Minggu, 01 Mei 2016

Apa Yang Didapat dari Seminar Sun Life Future Plan?

Yang Didapat dari Seminar Sun Life Future Plan?
Sun Life Future Plan (www.sunlife.co.id)
Minggu, 24 April 2016, waktu menunjukkan pukul sembilan kurang lima menit ketika saya sampai diparkiran Trans Studio Mall, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar. Hari itu, untuk kedua kalinya saya kembali menginjakkan kaki ditempat tersebut dalam rangka mengikuti acara “Seminar & Exhibition Roadshow”, yang diadakan oleh Sun Life Financial dengan tema “Future Plan and How To Make Money From Your Hobbies”.

Usai memarkir motor, dengan wajah penuh semangat, percaya diri, dan cerah ceria seperti suasana kota Makassar pagi itu, saya lalu melangkah dengan cepat menuju gedung mall. Ketika sampai di lobi dan kaki baru mau melangkah masuk ke dalam gedung mall, tiba-tiba dua orang satpam dari dua arah berbeda datang menghampiri dan tanpa menunggu lama mereka langsung bertanya.

Percakapan singkat pun terjadi dan berakhir dengan kesimpulan bahwa saya harus menunggu, karena mall sendiri jam 10 baru beroperasi. Untuk mengisi waktu kosong tersebut, saya memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi area mall.

*    *    *

Singkat cerita, tak terasa sudah hampir sejam saya menyusuri area mall. Hampirnya saja saya terbuai dan lupa gegara keasyikan menikmati pemandangan sekitar pagi itu. Saya baru tersadar ketika melirik jam di Hp jadul sudah mau pukul sepuluh dan juga saat melihat pengunjung satu persatu mulai bermunculan.

Karena tidak ingin ketinggalan acara, segera saja saya bergegas menuju gedung mall dan tak lupa menanyakan ke satpam posisi Cafe Zafferano. Senyum sumringah dan semangat pun bangkit kembali ketika saya sampai ditempat yang dimaskud. Tak lupa saya menatap sekeliling cafe dan berharap sudah ada blogger lain yang datang. Namun sayang, ternyata baru saya yang sampai duluan ditempat cafe tersebut. Sedangkan sisanya hanyalah tim dari Sun Life yang sedang menyiapkan sound system dan pegawai cafe tentunya.

Namun demikian, saya tidak terlalu lama menunggu karena satu persatu peserta seminar mulai berdatangan, termasuk teman-teman blogger. Maklum ajalah, namanya juga orang Indonesia, terlambat beberapa menit udah hal yang biasa.

Acara ini sendiri sejatinya dimulai pukul sembilan pagi. Namun karena sesuatu dan lain hal, termasuk peserta yang telat datang, akhirnya baru dimulai pukul 11.00 dan berakhir pukul 15.00 atau dengan kata lain sampai sore hari.

Selama rentang waktu kurang lebih 4 jam tersebut, banyak ilmu yang dibagikan kepada peserta seminar. Yang mana menurut saya pribadi sangat bermanfaat sekali, karena efeknya nggak hanya untuk hari itu saja, melainkan berlaku juga untuk jangka panjang alias masa depan.

Mau tahu apa saja materi atau ilmu yang dibagikan hari itu kepada para peserta seminar yang hadir. Berikut rangkuman singkatnya mengenai apa yang saya dapatkan hari itu.

Sekilas Tentang Sun Life Financial dan Perlunya Merencanakan Masa Depan Sejak Dini (Bapak Kaiser Simanungkalit)

Bpk Kaiser Simanungkalit (Facebook Sunlife)
Nggak lama setelah peserta mulai banyak, MC akhirnya memandu acara seminar dan memperkenalkan siapa saja yang akan menjadi pemateri hari itu. Dan yang mendapat giliran pertama adalah dari pihak penyelenggara acara sendiri, yakni Bapak Kaiser Simanungkalit selaku AVP – Head of Branding and Communication Sun Life Financial Indonesia.

Sebelum jauh melangkah, Bapak Kaisar Simanungkalit terlebih dahulu menjelaskan bahwa saat ini Sun life sudah berusia 150 tahun sejak awal berdiri di Kanada. Sedangkan di Indonesia sendiri Sun Life berdiri 20 tahun yang lalu. Jika di hitung-hitung, sudah memasuki usia remaja. Bedanya, Sun Life Financial Indonesia sudah punya banyak pengalaman dalam membangun negeri, khususnya di dunia asuransi.

Usai penjelasan singkat tersebut, pak Kaiser langsung melemparkan pertanyaan kepada peserta seminar. Kenapa kita harus memproteksi diri, salah satunya dengan asuransi? Dan mengapa kita perlu merencanakan masa depan mulai dari sekarang?

Jawabannya sebenarnya simple saja. Karena nasib kita ditangan Tuhan. Kita boleh saja punya banyak rencana, tetapi yang menentukan terlaksana atau tidaknya hanyalah Tuhan. Untuk itu, kita perlu memproteksi diri dan salah satunya adalah memanfaatkan jasa asuransi. Tentu dalam melakukan proteksi bukan hanya untuk jangka pendek, tapi harus juga memikirkan jangka panjang atau dengan kata lain masa depan.

Contoh, bidang pendidikan misalnya. Menurut hasil survey, rata-rata kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya adalah 15%. Jika hari ini kamu baru menikah dan tidak merencakan hal itu dari sekarang, maka bisa dipastikan kamu akan kebingungan mencari biaya pendidikan ketika anakmu masuk SD 7 atau 8 tahun kemudian. Itu baru biaya masuk ya, belum dihitung dengan biaya lain-lain, seperti perlengkapan sekolah dan segala macam yang kadang bisa bikin pusing tujuh keliling.

Dan hal itu akan semakin bertambah rumit lagi ketika menghadapi masuk SMP, SMA, dan kuliah kelak. Untuk itu, salah satu solusi yang tepat adalah memproteksi diri lewat asuransi. Jangan mengandalkan tabungan saja, karena jika terjadi sesuatu diluar kehendak, kita masih punya cadangan keuangan yang tentunya tidak mengganggu isi tabungan. Begitu pula dengan masalah kesehatan, hunian, kendaraan, dan lain-lainnya. Lebih baik diasuransikan juga agar dimasa mendatang tidak kerepotan jika terjadi hal yang tidak di inginkan.

Namun demikian, khusus di Indonesia ada satu masalah yang terjadi turun temurun, yakni selalu berpikir bahwa dengan ikut asuransi akan menguras keuangan rumah tangga. Di sisi lain, tak jarang juga yang berpikiran tidak butuh asuransi. Dan menurut survey, sebenarnya mereka bukan karena tidak butuh atau takut keuangan terkuras. Akan tetapi, karena tidak tahu apa itu asuransi dan manfaatnya. Yang mana semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman akan dunia asuransi.

Pertanyaan pun muncul, Kapan waktu tepat untuk berasuransi? Jawabannya, mulailah secepatnya jika kamu sudah sadar atau tahu pentingnya asuransi, saat kamu tahu caranya dan sudah sahu asuransi apa yang kamu butuhkan.

Menata Keuangan Sejak Dini (Ibu Joice Tauris Santi)

Ibu Joice Tauris Santi (Dok. Pri)
Materi kedua ini membahas lebih dalam lagi tentang asuransi. Dimana pematerinya sendiri tidak diragukan lagi kemampuannya dalam perencanaan keuangan, meski berlatar belakang seorang wartawan. Terbukti pada tahun 2015, ibu Joice berhasil mendapatkan sertifikasi Certified Financial Planner (CFP) dari financial Planning Standards Board Indonesia (FPSB). Bahkan ibu Joice juga telah memperoleh sertifikasi Qualified Wealth Planner (QWP).

Seperti halnya pak Kaiser, ibu Joice saat memulai materi langsung memberikan sebuah contoh pentingnya asuransi untuk memproteksi diri. Contoh ini merupakan kisah nyata dari temannya yang juga seorang wartawan.

Siapa sangka temannya yang terlihat sehat, penuh semangat, dan terus bekerja keras untuk keluarga, divonis dokter menderita leukemia. Dan setahun setelah keluar masuk rumah sakit, temannya tersebut harus meninggalkan keluarganya untuk selamanya. Bisa kebayang dong, apa yang akan terjadi ke depannya tanpa adanya kepala rumah tangga, khususnya masalah keuangan.

Namun ternyata, kemungkinan terburuk tersebut telah di antisipasi jauh-jauh hari sebelumnya, yakni dengan mempersiapkan perlindungan untuk keluarganya yang ditinggalkan. Apakah itu? Jawabannya adalah ia memiliki empat polis asuransi jiwa. Yang mana setelah polis tersebut berhasil dicairkan, uang itu pun berguna untuk biaya sekolah dua anaknya.

Contoh kasus tersebut menjadi pelajaran bahwa keuangan pun perlu di tata sejak dini. Mengenai bagaimana caranya, semua tergantung kamu dan salah satunya bisa lewat asuransi. Dengan memanfaatkan asuransi, kamu tak hanya belajar mempersiapkan keuangan, tapi juga mempersiapkan kehidupan.

Tidak ada alasan lagi untuk menunda-menunda jika kamu sudah sadar dan tahu pentingnya asuransi. Mengapa? Karena semakin ditunda, biaya untuk asuransi yang akan kamu keluarkan akan semakin besar.

Lalu, bagaimana cara memulainya? Cek tabungan kamu dan pendapatan saat ini, tentukan target, tentukan waktu pencapaian target (25 atau 30 tahun), buat dana darurat atau cadangan, rencanakan investasi, dan jangan lupa untuk mengevaluasinya secara berkala.

Nah, bagaimana dengan freelancer. Dalam hal ini mengakali biaya asuransi? Khusus untuk freelancer, harus punya dua rekening. Satu untuk keperluan fix, seperti rumah tangga, dan lain-lain. Sedangkan yang satunya lagi untuk asuransi yang tidak boleh disentuh meski ada kebutuhan yang gawat.

Terus, pembagian idealnya berapa persen? Jika penghasilanmu tetap, sisakan minimal 10% untuk tabungan, 30% untuk asuransi, 30% untuk bayar utang, dan sisanya untuk kebutuhan lain-lain

Menghasilkan Rupiah Dari Hobi (Daeng Ipul)

Daeng Ipul (Dok. Pri)
Usai makan siang, acara workshop kembali dilanjutkan dengan materi ketiga. Kali ini tema yang diangkat begitu menarik dan seksi, khususnya bagi yang punya hobi. Apalagi yang membawakan materi ini nggak kalah menarik dengan pemateri pertama dan kedua. Lewat hobi yang dimilikinya, ia mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah. Sama seperti tema ia angkat, yakni “Menghasilkan Rupiah dari Hobi”.

Bagi teman-teman blogger Makassar (Angingmammiri), namanya sudah sangat familiar dan sering bikin minder kalau sosok yang satu ini mengikuti lomba yang sama dengan yang di ikuti blogger lainnya. Siapa lagi kalau bukan pemilik blog Daenggassing.com alias Daeng Ipul.

Menurut Daeng Ipul, hobi juga bisa jadi peluang menuju kesuksesan. Dan ada enam cara menghasilkan rupiah dari hobi, yakni harus fokus, terus belajar, jangan lupa berjejaring, kreatif, jangan malas, dan jangan lupa menjaga etika. Ulasan selengkapnya bisa kamu baca DISINI.

Namun perlu di ingat, bahwa dibalik usaha pasti ada tantangan yang menanti. Begitu pula saat mengembangkan hobi agar bisa menghasilkan. Tantangan yang dimaksud, antara lain konsistensi, gampang menyerah, takut bersaing, dan kehilangan passion.

Ketika semua tantangan tersebut sudah terlewati dan kamu sudah mampu melakukan enam cara menghasilkan uang dari hobi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan finansial, salah satunya ikut asuransi.

Terakhir dan tak kalah menarik, ada quote menarik dari Daeng Ipul untuk semuanya. Kalimatnya kurang lebih seperti ini :
“Ketika hobi sudah menjadi pekerjaan utama, maka saatnya mencari hobi lain”

Makassar, 1 Mei 2016

9 komentar:

  1. menata keuangan sejak dini dan lebh disiplin dalam mengeluarkan uang ya

    BalasHapus
  2. sayang hobi saya belum ada yang menghasilkan uang..... kalo hobi nonton tv gimana cara dapetin uangnya coba ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Video-in aja cara nontonnya, habis itu upload ke youtube. Pasti suatu saat bakal menghasilkan, tapi jangan lupa buat sekreatif mungkin.

      Hapus
  3. Meskipun molor 2 jam.. Tapi lumayan mas.. Nama iknu dan wawasan.. Saya pun kecipratan informasinya.. Trims ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Nggak sia-sia menunggu. Demi menambah ilmu dan wawasan harus berani berkorban.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Wah keliatan bermanfaat banget ya, menyesal ga bisa datang huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, bermanfaat sekali. Setidaknya ilmu mengenai dunia asuransi dan perencanaan untuk masa depan menjadi bertambah.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...