ini sudah 5 kali gagal saya kunjungi dan gara-gara film AADC2 malam itu, perasaan baper saya jadi bangkit lagi.

Lalu, kemanakah mereka akan liburan? Mau tahu... Yang jelas bukan ke Jakarta karena mereka berasal dari sana. Apalagi ke luar negeri, seperti New York. Kenapa? Karena pastinya takut “Cinta Lama Bersemi Kembali”. Ya, siapa lagi kalau bukan kisah cinta antara Rangga dan Cinta yang sempat terhenti 14 tahun lalu di terminal bandara.

Yogyakarta, itulah kota tujuan ke empat wanita yang sudah bersahabat sejak SMA itu. Kota inilah yang membuat saya sampai 5 kali gagal berkunjung. Jangan tanya kenapa, karena ceritanya lumayan panjang dan bisa lebih satu artikel jika dibahas.

Setelah reuni itu, Cinta pun mulai mempersiapkan segalanya. Di saat yang bersamaan, ia kembali teringat akan kenangan masa lalu. Ia pun menuju lemari dan mengambil sebuah kotak yang berisi kenangan masa lalunya bersama Rangga. Kemudian kotak itu dibuka dan terlihatlah foto mereka berdua di masa lalu.

Akan tetapi, bukan fotonya yang membuat saya semakin penasaran. Tapi apa yang ada dibalik foto itu. Dan benar saja, rasa penasaran saya terjawab juga. Dibalik foto itu terdapat sebuah tulisan yang bagi saya menarik untuk di ingat.

Aku akan selalu mencintaimu hari ini dan selamanya

Kurang lebih seperti itulah tulisan dibalik foto itu, kalau saya nggak salah ingat. Dan Cinta pun jadi terbayang-bayang dengan sosok Rangga. Lalu, kenapa menarik bagi saya? Karena di zaman seperti sekarang ini, sangat jarang menemukan orang yang menepati janji seperti itu. Kebanyakan yang terjadi, iman langsung luntur setelah melihat yang lebih bening lagi. Ah... kok jadi bahas yang bening-bening sih.

Namun ternyata, jauh di seberang sana atau tepatnya di New York, seorang lelaki yang gagah dan rupawan merasakan hal sama seperti yang dirasakan Cinta. Ya, Rangga juga rindu dengan sosok Cinta yang mendadak ia tinggalkan tanpa alasan yang jelas. Bedanya, ia menggambarkan perasaannya ke dalam puisi. Tepatnya gabungan beberapa puisi dan isinya kurang lebih seperti dibawah ini :

Tidak ada New York hari ini.
Tidak ada New York kemarin.
Aku sendiri dan tidak berada di sini.
Semua orang adalah orang lain.

Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

Dan penonton malam itu pun histeris dengan kemunculan Rangga (Nicholas Saputra). Sedangkan saya malah tetap fokus ke layar bioskop, karena tidak ingin melewatkan sedikitpun cerita yang tersaji malam itu.

*   *   *

Rupanya, perasaan bete galau (begal) yang dialami oleh Rangga masih berlanjut hingga esoknya hari. Dan hal itu diperhatikan juga oleh rekannya yang sudah mengenal Rangga sejak bersama-sama membangun usaha kedai kopi. Bahkan rekannya tersebut meminta Rangga agar kembali ke Indonesia dulu untuk menyelesaikan masalahnya itu.

Awalnya Rangga masih ragu. Namun karena kehadiran seorang gadis yang tak lain adalah saudara tirinya di kedai kopi miliknya hari itu, akhirnya ia luluh juga dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Sampailah ia di Jakarta. Bukannya langsung menuju rumahnya, Rangga malah menuju ke rumah lama Cinta. Namun sayang, ternyata Cinta tidak tinggal lagi di rumah itu. Akhirnya, Rangga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, ke rumah ibunya.

Sebelum Rangga sampai di Yogyakarta, Cinta telah sampai lebih dulu. Siapa sangka dan diluar rencana liburan, dua sahabat Cinta tanpa sengaja melihat Rangga dari balik sebuah toko oleh-oleh. Dengan sedikit tidak percaya, mereka pun mengikuti Rangga untuk memastikan bahwa yang mereka lihat itu adalah benar Rangga yang legendaris itu.

Setelah percaya bahwa itu adalah Rangga, mereka pun kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, mereka tidak langsung memberitahu Cinta bahwa Rangga sedang berada di Yogyakarta. Namun siapa sangka, tanpa diberitahu pun Cinta dan Rangga akhirnya bertemu juga pada malam harinya. Ya, mereka bertemu di acara pameran Eko Nugroho di Greenhost Hotel.

Pertemuan yang tidak disengaja itu membuat mereka berdua sama-sama terkejut malam itu. Akibat kejadian itu, Cinta marah pada salah satu temannya yang dulu saat SMA terkenal tomboy. Malamnya itu juga, dihotel tempat mereka menginap tentunya, kedua sahabat Cinta akhirnya jujur kalau mereka sebenarnya sudah tahu Rangga ada di Yogyakarta. Tepatnya saat sedang berada di toko oleh-oleh. Namun karena tidak ingin rencana pernikahan Cinta rusak, mereka memilih untuk tidak memberikan kabar itu kepada Cinta.

Saat mendengar hal itu, Cinta mencoba untuk cuek dan beranggapan sudah terlambat. Toh, sebentar lagi ia akan menikah. Padahal, lubuk hatinya yang paling dalam mencoba memberontak. Secuek-cueknya Cinta, akhirnya ia luluh juga dan tidak bisa melawan kata hatinya.

Esoknya, ia memutuskan untuk bertemu sebentar dengan Rangga di sebuah kedai kopi bernama Sellie Coffee. Pertemuan itu sekaligus untuk menuntaskan pertanyaan yang belum sempat terjawab.

Ternyata, niat untuk bertemu sebentar itu malah menghidupkan kembali kenangan masa lalu dan perasaan yang sempat tertunda di terminal bandara dulu. Seperti halnya wanita pada umumnya, Cinta malu-malu untuk mengakui itu semua. Begitu juga dengan Rangga yang legendaris itu. Lelaki yang dulu terkenal pendiam dan cuek, tapi gagah dan tampan.

Pertemuan yang awalnya direncanakan singkat itu malah dirasa nggak cukup. Dan seperti waktu SMA dulu, Cinta kembali dibuat lupa akan waktu bahkan sampai beberapa kali memberikan kabar kepada ketiga sahabatnya kalau ia masih bersama Rangga.

Dibalik kambuhnya penyakit lupa tersebut, Cinta dan Rangga telah menyempatkan untuk mengunjungi beberapa lokasi menarik di Yogyakarta, seperti Padepokan Pak Bagong Kussudiarja, Papermoon Puppet Theater, Sate Klathak Pak Bari, Klinik Kopi, Punthuk Setumbu, Rumah Doa Bukit Rhema atau Gereja Ayam, dan Istana Ratu Boko.

Apa yang dilakukan Cinta dan Rangga beberapa lokasi yang mereka kunjungi. Silahkan nonton filmnya.

Usai berpetualang, Rangga akhirnya membawa Cinta ke hotel dimana Cinta dan ketiga sahabatnya menginap. Setelah itu, Cinta kembali ke Jakarta dan Rangga baru akan kembali ke New York esok harinya.

Saat Rangga berada di dalam taksi menuju bandara, ia sempat menuliskan sebuah puisi. Dari puisi itu, saya hanya mengingat sedikit saja dan itu seperti kisah yang saya alami juga. Berikut isi puisinya :

Bandara dan udara, tempat dimana pertama dan terakhir kali kita bertatap muka sebelum akhirnya berpisah

Ah... jadi ingat masa itu.

Oh iya, cerita masih berlanjut kok. Tapi lebih baik ditonton aja langsung kelanjutannya. Yah... sekalian reunilah dengan masa lalunya masing-masing. Itupun jika kamu punya kenangan di masa lalu. Kalau nggak, cukup dijadikan hiburan aja filmnya.

Makassar, 30 Mei 2016

8 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...